Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENYAJIAN ILMIAH

MAKALAH

KEUNGGULAN PEMBIBITAN KARET DENGAN CARA OKULASI

Oleh :
Nama : Rido Illahi
Nim

: 20150210073

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015

HALAMAN PENGESAHAN

1.
2.
3.
4.

Judul
Tema
Topik
Identitaspenulis
a. Nama
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas

: Keungulan Pembibitan Karet Dengan Cara Okulasi


: PengembanganPertanian di Indonesia
: Mekanisme atau Teknik
: Rido Illahi
: 20150210073
: Agroteknologi
: Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta, 24 November 2015

Menyetujui
Dosen MK. PenyajianIlmiah

Penulis

( Ir. AgungAstuti. MSi )

NIDN. 052309196201

Rido Illahi

NIM. 20150210073

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

II. Karet merupakan salah satu komuditi ekspor

yang mampu

memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Selama


20 tahun terjadi peningkatan terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1.0
juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 2.0 juta
ton pada tahun 2005. Dengan perkebunan karet bisa menjadikan lapanagan
pekerjaan bagi 1.4 juta kepala keluarga ( Les pane, 2010).
III. Pada tahun 2005 luas area perkebunan karet mencapai 3.5 juta ha yang
tersebar di seluruh lahan Indonesia. Diantaranya 85% dari lahan karet di
Indonesia adalah milik rakyat, dan hanya 7 % milik Negara, serta 8%
perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara nasional pada tahun
2005 mencapai 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi
dengan melakukan peremajaan dan memberdayakan lahan-lahan pertanian
milik petani serta lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan
karet( Les pane, 2010).
IV.
V. Produktivitas perkebunan karet di indonesia harus terus ditingkatkan
dan dipertahankan dengan suatu pengelolahan yang baik seperti kegiatan
pemeliharaan dan pembibitan karet. Kegiatan pembibtan bertujuan untuk
menciptakan bibit bibit karet yang berkualitas unggul. Karena kualitas dari
tanaman karet biasanya bergantung dari bibit awalnya semakin bagus bibit
yang ditanam maka semakin banyak getah karet yang dihasilkan. (Ahmad
Khoirudin, 2012).
VI.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembibitan tanaman karet yang baik dan benar ?
2. Apa kelebihan dari pembibitan vegetative dan generative ?

VII.
C. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan pembibitan generative dan vegetative
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembibitan generative dan vegetative
3. memenuhi tugas yang diberikan .
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.

VIII. TINJAUAN PUSTAKA


IX. A. Pembibitan Vegetative(Okulasi)
X. pembibitan karet secara vegetative biasanya dilakukan dengan cara
okulasi atau sering dikenal juga dengan Stum Mata Tidur (SMT). Stum Mata
Tidur yang baik adalah yang mempunyai akar tunggal dengan panjang 35-40
cm sehingga untuk menghasilkan bibit dengan kondisi demikian diperlukan
teknik pencabutan bibit yang baik.(Adha Lubis, 2013).
XI. B. Pembibitan Generative(Biji)
XII.

Pembibitan secara generative pada tanaman karet adalah

dengan mengunakan biji. Biji diambil dari tanaman karet berumur 10 tahun di
kebun induk khusus atau kebun di areal produktif. Biji yang akan dijadikan
benih harus memantul, mengkilat, dan bobotnya tinggi (berat). Hal ini
dilakukan untuk memisahkan bibit yang unggul . Bibit yang unggul adalah
biji yang memantul/melenting, sementara biji yang afkir adalah biji yang
menggulir ke samping dengan bunyi hampa (Adha Lubis, 2013).
XIII. C. Cara Pembibitan
XIV.

Cara pembibitan generative dan vegetative tidak jauh berbeda

hanya pada cara penanamanya. Cara-cara pembibitan karet adalah sebagai


berikut:
XV.

1. Penyiapan Lahan
XVI. Lahan yang digunakan adalah lahan yang bersih dan memiliki

instalasi air. Untuk mempermudah pembenihan lahan yang dibutuhkan adalah


5 X 15m (Wahyono, 2015).
XVII. 2. Pembuatan bedengan dan naungan
XVIII.

Pembuatan bedengan dan naungan bertujuan untuk menahan

polibak agar tidak roboh. Naungan digunakan untuk melindungi bibit dari

hujan pembuatan naungan sebenarnya tidak mutlak apabila penyiraman


terjamin dan teratur. Jadi naungan ini
XIX.

digunakan apabila penyiraman tidak teratur.biasanya naungan

dibuat dengan menggunakan daun kelapa sawit (Wahyono, 2015).


XX.

3. Penyiapan Media Tanam


XXI.

Penyiapan media tanam maksudnya adalah media yang

digunakan untuk tumbuh bagi tanaman yang dibudidayakan, biasanya media


tanam yang digunakan adalah Top Soil(tanah bagian atas) (Wahyono, 2015).
XXII. 4. Pengisian polybag
XXIII.

Polybag diisi dengan tanah top soil tetapi cukup diisi saja. Polybag
yang digunakan adalah 15 x 23 centimeter dengan ketebalan 0,1 berwarna
hitam dan memiliki lubang draenase. (Wahyono, 2015).

XXIV. 5. Penanaman Benih


XXV. Untuk penanaman secara generative biji langsung ditekan ke
dalam polybeg tetapi tanah tidak boleh dipadatkan(Wahyono, 2015).
Sedangkan cara vegetative adalah bibit dimasukan ke dalam polybag tetapi
jangan sampai mata tunas tertimbun tanah. (Adha Lubis, 2013).
XXVI. 6. penyiraman
XXVII.

Penyiraman adalah salah satu faktor yang penting dan harus

dilakukan dengan sebaik baiknya apalagi pada tahap pembibitan. Penyiraman


dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore. Dalam satu hari diperlukan
air 0,2 - 0.3 liter per polibag. Dalam penyiraman digunakan selang tetepi haru
munggunakan gembor di ujungnya agar tidak terjadi erosi. (Wahyono, 2015).
XXVIII.

7. Pemupukan

XXIX.

Pemupukan sangat diperlukan dalam pembibitan untuk

memenuhi unsure hara di tanah dalam polibag. Pupuk yang diberikan adalah
NPK cukup 5 gram per polibag (Wahyono, 2015).
XXX. METODE PENULISAN
XXXI.
A. Jenis Penulisan
XXXII.

Jenis penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini

adalah deskriptif . yang bertujuan untuk memperluas

pengetahuan dan

pengalaman pembaca.
B. Metode Penelusuran Infomasi
XXXIII.

Metode pengumpulan informasi adalah proses yang dilakukan

untuk mendapatkan sumber data. Metode pengumpulan datah diperoleh secara


acak dari beberapa web dan blog yang berbeda yang disatukan menjadi satu.
C. Metode pengumpulan Data
XXXIV.

Dalam pengumpulan data terdapat beberapa tahap pertama adalah

persiapan data yang kita butuhkan. kedua pelaksanaan mengumpulkan


data dari via internet ketiga penyusunan data yang telah diperoleh.
D. Metode Pengolahan
XXXV.

Dalam pengolahan data makalah ini mengunakan dua cara

yaitu analisis dan sintesis. Yang dimaksut analisis adalah kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur data tersebut
secara mendalam. Sedangkan sintetis yaitu menerangkan berbagai pengertian
atau pendapat dari berbagai sumber rujukan sehingga menjadi sebuah tulisan
yang selaras sesuai dengan kebutuhan penulis.
XXXVI.

XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
XLI. HASIL DAN PEMBAHASAN
XLII. A. Pembibitan Vegetative (Okulasi)
XLIII.

pembibitan vegetative pada tanaman karet biasanya dilakukan

dengan cara okulasi atau sering dikenal dengan Stum Mata Tidur. Pembibitan
vegetative memiliki kelebihan yaitu Dengan cara diokulasi dapat diperoleh
tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi, Pertumbuhan tanaman yang
seragam, Penyiapan benih relatif singkat dan Pada musim gugur daun pada
tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu
tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium
hevea bila terjadi. Kekurangannya ialah Terkadang suatu tanaman hasil
okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara
batang bawah dengan batang atas (entres) perlu, menggunakan tenaga ahli
untuk pengokulasian ini dan Bila salah satu syarat dalam kegiatan
pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak
tumbuh sangat besar( Maulani Sapitri, 2014).
XLIV.
XLV. B. pembibitan Generative ( Menggunakan Biji)
XLVI.

Pembibitan generative di tanaman karet dilakukan dengan

mengunakan biji. Pembibitan dengan metode ini memiliki Kelebihan yaitu


system perakaran lebih kuat, lebih mudah di perbanyak dan jangja waktu
berbuah lebih panjang.

Kekuranganya ialah waktu yang diperlukan

untuk menghasilkan getah lebih lama, sifat turunan tidak sama dengan
4

induknya, benih yang dihasilkan sedikit dan sulit berkecambah( Maulani


Sapitri, 2014).
XLVII.
XLVIII.
XLIX.
L.
LI.
LII.
pengunaan

Pembibitan
biji.

KESIMPULAN
okulasi

Pembibitan

lebih

okulasi

efektif

dibandingkan

Produktifitasnya

lebih

dengan
tinggi,

pertumbuhannya seragam dengan induknya, waktu pembenihan lebih singkat,


lebih tahan terhadap hama penyakit tetapi pembibitan dengan cara ini harus
memiliki modal yang lebih tinggi karena bila beberapa syarat tidak terpenuhi
kemungkinan gagal atau mata tunas tidak tumbuh sangat besar.
LIII.
LIV.
LV.
LVI.
LVII.
LVIII.
LIX.
LX.
LXI.

LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
LXVIII. DAPTAR PUSTAKA
LXIX. Khoirudin, Ahmad.2012.Pembibitan Karet Sampai Cara Penyadapan.
http://kuplukluntur.blogspot.co.id/2012/11/pembibitan-karet-sampai-carapenyadapan.html.tanggal akses 22 November 2015.
LXX.
LXXI. Lubis,
Adha.2013.
pembibitan
karet.
http://pembibitankaretbz.blogspot.co.id/.diakses pada tanggal 23 November 2015
LXXII.
LXXIII.
Pane,Les.2010.Data Karet Indonesia Dari tahun 1985 sampai 2005.
http://bibitkaretsupermurah.blogspot.co.id/p/blog-page.html. tanggal akses 23
November 2015.
LXXIV.
LXXV.Prabowo,
AbrorYudi.2011.Cara
Budidaya
Tanaman
Karet
.
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/carabudidaya-tanaman-karet/ . tanggal akses 6 November 2015.
LXXVI.
LXXVII.
Sapitri, Maulani.2014. Perkembangan Vegetative dan Generative.
http://safitrimaulani.blogspot.co.id/2014/03/microsoftinternetexplorer4-02_31.html. diakses pada tanggal 23 November 2015.
LXXVIII.
LXXIX.
Wahyono.2015.Makalah
Pembibitan
http://ilmupengetahuanpks.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pembibitankaret.html.Tanggal Akses 6 November 2015.
4

Karet.

LXXX.

Anda mungkin juga menyukai