Makalah
Disusun oleh :
M Rangga Permana
108091000015
KELAS TI 4 A
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya kepada kita
semua sehingga mampu melaksanakan ibadah kepadaNya dan menyelesaikan tugas sehari-
hari dengan baik, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas ini tepat pada waktunya
Sholawat bermahkotakan salam semoga senantiasa mengalir kepada panutan serta suri
tauladan ummat, nabi muhammad saw yang telah memberikan petunjuk kepada kita semua
Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Baik berupa moril maupun materil.
Terutama kepada :
1. Kepada Khodijah Hulliyah,M.Si, selaku dosen mata kuliah Sistem Basis Data
2. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil
3. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini yang tidak dapat
penyusun menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa Tulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
Akhirnya penyusun ucapkan selamat membaca semoga makalah ini bermanfaat sebagai bahan
Rangga Permana
2
DAFTAR ISI
Halaman
C. Kegunaan ERD......................................................................................................... 27
3
G. Cardinality ratio Constraint ................................................................................... 30
J. Simbol-Simbol ER .................................................................................................... 32
4
DATA FLOW DIAGRAM
A. PENGERTIAN DFD
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu
untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.1
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan logis. Dalam sumber lain dikatakan bahwa DFD ini merupakan salah
satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi
sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi
dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow
diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas
luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi
suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data
antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untuk
melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.2
Konteks ini adalah DFD tingkat berikutnya "meledak", untuk menghasilkan Level 1
DFD yang menunjukkan beberapa detail dari sistem yang dimodelkan. Tingkat 1 DFD
menunjukkan bagaimana sistem ini dibagi menjadi sub-sistem (proses), yang masing-
masing berhubungan dengan satu atau lebih data mengalir ke atau dari agen
eksternal, dan yang bersama-sama memberikan semua fungsionalitas dari sistem
sebagai seluruh. Hal ini juga mengidentifikasi data internal toko yang harus ada agar
sistem untuk melakukan pekerjaan, dan menunjukkan aliran data antara berbagai
bagian dari sistem.
Ada notasi yang berbeda untuk menggambar diagram aliran data, mendefinisikan
representasi visual yang berbeda untuk proses, menyimpan data, aliran data, dan
entitas eksternal.
Data flow diagram ("bubble diagram") diarahkan grafik di mana simpul menentukan
kegiatan pengolahan dan busur menentukan item data ditransmisikan antara
pemrosesan node. 3
C. DFD SYMBOL
3
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Da
ta_Flow_Diagram&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh9qK_XiWGk1bMlQqjrNQ9nm-oUDA
6
1. External Entity (Entitas)/Terminator
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau
sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input
atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989). Terminator dapat juga
berupa departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di
luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa
departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem
yang sedang dikembangkan.Terminator dapat pula disebut dengan „Sumber
Pemberi Data (input),‟ maupun „Tujuan Pemberian Data (output).
Pemberi data dan penerima data yang dimaksud adalah pihak yang sangat dekat
dan memiliki hubungan langsung dengan sistem. Adapun pihak luar yang
berhubungan dengan pihak luar lainnya tidak boleh digambarkan. Misalkan,
dalam pengisian KRS, mahasiswa berhubungan dengan sistem. Orang tua
berhubungan dengan mahasiswa, tetapi tidak berhubungan dengan sistem,
karenanya, kesatuan luar „orang tua‟, tidak boleh digambarkan.
SISTEM
ORANG TUA MAHASISWA PENGISIAN
KRS
2. Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk
7
menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian
nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja
yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS,
Menghitung Jumlah SKS. Proses juga diberikan identifikasi (nomor) agar
mempermudah sekuen untuk diagram detilnya. Proses-proses yang
menunjukkan hal itu di dalam sistem dan harus diberi nama menggunakan salah
satu format berikut ini. Sebuah nama yang jelas memudahkan untuk memahami
proses apa yang sedang dilakukan.
Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan
input dan output:
3. Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket
data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store
ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau
database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya
file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan
penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Alur
data yang anak panahnya menuju penyimpan data, kegiatannya adalah
„menulis/merekam‟ data, sehingga isi file data akan berubah karenanya.
Sedangkan alur data yang anak panahnya menuju ke proses dari penyimpan
data, kegiatannya adalah „membaca‟ data, sehingga isi file data tidak akan
berubah karenanya.
Penyimpan data harus diberi nama, misalkan data yang berisi biodata
mahasiswa diberi nama „MAHASISWA‟.
MAHASISWA MAHASISWA
Suatu data store dihubungkan dengan arus data hanya pada komponen proses,
tidak dengan komponen DFD lainnya. Maksudnya:
Arus data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan
satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket
tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu
proses.
9
Arus data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti
menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau
lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.
Untuk menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga membuat
gambar di DFD menjadi ruwet, maka simpanan data/kesatuan luar dapat
digambar lebih dari sebuah.
4. Data Flow
Arus data disimbolkan dengan garis beserta anak panah, yang
merepresentasikan bagaimana data dialirkan dari entitas luar ke proses, proses
10
ke entitas luar, proses ke proses, penyimpanan data ke proses, atau proses ke
penyimpanan data. Arus data diberi nama sesuai dengan data/informasi yang
dimaksud, biasanya pemberian nama pada arus data dilakukan dengan
menggunakan kata benda, contohnya NIM,Nama.
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data,
yaitu :
a. Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke
tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai
satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu
paket.
11
c. Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke
tujuan yang sama.
4
http://www.snapdrive.net/files/517548/SI_03_DFD.pdf
12
D. BENTUK DATA FLOW DIAGRAM
Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data
Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem
diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa
yang terdapat di sistem.
13
menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi
misalnya menunjukkan file urut, file database.
5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen,
sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses
tersebut.
Kelebihan-kelebihan dari diagram aliran data fisik:
Mengklarifikasikan proses-proses mana yang manual dan mana yang
otomatis
Menggambarkan proses-proses secara lebih mendetail dibanding DAD
Logika
Mengurutkan proses-proses yang harus dilakukan menurut urutan tertentu
Mengidentifikasi penyimpanan data sementara
Menetapkan nama-nama aktual dari file-file dan printoutnya
Menambahkan kontrol-kontrol untuk memastikan bahwa proses-proses
tersebut sudah dilakukan secara tepat.
14
menciptakan dan menyederhanakan penggunaan karena tidak terlalu sering
memuat penyimpanan data dibandingkan dengan file master/basis data.
Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena
data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam
melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktu-waktu membutuhkan data tersebut
untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena sistem
menyimpannya.
Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan dengan
menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan
infiormasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh system dalam
pelaksanaan tugasnya.
Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang
enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan professional sistem lainnya.
Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta
oleh organisasi tempat profesional system itu bekerja dan perangkat lunak yang
dipakai oleh profesional system dalam membuat DFD.
17
subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan
menyenangkan untuk dilihat.
Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses
(maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang
berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.
Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan
dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data
dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit
membaca dan mengerti DFD yang terbentuk. Jadi semakin sedikit adanya
persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh
profesional sistem.
Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara
bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian
duplikat terhadap komponen DFD.
Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen store dan
terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka profesional
sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat, makin
baik DFD yang terbentuk.
18
F. PENGGAMBARAN DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang
ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
19
G. LEVELISASI DFD
Pada gambar di atas terlihat bahwa Proses 0 diuraikan lagi ke dalam empat proses,
penguraian ini digambarkan pada diagram Figure 0, sedangkan Proses 2 diuraikan
kembali menjadi tiga proses yang digambarkan pada diagram Figure 2. Penguraian ini
juga diikuti oleh alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan. Alur
data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan dikenal dengan Alur data
20
global. Jadi pada balancing DFD yang perlu diperhatikan adalah jumlah alur data
global pada suatu level harus sama pada level berikutnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD, yaitu
:
Dalam diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
hubungan sistem dengan dunia luar yang mempengaruhinya, penggambaran
sistem dalam satu proses, dan penggambaran data store (optional) yang dikenal
dengan data store eksternal atau data store master. Data store eksternal ini
maksudnya adalah data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisis,
tetapi digunakan oleh sistem lain, atau data store itu dihasilkan oleh sistem lain
tetapi digunakan oleh sistem yang sedang dianalisis.
5
http://www.snapdrive.net/files/517548/SI_03_DFD.pdf
21
Menghasilkan sebuah laporan adalah contoh dari jenis komunikasi ini.sebuah
proses masih harus ditempatkan di antara entitas sehingga menghasilkan laporan.
3. Aliran data-aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat.
Periksalah diagram aliran data tersebut untuk memastikan bahwa setiap objek atau
aliran data diberi label yagn sesuai. Sebuah proses harus menunjukkan nama
sistematau menggunakan format kata kerja – kata sifat – kata benda. Masing-
masing aliran data harus bisa digambarkan dengan sebuah kata benda.
4. Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram aliran data. Memiliki terlalu
banyak proses yang menciptakan suatu diagram yang kacau akan memusingkan
untuk dibaca dan malah menghalangi komunikasi. Bila melibatkan lebih dari
sembilan proses dalam suatu sistem kelompokkan beberapa proses yang bekerja
22
bersama-sama di dalam suatu subsistem dan letakkan mereka pada suatu diagram
anak.
5. Mengabaikan aliran data. Aliran data pada anak sangat mendetal, sehingga aliran
data linier sangat jarang ditemukan. Contohnya dari gambar di bawah ini, pada
proses menghitung Jumlah Pemotongan Pajak memerlukan Jumlah Tanggungan
yang dimiliki pegawai dan Suku Bunga Pemotongan Pajak sebagai masukan Sama
halnya dengan proses Gaji Bersih.
6. Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing-masing diagram anak harus
memiliki masukan dan aliran data keluaran yang sama seperti proses
induk.Pengecualiannya adalah keluaran minor, seperti jalur-jalur kesalahan yang
hanya dimasukkan pada diagram anak
Contoh DFD yang benar dari suatu sistem perpustakan:
DFD Level 0
23
I. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DFD
24
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Model konseptual merupakan cara melihat view-global dari data. Oleh karena
namanya konseptual, maka yang digambarkan adalah keadaan mental (non fisik)
yang ada di benak sistem analis. Metode yang paling banyak digunakan untuk
membuat model konseptual adalah dengan menggunakan Entity Relationship
Diagram. Model konseptual identik dengan algoritma dalam pemrograman.
Pembuatan sebuah model konseptual tidak tergantung kepada sebuah software atau
hardware tertentu.6
Entity Relationship diagram adalah pemodelan data utama dan akan membantu
membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas. Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi
antara satu atau lebih entitas, missal proses pembayaran pegawai. Kardinalitas
menentukan kejadian suatu entitas untuk satu kejadian pada entitas yang
berhubungan. Misal, mahasiswa bisa mengambil banyak matakuliah.
Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.
Sebutan lain atribut adalah property, elemen data dan field. Missal, nama, alamat,
nomor, pegawai, gaji. Dsb Model Entity Relationship merupakan suatu penyajian
data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Ada beberapa istilah yang harus
dikuasai dan berkaitan dengan Model Entity Relationship, yaitu:
Kotak sebagai lambang entitas
Nama entitas dalam kata benda dan dengan huruf kapital
Diamond untuk relationship(s) antara entitas
Elips sebagai atribut entitas
Garis untuk menandakan hubungan
1 is untuk menyatakan sisi ”1”/satu dalam suatu relasi
M is untuk menyatakan sisi “many”/ banyak dalam suatu relasi
6
Wahana Komputer. Menjadi Seorang Programmer Komputer, Penerbit ANDI.
25
2. Relationship
Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis.
Nam
Nama Nama
Depa a Belakang
n Teng
ah
NAMA
PEGAWAI
PEGAWAI
PEGAWAI
C. Kegunaan ERD
E-R Diagram merupakan suatu bahasa pemodelan yang dimana posisinya dapat
dianalogikan dengan stroy board dalam industri film, blu print arsitektur suatu
bangunan, miniatur, dan lain-lain. Dalam praktiknya, membangun suatu sistem
terlebih dahulu dilakukannya suatu perencaan. Pemodelan merupakan suatu sub
bagian dari perencanaan secara keseluruhan sebagai salah satu upaya feedback
evaluasi perampungan suatu perencanaan.
7
http://developdottxt.wordpress.com/2008/04/03/erd-entitas-relationship-diagram/
27
1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
2. Menentukan atribut-atribut key (kunci) dari masing-masing himpunan entitas.
3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan
entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-keynya (kunci asing/ kunci
tamu).
4. Menentukan derajad /kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.
5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut dekriptif
(atribut yang bukan kunci)
E. Jenis-Jenis Kunci
1. Candidate Key
Sebuah attribute atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record,
disebut candidate key. Attribute ini mempunyai nilai yang unik pada hampir
setiap recordnya. Fungsi dari candidate key ini adalah sebagai calon primary
key.
Contoh candidate-key :
Candidate Key
2. Primary Key
Salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3
kriteria sbb :
28
3. Foreign Key
Jika sebuah primary key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan
primary key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign key. Misal : Primary
Key KodeDosen dari entity Dosen digunakan juga pada field entity KRS, maka
keberadaan field KodeDosen pada entity KRS disebut sebagai foreign key.
4. Alternate Key
Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan dinamakan
alternate key. Pada contoh sebelumnya bila untuk primary key dipilih ID_Cus maka alternate key
nya adalah No.of Pay
. Foreign Key
Primary Key
KD-
KODE MK SKS
Dosen
TEL 100 Fisika 3 D-101
TEL 200 Isyarat 2 D-109
TEL 210 T.Kendali 2 D-101
KD-Dosen Nama_Dosen
D-100 Badu,S.T
D-101 Ir.Thomas
D-109 Harry,S.T,M.T
Primary Key
F. Derajat Relationship
Derajat relationship yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu
relationship. Derajat relationship terdisri dari:
1. Unary Degree (Derajat Satu), yaitu keterhubungan antar satu type entitas
dimana type entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran
yang berbeda.
PEGAWAI LAPOR
29
2. Binary Degree (Derajat Dua), yaitu keterhubungan antar dua type entitas.
3. Ternary Degree (Derajat Tiga), yaitu keterhubungan antar tiga type entitas
KOTA
30
c) Relasi many to many (M : N)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B.
H. Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya
dengan entity lain
Terdapat 2 macam Participation Constraint :
o Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity
lain.
o Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan
entity lain.
31
I. Weak entity
Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut
tergantung dari keberadaan entity lain.
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan
relationshipnya disebut Identifying Relationship.
Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan
Identifying Owner.
J. Simbol-simbol ERD
Notasi Arti
Entity
Weak Entity
Relationship
Identifying Relationship
Atribut
32
Atribut Multivalue
Atribut Composite
Atribut Derivatif
K. Contoh Kasus
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai
pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan pasling tidak di satu
bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di
satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek
1. Menentukan Entitas
Entitasnya : Pengawas, Bagian, Pegawai dan Proyek
4. Mengisi Kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
Masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
33
Seorang pengawas bertugas di satu bagian
Masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
Masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
34
7. Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama
pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas
8. Memetakan atribut
Atribut Entitas
Nama Bagian Bagian
Nama Proyek Proyek
Nama pegawai Pegawai
Nama pengawas Pengawas
Nomor Proyek Proyek
Nomor Pegawai Pegawai
Nomor Pengawas Pengawas
35
10. Memeriksa hasil
Periksa apakah terdapat redudansi. ERD akhir :untuk pemodelan data pada
sistem
L. Penggambaran Diagram ER
36
M. Transformasi dari ERD ke Database Relasional
Tahapan-tahapannya adalah :
1. Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple,
sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya
saja.
37
2. Setiap relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana
Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key dari relasi tersebut
dengan atribut multivalue.
LOKPR(NOPRO, LOKASI)
3. Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key
yang menunjuk ke nilai primary keynya.
38
5. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana Participation Constraint keduanya total,
buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary Keynya dapat dipilih salah satu.
6. Setiap Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation Constraintnya Total,
maka Primary Key pada relasi yang Participation Constraintnya Partial menjadi
Foreign Key pada relasi yang lainnya.
39
PROYEK (NOPRO, ... , NOBAG)
10. Setiap Binary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya
merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.
11. Setiap Ternary Relationship, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya
merupakan gabungan dari Primary Key ketiga tipe Entity yang berelasi.
40
PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO , NOKOT)
12. Setiap tipe Weak Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua atributnya
dimana Primary Keynya adalah gabungan dari Partial Key dan Primary Key dari
relasi induknya (identifying owner).
Hariyanto, Bambang Ir, MT, System Manajemen Basis Data, Pemodelan, Perancangan
Dan Terapannya. Bandung: Penerbit informatika. 2004
Kadir, Abdul. Konsep & tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi. 1998
http://kuliah.dinus.ac.id/ika/prc4.html
http://developdottxt.wordpress.com/2008/04/03/erd-entitas-relationship-diagram/
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dat
a_Flow_Diagram&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh9qK_XiWGk1bMlQqjrNQ9nm-oUDA
http://www.snapdrive.net/files/517548/SI_03_DFD.pdf
42