NIM: 203427739
II. PRASYARAT
Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah Anda
telah memahami konsep fungsi komposisi, limit fungsi, turunan dan integral dari
suatu fungsi.
Logaritma
Awal penemuan Napier tentang logaritma, sebenarnya sangat sederhana.
Menggunakan progresi geometrik dan integral secara bersamaan. Ambillah sebuah
bilangan tertentu yang mendekati angka 1.
Napier menggunakan 1 – 10-7 (atau 0,9999999) sebagai bilangan.
Sekarang, istilah progresi dari pangkat yang terus meningkat sampai akhirnya
hasilnya mendekati – sangat sedikit selisihnya. Untuk mencapai “keseimbangan” dan
menghindari terjadi (bilangan) desimal dikalikan dengan 10-7.
N = 107(1 – 1/107)L, dimana L adalah logaritma Napier sehingga logaritma dari 107
sama dengan nol, yaitu: 107 (1-1/107) = 0,9999999 adalah 1 dan seterusnya. Apabila
bilangan tersebut dan logaritma dibagi 107, akan ditemukan - secara virtual – sistem
logaritma sebagai basis 1/e, untuk (1-1/107)107 mendekati Lim n→∞ (1 – 1/n)n = 1/e.
FAKULTATIF?
Berapa banyak pembuktian teorema yang harus dilakukan pada kuliah kalkulus yang pertama kali? Para
pengajar matematika berdebat sengit mengenai hal ini dan juga mengenai keseimbangan yang benar antara:
Logika dan Intuisi
Pembuktian dan Penjelasan
Teori dan Penerapan
Seorang ilmuwan besar masa silam telah memberikan suatu nasehat yang bijaksana.
“Seseorang yang menyukai praktik tanpa teori adalah ibarat pelaut yang menyandarkan kapalnya
tanpa kemudi dan kompas serta tidak pernah mengetahui dimanha ia boleh membuang sauh”
Leonardo da Vinci
KEGIATAN BELAJAR 1
Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat
dioperasikan dengan operasi aljabar seperti jumlah, selisih, hasil kali, hasil bagi dan
pangkat, demikian juga dua buah fungsi f dan g dapat dioperasikan dengan operasi-
operasi tersebut. Selain operasi aljabar atas dua fungsi, kita juga mengenal komposisi
dua fungsi, yang operasinya merupakan susunan dua fungsi berbentuk fungsi pertama
dilanjutkan dengan fungsi kedua, atau sebaliknya. Dari hasil komposisi kedua fungsi
tersebut menghasilkan suatu fungsi yang baru.
Definisi
Misalkan f dan g adalah fungsi. Jika Dg R f Ø, maka terdapat fungsi yang
terdefinisi pada himpunan bagian dari Df ke himpunan bagian dari Rg. Fungsi ini
dinamakan komposisi dari g dan f, yang dinyatakan oleh g ◦ f. Persamaan fungsi ini
ditentukan oleh
( g f )( x) g f ( x)
Sehingga Dg f [0, 2]
Selain itu ada cara lain untuk mendapatkan suatu fungsi yang baru yaitu
dengan mengambil fungsi-fungsi lama dan “membalikan” mereka. Fungsi baru yang
didapatkan disebut fungsi invers. Dalam modul ini fungsi invers yang dimaksud
adalah fungsi komposisi invers. Dasar untuk melihat eksistensi fungsi invers adalah
fungsi satu ke satu, sehingga kita harus mendefinisikan terlebih dahulu fungsi satu ke
satu.
Definisi
Suatu fungsi f dikatakan fungsi satu ke satu (injektif)
jika x, y D f berlaku f ( x) f ( y) x y
Bila kita mempunyai suatu fungsi y = x3. Fungsi ini mendefinisikan fungsi satu ke
satu g(x) = x3. Jika kita menyelesaikan y = x3 untuk x, kita memperoleh x 3 y yang
dari fungsi g. Notasi g 1 menyatakan invers dari g. Perhatikan bahwa simbol -1 yang
digunakan untuk menyatakan invers suatu fungsi tidak boleh dikacaukan dengan
eksponen -1. Sekarang kita sampai pada definisi invers suatu fungsi.
Definisi
Jika fungsi satu ke satu f dinyatakan oleh himpunan pasangan terurut (x, y), maka
ada satu fungsi f -1 yang dinamakan invers dari f , dimana f -1 adalah himpunan
pasangan terurut (y, x) yang didefinisikan oleh
1
x f ( y ) jika dan hanya jika y f (x)
-1
Daerah asalnya f adalah daerah nilai f dan daerah nilai f -1 adalah daerah asal f
Salah satu kriteria bahwa suatu fungsi satu-satu yakni, jika x1 ≠ x2 maka f (x1) ≠ f (x2).
Akan tetapi dalam suatu keadaan tertentu, kriteria ini mungkin agak sulit diterapkan.
Karena itu untuk mengetahui keberadaan fungsi invers, ada kriteria yang lebih praktis
yaitu bahwa fungsi itu harus monoton murni.
Teorema A.2
Jika f monoton murni pada daerah asalnya, maka f memiliki invers
-1 -1
Jika f memiliki invers f maka f juga memiliki invers yaitu f . Jadi dapat
-1
dikatakan bahwa f dan f merupakan pasangan fungsi invers. Satu fungsi
membatalkan (atau membalikan) apa yang dilakukan yang lainnya, yaitu
1 1
f ( f ( x)) x dan f(f ( y )) y
Andaikan f memiliki balikan (invers), maka
1
x f ( y ) y f ( x)
Grafik y = f -1(x) adalah pencerminan grafik y = f (x) terhadap garis y = x.
Turunan Fungsi Invers
dy
y ' f ' ( x)
dx
dx 1 1
x' Dx f 1 ( y )
dy dy f ' ( x)
dx
Teorema B.2
Andaikan f terdiferensialkan dan monoton murni pada selang I. Jika f’(x) ≠ 0
di suatu x tertentu dalam I, maka f -1 terdiferensialkan di titik yang berpadanan
y = f (x) dalam daerah hasil f dan
1
( f 1 )' ( y)
f ' ( x)
1
Contoh 3 Tentukan ( f )' (2) jika f ( x) x 1 (Gunakan Teorema B.2)
LATIHAN (EVALUASI 1)
3x 2
1. Buktikan bahwa f ( x) memiliki invers; tentukan rumus untuk f 1 ( x)
2x 1
1 1
dan cocokkanlah bahwa f ( f ( x)) x dan f ( f ( x)) x
1
2. Perlihatkan bahwa f ( x) cos4 t dt memiliki invers
x
x1 1
Dx (ln x) Dx dt ,x 0
1 t x
Akibatnya jika u = f (x) > 0, dengan menggunakan aturan rantai, diperoleh
1
Dx ln u Dx u
u
1
Tunjukkan bahwa: Dx ln x ,x 0
x
Sesuai dengan definisi Nilai Mutlak maka harus ditinjau dua kasus, yaitu
1
Jika x > 0, |x| = x. Sehingga Dx ln x Dx ln x
x
1 1 1
Jika x < 0, |x| = – x. Sehingga Dx ln x Dx ln( x) Dx ( x) (1)
x x x
1
Implikasi dari Dx ln x , x 0 , kita mendapatkan rumus integrasi
x
PENGHAFALAN
1
x dx ln x C, x 0
Beberapa orang berpendapat bahwa penghafalan
sudah ketinggalan zaman, dan hanya penalaran
logislah yang penting dalam matematika. Pendapat
Atau dengan u menggantikan x, itu salah. Beberapa hal (termasuk aturan-aturan
dalam Bab ini) sedapat mungkin harus menjadi
bagian dari otak kita yang dapat dipergunakan di
1
u du ln u C, u0 luar kepala.
“Peradaban akan maju dengan memperluas
sejumlah operasi penting yang dapat kita
Dengan demikian lengkaplah aturan pangkat untuk integral. laksanakan tanpa memikirkannya.”
Alfred N. Whitehead
1 r 1
r 1 u C, r 1
u du
r
ln u C , r 1
Sifat-Sifat Logaritma Asli
Teorema A.1
Jika a dan b bilangan-bilangan positif dan r sembarang bilangan rasional, maka
(i) ln 1 = 0
(ii) ln ab = ln a + ln b
a
(iii) ln ln a ln b
b
(iv) ln ar = r ln a
Bukti
1
1
(i) ln 1 dt 0
1
t
(ii) Karena untuk x > 0,
1 1 1
Dx ln ax a dan Dx ln x
ax x x
Menurut Teorema B (Subbab 4.8)
Jika F ' ( x) G' ( x) maka F ( x) G( x) C x (a, b)
Sehingga ln ax ln x C
Untuk menghitung C, ambilah x = 1, maka ln a = C.
ln ax = ln x + ln a
Akhirnya, ambilah x = b.
Sehingga ln ab = ln a + ln b
a
(iii) Karena a b ,
b
a a
ln a ln b ln ln b
b b
a
ln ln a ln b
b
(iv) Karena untuk x > 0,
Dx ln x r 1
x r
rx r 1
r
x
dan Dx (r ln x) r
1 r
x x
Menurut Teorema B (Subbab 4.8)
ln x r r ln x C
Untuk menghitung C, ambilah x = 1, maka C = 0. Jadi,
ln xr = r ln x
Akhirnya ambilah x = a
ln ar = r ln a
f (x) = ln x
x
0
Gambar 2
sin x
Contoh 1 Jelaskan mengapa lim ln 0!
x 0
x
sin x
Penyelesaian Andaikan fungsi ln adalah suatu fungsi komposisi f g dengan
x
. Maka f g ( x) ln
sin x sin x
f ( x) ln x dan g ( x)
x x
Sehingga lim f g ( x) f lim g ( x) f lim
x 0 x 0
sin x
x 0 x
f (1) ln 1 0
1
Contoh 2 Carilah 1 2 x dx
Penyelesaian Andaikan u = 1 – 2x . Jadi du = -2 dx. Maka
5 5 du 5 1
1 2 x dx u (2) 2 u du
5
ln u C
2
5
ln 1 2 x C
2
2
1 x
Contoh 3 Carilah dy/dx jika y 2
( x 1) 3
Penyelesaian Ambil logaritma asli → diferensialkan secara implisit.
1 x 2
ln y ln 2
( x 1) 3
1 2
ln y ln 2 ln ( x 1) 3
1 2
ln y ln (1 x 2 ) ln ( x 1)
2 3
1 dy 1 1 2 1
(2 x) (1)
y dx 2 (1 x ) 2 3 x 1
1 dy x 2 3 x 2 (1 x) x2
y dx 1 x 2 3 ( x 1) 3 (1 x )
2
3 (1 x 2 )
dy ( x 2) 1 x 2 ( x 2) ( x 2)
y
3 (1 x ) ( x 1) 3 3 (1 x ) 3 ( x 1) 3 (1 x 2 ) 2
2 2 2 2 1
dx
Telaah Ulang Konsep
1. Fungsi ln didefinisikan oleh ln x = _______________. Daerah asal fungsi ini
adalah ________ dan daerah hasilnya adalah ________ .
2. Dari definisi yang sebelumnya, maka Dx ln x = ________________ untuk x > 0.
3. Secara lebih umum, untuk x ≠ 0, Dx ln |x| = _________________ sehingga
1
x dx _____________ .
4. Beberapa sifat umum ln adalah ln (xy) = _____________ , ln (x/y) =
____________ , dan ln (xy) = _____________ .
LATIHAN (EVALUASI 2)
1. Jika x < 1, buktikan bahwa ln x < x. (Petunjuk: Ambillah f (x) = x – ln x, dan
perlihatkanlah bahwa f turun pada (0,1) dan carilah f (1))
x x
1 1
2. Selesaikan untuk x: 1 t dt 2 1 t dt
3
Dikarenakan fungsi logaritma asli naik pada seluruh daerah asalnya, maka
menurut Terorema A.2 fungsi itu mempunyai invers yang juga merupakan fungsi
naik. Invers fungsi logaritma asli disebut Fungsi Eksponen Asli.
Definisi
Invers ln disebut fungsi eksponen asli dan dinyatakan oleh exp. Jadi
x exp y y ln x
1 1 1
3. e lim 1
0
x h
1! 2! n!
e = 2,718281828459045…
Gambar 3
Bukti:
(i)’ e ln x x
Misalkan ln x = y x = ey sehingga ey = x atau e ln x x
(ii)’ ln (e y ) y
Misalkan ey = x ln x = y sehingga ln (e y ) y
Teorema A.3
ea
Andaikan a dan b sebarang bilangan real, maka e a e b e a b dan b
e a b .
e
Bukti:
Phoenix
1. e e e
a b ln e a eb
Bilangan e muncul
e ln e ln e
a b
dalam keseluruhan
matematika, tetapi
e a b makna pentingnya
bertumpu secara aman
ea
ln b pada penggunaannya
ea e
2. b e e ln e ln e e a b
a b
sebagai bilangan
e dasar untuk fungsi
eksponen asli. Dan
Turunan ex. apa yang membuat
fungsi ini menjadi
Dx e x e x demikian berarti?
“Siapa yang tidak
Bukti: Misalkan ex = y x = ln y (kita turunkan secara implisit) kagum ketika
x ln y memahami bahwa
fungsi y = ex, bagaikan
1
1 Dx y phenix yang bangkit
y kembali dari abunya,
adalah turunannya
Dx y y sendiri?”
Dx e x e x Francois Le Lionnais
Integral ex.
Rumus turunan Dx e x e x secara otomatis menghasilkan e dx e x C atau
x
e du e u C
u
Contoh 1 Tentukan Dx e (ln x ) / x
1
x 1 ln x
ln x 1 ln x
Penyelesaian Misalkan u Dx u x 2
x x x2
Dx e e Dx u
u u
1 ln x
D x e (ln x ) / x e (ln x ) / x
x2
ex
Contoh 2 Tentukanlah x dx
e 1
Penyelesaian Misalkan u e x 1 du e x dx
ex 1
e x 1 dx u du
ln | u | C
ln | e x 1 | C
LATIHAN (EVALUASI 3)
1. Buktikan jika f ( x).e g ( x ) 0 untuk x = xo maka f (xo) = 0
3. Tentukan Dx y dari y e x
ex
ln a x ln e ln a ln e x ln a x ln a
x
Dari definisi didapatkan
Sifat-sifat ax
Teorema A.4
Jika a > 0, b > 0, x dan y adalah bilangan-bilangan real, maka:
(1) a x a y a x y
ax
(2) y a x y
a
(3) (a x ) y a xy
(4) (ab) x a x b x
x
a ax
(5) x
b b
Bukti:
(1) a x a y e ln a a
x y
e ln a ln a
x y
e x ln a y ln a
e ( x y ) ln a
a x y
ax
ax ln y
(2) y e a
a
e ln a ln a
x y
e x ln a y ln a
e ( x y ) ln a
a x y
(3) (a x ) y e ln(a
x y
)
e y ln a
x
e yx ln a
a yx a xy
(4) (ab) x e ln(ab)
x
e x ln(ab)
e x (ln a ln b )
e x ln a x ln b
e x ln a e x ln b
a xb x
x
x a
a ln
(5) e b
b
a
x ln
e b
e x (ln a ln b )
e x ln a x ln b
e x ln a
e x ln b
ax
x
b
ln a
Bukti:
Dx a x Dx (e x ln a ) Andaikan u = x ln a maka Dx u = ln a
Dx e u e u Dx u
e x ln a Dx ( x ln a)
a x ln a
a dx e x ln a dx
x
Andaikan u = x ln a maka du = (ln a) dx
du
eu
ln a
1
ln a
e u du
1 u
ln a
e C
1 x ln a
ln a
e
C
1 x
a C
ln a
Dx a
ln x
log x D x
1
Dx ln x
1 1
1
ln a ln a ln a x x ln a
Jadi Dx a
log x 1
x ln a
dan dengan u menggantikan x, Dx a log u
1
u ln a
Dx u
Contoh 1 Carilah turunan dari Dx 32 x 3 x 2
Penyelesaian Misalkan u = 2x2 – 3x maka Dx u = 4x – 3 sehingga,
Dx 3 2 x 2
3 x
D 3 3 .ln 3.D u
x
u u
x
3 2 x 2 3 x
4 x 3ln 3
4 x
5
Contoh 2 Hitunglah
1 x
dx
dx
Penyelesaian Misalkan u x maka du sehingga,
2 x
x
5 5u 2 2
dx 2 x du 2 5 u du 5u C 5 C
x
Tinjau
x x ln 5 ln 5
4
4 x
Maka
5
dx
2
5 x
2
5 4
2
5 1
2
25 5 40
1 x ln 5 1 ln 5 ln 5 ln 5 ln 5
LATIHAN (EVALUASI 4)
dy
3. Carilah jika ye x xe x x y 0 .
dx
f ( x) sin x [-½ π, ½ π] f 1
( x) sin 1 x [-1, 1]
f ( x) cos x [0, π] f 1
( x) cos1 x [-1, 1]
f ( x) tan x (-½ π, ½ π) f 1
( x) tan 1 x R
f ( x) cot x (0, π) f 1
( x) cot 1 x R
f ( x) sec x [0, ½ π) (½ π, π] f 1
( x) sec 1 x (-,-1) (1, )
Teorema A.5
Maka sec(tan 1 x) 1 tan(tan 1 x)
2
1 x2
Untuk bukti (iv) silahkan Anda coba, menggunakan identitas sec 2 x 1 tan 2 x
Bukti Teorema B.5
(i) Andaikan y sin 1 x x sin y (gunakan pendiferensialan implisit)
x sin y
1 cos y D x y
1 cos(sin 1 x) D x (sin 1 x)
1 1 x 2 D x (sin 1 x)
1
D x (sin 1 x)
1 x2
Pembuktian (ii), (iii) dan (iv) menggunakan cara yang serupa, silahkan anda coba
sebagai latihan.
Penyelesaian
Misalkan = -
5 5
sin sin 1
x x sin 1 5 sin 1 2
2 1 2 x x
sin sin
x x
Carilah D x sec 1 x
3
Contoh 2
Penyelesaian Kita gunakan Aturan Pangkat dan Teorema B.5 (iv)
1
3
Dx sec x 3 sec x 1
2 1
3 sec 1 x
2
| x | x2 1 | x | x2 1
TELAAH KONSEP
1. sin 1 y adalah bilangan dalam selang ___________ yang nilai sinusnya adalah
_______ .
2. Untuk mendapatkan invers fungsi tangen, kita batasi daerah asal menjadi
_________ . Fungsi invers yang dihasilkan dinyatakan oleh tan 1 atau oleh
_________ .
3. Dx sin(sin 1 x) __________.
1
1 1
4. Karena Dx tan 1 x , maka 4 dx __________ .
1 x 0 1 x
2 2
LATIHAN (EVALUASI 5)
1. Perlihatkan bahwa cos (2 sin 1 x) 1 2 x 2 .
2. Carilah Dx e x sin 1 ( x 2 )
ex
3. Tentukan 1 e 2 x dx
dx x
4. Perlihatkan bahwa a2 x2
sin 1 C , a 0
a
dengan menuliskan
a 2 x 2 a 2 1 ( x / a 2 ) dan membuat substitusi u = x/a.