Anda di halaman 1dari 8

Keterkaitan antara perkembangan ekonomi dan politik Indonesia yang berimbas pada

tumbuh kembangnya pembangunan dan tentunya membuka peluang untuk para pebisnis baik
dalam negeri maupun luar negeri untuk membuka dan mendirikan serta menginvestasikan
investasinya di Indonesia, kestabilan politik di Indonesia yang cenderung membaik membawa
angin segar bagi dunia bisnis yang terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan
perkonomian Indonesia. setelah gejolak-gejolak kejatuhan rezim orde baru pada tahun 1996
hingga 1999 diawal kebangkitan era reformasi dengan begitu tingginya gejolak politik hingga isu
keamanan nasional yang membuat tumbuh kembangnya perekonomian Indonesia sempat
terpuruk.

Seiring proses perbaikan dan perhelatan politik untuk memilih the next president of
Indonesia, setelah kejatuhan Soeharto yang telah menjadi presiden selama kurang lebih 31 tahun
sejak tahun 22 Februari 1967 hingga 21 Mei 1998, Wakil presiden saat itu pun diangkat menjadi
presiden mengisi kursi presiden yang ditinggalkan Soeharto, Baharudin jusuf Habibie beliau lah
presiden pertama di awal-awal kebangkitan era reformasi di Indonesia, di era yang katanya
adalah era reformasi dengan begitu banyak pereformasian disemua aspek mulai dari
pemerintahan, hukum dan HAM hingga pemilu digelar dalam nuansa reformasi dengan tetap
memunculkan nuansa perbaikan didalam gejolak politik yang masih belum bisa dikatakan stabil.

setelah melalui pemilu pada tanggal 20 oktober 1999 terpilihlah Abdurrahman Wahid
sebagai Presiden dan Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden. dalam perkembanganya
dengan Langkah-langkah yang tak bisa ditebak dan menuai banyak pertentangan serta
guncangan politik membawa pada putusan MPR yang mengberhentikan Abdurahman Wahid
sebagai presiden pada 23 juli 2001 sekaligus pada hari yang sama pula Megawati Soekarnoputri
menjadi presiden RI, detik demi detiknya pada tanggal 23 juli 2001 adalah catatan sejarah yang
kiranya tidak bisa dilupakan begitu saja karena pada saat itulah terjadi ledakan-ledakan peristiwa
yang muncul karena panasnya politik di Indonesia pasca kejatuhan rezim orde baru. rentetan
peristiwa-peristiwa pada tanggal 23 juli 2001 adalah sebagai berikut:
 22 Juli 2001
Pada Minggu malam, para kyai NU, kelompok LSM dan simpatisan mendatangi Istana
guna memberikan dukungan pada Gus Dur. Massa pendukung Gus Dur dari berbagai
daerah melakukan aksi di Monas dan depan Istana Merdeka Jakarta. 
 23 Juli 2001
 01.10 WIB: 
Senin dinihari, Gus Dur mengeluarkan dekrit Presiden yang berisi pembubaran parlemen
(DPR dan MPR) dan pembekuan partai Golkar, serta mempercepat pemilu. Dekrit ini
molor tiga jam dari rencana semula yang akan diumumkan pada 22 Juli, pukul 22.00
WIB.
 01.30 WIB: 
MPR menggelar rapat pimpinan yang diketuai oleh Amien Rais. Sesuai menggelar rapat,
Ketua MPR menggelar jumpa pers didampingi wakil Ketua Ginanjar Kartasasmita, Hari
Sabarno dan Matori Abdul Djalil. Amien meminta TNI mengamankan Sidang Istimewa
MPR. 
 08.30 WIB
MPR menggelar sidang istimewa guna meminta pertanggungjawaban Presiden
Abdurrahman Wahid. SI MPR diawali dengan pandangan fraksi-fraksi. Sidang digelar
setelah 592 dari 601 anggota MPR dalam sidang sebelumnya menyatakan
persetujuannya.
 12.45 WIB
Alwi Shihab menemui Gus Dur. Presiden menyatakan dirinya dizalimi secara politik oleh
orang Senayan. "Gus Dur akan bertahan di Istana," kata Alwi.
 16.53 WIB
MPR memberhentikan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI dan mengangkat
Megawati sebagai Presiden. Mobil RI II seketika diganti RI I.
 17.30 WIB:
Megawati dilantik oleh MPR dan mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden baru
hingga 2004 yang menggantikan posisi Abdurrahman Wahid.
 20.50 WIB
Gus Dur keluar menuju beranda Istana Merdeka dengan mengenakan celana pendek, kaos
dan sandal jepit.  Dituntun putrinya Yenni serta dan mantan asisten pribadi Zastrouw,
Gus Dur melambaikan tangan pada para pendukungnya yang histeris di depan Istana.
(sumber: nasional.vivanews.com)

Lalu pada 20 Oktober 2004 sejarah indonesia kembali mencatat terpilihnya Susilo
Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia Pertama yang dipilih langsung oleh
rakyat dalam perhelatan pemilu pada tahun tersebut dan Wakil presidennya adalah Muhammad
Jusuf kalla. seiring berjalanya waktu kondisi politik Indonesia perlahan mulai memperlihatkan
kestabilanya dengan prestasi-prestasi pengaplikasian demokrasi di berbagai aspek, walaupun tak
bisa dipungkiri bahwa gejolak politik masih terkadang mencuat namun skala dan intensitasnya
tidak sampai berpengaruh pada tingkat kestabilan perpolitikan secara Nasional, bisa dikatakan
bahwa selama periode pertama masa kepemimpinan SBY 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober
2009 cenderung relatif stabil.

kestabilan kondisi politik pada era presiden SBY – JK ini membawa angin segar pada
pertumbuhan sektor-sektor lain termasuk sektor ekonomi yang tentunya berimbas pada
peningkatan bisnis-bisnis didalam negeri, Prestasi dari departemen Keuangan yang dipimpin
Oleh Sri Mulyani juga mampu mengawal tingkat laju inflasi dan tatakelola keuangan
pemerintahan yang relatif menunjukan perbaikan yang signifikan, pembangunan disektor sarana
dan prasarana juga mengalami peningkatan yang signifikan, penegakan hukum dan HAM juga
menjadi rentetan prestasi-prestasi yang ditorehkan selama periode ini. dengan melihat data
statistik laju pertumbuhan sejak tahun 2004 hingga 2009 mengalami peningkatan dan
kesemuanya bersinergi dengan kestabilan kondisi politik di tanah air, berikut adalah data-data
dari badan pusat statistic mengenai laju pertumbuhan perekonomian di Indonesia:

 Tahun 2004: tumbuh 5,13%


Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diukur berdasarkan besaran Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 2.303,0 triliun, sedangkan
atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 1.660,6 triliun, dengan pertumbuhan mencapai
5,13 persen dibanding tahun 2003. Pertumbuhan PDB terjadi di hampir semua sektor
ekonomi kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan
oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,70 persen, diikuti oleh sektor
bangunan sebesar 8,17 persen, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,72
persen.

 Tahun 2005: tumbuh 5.60%


Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2005 dibanding tahun 2004
mencapai 5,60 persen. Pertumbuhan PDB terjadi di hampir semua sektor ekonomi di
mana pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi
sebesar 12,97 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,59
persen, dan sector bangunan 7,34 persen. Perekonomian Indonesia tahun 2005 yang
diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.729,7 triliun,
sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 1.749,5 triliun.

 tahun 2006: tumbuh 5,5%


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2006 yang diukur dari kenaikan Produk
Domestik Bruto (PDB) meningkat sebesar 5,5 persen terhadap tahun 2005. Semua sektor
ekonomi mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor
pengangkutan dan komunikasi 13,6 persen dan terendah di sector pertambangan dan
penggalian 2,2 persen. Besaran PDB Indonesia pada tahun 2006 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp3.338,2 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai
Rp1.846,7 triliun.

 Tahun 2007: 6,3%


Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2007 meningkat sebesar 6,3 persen
terhadap tahun2006, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di
sektor pengangkutan komunikasi 14,4 persen dan terendah di sektor pertambangan-
penggalian 2,0 persen. Pertumbuhan PDBtanpa migas pada tahun 2007 mencapai 6,9
persen. Besaran PDB Indonesia pada tahun 2007 atas dasar harga berlaku mencapai Rp
3.957,4 triliun,sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp 1.964,0
triliun.
 Tahun 2008: 6,1%
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2008 meningkat sebesar 6,1
persen terhadap tahun 2007, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan
tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi 16,7 persen dan terendah di sektor
pertambangan dan penggalian 0,5 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun
2008 mencapai 6,5 persen. Besaran PDB Indonesia pada tahun 2008 atas dasar harga
berlaku mencapai Rp4.954,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000)
mencapai Rp2.082,1 triliun.

 Tahun 2009:  
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan III-2009 meningkat sebesar 3,9
persen terhadap Triwulan II-2009 (q-to-q). Peningkatan terjadi hampir pada semua sektor
ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pertanian 7,3 persen dan terendah di
Sektor Jasa-jasa yaitu minus 0,3 persen. Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama
tahun 2008 (y-on-y), PDB Indonesia Triwulan III-2009 ini tumbuh sebesar 4,2 persen,
dimana hampir semua sektor tumbuh positif dan yang tertinggi di Sektor Pengangkutan
dan Komunikasi 18,2 persen, sedangkan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh
minus 0,6 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga Triwulan III-
2009 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,2
persen

melihat dari data-data pertumbuhan perekonomian Indonesia diatas, kita dapat melihat
peningkatannya rata 5-6 persen peningkatan setiap tahun, namun jika di lihat lagi pada tahun
2009 tingkat pertumbuhan kita hingga triwulan ke III hanya 4,2 persen, selain karena krisis
global yang melanda dapat menjadi penyebabnya namun perlu diingat pula pada tahun 2009
akan diadakan Pemilihan Presiden; para pelaku bisnis dan para pemodal-pemodal asing tentunya
mewaspadai kondisi politik di Indonesia yang kian memanas seiring dengan akan diadakanya
pemilu pada bulan oktober 2009.
Indikasi-Indikasi penurunan pada sektor hotel dan restaurant yang tetap tumbuh namun
minus 0,6 persen jika dibandingkan dengan triwulan ke II, menunjukan dampak dari pengaruh
politik terhadap perekonomian yang tentunya berhubungan erat dengan bisnis dan permodalan di
Indonesia, memang tidak sampai pada tahap yang memprihatinkan ini karena proses pemilu yang
cenderung relatif berjalan aman dan juga respon positif atas terpilihnya kembali Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai Presiden periode 2009 hingga 2010.
Referensi:

berita resmi data statistik pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2004,


http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-16feb05.pdf?, diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

berita resmi data statistic pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2005,


http://agribisnis.net/Pustaka/pdb-15feb06.pdf, diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

berita resmi data statistic pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2006,


http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-16feb07.pdf?, diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

berita resmi data statistic pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2007,


http://www.bps.go.id/brs_file/PDB-15feb08.pdf?, diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

berita resmi data statistic pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008,


http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-10nov09.pdf, diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

berita resmi statistic pertumbuhan ekoonomi Indonesia triwulan III tahun 2009,
http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-10nov09.pdf, diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

Instrumentasi dan lembaga perlindungan HAM pasca jatuhnya rezim orde baru,
http://syafiie.blogspot.com/2010/10/instrumentasi-dan-lembaga-perlndungan.html, diunduh pada
tanggal 17 oktober 2010

Demokrasi dan Pertumbuhan Ekonomi,


http://economy.okezone.com/read/2010/10/08/279/380384/demokrasi-dan-pertumbuhan-
ekonomi,
diunduh pada tanggal 17 oktober 2010

Reaching for A higher growt plane,


http://www.reportbuyer.com/countries/asia_pacific/indonesia/indonesia_business_forecast_repor
t.html, di unduh pada tanggal 18 oktober 2010
Daftar Presiden Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Indonesia,
diunduh pada tanggal 18 oktober 2010

Kompak Rayakan Tahun Baru Kenang Gus Dur,


http://nasional.vivanews.com/news/read/117687kompak_rayakan_tahun_baru_kenang_gus_dur,
diunduh pada tanggal 18 oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai