Anda di halaman 1dari 22

CA MAMMAE SINISTRA

Aqim M. Haris
102013531
Skenario
Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kirinya
yang semakin membesar sejak 1 tahun yang lalu
Anamnesis
Awalnya benjolan hanya berukuran sebesar 2cm tetapi
semakin membesar
Benjolan terasa sakit
Pemeriksaan Fisik
Benjolan pada kuadran lateral atas payudara kiri
Berukuran 4 x 3 cm
Konsistensi keras
Berbatas tidak tegas
Melekat pada kulit
Terdapat gambaran peau d orange
Terdapat retraksi papil
Nyeri tekan (+)
Terdapat pembesaran kelanjar getah bening aksila dan
intraklavikularis sinistra
Pemeriksaan Penunjang
Mamografi
Duktografi
Ultrasonografi
MRI
Imunohistokimia
Biopsi
Working Diagnosis
Ca Mammae Sinistra stadium T2 N3b M0
Differential Diagnosis
Fibroadenoma Kista Kanker
UsiaLazim 15-25 tahun(biasanya 30-50 tahun, mengalami 30-90 tahun, paling sering
pada usia pubertas & regresi setelah di atas usia 50 tahun pada
dewasa muda) tetapi menopause kecuali bila wanita yang berusia
dapat sampai usia 55 dilakukan terapi estrogen pertengahan & lanjut
tahun

Jumlah Biasanya tunggal, bisa Tunggal/multiple Biasanya tunggal


multiple walaupun dapat terjadi
bersama nodulus lain

Bentuk Bulat, mirip pinggan, atau Bulat Ireguler/stelata


lobular

Konsistensi Mungkin lunak, biasanya Lunak hingga kenyal, Kenyal/keras


kenyal biasanya lentur

Delimitasi Batas jelas Batas jelas Tidak ada batas jelas


Mobilitas Sangat mobile Mobile Terfiksasi pada
kulit/jaringan di bawahnya

NyeriTekan Biasanya tidak nyeri Sering nyeri ketika ditekan Biasanya tidak nyeri
ketika ditekan ketika ditekan

TandaRetraksi Tidak ada Tidak ada Mungkin terdapat


Etiologi
Umur
Jenis kelamin
RPK & RPD
Mutasi patogenik (BRCA I @ BRCA II)
Pengaruh hormon
Pemakanan
Faktor lingkungan
Epidemiologi
Di Asia berdasarkan data GLOBACON tahun 2002 kasus
kanker payudara terutama pada wanita terhitung 1.15 juta
kasus.
Di Indonesia data Global Burden of Center pada tahun
2002 menunjukkan bahwa kanker payudara merupakan
kanker terbanyak pada wanita (26 per 100000)
Patogenesis
Hiperplasia duktal
Proliferasi sel-sel epitel poliklonal
Tersebar tidak rata
Lumen duktus tidak teratur
Hiperplasia atipik
Karsinoma in situ
Proliferasi sel yang memiliki gambaran sitologis sesuai keganasan
Belum menginvasi stroma dan menembus membran basal
Manifestasi Klinis
Staging
Grading
Penatalaksanaan
Pembedahan
Radioterapi
Terapi Sistemik
Keterangan
JenisPembedahan
Pengangkatan seluruh kelenjar payudara dengan sebagian
MastektomiRadikalKlasik besar kulitnya, otot pektoralis mayor dan minor, dan seluruh

Pembedahan
kelenjar limfe level I, II dan III.

Mempertahankan otot pektoralis mayor dan minor seandainya


MastektomiRadikalDimodifikasi jelas otot tersebut bebas dari tumor (hanya kelenjar limfe level
I dan II diangkat)

Selalu diikuti dengan diseksi aksila dan merupakan terapi


bedah baku kanker payudara
Seluruh kelenjar payudara diangkat termasuk puting, namun
MastektomiSimpel tidak menyertakan kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis.

Hanya dilakukan bila dipastikan tidak ada penyebaran ke


kelenjar aksila.

Skin-sparing mastectomy: buang seluruh kelenjar payudara


dan hanya membuang puting dan kompleks areolanya.

Biasa dilakukan untuk mastektomi profilaktif pada kelompok


risiko tinggi & pada keganasan in situ yang rekuren/tidak
dapat diterapi dengan BCT.

Untuk membuang massa dan jaringan payudara yang


BreastConservingTherapy mungkin terkena tumor namun dengan semaksimal mungkin
menjaga tampilan kosmetik payudara.

Paling sering dilakukan pada tumor stage Tis, T1 dan T2 yang


penampangnya 3 cm.

Pada BCT hanya tumor & jaringan payudara sehat di


sekitarnya yang dibuang (sering juga disebut lumpektomi)
Radioterapi
Radioterapi dapat diberikan setelah BCT untuk tumor
invasif in situ, stage I, dan stage II. Sebagai terapi
adjuvant, radioterapi diberikan pascamastektomi tumor
stage I dan II, dan sebagai sandwich therapy
(pembedahan dikombinasi dengan penyinaran pra- dan
pascabedah) pada tumor stage III.
Pengobatan Keterangan

Sistemik
TerapiHormonal Terdiri dari obat-obatan anti-estrogen (Tamoxifen, Toremifen), analog LHRH,inhibitor
aromatase selektif (anastrazol,letrozol), agen progestasional (megesterol asetat), agen
androgen dan prosedur ooforektomi.

Terapi hormonal standard yang berperan sebagai terapi adjuvant:Tamoxifen selama 5 tahun
untuk pasien pramenopause dan penghambat aromatase untuk pasien pascamenopause.

Tamoxifen hanya berguna jika status reseptor ER dan PR tumor (+)

Kemoterapi Sebagai kemoterapi adjuvant/paliatif.

Kemoterapi adjuvant-diberikan pascamastektomi untuk membunuh sel-sel tumor yang


walaupun asimptomatik, mungkin tertinggal atau menyebar secara mikroskopik (dimulai
dalam 4 minggu pascabedah)

Kemoterapi neoadjuvant-diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor


sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi/mastektomi simple.

Regimen kemoterapi adjuvant: CMF (siklofosfamid, metotreksat, 5-fluorourasil), FAC


(siklofosfamid, adriamisin, 5-fluorourasil), AC(adriamisin dan siklofosfamid),
CEF( siklofosfamid, epirubisin, 5-fluorourasil).

Sebagai terapi paliatif: diberikan jika terdapat metastasis yang jelas secara klinis atau jika
pemeriksaan berulang setiap 6-8 minggu menunjukkan adanya progresivitas.

Regimen kemoterapi paliatif: CMF, FAC(5-fluorourasil, adriamisin, siklofosfamid) atau FEC (5-
fluorourasil, epirubisin, siklofosfamid) sebaiknya dilakukan jika ER dan/atau PR tumor
(-), terutama pada perempuan pramenopause, interval bebas penyakit yang pendek,
pertumbuhan tumor yang cepat dan progresif, metastasis hati atau limfangitis karsinomatosa
paru, gagal terapu hormonal sebelumnya.

Berupa terapi anti-ekspresi HER2/neu menggunakan pemberian trastuzumab.


TerapiBiologi
Kombinasi trastuzumab dengan kemoterapi dapat menurunkan risiko relatif mortalitas sebesar
20% (tetapi kardiotoksik jika dikombinasi dengan adriamisin)
Prognosis
Prognosis penderita keganasan payudara diperkirakan
buruk jika usia muda, menderita kanker payudara
bilateral, mengalami mutasi genetik, dan adanya triple
negative yaitu grade tumor tinggi dan seragam, reseptor
ER dan PR negatif, dan reseptor permukaan sel HER-2
juga negatif
Stadium Persentaseharapanhidup

0 100%

I 100%

IIA 92%

IIB 81%

IIIA 67%

IIIB 54%

IV 20%
Kesimpulan
Kanker payudara merupakan kanker urutan pertama dalam
kalangan kanker pada pasien wanita. Mutasi gen yang
telah dikenal pasti seperti p53, BRCA1, BRCA2, HER2,
PTEN menyebabkan proliferasi abnormal dari sel epithelial
mammae.
Terdapat tiga faktor risiko yang beperan dalam terjadinya
kanker adalah faktor genetik, hormom dan lingkungan.
Deteksi dini amat penting pada pasien dalam menentukan
waktu harapan hidup.
Kaedah SADAR harus diajar pada wanita agar bisa
meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara.
Kombinasi terapi bedah dan radiasi bisa membantu
merawat kanker.

Anda mungkin juga menyukai