Anda di halaman 1dari 31

U

T
A
B

N
A
R
U
L
A

IH
EM

PENYEBAB PEMBENTUKAN BATU SALURAN KEMIH


a.

Teori Fisiko Kimiawi

a.1 Teori Supersaturasi


a.2 Teori Matrik
a.3 Teori Tidak Adanya Inhibitor
a.4 Teori Epitaksi
a.5 Teori Kombinasi
a.6 Teori Infeksi

b.

Teori Vaskuler

b.1 Hipertensi
b.2 Kolesterol

KLASIFIKASI BATU SALURAN KEMIH


Batu kalsium
Batu asam urat
Batu struvit
Batu Sistin

DETERMINAN
Faktor Intrinsik
Umur
Jenis kelamin
Heriditer/ Keturunan

Faktor Ekstrinsik
Geograf
Faktor Iklim dan Cuaca
Jumlah Air yang di Minum
Diet/Pola makan
Jenis Pekerjaan
Kebiasaan Menahan Buang Air Kemih

LOKASI OBSTRUKSI
SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS
SISTEM KALIKS, PYELUM
URETER
SALURAN KEMIH BAGIAN BAWAH
URETHRA : PARS POSTERIOR DAN PARS ANTERIOR

ETIOLOGI OBSTRUKSI
KONGENITAL

: U.P JUNCTION STENOSIS

TRAUMA : RUPTUR URETHRAE, STRICURA URETHRA


INFEKSI : URETHRITIS. GONORRHOICA,
PROSTATITIS
NEOPLASMA

: BPH, CA PROSTATE, PROSTATITIS,

PAPILOMA URETHRAE
KEL. METABOLIK

: UROLITHIASIS (BATU SAL. KEMIH,

INTOKSIKASI JENGKOL)

BATU
KRISTAL JENGKOL

SISTEM KALIKS
PYELUM

UP JUNCTION STEN
BATU

URETER

PAPILOMA
KRISTAL JENGKOL

ooo

KEL. PROSTAT

URETHRA PARS POSTERIOR

BATU
KRISTAL JENGKOL
RUPTURA URETHRAE

URETHRA PARS ANTERIOR

PATOFISIOLOGI

A.OBSTRUKSI KHRONIS
(KOMPLIKASI)
Ginjal, ureter, buli-buli OBSTRUKSIhidronephrosis
NORMAL

KRONIS
hidroureter

buli-buli diverticula
DIVERTICULUM (LA)
REFLUX VESICO-URETERALIS
HIDROURETER
HIDRONEPHROSIS PYONEPHROSIS

B. OBSTRUKSI AKUT
(KOMPLIKASI)
DIAGNOSTIK

KOMPLIKASI

INFILTRAT URINE
FISTULA URETHRO-KUTANEUS
NEKROSIS SKROTUM TESTIS TELANJANG

GEJALA-GEJALA KLINIS
OBSTRUKSI
A. BAGIAN ATAS

KOLIK GINJAL, KOLIK URETER


HEMATURIA, TERGANTUNG PENYEBAB
ANURIA (OBSTRUKSI BILATERAL)

GEJALA
Nyeri
Demam
Infeksi
Hematuria dan kristaluria
Mual dan muntah

PENATALAKSANAAN MEDIS
Medikamentosa
Pengobatan Medik Selektif dengan Pemberian Obat-obatan
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

Endurologi
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
Litotripsi
Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
Ekstrasi Dormia

Tindakan Operasi
Nefrolitotomi
Ureterolitotomi
Vesikolitomi
Uretrolitotomi

KOMPLIKASI

obstruksi ginjal, yang dapat menimbulkan kerusakan permanent bila


itu semua belum bahkan tidak teratasi, dapat juga terjadi
pendarhan dan infeksi itu adalah salah satu diantara komplikasi
lainnya.

PENATALAKSANAAN
MEDIS UMUM

Pada kebanyakan kasus, tidak ada tindakan yang khusus karena batu
dapat melewati semua saluran perkemihan tanpa pertolongan
medis itu apabila batunya kecil.

MANAJEMEN
MEDIK
Untuk mempertahankan pH urine :
Natrium karbonat untuk membuat urine lebih alkalin,
pada asam awal pencetus batu itu sendiri
Asam askorbat untuk membuat urine menjadi lebih
asam, pada alkalin awal pencetus batunya.
Untuk mengurangi ekskresi dari subtansi pembentukan
batu :
Diuretic untuk menurunkan ekskresi kalsium lebih
cepat
Arupulinol untuk mengatasi batu asam dengan

menurunkan kadar asam urat plasma

CARA PENGANGKATAN BATU MELALUI PEMBEDAHAN:

Pielolitotomi ( batu diangkat dari pelvis ginjal )


Uretolitotomi ( batu diangkat dari ureter )
Sistolitotomi ( bati diangkat dari kandung kemih )
Litotripsi perkutan ( PUL ) dan litotripsi gelumbang
kejut ekstrakoporeal ( ESWL ) mengunakan
gelombang suara dan gelombang kejut, secara
berturut turut, untuk memecahkan batu menjadi
potongan kecil untuk memudahkqan terjadinya
ekskresi yang dibawa oleh pembuangan urine itru
sendiri. Metode ini bermanfaat untuk pasien yang
beresiko terhadap pembedahan secara langsung
Terapi pelarutan dengan menggunakan larutan
yang khusus yang dimasukan dengan
menggunakan selang nefrostomi untuk
mempercepat secara irigasi area dan melarutkan
batu

RENCANA PERAWATAN TERINTEGRASI

Therapi IV
Pusatkan pada factor nyeri
Perawatan praoperasi dan pascaoperasi

PERTIMBANGAN UNTUK PASIEN UNTUK


DIPULANG

Perawatan lebih lanjut dan


penanggulangan perawatan dirumah
oleh pribadi maupun bantuan
keluarga
Memberikan penyuluhan pemakaian
obat obatan yang telah di
instruksikan oleh dokter
Pembatasan aktiftas untuk sementara
waktu
Memberikan penyuluhan untuk

PENGKAJIAN DASAR
PADA PASIEN BATU
GINJAL

RIWAYAT ATAU ADANYA FACTOR RESIKO :

Perubahan metabolik atau diet


Imobilitas lama
Masukan cairan tidak adekuat
Riwayat batu atau infeksi saluran
kemih sebelumnya
Riwayat keluarga dengan
pembentukan batu ginjal

PEMERIKSAAN FISIK
BERDASARKAN PADA SURVEY
UMUM ( APENDIKS F ) DAPAT
MENUNJUKAN :

Pola nyeri, batu yang terdapat di pelvis ginjal


akan mengakibatkan nyeri yang sangat pekak
dan juga konstan. Batu yang terdapat di uretral
mengakibatkan nyeri dengan jenis kolik dan
hilang timbul yang berkurang setelah batu lewat
dari uretra
Akan menyebabkan mual dan muntah karena
cairan tidak bias di alirkan keluar dari tubuh
bahkan bias menyebabkan diare
Perubahan warna urine pada pola berkemih,
sebagai contoh : urine keruh disertai bau yang
menyengat bila terjadi infeksi, dorongan
berkemih dengan nyeri dan penurunan keluaran
urine bila masukan cairan tidak adekuat atau bila

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC :

Urinalisa ( UA ) menunjukan hematuria


mikroskopik atau gros, SDP, perubahan pada pH,
dan kristal kalsium, asam urat atau sistim
menunjukan batu
Kultur urine menandakan bakteri apabila terjadinya
infeksi
BUN serum dan kreatinin meningkat bila terjadi
kerusakan ginjal
SDP meningkat pada infeksi
Pengumpulan urine selama 24 jam untuk klirens
kreatini menurun apabila kerusakan ginjal telah
terjadi
Sinar x pada ginjal, ureter, dan kandung kemih
( GUK ) dan piologram intravena ( PV ) mendeteksi
batu dan anomaly yang dapat membuat
pembentukan batu.
Sistoskopi memungkinkan visualisasi langsung dari

kaji perasaan pasien tentang


kondisi
dan
rencana
terapeuetik.
Pasien
dapat
mengekspresikan
masalah
tentang
kekambuhan
dan
dampak pada pekerjaan dan
aktiftas harian lainnya. Pasien
pria dapat menunjukan tentang
disfungsi
seksual
yang
berhubungan dengan nyeri dan

DP

NYERI

DX
:
NYERI
BERHUBUNGAN
DENGAN
FA C T O R
C I D E RA
JARINGAN
SKU NDER
TERHADAP
B AT U G I N J A L
( D S ) : M E N G ATA K A N N Y E R I YA N G
D A PAT
D I S E RTA I
DENGAN
TA K I K A R D I
DAN
TA K I P N E A ,
MERINGIS, MENANGIS, PERIL AKU
MELINDUNGI
YA N G
SAKIT,
MENGERUTKAN DAHI
(

DO

NYERITEKAN,

EKSPRESI

INTERVENSI

RASIONAL

Monitor
dan
dokumentasikan
lokasi dan tempat dari nyeri.
Konsul dokter bila nyeri menetap
serta memburuk

Peningkatan nyeri adalah indikatif


dari
obstruksi,
sedangkan
penghilangan nyeri tiba tiba
merupakan
pergerakan
batu,
apabila
nyeri
hebat
akan
mengakibatkan syok

Berikan banyak cairan bila sudah Cairan


membantu
Tidak ada rasa mual. Lakukan dan pembersihan ginjal dan
pertahankan terapi IV yang mengeluarkan batu kecil
diprogramkan bila mual dan
muntah terjadi.
Dorong aktivitas sesuai toleransi.
Berikan analgesic dan antiemetik
sebelum
bergerak
bila
memungkinkan
.
evaluasi
keefektifannya.

akan
dapat

Gerakan dapat meningkatkan masa


pasase dari beberapa batu kecil dan
mengfhalangi
urine
statis.
Kenyamanan
meningkatkan
istirahat dan penyembuhan. Mual
disebabkan peningkatan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai