Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. (Kamus Istilah Lingkungan,
1996).
Menurut Tandjung, Dr. M.Sc., dalam Agung Suprihatin, dkk (1996 :7) Sampah adalah sesuatu
yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Menurut Tusy Agustin Adibroto (2004 : 1), Sampah bukanlah sesuatu yang harus dibuang
melainkan dapat diolah menjadi produk baru. Sampah juga tidak perlu berkonotasi kotor dan bau
bila dikelola dengan baik .
B. Jenis Sampah
Menurut Ari Nilandari (2006 : 58), berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan
sebagai :
1) Sampah Organik
2) Sampah Anorganik
Sampah Organik terdiri dari bahan bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit
buah, dan daun.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
alumunium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan
karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah
organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain
(misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka di dimasukkan ke dalam kelompok sampah
anorganik.
C. Sumber Sampah
Menurut Agung Suprihatin, dkk (1996 : 7) sumber sampah berasal dari :
a. Sampah dan Pemukiman
Umumya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga
bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.
b. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian
besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk.
Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak
mencemari lingkungan. Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat
tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan
gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang.
c. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan
organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya : kayu, bambu, triplek. Sampah
Anorganik, misalnya : semen, pasir, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng.
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya
produktivitas).
4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan
dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
5) Infrastuktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang
atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
E. Macam-Macam Energi
Energi adalah kekuatan untuk melakukan kerja. Energi berasal dari bahan bakar antara lain :
1. Kayu
Sejak manusia menemukan api, kayu bakar digunakan untuk mendapatkan kehangatan dan
memasak. Di Indonesia, kayu bakar digunakan oleh pabrik-pabrik kecil seperti pabrik gentang,
batu bata, dan makanan. Sebagian besar dapur rumah tangga di pedesaan Jawa dan jutaan rumah
di Asia, Afrika dan Amerika menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.
2. Bahan Bakar Fosil
Diperlukan waktu yang sangat lama untuk menghasilkan batu bara, minyak dan gas alam.
Bahan-bahan bakar itu merupakan sisa tanaman dan binatang yang hidup jutaan tahun yang lalu.
Itulah sebabnya bahan bakar ini disebut bahan bakar fosil. (Ary Nilandari, 2006 : 3).
Batu bara sedikit mirip dengan batu dan sedikit mirip dengan arang. Ditemukan di bawah tanah.
Manusia mulai menambangnya pada tahun 1700-an dan menggunakannya sebagai bahan bakar
untuk menjalankan pabrik-pabrik di zaman itu.
Minyak adalah bahan bakar yang paling banyak digunakan di Indonesia dan seluruh dunia.
Untuk memperoleh minyak, orang menggali sumur sangat dalam. Ketika minyak ditemukan
kemudian dipompa kepermukaan. Minyak yang baru keluar dari dalam bumi disebut minyak
mentah, warnanya hitam, kental dan lengket. Setelah disuling, minyak mentah ini dimurnikan
menjadi beberapa jenis bahan seperti bensin, solar dan aspal.
Disebut gas alam karena bahan bakar ini keluar dari perut bumi sudah dalam bentuk gas. Gas
alam diperoleh dari sumur-sumur minyak. Gas alam banyak digunakan untuk memasak dan
pemanasan.
3. Panas Bumi
Di perut bumi air mengalir melalui celah-celah batu an pada akhirnyamencapai batu yang begitu
panas hingga air mendidih dan menguap. Inilah yang disebut geiser. Uap seperti ini digunakan
untuk menyalakan generator dan membangkitkan listrik.
4. Surya
Sinar matahari mengandung energi yang besar dan tidak menimbulkan pencemaran. Energi yang
besar ini dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sel-sel surya.
5. Angin
Jika kita menerbangkan layang-layang, kita bisa merasakan kuatnya tenaga angin. Tenaga angin
ini dapat digunakan untuk membangkitkan listrik.
6. Air
Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Peristiwa ini dapat dimanfaatkan
untuk membangkitkan listrik. Orang membangun bendungan cukup tinggi di sungai untuk
menahan air. Kemudian air dialirkan melalui pipa-pipa di bawah menuju turbin. Turbin
menyemprotkan air dengan kuat untuk menyalakan generator yang membangkitkan listrik.
7. Nuklir
Menurut Adi Wardojo, dkk dalam buku Mengenal Reaktor Nuklir dan Manfaatnya halaman 1,
sejarah reaktor nuklir ini di temukan sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan listrik
merupakan sumbangan yang besar atas usaha-usaha penelitian yang dilakukan oleh para ahli
fsica nuklir, antara lain Rutherford, Lise Meitner, Otto Frisch, Otto Hahn dan F. Strassman. Pada
tahun 1939 Lise Meitner dan Otto Frisch telah berhasil menemukan proses pembelahan inti
uranium. Bekerjasama dengan Otto Hahn dan F. Strassman mereka menemukan cara/metoda
untuk menghasilkan energi dari reaksi pembelahan inti uranium (fissi). Hasil penemuan ini
kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh kelompok ilmuwan fisika nuklir yang dipimpin oleh
Enrico Fermi di Universitas Chicago. Hingga pada tahun 1942 berhasil dibuat dan dioperasikan
reaktor nuklir yang pertama di dunia. Hasil ini merupakan titik kulminasi dari usaha-usaha
sarjana fisika untuk memahami sifat, kelakuan dan struktur inti. Sejak tahun 1942 teknologi
reaktor nuklir dikembangkan untuk memanfaatkan hasil penelitian tersebut, sehingga akhirnya
dalam tahun 1960-an dapat dibuat prototipe reaktor daya yang memenuhi syarat-syarat, baik
teknis, ekonomis, maupun keamanan untuk dipergunakan sebagai pembangkit tenaga listrik
F. Kondisi Kelistrikan Nasional
Kondisi kelistrikan nasional saat ini masih jauh dari harapan. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengungkapkan 100 juta jiwa penduduk Indonesia yang tinggal di daerah terpencil
dan tertinggal, sampai kini belum bisa menikmati listrik. Itu terjadi karena infrastruktur listrik
nasional belum merata. (Suara Merdeka edisi 15 Oktober 2006).
Presiden juga mengatakan, berdasarkan rasio elektrifikasi nasional, infrastruktur listrik yang ada
saat ini hanya memenuhi 55 persen dari total penduduk Indonesia. (Suara Merdeka edisi 15
Oktober 2006).
Presiden menjelaskan, total produksi listrik nasional yang tersalurkan ke masyarakat dalam 10
tahun terakhir hanya 25.000 megawatt (MW). Produksi listrik dari seluruh instalasi yang ada tak
bisa mencukupi dan masih jauh dari harapan. (Suara Merdeka edisi 15 Oktober 2006).
PEMBAHASAN
A. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS)
Menurut Agus Rusyana Hoetman, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Sumber
Daya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT, Indonesia bisa memanfaatkan biomass
dari sampah perkotaan, tandan kelapa sawit, sekam padi, ampas tebu, dan potongan kayu yang
jumlahnya melimpah untuk mengatasi defisit energi listrik di masa mendatang. Potensi sumber
listrik dari biomass itu bisa mencapai 50 ribu megawatt. Pemanfaatan biomass sebagi sumber
listrik saat ini sudah tidak mengalami kendala, karena sudah muncul banyak teknologi
pembangkit listrik yang mampu mengubah biomass menjadi sumber listrik. Kapasitas
pembangkit listrik biomass juga sudah banyak yang mencapai di atas satu megawatt sehingga
bisa menjadi sumber listrik bagi pabrik dan ribuan rumah. Menurut Agus Rusyana Hoetman,
pemanfaatan energi biomass sebagai sumber listrik jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan
pemanfaatan bahan baker fosil, seperti solar dan batu bara. (Media Indonesia edisi 14 januari
2004).
Indonesia sangat potensial memanfaatkan biomass sebagai sumber energi listrik yang selama ini
kurang dimanfaatkan. Sampah perkotaan, tandan kosong kelapa sawit, sekam padi, ampas tebu,
dan potongan kayu sangat melimpah, tetapi karena tidak dimanfaatkan justru sering menjadi