Anda di halaman 1dari 37

Ileus Obstruktif e.

c
Hernia Inguinalis
Lateralis Dextra

RSUD Kab.

LANDAK
Pompi
Novaldi T

Ngabang, 15 Maret 2016

Narasumber: dr. Emmerson, Sp.B

IDENTITAS PASIEN
Nama, usia

Tn. AK, 28 tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Alamat

Empirit

Suku

Dayak

Masuk IGD

Jumat, 4 Maret 2016

Bangsal

(Bedah)

Nomor Rekam Medis

92-63-60

Pembiayaan

BPJS

PEMERIKSAAN FISIS
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum

Tampak sakit sedang

Kesadaran

Kompos mentis

TANDA VITAL
Tekanan Darah

120/80 mmHg

Nadi

8x/min, kuat, dalam

Nafas

24 x/min, reguler, kedalaman cukup, torakoabdominal

Temperature

36.7

PEMERIKSAAN FISIS
Mata

konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, ptosis -/Pupil isokor

3mm. RCL & RCTL (-/-)

PEMERIKSAAN FISIS

Jantung

Paru

Abdomen

Ekstremitas

Iktus kordis tidak terlihat

Iktus kordis teraba pada garis midklavikula setinggi interkostae V

Tidak ada perbesaran batas jantung

Bunyi jantung I & II normal, murmur (-), gallop (-)

Simetris statis dan dinamis

Vocal fremitus kanan = kiri

Sonor/sonor

Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Tampak distensi

Bising usus meningkat

Timpani

Tegang, nyeri tekan ilium dextra sinistra(+), Hepar & limpa


tidak teraba membesar, Asites (-), spider nervi (-)

Hangat, edema (-/-), CRT >2 , telapak tangan pucat (+)

Pemeriksaan penunjang

RINGKASAN
Laki-laki + 28 tahun datang dengan keluhan tidak bisa buang
angin dan BAB sejak lima hari yang lalu, BAB tidak ada Buang
angin tidak ada. Perut terasa kembung. Nafsu makan
menurun.
Pemeriksaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen
dengan bising usus yang meningkat, timpani di seluruh regio
abdomen, dan nyeri tekan pada ilium dextra sinistra.
Dari foto BNO tampak adanya gambaran Herring Bones.

DAFTAR MASALAH
1. Ileus obstruktif

1. Ileus Obstruktif
BERDASARKAN
Anamnesis : tidak ada BAB dan Buang Angin
PF : Distensi abdomen, BU meningkat, NT (+) ilium dextra
sinistra
PP : penampakan Herring Bones

DIPIKIRKAN
Ileus obstruktif

1. Ileus Obstruktif
RENCANA DIAGNOSIS
Darah Lengkap
BNO polos
RENCANA TATALAKSANA
IVFD Asering 500 mL per 8 jam
Inj. Omeprazole
Hiosin 3 x 1ampul
Dulcolax supp 1 x 1

PROGNOSIS
Ad Vitam Dubia ad Bonam
Ad
Dubia ad Bonam
Functionam
Ad
Dubia ad Bonam
Sanationam

Diagnosis sementara:
Ileus obstruktif partial

Instruksi dan tata laksana


periksa darah rutin dan BNO

IVFD Asering 500 mL per 8 jam


Inj. Omeprazole
Hiosin 3 x 1ampul
Dulcolax supp 1 x 1

4 Maret 2016
dan 5 Maret
2016

6 Maret 2016

7 Maret 2016
Dilakukan anamnesis tambahan untuk benjolan di
kantong zakar
Pasien mengaku tiba-tiba ada benjolan di kantong
zakarnya pada hari Minggu. Sebelumnya benjolan di
kantong zakar biasa hilang timbul beberapa minggu
terakhir. Benjolan ini awalnya ada di dekat lipat paha
dan pertama kali muncul delapan tahun lalu. Benjolan
ini hilang timbul hingga masuk ke kantong zakar.
Riwayat pekerjaan mengangkut barang-barang yang
berat delapan tahun lalu di perkebunan.

7 Maret 2016
Pemeriksaan fisik
Abdomen
I: Tampak distensi
A: Bising usus meningkat dengan metallic sound
P: Timpani
P: Tegang, nyeri tekan ilium dextra sinistra(+),
Hepar & limpa tidak teraba membesar, Asites (-), spider
nervi (-)
Skrotum dextra tampak membesar, hiperemis (-), BU (-)
iluminasi negatif

Masalah tambahan
Hernia inguinalis lateralis dextra strangulata
Berdasarkan:
Anamnesis: adanya benjolan hilang timbul di kantong
zakar beberapa minggu terakhir. Benjolan di lipat paha
pertama kali timbul delapan tahunl lalu. Riwayat
pekerjaan mengangkut barang berat di perkebunan
Pemeriksaan fisik: Skrotum dextra tampak membesar,
hiperemis (-), BU (-) iluminasi negatif

Diagnosis : ileus obstruktif e.c hernia inguinalis lateralis


dextra strangulata
Tatalaksana
Puasa dan NGT terpasang
IVFD D5 NS 40tpm
Ceftriaxone 3x1gr
Hiosin 3x1 ampul
Omeprazole 1x1 ampul

Tinjauan Pustaka
Ileus obstruktif adalah kerusakan
atau hilangnya pasase isi usus yang
disebabkan oleh sumbatan mekanik.
Rintangan pada jalan isi usus akan
menyebabkan isi usus terhalang dan
tertimbun di bagian proksimal dari
sumbatan, sehingga pada daerah
proksimal tersebut akan terjadi
distensi atau dilatasi usus.

Obstruksi usus juga disebut obstruksi mekanik misalnya


oleh strangulasi, invaginasi, atau sumbatan di dalam
lumen usus.
Pada obstruksi harus dibedakan lagi obstruksi
sederhana dari obstruksi strangulasi.
Obstruksi sederhana ialah obstruksi yang tidak disertai
terjepitnya pembuluh darah. Pada strangulasi ada
pembuluh darah yang terjepit sehingga terjadi iskemia
yang akan berakhir dengan nekrosis atau gangren yang
ditandai dengan gejala umum berat, yang disebabkan
oleh toksin dari jaringan gangren.

Etiologi
Beberapa kelainan penyebab obstruksi antara lain:
Adhesi intestinal : adanya jaringan fibrosa pada usus
yang ditemukan saat lahir (kongenital). Namun
jaringan fibrosa ini paling sering terjadi setelah operasi
abdominal. Usus halus yang mengalami perlengketan
akibat jaringan fibrosa ini akan menghalangi jalannya
makanan dan cairan.
Hernia inkarserata : bila sudah terjadi penjepitan usus,
maka dapat menyebabkan obstruksi usus.
Tumor (primer, metastasis) : dapat menyebabkan
sumbatan terhadap jalannya makanan dan cairan.

Divertikulum Meckel
Intussusception (masuknya usus proximal ke bagian
distal)
Volvulus (terpuntirnya usus)
Striktur yang menyebabkan penyempitan lumen usus
Askariasis
Impaksi faeces (faecolith)
Benda asing.

Diagnosis
Ileus obstruksi usus besar agak sering
menyebabkan serangan kolik yang intensitasnya
sedang. Muntah tidak menonjol, tetapi distensi
tampak jelas. Penderita tidak dapat melakukan
defekasi atau flatus
Inspeksi
Perut distensi, Benjolan pada regio inguinal, femoral dan
skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada
Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis.
Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi
sebelumnya.
Perkusi
Hipertimpani

Auskultasi
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase
lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang.
Palpasi
Kadang teraba massa seperti pada tumor (pada colok dubur teraba
massa di rektum atau terdapat darah dan lendir), invaginasi atau
hernia.
Adanya darah pada pemeriksaan colok dubur dapat menyokong
strangulasi atau neoplasma. Pada volvulus teraba massa yang nyeri
dan bertambah besar.
Bila didapatkan feses yang mengeras kemungkinan adanya skibala,
bila feses negatif maka obstruksi usus diduga letaknya lebih tinggi.
Ampula rekti yang kolaps juga harus dicurigai adanya obstruksi.
Bila ditemukan nyeri tekan lokal atau general pada pemeriksaan
palpasi dinding abdomen maka pikirkan adanya peritonitis.

Radiologi
Tampak step-ladder appearance
Tampak herringbones appearance

Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah


koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan,
menghilangkan peregangan dan muntah dengan
dekompresi,
mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan
menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki
kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.

Hernia
Hernia merupakan penonjolan (protrusi) isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan

Etiologi
Hernia terjadi karena dinding otot yang melemah atau membran yang
secara normal menjaga organ tubuh pada tempatnya melemah atau
mengendur
Hal lain yang dapat mengakibatkan hernia antara lain :
Mengangkat barang yang terlalu berat
Batuk
Penyakit kronik paru paru
Akibat sering mengejan pada saat buang air besar
Gangguan metabolisme pada jaringan ikat
Asites (penumpukan cairan abnormal di dalam rongga perut)
Diare atau kejang perut
Kehamilan
Aktifitas fisik yang berlebihan
Bawaan lahir (kongenital)

Diagnosis
Gejala dan tanda hernia banyak ditentukan oleh
keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satusatunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang
muncul pada waktu berdiri,batuk, bersin , atau
mengedan, dan menghilang setelah berbaring.
keluhan nyeri jarang dijumpai ; kalau ada biasanya
dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal
berupa nyeri visceral karena regangan pada
mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk
ke dalam kantong hernia.
Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul
kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi
karena nekrosis atau gangren.

Pada inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat


hernia inguinalis latelaris muncul sebagai penonjolan di
regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke
medial bawah.
Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada
funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis
kantong yang memberikan sensasi gesekan dua
permukaan sutera.

Tata Laksana
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan rasional hernia inguinalis yang rasional.
Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan . Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas
herniotomi dan hernioplastik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai