Anda di halaman 1dari 7

MINI CASE REPORT

PENYAKIT INFEKSI : FARINGITIS


TINGKAT KEMAMPUAN : 4 A

1. IDENTITAS PASIEN :
A. Nama
B. Umur
C. Bangsa/suku
D. Jenis Kelamin
E. Agama
F. Pekerjaan
G. Alamat
H. Tanggal Pemeriksaan
I. KK

: Nn. D
: 18 Tahun
: Makassar
: Perempuan
: Islam
: Siswa
: Kampala
: 14 Januari 2016
: Sumang

2. ANAMNESIS LENGKAP
A. Keluhan Utama
: Sakit menelan
B. Anamnesis Terpimpin : Nyeri tenggorokan. Tidak Demam
C. Dialami sejak
: kurang lebih satu minggu yang lalu
D. Riwayat Penyakit sebelumnya : Tidak ada
E. Riwayat Penyakit Keluarga
: Tidak ada
F. Riwayat Kebiasaan :
- Tidak pernah minum air hangat
- Selalu minum es, pedas dan berminyak
3. TANDA VITAL:
A. Tinggi Badan
B. Berat Badan
C. Tanda Vital
a. Tekanan Darah
b. Nadi
c. Pernapasan
d. Suhu
D. Kepala
E. Abdomen
F. Ekstremitas

: 158 cm
: 50 kg
: 120/90 mmHg
: 64x per menit
: 20x/menit
: 36,50C
: Normocephal
: Dalam Batas Normal
: Dalma Batas Normal

4. PEMERIKSAAN FISIS
- Pada Inspeksi di daerah isthmus faucium (daerah tonsila palatina)
di dapatkan hiperemis

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak Dilakukan
6. DIAGNOSIS
- FARINGITIS
7. PENATALAKSANAAN
a. Pengobatan farmakologi yang diberikan :
Asam Mefenamat, Dexametason, Cefadroxil, Vitamin C, Vitamin B.
comp
b. Pengobatan non farmakologi yang dianjurkan kepada pasien antara
lain : meminum air hangat, tidak memakan makanan berminyak,
pedas, dan hindari minum es atau yang dingin dingin.

8. PEMBAHASAN
FARINGITIS AKUT
A. Definisi
Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan
oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan dan lain
lain.
B. KLASIFIKASI
I.
Faringitis Viral
Dapat disebabkan oleh rinovirus, adenovirus, Epstein Barr Virus
(EBV), virus influenza, cytomegalovirus, dll. Pada adenovirus
II.

juga menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada anak


Faringitis Bakterial
Infeksi grup A streptococcus beta hemolitikus merupakan
penyebab faringitis akut pada orang dewasa (15%) dan pada

anak (30%). Jika diakibatkan oleh bakteri Streptococcus group


A dapat diperkirakan dengan mengunakan centor criteria yaitu :
I.
Demam
II.
Anterior Cervical Lymphadenopathy
III.
Eksudat Tonsil
IV. Tidak Adanya Batuk1
Tiap kriteria berskor 1. Jika skor 0-1 maka pasien tidak
mengalami faringitis akibat infeksi streptokokkus group A, Skor
1-3 berarti kemungkinan 40% terinfeksi streptokoccus group A
dan bila skor 4 pasien memiliki kemungkinan 50 % terinfeksi
streptococcus non group A.
III.
IV.

Faringitis Fungal
Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring
Faringitis Gonorea

C. ETIOLOGI
I.
Bakteri
II.
Virus
III.
Fungal
D. PATOMEKANISME
Bakteri masuk lalu menginvasi mukosa faring dan akan
menyebabkan respon inflamasi. Kemudian kuman menginfiltrasi
lapisan epitel lalu akan mengikis epitel sehingga jaringan limfoid
superficial bereaksi dan terjadi pembendungan radang dengan
infiltrasileukosit polimononuklear.
Pada stadium awal terdapat hiperemis, lalu pembuluh darah
dinding faring akan melebar. Bentuk sumbatan yang berwarna
kuning, putih, abu-abu akan di dapatkan di dalam folikel atau
jaringan lymphoid.
Tampak bahwa folikel limphoid dan bercak bercak pada
dinding faring posterior atau terletak ke lebih yang lateral akan
menjadi lebih meradang dan bengkak. Virus virus seperti
rhinovirus, coronavirus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada
mukosa faring akibat sekresi nasal.

Infeksi streptococcal memiliki karakteristik yang khusus


yaitu invasi lokal dan pelepasan ektraseluler toxin dan protease
yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan hebat karena fragmen
F protein dari Streptococcus beta hemoliticus group A yang
memiliki struktur yang sama dengan Sarkolema pada miokard dan
dihubungkan dengan demam rematik dan kerusakan katup jantung.
Selain itu juga dapat menyebaban glomerulonefritis akut karena
fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen
antibodi.
E. FAKTOR RESIKO
a. Paparan udara yang dingin
b. Menurunnya daya tahan tubuh
c. Konsumsi makanan yang kurang gizi
F. DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIK
I.
Anamnesis
Keluhan nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan batuk.
Sebenarnya gejala dan tanda yang ada tergantung dari
mikroorganisme yang menginfeksi.
a.Faringitis viral
Diawali dengan gejala rinitis dan beberapa hari kemudian
timbul faringitis dan demam disertai rinore dan mual
Faringitis bakterial
Nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan

b.

suhu yang tinggi dan jarang disertai batuk


c.Faringitis fungal
d.
Faringitis gonorea
II.

Pemfis
a.Faringitis viral
a. Faring dan tonsil hiperemis
b. Eksudat (pada virus influenza coxsachievirus, dan
b.

cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat)


Faringitis bakterial
a. Tonsil membesar
b. Faring dan tonsil hiperemis

c. Terdapat eksudat di permukaannya dan beberapa


hari kemudian timbul bercak petechie pada palatum
dan faring.
d. Kadang kelenjar limfa leher anterior membesar,
kenyal dan nyeri pada penekanan
c.Faringitis fungal
a. Plak putih di orofaring dan pangkal lidah
b. Mukosa faring lainnya hiperemis
G. PENATALAKSANAAN
I.
Farmakologi
a.Faringitis virus
- Anti virus :
Metisoprinol (isoprenosine) dosis 60-100mg/KgBB
-

b.
-

dalam 4-6x/hari.
Steroid :
Dexametason 0,01mg/kgBB dibagi dalam 3x/hari
selama 3 hari.
Faringitis Bakteri
Penicilin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM/IM dosis
tunggal bila pasien tidak alergi penicilin
Amoxicilin 50mg/kgBB dosis dibagi 3x/hari selama 10

hari dan dewasa 3x50 mg selama 6-10 hari


- Eritromisin 4x500 mg/hari
c.Faringitis Fungal
- Nystatin 100.000-400.000 IU 2x/hari
I.

Edukasi
a. Istirahat yang cukup
b. Minum Air putih yang cukup
c. Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan
obat antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut 2 x sehari
d. Mencuci tangan dengan teratur
e. Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok
f. Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi
tenggorokan
g. Mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan

tubuh
9. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
- Difteri
- Influenza

10. KOMPLIKASI
- Sinusitis
- Otitis Media
- Epiglotitis
- Abses peritonsiler
- Abses retrofaringeal
- Abses retrofaringeal
- Septikemia
- Meningitis
- Glomerulonefritis
- Demam rematik akut
11. PROGNOSIS
Umumnya prognosis pasien dengan faringitis baik. Pasien biasanya
sembuh dalam waktu 1-2 minggu..

DAFTAR PUSTAKA
1. R, Annisa. Perbandingan Hasil Operasi Pterygium Tipe Vascular dengan
Metode Bare Sclera dan Conjuntival Autograft. 2011. [online at : 27th,
January 2016] Available at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22521/4/Chapter
%2520II.pdf&ved=0ahUKEwiDj6e2mcnKAhXVkY4KHcJ3BsAQFggcM
AA&usg=AFQjCNFE8heaTh7gynhWlnjn2DzCCF529Q&sig2=LbjOfAbF
tk-EcZN9IYQQqw
2. Sabiston David. C, Jr. Ilmu kesehatan Telingga, Hidung, Tenggorokan,
Jakarta : 2000

3. Soepardi, Efianty Arshad, et. Al. Buku ajar ilmu penyakit Telingga, Hidung,
Tenggorokan. Jakarta FKUI :2003

Anda mungkin juga menyukai