Oleh:
Prof. H. Didik Sarudji, M.Sc
BAB IV:
SANITASI
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
TUJUAN
KESEHATAN
MAKANAN
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
THD MAKANAN
DLM MAKANAN
DLM MAKANAN
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
TUJUAN
MAKANAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
PENGAWASAN DAGING
7. MEMAHAMI PERLINDUNGAN
MAKANAN
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
TUJUAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
1.
2.
3.
4.
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
5.
6.
7.
8.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
B. KONTAMINASI MAKANAN
1. KONTAMINASI
MKN SEGAR
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
perlindungan mkn
pengawasan
PADA
Sanitasi susudaging
MIKROBIAL
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
B. KONTAMINASI MAKANAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
penyimpanan/penyajian
yang tak saniter.
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
B. KONTAMINASI MAKANAN
3.
KONTAMINASI HELMINTH
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Pemeriksaan fisik
daging selama penyem-belihan /
pengolahan.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
dlm mkn);
06/11/16
10
tujuan
1. Staphylococcus
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
PENYEBAB :
GEJALA:
perlindungan mkn
pengawasan
Beberapa
enterotoksi
dari
Staphylococcus
aureus;
Peracunan oleh makanan
yang mengandung
enterotoxin yang dibentuk Staphylococcus yang
bermultiplikasi sebelum makanan disantap.
Toksin terbentuk......................
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
11
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
130
F.
thermostabil.
Toksin
bersifat
Contoh
daging,
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
12
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
RESERVOIR:
CARA PENULARAN :
06/11/16
13
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
PENCEGAHAN :
makanan;
Menyipan makanan panas > 60C/140
F atau dingin < 10 C/50 F
Sementara penangan makanan
dengan abses atau lukad di tangan,
muka atau hidung diistirahatkan.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
14
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
2. Clostridium botilinum
Ada 3 bentuk bptulism :
Foodborne botulism;
Wound botulism;
Infant botulism;
GEJALA:
Foodborne botulism
Adalah intoksikasi berat yang disebabkan
karena menelan toksin pada makanan
yang terkontaminasi, ditandai dengan
pengelihatan dobel, kering pada mulut
yang berkembang pada kelumpuhan
simetris. Muntah dan tak bisa berak
atau diare bisa mengawali simtom ini.
Tidak ada demam.
Symptom nampak 12 jam 10 hari
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
15
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
16
tujuan
PENYEBAB :
Toksin yang diproduksi C. Botulinum,
LD < 0,02 g.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
17
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
dalam tanah.
Pada produk pertanian, termasuk
madu,.
CARA PENULARAN :
Untuk foodborne botulism : Dengan
06/11/16
18
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
Pada
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
PENCEGAHAN :
Memasak
pengelengan makanan .
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
19
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
terbentuk
oleh
fungi
Aspergillus flavus yang tumbuh pada
makanan
jenis
kacang-kacangan.
Tumbuh pada mkn dg karbohidrat
tinggi.
hemorrhagia umum.
Toxin
bersifat
karsinogenik.
thermostabil
dan
pada
penyimpanan
bahan
mkn,
sanitasi
yang
baik
pada
saat
penanganan makanan, dan pemilihan
bahan baku makanan yang baik.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
20
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
Symptom:
produk
unggas,
daging,
susu,
sayuran, kelapa kering, cocoa dll.
pengawasan
06/11/16
21
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
menyebabkan diare :
1. Enterohemorrhagic,
2. Enterotoxigenic
3. Enteroinvasifve
4. Enterophatogenic,
5. Enteroaggregative dan
6. Diffusive-adherent.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
22
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
23
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
:
Diare ringan tanpa mengeluarkan
drah sampai berak darah tanpa
lekosit ;
Tidak disertai demam.
PENYEBAB:
Escherichia coli O157:H7.
KEJADIAN
Amerika utara, Eropa, Afrika
06/11/16
24
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
SUMBER INFEKSI :
Hamburger yang tak dimasak
dengan baik,
Susu yang tidak dipasteurisasi;
Cuka apel yang terkontaminasi
kotoran sapi.
teknik pengawetan
RESERVOIR :
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Ternak, manusia/pasien.
CARA PENULARAN :
Menelan makanan terkontaminasi
06/11/16
25
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
MASA INKUBASI :
Antara 3-8 hari, umumnya 3-4 hari.
MASA PENULARAN :
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
26
tujuan
teknik pengawetan
PENCEGAHAN :
Semua anggota keluarga penderita segera
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
RPH;
Pasteurisasi susu dan produk hariannya;
Irradiasi daging sapi;
Memasak daging baik-baik;
Klorinasi dan perlindungan air untuk umum;
Higiene tempat perawatan anak khususnya
cuci tangan dengan sabun dan air.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
27
tujuan
GEJALA :
Dikenal Sbg Trevelers Diarrhea,
diderita orang dari negara industri yang
berkunung ke nagara sedang
berkembang (miskin).
Menyerupai diare karena Vibrio
cholerae; tanpa darah atau mucus.
Kram perut, muntah, acidosis, prostasi,
bisa dehidrasi, demam rendah atau
tanpa demam.
Biasanya < 5 hari.
PENYEBAB :
Enterotoxigenis Strain E.Coli (ETEC);
Dapat membentuk toksin tahan panas
heat labile toxine (LT), heat stabile
toxin (ST), atau keduanya LT/ST.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
28
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
KEJADIAN:
Pertama kali di negara-2 sedang
berkembang (miskin);
Sering terjadi pada anak usia 3
tahun mengalami multiple ETEC
infection, jarang pada anak diatas 3
tahun dan dewasa.
RESERVOIR :
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
CARA PENULARAN:
Melalui makanan terkontaminasi
06/11/16
29
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
MASA INKUBASI :
Antara 10-12 jam pada ETEC yang
pengawasan
lebih lama;
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
30
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
PENCEGAHAN :
Mencegah terjadinya infeksi melalui
fecal-oral;
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
31
tujuan
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
PENYEBAB :
TEMPAT KEJADIAN :
06/11/16
32
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
RESERVOIR :
Manusia/penderita.
CARA PENULARAN :
Melalui Makanan Terkontaminasi;
MASA INKUBASI :
10-18 JAM;
MASA PENULARAN :
Selama masih terjadi ekskresi yang
mengandung EIEC.
06/11/16
33
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
GEJALA :
Diare E. Coli yang tertua , tahun 1940 dan
1950;
Terjadi pada saat sudi tentang serotipe
O:H.
Diaosiasikan dengan KLB pada bayi musim
panas di tempat perawatan anak dan
komunitas epidemik diare bayi.
Ditandai berak cair dengan mukus, demam
dan dehidrasi.
EPEC Menyebabkan terlarutnya mikrovilli
dari enterocytes yang diasosiasikan
dengan lama penderitaan dan tingginya
kematian.
PENYEBAB:
06/11/16
34
tujuan
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
TEMPAT KEJADIAN :
RESERVOIR :
Manusia;
CARA PENULARAN:
Melalui formula makanan dan makanan
penyapih bayi;
Melalui tangan terkontaminasi yang tak
dicuci bersih.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
35
tujuan
efek toksik
toksin non mikrob
pengawasan
teknik pengawetan
perlindungan mkn
MASA PENULARAN :
Terbatas pada lamanya ekskresi EPEC.
kehilangan nutrien
Sanitasi susudaging
MASA INKUBASI :
PENCEGAHAN :
Pemberian ASI eksklusive sampai 4-6 bulan;
Pemakaian peralatan bayi di tempat
perawatan bayi secara individual;
Penerapan standar sanitasi di RS yang ketat
dalam pencucian dan pemeliharaannya.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
36
tujuan
DIKELOMPOKKAN MENJADI :
Racun tumbuhan
Racun makanan hasil laut
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
Racun Alami
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
37
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
DIKELOMPOKKAN MENJADI :
1. Racun Alami
Racun tumbuhan :
Mengandung goitrogen : turnip / lobak
cina, kobis dan ratubaga;
HCN singkong (Manihot esculente)
Beberapa jenis jamur (mushroom)
Amanibata phaloides.
Racun makanan hasil laut
Keracunan tetrodotoksin
Keracunan skombrotoksin
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
38
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Keracunan tetrodotoksin
Dis. Juga fugu poisoning, terj di Teluk
Betung-Lampung, disebabkan oleh racun
ikan buntal (balloon fish).
Tetrodotoksin (thermolabile) adalah mol
organik ukuran kecil, heterosiklik,
berpengaruh pd syaraf pusat dan perifer
kelumpuhan ekstremitas, otot
pernafasan, fungsi jantung terganggu.
Keracunan skombrotoksin
Sering
digolongkan
keracunan
kimia,
disebabkan oleh histamin, dis juga
histamine poisoning, pseudoallergic food
poisoning,
yaitu
keracunan
yang
mengan-dung histamin atau amin lain,
dari jenis ikan keluarga Scromboidae,
jenis ikan laut besar yg sebagian
dagingnya berwarna agak gelap yg
memanjang dr kepala ekor.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
39
tujuan
Residu pestisida
Umumnya bersifat : neurotoksik, mutagenik,
karsinogenik, dan teratogenik.
Ikut bersama makanan karena residu pada
saat bahan makanan (dari pertanian) ditanam.
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Zat aditif
Zat aditif adl bahan kimia yang dicampurkan
kedalam makanan scr langsung atau tidak dlm
jml ttt utk tujuan pemrosesan, peningkatan
kualitas, pengawetan, atau memperbaiki rasa,
tekstur, dan tampilan.
Bahan pengawet
Zat gizi (fortifikasi)
Penyedap
Pemanis
Pewarna
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
40
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
41
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Pewarna:
Dicampur pd mkn utk pembangkit
selera.
Sunset yellow (E 110) pd biskuit
karsinogenik,
Amaranth (E133) karsinogenik,
kematian janin.
Erythrosine (E 127) pd permen,
hiperaktivitas.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
42
tujuan
teknik pengawetan
Logam berat
Merkuri Minamata disease
Alkyl atau aryl mercury dalam air diubah
menjadi metyl mercury yang lebih berbahaya.
Kadar yang masih diperkenankan : 0,4-1,0
mg/kg berat ikan.
Peracunan menyebabkan kerusakan syaraf
pusat dgn tanda2: kelainan kepribadian,
tremor, refleks tendon berlebih, kesemutan,
sakit hebat pd syaraf (neuralgia), lost of
position sense.
Kadmium Itai-itai disease.
Peracunan oleh wadah makanan yang dicat
yang menangdung Cd.
Dlm tubuh diikat oleh metallothionin protein
dgn berat mol rendah yang mengikat logam.
50% Cd dlm tubuh ditimbun dlm hati dan ginjal.
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
43
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
44
tujuan
E. KEHILANGAN NUTRIEN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
45
tujuan
E. KEHILANGAN NUTRIEN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
46
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
1.
2.
kehilangan nutrien
3.
teknik pengawetan
4.
5.
6.
7.
IRADIASI (63)
efek toksik
toksin non mikrob
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
47
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
1.
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
48
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
a. DEHIDRASI
Keuntung
lain:
ringan,
pengangkut-annya.
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
murah
49
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
b. PENGGULAAN
dngan
penambahan
makanan.
gula
pada
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
Masih
memungkinkan pertumbuhan
bakteri pada permukaan dilapisi
dgn lilin.
Contoh: jam (selai), jelly, manisan dan
perlindungan mkn
pengawasan
sejenisnya.
c. PENGGARAMAN................
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
50
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
c. PENGGARAMAN
dalam makanan.
Memberi efek dehidrasi dan anti
06/11/16
51
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
2. PENGENDALIAN KEGIATAN
MIKROBIAL (FERMENTASI)
ADALAH PROSES PENGAWETAN BHAN
MKNAN YANG MEMANFAATKAN SPECIES
MIKROOR-GANISME
TERTENTU
UNTUK
MENGUBAH
BAHAN-2
YANG
MENGANDUNG KARBOHIDRAT.
DILAKUKAN DENGAN:
MENGISOLASI SATU JENIS BAKTERI
UNTUK SUATU BAHAN TERTENTU
BENTUK
PRODUKNYA
SANGAT
06/11/16
52
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
06/11/16
53
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
b. Bahan penolong
Bahan ini ditambahkan sebagai pengisi
dalam makanan dan akan memberikan
karakteristik ttt pada makanan.
Misal:
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
54
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
makanan.
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
mempermudah
pengolahan.
Sinergis fosfst utk pengemulsi,
06/11/16
55
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
d. Bahan pengawet
Yang tidak menimbulkan efek racun.
(GRAS:Generally
Safe)
Recognized
as
06/11/16
56
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
a. PENGASAPAN (Smoking)
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
BAHAN TAMBAHAN ADLH BAHAN ATAU CAMPURAN BAHAN DILUAR YANG TERKANDUNG
DLM
BAHAN
MKN,
YANG
ADA
DLM
MAKANAN SEBAGAI HASIL DARI PROSES
PRODUKSI, PENGOLAHAN, PENYIMPANAN
ATAU PENGE-MASAN.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
57
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
58
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
CONTOH:
Penambahan
daging
nitrat
200
ppm.
Pada
NITRAT
MEMBENTUK
NITRIT.
MYOGLOBIN MEMBENTUK MYOGLOBIN
ASAM NITRIT YANG BERWARNA MERAH
DAN
MENCE-GAH
TERBENTUKNYA
METMYOGLOBIN
YANG
BERWARNA
COKLAT.
DAGING TAMPAK SEGAR (MERAH).
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
59
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
CONTOH :
Curing and pickling
Penambahan nitrat 200 ppm. pada
daging
Keuntungan:
Botulism
tidak
terbentuk krn C. botulinum sensitif
thd nitrit.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
60
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
tinggi,
berulang-ulang
utk
membunuh vegetatif pengemasan
steril vacuum canning.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
61
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
efek toksik
toksin non mikrob
mudah
identifikasi
kerusakan .
(mencembung = rusak);
menghindari
adanya
oksigen
yang menyebabkan karat
bocor
dan
menghindari
mikroorganisme aerobik.
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
adanya
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
62
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
06/11/16
63
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
FREEZING METHODS:
o Kontak langsung dg mencelup
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
06/11/16
64
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Kerugiannya:
Peralatan mahal dan kompleks
Umumnya proses yang lambat
Sulit mendapatkan hasil yang uniform.
Vakum yang tinggi menghilangkan aroma.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
65
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
Keuntungan:
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
06/11/16
66
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
7. IRADIASI
Memanfaatkan
Elektromagnetik, dgn ionisasi.
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
gel.
a. Tujuan :
Menghancurkan
mikrob
penyebab
kerusakan;
Menghancurkan serangga.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
67
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Kekhawatiran :
Makanan yang diradiasi mengandung
radikal
bebas
yang
bersifat
karsinogenik.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
68
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
Kepmenkes :
No. :826/Menkes/Per/XII/1987 dan No.:
152/Menkes/SK/II/1995 ttg Mkn iradiasi,
menetapkan:
Dosis
radiasi
yang
terserap oleh mkn tak boleh lebih 10
kGy (kilo Grey),
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
69
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
c. Teknik Radiasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Menggunakan
iradiasi
buatan,
untuk pengawetan dengan radiasi
elektro-magnetik, yaitu radiasi
yang
menghasilkan
foton
berenergi
tinggi
shg
mampu
menimbulkan ionisasi dan eksitasi
pada materi yang dilalui.
Disebut radiasi pengion mis. Radiasi
partikel , dan gelombang
elektro-magnetik .
d. Sumber iradiasi ............
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
70
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
d. Sumber iradiasi
1) Untuk sinar dari radionukleotida
CO dan
60
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
137
Cs.
Mev.
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
71
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
e. Dosis Iradiasi
a. Kelompok I dosis rendah : 1 kGy
menghambat perkecambahan,
membunuh serangga.
b. Kelompok II dosis 1-10 kGy
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
pengawasan
f. Prinsip Iradiasi............
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
72
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
f.
Prinsip Iradiasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
Perubahan :
menghambat pertumbuhan
mikrob.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
73
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
g.
Aspek keamanan
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
h.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
74
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
h. Permasalahan iradiasi
Kekhawatiran
kerusakan
(protein, vit. dll).
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
gizi
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
75
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
telah
ditemukan
teknik
perlindung-an gizi saat radiasi
sehingga
makronutien
(karbohidrat, protein, lemak) tak
rusak selama iradiasi.
Penenlitian
tidak
menemukan
bhan berbahaya akibat iradiasi
mkn sampai batas 10 kGy.
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
76
tujuan
F. TEKNIK PENGAWETAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
j.
Pemakaian iradiasi
a. Menggantikan
fumigasi.
bahan
b. Penghambatan
untuk
pertunasan.
c. Pengurangan
kehilangan
produk
dengan
penghambatan
masak
thd
buah, sayuran. (1 kGy).
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
77
tujuan
teknik pengawetan
1. SANITASI SUSU
a. Karakteristik Susu :
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
78
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
menyerap bau.
tetap mudah
Protein
fortifikasi vit D.
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
79
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
debu)
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
80
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
kontak dg susu
wadah lain).
(botol,
kaleng/
yang cukup.
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
81
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
thd
susu dengan tujuan untuk membu-nuh
organisme pathogen di dalam-nya
tanpa merusak komposisi susu tsb.
30(menit)
Mikroorg.
streptococcus
133 F - 30.
mati
dlm
06/11/16
82
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
kehilangan nutrien
efek toksik
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
83
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
06/11/16
84
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
Mudah terkontaminasi.
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
85
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
Sebelum penyembelihan
(ante mortem examination)
Post
mortem
lebih
penting
(sebelum
didistribusikan):
pemeriksaan kelenjar ttt (limfe,
kelamin), jantung, lidah, isi perut,
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
86
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
Pengawasan
sanitasi
pada
abattoir.
(Kebersihan,
fasilitas
kebersihan,
pengelolaan
isi
rumen)
Pengawasan
meat
market.
( Sanitasi tempat penjualan, lalat,
debu, kontaminasi pembeli dan
keber-sihan umum )
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
87
tujuan
1. PERLINDUNGAN
efek toksik
Tersedianya refrigertor 7 C.
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Perencanaan
serving time.
Hygiene
handlers.
memasak
dengan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
perseorangan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
food
88
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
Penyimpanan
baik.
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
perlindungan mkn
pengawasan
bahan
dan
mkn
SANITASI MAKANAN - IV
fasilitas
mentah
06/11/16
yg
89
tujuan
mkn dan kes
kontaminasi
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
90
tujuan
J. PENGAWASAN MAKANAN
1. PENYELENGGARAAN PENGAWASAN
efek toksik
toksin non mikrob
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
06/11/16
91
tujuan
J. PENGAWASAN MAKANAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
2.
PERSYARATAN H & S:
a. Pengelola
mkn oleh
memenuhi syarat H & S;
jasaboga
pengolahan,
penyajian,
penyimpanan, pengangkutan .
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
92
tujuan
I. PENGAWASAN MAKANAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
4. SANKSI......................
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
93
tujuan
I. PENGAWASAN MAKANAN
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
4.
SANKSI
a. Tindakan
administratif
pelanggaran;
b. Teguran
terhadap
lisan,
tertulis
pencabutan sertifikat.
perlindungan mkn
pengawasan
SANITASI MAKANAN - IV
06/11/16
94
tujuan
CATATAN
BEBERAPA KASUS:
Bacillus antracis (daging import dan
kehilangan nutrien
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
pengawasan
berair.
06/11/16
95
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
dimaksud
dengan
perlindungan mkn
VEKTOR PENYAKIT
96
tujuan
teknik pengawetan
Sanitasi susudaging
perlindungan mkn
VEKTOR PENYAKIT
97