Sebelum pelaksanaan praktek I, jauh jauh

hari telah diberitahu untuk membawa peralatan

dasar untuk bisa masuk laboratorium seperti
jas lab, papan scanner, kertas hvs, buku
penuntun dan alat tulis. Dan diberitahukan juga
untuk mempersiapkan lembar laporan
sementara seperti bagian cover, tujuan dan
alat, serta skema kerja.
Saat hari praktek, asisten praktikum
mulai menjelaskan mengapa harus memakai
jas lab di dalam laboratorium. Setelah itu, dari
tiap kelompok yang telah dibuat, dipilih 2 orang
perwakilan tiap kelompok yang bertugas
sebagai penulis dan penggambar alat dan
lambang.
Kemudian, asisten praktek mulai
memperkenalkan alat laboratorium,
memberitahu fungsi alat, bagaimana cara
menggunakannya. 2 orang perwakilan tersebut
mulain mencatat fungsi dan menggambar alat,
sedangkan yang tidak diberi tugas mencatat
hal-hal khusus yang diberikan asisten praktek.
Sesudah penjelasan dari asisten praktek,
ada sesi pertanyaan yang harus dijawab oleh
masing-masing praktikan untuk mengetahu
apakah sudah paham dengan apa yang telah
diberikan oleh asisten praktikum.
Penjelasan dilanjutkan ke pengenalan
lambang. Didalam laboratorium disediakan 3
botol bahan kimia, diantaranya asam sulfat,
iodine, dan asam nitrat. , dari penjelasan
asisten praktikum didapatkan arti lambang

bahaya bahan laboratorium serta bahaya yang

dihasilkan jika salah penggunaannya
Lalu, dari hasil catatan dan gambar yang
telah dibuat selama penjelasan, digabung
dalam bentuk laporan sementara yang akan
dikumpul sebelum percobaan II.
Setelah percobaan I selesai, peralatan
laboratorium harus dikembalikan ke tempat
penyimpanan. Botol-botol bahan kimia harus
disimpan ke tempat yang aman. Dan tidak lupa
juga membersihkan sisa-sisa kotoran seperti
debu, untuk tetap menjaga kebersihan
laboratorium.

Kesimpulan
Dari percobaan I, bisa didapatkan bahwa
pentingnya pengetahuan dasar tenytang
peralatan dan bahan kimia berbahaya yang
umum di setiap laboratorium. Karena pada
dasarnya dengan pengetahuan tersebut
menjadiakn percobaan selanjutnya
menghasilkan data yang akurat sekaligus
meminimalkan atau bahkan menghindari
kecelakaan serius di laboratorium.