Anda di halaman 1dari 27

Klasifikasi Material

Hidrofobik (Nonpolar)
Hidrofilik (Polar)

Frothing
Agent

Hydrophobic / Hydrophilic
Diinginkan Partikel
hidrofobik
cenderung untuk melepaskan banyak
gelembung udara yang mengapung ke
permukaan

Lapisan
froth
yang
terbentuk
pada
permukaan kemudian terisi dengan banyak
mineral hidrofobik dan bisa dihilangkan
sebagai produk yang terpisah.

Hydrophobic / hydrophilic
Partikel material :
hidrofobik alami
hidrofobik perlakuan kimia
Mengapa diperlukan perlakuan kimia
untuk pembuatan hidrofobik?

Figure 3: Selective attachment of air bubbles to hydrophobic


particles. The buoyancy of the bubbles then carries these
particles to the surface, leaving the hydrophilic particles
behind.

KOLEKTOR
Kolektor = komposisi organik yang
memilih mineral anti air dengan
penyerapan molekul atau ion ke atas
permukaan mineral
Surfactant (Kolektor)
Meningkatkan kadar hidrofobik

Collector Bonding

Macam-macam Kolektor
Kolektor Anionik
Kolektor yang sering dipakai Tipe
sulphydryl (selektif dan kuat)
Perhatikan pH agar reaksi berjalan
optimum

Macam-macam Kolektor
Kolektor Kationik
Sensitif terhadap pH medium,
dimana bersifat aktif dalam sedikit
asam dan tidak aktif dalam basa kuat
maupun asam kuat
Digunakan untuk flotation oksida,
karbonat, silikat, dan logam alkali
tanah

Jenis-jenis Kolektor

Common collector reagents

FROTHER
Meningkatkan tegangan permukaan
pada bubble
Untuk stabilisasi buih yang terbentuk
Efektifitas minimum mengandung 5
atom karbon dalam 1 molekul

Contd

Activator
Activator senyawa kimia
tertentu yang memungkinkan
kolektor agar bisa mengasorbsi
diatas permukaan yang
normalnya tidak bisa mereka
lampirkan.
Contoh activator: ZS

Depressant
Depressant memiliki efek berkebalikan
dengan activators, yakni mencegah
kolektor mengadsorbsi diatas permukaan
partikel mineral.
Biasanya digunakan untuk meningkatkan
selektivitas dengan mencegah satu
material mengapung, sehingga material
lain dapat mengapung tanpa terganggu.
Contoh depressant: sianida, lime

Regulator
Regulator untuk memodifikasi tindakan
collectors, baik dengan efek
meningkatkan atau dengan hidrofobisitas
pada permukaan mineral.
Regulator membuat tindakan kolektor
lebih selektif terhadap mineral tertentu.
Regulator dapat digolongkan sebagai
aktivator, depression, atau pengubah pH.

PENTINGNYA PH
pH salah satu variabel yang
memengaruhi froth flotasi.
Selektivitas pemisahan yang kompleks
bergantung pada keseimbangan antara
konsentrasi pereaksi dan pH.
Flotasi yang dilakukan dalam medium
alkali.
Pengontrolan alkalinitas penambahan
kapur, natrium karbonat, natrium
hidroksida, atau amonia.

Penurunan pH penggunaan S
atau H2S
Mengatur alkalinitas
penggunaan kapur
Nilai pH kritis tergantung pada:
sifat mineral
kolektor dan konsentrasinya
temperatur

Hubungan Antara Konsentrasi Sodium


Diethyl Dithiophosphate dan pH Kritis

Kurva Kontak dari Beberapa Mineral


(ethyl xanthate = 25 mg/I)

Pentingnya Potensial Pulp


Potensial oksidasi diperlukan untuk
pengapungan tanpa kolektor.
Mineral sulfida teroksidasi dengan
rekasi:
MS M1-x + M2+ +2xe
(asam)
MS + H2O M1-x + xMO + 2xH+
+2xe (basa)
Reaksi oksidasi awal dari mineral
adalah penghilangan unsur logam.

Flotasi tanpa kolektor :


efektif pada suasana oksidasi
Bergantung pada pH
Pembentukan hidroksida dan sulfat dari besi :
Reaksi :
1/2O2 + H2O + 2e- 2 OH- (katode)
2H+ + 2e- H2
(katode)
FES
FE2+ + S2- (dissociation) Fe2O(OH)3
FeOOH Fe(OH)SO4
Pembentukan besi hidroksida melapisi permukaan mineral dan
mengurangi daya apungnya.

Pada reaksi reduksi oksigen :


Elektrode dengan aktivitas
berbeda dapat menghasilkan
perbedaan Eh.
Sulfida berbeda dapat
menghasilkan perbedaan Eh
di larutan yang sama.

The Role of Bubble Generation and


Froth Performance
Gelembung berperan penting dalam
froth flotasi.
Kecepatan dan kedalaman buih
bergantung pada:
umpan bijih daya apung (P)
luas permukaan gelembung fluks (Sb)
yang dihasilkan dalam sel
pemulihan buih fase (Rf)

Hubungan antara P, Sb, dan Rf


K = P x Sb x R f
Fluks luas permukaan gelembung:

k = laju konstan (s-1)


P = daya apung (tidak berdimensi)
Sb = gelembung permukaan fluks (s -1)
Rf = buih pemulihan (fraksi)
Jg = kecepatan superficial gas (m/s)
db = rata-rata diameter gelembung (m)
Ns = kecepatan ujung pendorong (rpm)
As = rasio aspek pendorong (lebar pendorong /
tinggi pendorong) (tidak berdimensi)

P80= sel feed 80% passing size (txm)

Orde pertama tingkat permukaan konstan dan


gelembung daerah fluks hubungan dalam sel
pilot 601 dan 100m3 kasar sel OK

Anda mungkin juga menyukai