Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada
bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedia-
nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada
tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan
masalah pada daerah - daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala
yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat
atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta
yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi
putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun
muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam
demikian.
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala
defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara
setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang
1
selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada
yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang
klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang
terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi
Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi
kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara
Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan
* Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi,
umbinya kecil - kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna
2
KEKURANGAN UNSUR TEMBAGA ( Cu )
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian
mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya
mati.
* Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada
bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti terdapat
pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti tanaman jeruk,
menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian daun-daun yang tua:
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada
3
KEKURANGAN UNSUR MOLIBDENUM (Mo)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk
MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi
tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman,
antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum
terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa pula terjadi
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian,
akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman.
Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang
kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan
menunjukkan gejala seperti itu. Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan
tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan
merosot terutama pada musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak
dapat meningkatkan kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering
4
UNSUR FUNGSIONAL / BENEFICIAL ELEMENT
Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial
seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur ini tidak dapat
tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan
kualitas hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat men-
yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini
maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman tertentu, misalnya
mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada tanaman kelapa. Contoh lain
dengan pemberian Na pada tanaman bit gula ( Beta vulgaris ) akan memperbesar umbi
dua sampai tiga kali. Dari hasil -hasil percobaan, ternyata pada tanaman kenaf dan Rosela
( tanaman serat ) didapatkan bahwa kalau tanaman diberikan NaCl 100 ppm maka
pertumbuhan lebih baik dan berat kering meningkat jika dibandingkan dengan tanpa
pemberian NaCl.
Silikon(Si ) dapat menyebabkan batang tebu tahan terhadap hama penggerek batang.
Cobalt (Co) menyebabkan fiksasi N2 dari udara oleh bakteri bintil akar sehingga tanaman
Leguminosa akan mendapat NH3 lebih banyak. Silikon menyebabkan padi lebih tahan
5
Demikian ulasan tentang pengaruh unsur esensial terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman dengan mengetahui manfaat, efek samping dan kerugian unsur-unsur esensial,
peningkatan produksi sudah teratasi akan tetapi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan
tanaman kurang mendapat perhatian, maka usaha peningkatan produksi tidak akan
berhasil dengan baik. Untuk itu disarankan untuk terus menerus mengamati dan meneliti
setiap perkembangan yang terjadi pada tanaman yang dibudidayakan supaya gejala-gejala
terhadap kekurangan unsur hara akan secepatnya dapat diatasi disamping itu dalam
jangka panjang kita dapat mengetahui akan kandungan unsur hara dan keadaan tanah
yang kita miliki dengan indikasi tanaman yang kita budidayakan sebelumnya.