Pendahuluan Proses Stokastik
Pendahuluan Proses Stokastik
Pendahuluan Umum
1.2
x f (u)du
FX (x) = 1
1.3
8i
xki pX (xi)
jika jumlah di atas konvergen. Jika jumlah di atas divergen, maka momen ke-k dari
peubah acak X adalah tidak ada.
(ii) Jika X adalah peubah acak kontinu dengan
fungsi kepekatan peluang fX , maka momen
ke-k dari X didenisikan sebagai
Z
k
1 xk f (x)dx
E(X ) = 1
X
jika integral di atas konvergen. Jika integral di atas divergen, maka momen ke-k
dari peubah acak X adalah tidak ada.
Momen pertama dari suatu peubah acak X
disebut nilai harapan (expected value) dari
X, dan dilambangkan dengan E(X).
MX (t) = E @etX A
untuk t 2 R sehingga nilai harapan di atas
ada.
Momen ke-k dari peubah acak X dapat diperoleh dengan cara menentukan turunan ke-k
dari fungsi pembangkit moment MX (t) untuk
nilai t = 0. Jadi,
(k)
E(X k ) = MX (0):
GX (s) = E @sX A
untuk s 2 R sehingga nilai harapan di atas
ada.
Adalah mudah untuk memverikasi pola berikut:
G0X (1) = EX, G00X (1) = EX(X 1), dan
seterusnya. Secara umum dapat ditulis
(k)
E (X(X 1)(X 2) : : : (X k + 1)) = GX (1):
1.4
Untuk selanjutnya hanya akan diberikan contoh pola untuk peubah acak kontinu. Pola
untuk peubah acak diskret dapat diperoleh dengan cara serupa, misalnya dengan mengganti
fungsi kepekatan peluang dengan fungsi masa
peluang, dan dengan mengganti integral dengan notasi penjumlahan.
10
11
12
13
8y
14
Ide penentuan nilai harapan lewat nilai harapan bersyarat dapat juga diterapkan untuk
menentukan nilai peluang lewat peluang bersyarat. Misalkan E adalah sembarang kejadian dan X adalah peubah acak indikator dari
E, yaitu X = 1 jika E terjadi dan X = 0
jika E tidak terjadi. Dengan demikian maka
E(X) = P(E), dan untuk setiap peubah acak
Y kita memiliki E(XjY = y) = P(EjY =
y): Sehingga berdasarkan Teorema di atas kita
peroleh hasil berikut.
Corollary 1.2 Misalkan E adalah sembarang
kejadian dan Y adalah suatu peubah acak.
Jika Y adalah peubah acak diskret maka
P(E) =
8y
15
Z
!
y
1
= 1 1 fX (x)dx fY (y)dy:
Z
16
1.5
17
Denisi 1.21 Suatu proses stokastik X disebut proses stokastik dengan waktu diskret
(discrete-time stochastic process) jika gugus
indeks T adalah gugus tercacah (countable
set), sedangkan X kita sebut proses stokastik dengan waktu kontinu (continuous-time
stochastic process) jika T adalah suatu interval.
Contoh gugus indeks T pada proses stokastik
dengan waktu diskret adalah T = f0; 1; 2; : : :g,
sedangkan contoh gugus indeks T pada proses
stokastik dengan waktu kontinu adalah T =
[0; 1), atau gugus bilangan nyata.
Proses kedatangan pelanggan (customers)
pada suatu antrian mungkin dapat dimodelkan dengan proses stokastik. Sedangkan layanan
yang diperlukan mungkin juga dapat dimodelkan dengan proses stokastik yang lain. Interaksi dari kedua proses ini akan membentuk suatu proses stokastik yang baru, misalnya
barisan dari ketertundaan pelanggan.
18
Denisi 1.22 : Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu fX(t); t 2 T g disebut
memiliki inkremen bebas (independent increments) jika untuk semua t0 < t1 < t2 <
tn, peubah acak X(t1)X(t0); X(t2)X(t1); : : : ;
X(tn1) adalah bebas (independent).
Dengan kata lain, suatu proses stokastik dengan waktu kontinu X disebut memiliki inkremen bebas jika proses berubahnya nilai pada
interval waktu yang tidak tumpang tindih (tidak
overlap) adalah bebas.
Denisi 1.23 : Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu fX(t); t 2 T g disebut
memiliki inkremen stasioner (stationary increments) jika X(t + s) X(t) memiliki sebaran yang sama untuk semua nilai t.
Dengan kata lain, suatu proses stokastik dengan waktu kontinu X disebut memiliki inkremen stasioner jika sebaran (distribusi) dari perubahan nilai antara sembarang dua titik hanya
tergantung pada jarak antara kedua titik tersebut, dan tidak tergantung dari lokasi titiktitik tersebut.
19
Catatan 1.1 :
1. Kita sebut proses fX(t); t 2 T g adalah
pada state x pada waktu t, jika kejadian
fX(t) = xg telah terjadi.
20
Latihan 1.1:
(1) Misalkan MX (t) adalah fungsi pembangkit
momen dari peubah acak X. Perlihatkan
(k)
bahwa E(X k ) = MX (0).
(2) Misalkan GX (s) adalah fungsi pembangkit
peluang dari peubah acak X. Perlihatkan
bahwa E(X(X 1)(X 2) : : : (X k +
(k)
1)) = GX (1).
(3) Misalkan X adalah peubah acak eksponensial dengan rataan 1= dan Y adalah peubah
acak eksponensial dengan rataan 1=. Perlihatkan bahwa
P(X < Y ) =
:
+