Laurensius Raven K
112014226
Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 37 tahun
Agama : Islam
Alamat
: Tanjung priuk
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesis
Keluhan Tambahan
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang ke poli THT dengan keluhan Keluar lendIr hijau berbau dari
hidung sejak 2 bulan SMRS. Keluhan dirasakan pasien disertai dengan sakit
kepala, batuk dan ada sesuatu di hidung.
Pasien sering mengalami sakit kepala mulai dari 2 tahun yang lalu. Pasien
merasakan sakit diseluruh bagian kepala dan terasa berdenyut terutama
ketika batuk. Nyeri kepala tidak disertai dengan mual dan muntah.Pasien
sudah minum obat sakit kepala dan membaik untuk sementara waktu.
2 bulan terakhir pasien sering terkena batuk dan pilek dan membaik setelah
minum antibiotik dari dokter. Batuk dialami pasien setiap waktu dan
mengeluarkan lendir kental berwarna hijau dari mulut dan dari hidung.
Lendir dirasakan pasien berbau. Pasien tidak sering bersin di pagi hari atau
bersin bila terkena debu. Pasien tidak mengeluhkan adanya gatal di bagian
ujung hidung ataupun di bagian mata.
2 bulan lalu pasien juga merasakan adanya benjolan dibagian hidung kanan.
Benjolan dirasakan pasien mengganggu pernafasan dan tidak
mengeluarkan darah. Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan pada
telinga dan bagian mata
KIRI
Bentuk normal
Bentuk normal
Kelainan congenital
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
hiperemis (-)
hiperemis (-)
edema(-)
edema(-)
Radang, Tumor
Membran tympani
arah jam 5, warna putih mengkilat. arah jam 7, warna putih mengkilat.
KANAN
KIRI
Rinne
Weber
Schwabach
Pemeriksaan
Kelainan
Dekstra
Sinistra
Cavum nasi
Lapang
Sekret
Lokasi
Warna
Hijau
Hijau
Bau
Ada
Ada
Ukuran
Hipertrofi
hipertrofi
Warna
Merah muda
Merah muda
Permukaan
Rata
Rata
Edema
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran
Eutrofi
Warna
Merah muda
Permukaan
Rata
Edema
Tidak ada
Konka inferior
Konka media
Septum
Massa
deviasi
Deviasi kiri
Permukaan
Rata, licin
Rata, licin
Warna
Merah muda
Merah muda
Lokasi
Meatus media
Tidak ada
Bentuk
Bulat lonjong
Tidak ada
Ukuran
Tidak ada
Permukaan
Licin
Tidak ada
Warna
Putih keabu-abuan
Tidak ada
Konsistensi
Tidak ada
Mudah digoyang
(+)
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Dinding pharynx : hiperemis (-), pseudomembran (-),
post nasal drip (-)
Oro pharynx : massa (+) sebelah kanan uvula
Arcus pharynx : simetris, hiperemis (-)
Uvula : letak ditengah, edema (-), eksudat (-)
Tonsil : T1-T1, hiperemis (-), eksudat (-), detritus (-)
Palatum mole : ulkus (-), hiperemi (-)
Gigi geligi : caries dentis (-)
Kelenjar limfe submandibula dan cervical : tidak ada
pembesaran kelenjar
Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan
Biopsi jaringan
Resume
Resume
Hidung
Terdapat masa pada :
Lokasi : konka media dextra
Bentuk : Bulat lonjong
Permukaan: licin
Warna : putih keabu-abuan
Konsistensi : lunak tidak mudah berdarah
mudah digoyang
Septum : deviasi kiri
Oro pharynx : massa (+) sebelah kanan uvula
Differential Diagnosis
Differential Diagnosis
Otitis eksterna e.c trauma abrasi
Dilihat dari gejala nyeri telinga kanan yang
ditimbulkan yang mulai dirasakan setelah pasien
melakukan pengorekan pada telinga menggunakan
cotton bud.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada
tragus telinga kanan.
Penatalaksanaan
NON MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
R/ Flutikason nasal spray
No. I
S 3 dd II puff KNDS
R/ Klaritromisin 500 mg tab No. X
S 3 dd 1 tab pc
Rencana pembedahan
FESS
S 1 dd tab I
R/ Ambroxol 30 mg no X
S 3dd tab I
Follow up
H 1 post operasi
S : Pasien mengeluhkan masih sakit dibagian hidung, tenggorokan gatal.
Demam (-), sakit kepala (-), nyeri tekan bagian tulang wajah (-), sesak
nafas (-)
O : Faring : normal TD: 120/80
Tonsil : T1-T1 tenang Nafas : 18x/menit
Uvula : medial ,hiperemis (-) Nadi : 66x/menit
Kavum nasi kiri & kanan : darah (+)
A : post op FESS + polipektomi H1
P : - tampon kavum nasi kiri & kanan
- Cefixim 200mg 1 x 1 pc 5 hari
- Metilprednison 4mg 3 x 1 pc
- Loratadin 10 mg 1 x 1 tab
- Tramadol 50 mg 3 x 1 tab prn
- Diet lunak 1 minggu
H 2 post operasi
S : Pasien mengeluhkan mata kering, tenggorokan masih gatal dan seperti ada
lendir di tenggorokan. Demam (-), sakit kepala (-), nyeri tekan bagian tulang
wajah (-), sesak nafas (-)
O : Faring : normal TD: 110/70
Tonsil : T1-T1 tenang Nafas : 17x/menit
Uvula : medial ,hiperemis (-) Nadi : 75x/menit
Kavum nasi kiri & kanan : darah (-)
A : post op FESS + polipektomi H2
P : - tampon kavum nasi kiri & kanan dilepas
- Cefixim 200mg 1 x 1 pc
- Metilprednison 4mg 3 x 1 pc
- Loratadin 10 mg 1 x 1 tab
- Tramadol 50 mg 3 x 1 tab prn
- Diet lunak 1 minggu
- Pasien boleh pulang
PEMBAHASAN
Definisi
Polip nasi merupakan kelainan mukosa
hidung berupa massa lunak yang
bertangkai, berbentuk bulat atau
lonjong, berwarna putih keabuan,
dengan permukaan licin dan agak
bening karena mengandung banyak
cairan
Etiologi
1.Adanya peradangan kronik yang
berulang pada mukosa hidung dan sinus.
2.Adanya gangguan keseimbangan
vasomotor.
3.Adanya peningkatan tekanan cairan
interstitial dan edema mukosa hidung
Infiltrasi eosinofil
Denervasi vaskular
Peradangan kronis
Pembentukan Polip
Gejala klinis
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan-keluhan seperti gejala klinis dan
riwayat seperti sinusitis, asma,
intoleransi aspirin dan penyakti keluarga
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Rinoskopi anterior
Rinoskopi posterior
Nasoendoskopi
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Konka polipoid
Angiofibroma juvenille
Papiloma inverted
Terapi
Medika Mentosa
Antibiotik
Kortikosteroid (oral/topikal)
FESS
Prognosis
Umumnya setelah penatalaksanaan
yang dipilih prognosis polip hidung ini
baik (dubia et bonam) dan gejalagejala nasal dapat teratasi. Akan
tetapi kekambuhan pasca operasi
atau pasca pemberian kortikosteroid
masih sering terjadi