Aqim M. Haris
102013531
Analisis Masalah
Organ Genitalia
Feminina
Interna
RM
Siklus
Menstruasi
Hormon yang
Mempengaruhi
Pubertas
Makroskopik
Mikroskopik
Organ Genitalia
Feminina Interna
Vagina
Pendarahan : A. uterina
Persarafan : plexus
uterovaginalis
Pem limfe :
- bag cranial -- nodi
lymphoidei iliaci int &
eks
- Bag tengah nodi
lymphoidei iliaci int
- Bag caudal nodi
lymphoidei iliaci
communes & n.l.
inguinales superficiales
Uterus
Tuba Fallopi
Terdiri : -Infundibulum,
-Ampulla, -Isthmus, -Intramural
Ovarium
Fossa
Vagina
Uterus
Tuba Fallopi
Terdiri dari 3
lapisan : lap. otot,
lap. Mukosa, lap.
Serosa
Ovarium
berbentuk buah
kenari dengan
panjang sekitar 3
cm, lebar 1,5 cm,
dan tebal 1 cm.
Siklus Menstruasi
Fase Poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang
disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mensekresikan FSH. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel
untuk mensekresikan hormon estrogen.
Fase Ovulasi :
Peningkatan kadar estrogen menghambat
sekresi FSH.
Hipofise mensekresi LH.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan
oosit sekunder dari folikel
Fase Sekresi
Folikel de Graaf yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus
luteum.
Korpus luteum mensekresikan hormon
progesteron dan hormon estrogen namun tidak
sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk
mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima
implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan.
Pubertas
Pada
Pubertas
dikatakan prekoks (prematur) apabila tandatanda seks sekunder muncul pertama kali sebelum usia 8
tahun dan dikatakan terlambat jika muncul pada saat
menginjak usia lebih dari 13 tahun.
Perubahan
Pembahasan
Penyebab