Dari data Riskesdas 2013, proporsi rumah tangga di Indonesia dengan kualitas air minum
kategori baik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbusa, dan tidak berbau) di
perkotaan (96,0%) lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan (92,%). Untuk wilayah
Kabupaten Karawang sanitasi rumah warga masih banyak yang buruk. Dari 431.044 sarana air
bersih yang ada, hanya 70,44% yang memenuhi syarat. Adapun program yang dicanangkan
pemerintah untuk mengatasi masalah ini ialah melalui program kesehatan lingkungan. Metode
yang digunakan adalah melalui pendekatan sistem dengan membandingkan tolok ukur
keberhasilan dengan cakupan di Puskesmas Medangasem selama periode Januari sampai
dengan Desember 2014. Dari daftar urutan penyebab kunjungan Puskesmas, diare hampir selalu
termasuk dalam kelompok penyakit penyebab utama bagi masyarakat yang berkunjung kesana. Karena
itu dilakukan evaluasi program pengawasan sarana air bersih di Puskesmas Medangasem periode Juni
2014 sampaidengan Mei 2015. Diperoleh dua prioritas masalah, yaitu persentase cakupan
pengguna sarana air bersih masih kurang, sebesar 60,02% dari target 80%, serta cakupan hasil
inspeksi sarana air bersih masih kurang, sebesar 66,77% dari target sebesar 80% . Penyebab
masalah tersebut: pengetahuan masyarakat masih rendah, perilaku masyarakat yang menggunakan air
sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,terbatasnya sarana air bersih yang ada, kurangnya
jumlah petugas kesling, tidak ada laporan penggunaan dana yang diterima, dan kurangnya optimalisasi
petugas kesling. Bila hal tersebut dapat diatasi, diharapkan tingkat pencapaian cakupan pengawasan
sarana air bersih pada periode berikutnya dapat meningkat.
Kata kunci :Evaluasi program, kesling, puskesmas medangasem