Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“ANALISIS SISTEM MENGGUNAKAN DIAGRAM ARUS DATA”


Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis dan Perancangan Sistem

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Ali Anwar Dalimunthe (2010531002)
Ikhsan Abdillah Nasution (2010531037)
Fattalya Zikra Utami (2010532037)

Dosen Pengampu:
Dr. Asniati, S.E., M.B.A., Ak., CA., CSRA.
Ihsani Mazelfi, S.E., M.Acc., CA.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Sistem
Menggunakan Diagram Arus Data” ini dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Analisis dan Perancangan Sistem yang diampu oleh Ibu Dr. Asniati, S.E., M.B.A.,
Ak., CA., CSRA. dan Ibu Ihsani Mazelfi, S.E., M.Acc., CA.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari berbagai
kesalahan kata maupun kalimat, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan mohon
maaf, dan rasa hormat, serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Asniati, S.E.,
M.B.A., Ak., CA., CSRA. dan Ibu Ihsani Mazelfi, S.E., M.Acc., CA. selaku dosen pengampu
mata kuliah ini. Dan kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Namun, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari para
pembaca guna menyempurnakan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 5 September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1 Pendekatan Arus Data ................................................................................................. 3
2.2 Mengembangkan Diagram Arus Data .......................................................................... 5
2.2.1 Membuat Diagram Konteks.................................................................................. 5
2.2.2 Membuat Diagram 0 (Tingkat Selanjutnya) ......................................................... 6
2.2.3 Membuat Diagram Anak (Tingkat Lebih Detail) .................................................. 7
2.3 Logical dan Physical Diagram Arus Data ..................................................................... 8
2.3.1 Mengembangkan Diagram Arus Data Logis (Logical DFD) ............................... 10
2.3.2 Mengembangkan Diagram Arus Data Fisik (Physical DFD) ............................... 10
2.3.3 Mempartisi Diagram Arus Data ......................................................................... 11
2.4 Contoh Diagram Arus Data ....................................................................................... 13
2.4.1 Contoh Physical dan Logical DFD ...................................................................... 13
2.4.2 Contoh Kasus DFD ............................................................................................. 15
2.5 Mempartisi Situs Web ................................................................................................ 16
2.6 Berkomunikasi Menggunakan Diagram Arus Data ................................................... 19
BAB III PENUTUP................................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 20
3.2 Saran ......................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 22

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Simbol DFD .......................................................................................................... 4


Gambar 2. 2 Diagram Konteks dan Diagram 0.......................................................................... 7
Gambar 2. 3 Diagram Anak ....................................................................................................... 8
Gambar 2. 4 Logical DFD ......................................................................................................... 9
Gambar 2. 5 Physical DFD ........................................................................................................ 9
Gambar 2. 6 Physical dan Logical DFD .................................................................................. 13
Gambar 2. 7 Logical DFD – Grocery Store ............................................................................. 14
Gambar 2. 8 Physical DFD – Grocery Store............................................................................ 14
Gambar 2. 9 Diagram Konteks Pemesanan Makanan ............................................................. 15
Gambar 2. 10 Diagram 0 Pemesanan Makanan ....................................................................... 16
Gambar 2. 11 Partisi Situs Web dengan Menggunakan DFD ................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahap analisis dan perancangan sistem merupkan tahap yang menjabarkan dalam
perencanaan sistem yang menggunakan diagram arus data atau dapat disebut juga dengan
Data Flow Diagram (DFD). Dalam kegiatanya sistem analis perlu membuat model dari
sistem yang diinginkan oleh usernya. Model menggambarkan suatu konsep yang sangat
sering digunakan sehari-hari. Hal ini sangat berguna bagi sistem analisis didalam
berkomunikasi baik dengan pemakai sistem maupun dengan tim teknis pembangun sistem.
Banyak alat bantu pembuat model yang bisa digunakan namun yang akan dibahas
didalam makalah ini adalah Data Flow Diagram (DFD) yang mampu menggambarkan
proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data kedalam dan keluar dari proses-
proses tersebut.
DFD pertama kali penggunanya dipopulerkan ole larry konstantinus dan Ed
Andadon dalam menyusun analisis dan rancangan teknik. Notasi DFD memilki referensi
pada teori grafik yang awalnya digunakan untuk penelitian operasional dalam pemodelan
alur kerja surat organisasi. Terdapat banyak simbol yang menggambarkan DFD, satu
dengan simbol lain memiliki fungsi dan kegunakaan yang berbeda. Pada tahun 1979 Tom
Marco menyimpulkan komponen DFD terdiri dari entitas, proses, aliran, dan data toko.
DFD merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
dari data sistem anggota atau untuk memahami sistem logika, terstruktur, dan jelas.
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakannotasi-notasi
untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantuuntuk memahami
sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu
model logika data atau proses yang dibuat untukmenggambarkan dari mana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar darisistem, dimana data disimpan, proses apa yang
menghasilkan data tersebut daninteraksi antara data yang tersimpan dan proses yang
dikenakan pada datatersebut. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart,
Bubble diagram,model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah
satualat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi
sistemmerupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yangdimanipulasi
oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah DFD ini merupakan alat perancangan
sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisidapat digunakan untuk

1
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yangmudah dikomunikasikan oleh
professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled) Context
diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara
entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran
tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.DFD levelled menggambarkan sistem sebagai
jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data, model ini hanyamemodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dirumuskan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pendekatan dari arus data yang digunakan di dalam analisis sistem?
2. Bagaimana cara mengembangkan atau mendesain diagram arus data?
3. Apa itu diagram arus data logis dan diagram arus data fisik, serta bagaimana
mengembangkan diagram arus data logis dan diagram arus data fisik tersebut?
4. Apa saja contoh dari diagram arus data?
5. Bagaimana cara mempartisi atau mengelompokkan situs web berdasarkan diagram arus
data?
6. Apa kegunaan dari diagram arus data yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yang sesuai dengan rumusan masalah yang
dirumuskan adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui analisis sistem yang menggunakan pendekatan arus data.
2. Dapat mengetahui cara mengembangkan atau mendesain diagram arus data.
3. Dapat memahami pengertian dari diagram arus data logis dan diagram arus data fisik
serta mengetahui cara mengembangkan diagram arus data logis dan diagram arus data
fisik.
4. Dapat memahami contoh-contoh dari diagram arus data.
5. Dapat mengetahui cara mempartisi atau mengelompokkan situs web berdasarkan
diagram arus data.
6. Dapat mengetahui kegunaan diagram arus data yang digunakan sebagai alat
komunikasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Arus Data
Pada saat analisis sistem mencoba untuk memahami kebutuhan informasi
pengguna, analisis sistem ini harus mampu mengkonseptualisasikan bagaimana data
bergerak melalui organisasi, proses atau transformasi yang dialami data, dan apa output
yang dibutuhkan di dalam sistem tersebut. Analisis sistem tidak hanya dapat diperoleh
melalui pengamatan, wawancara, ataupun pengumpulan data, tetapi analisis sistem ini juga
dapat digambarkan dengan penggambaran visual yang direalisasikan kepada pengguna
informasi dan analisis tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu analisis
sistem dapat digunakan dengan analisis terstruktur yang disebut dengan Diagram Arus
Data atau Data Flow Diagram (DFD).
Data Flow Diagram pertama kali di populerkan oleh larry Constantine dan Ed
Yourdon pada tahun 1970. Diagram ini pertama di tulis dalam teks SADT (Structured
Analysis and Design Technique). Data Flow Diagram adalah suatu diagram yang
menggambarkan aliran data dari sebuah proses atau sistem informasi. Diagram arus data
ini juga menyediakan informasi mengenai output dan input yang dibutuhkan dari setiap
entitas maupun proses. Pada diagram arus data tidak mempunyai control terhadap arusnya,
sehingga tidak adanya aturan terkait keputusan atau pengulangan. Bentuk penggambaran
pada diagram alir data ini merupakan flowchart dengan skema yang lebih spesifik.
Pada diagram arus data ini yang menggunakan hanya dengan kombinasi empat
symbol, analisis sistem dalam mengumpulkan representasi grafis dari proses data
keseluruhan organisasi yang pada akhirnya akan memberikan informasi sistem yang baik
dan terperinci.
Fungsi dari Data Flow Diagram itu antara lain sebagi berikut.
1. Untuk menyampaikan rancangan sistem, dengan pembuatan DFD ini proses
penyampaian informasi menjadi lebih mudah dengan tampilan visual yang simpel dan
dapat dimengerti oleh setiap pengguna diagram arus data ini.
2. Dapat menggambarkan suatu sistem, gengan adanya DFD bisa membantu proses
penggambaran sistem dalam jaringan fungsional. Dalam jaringan tersebut terdapat
berbagai komponen yang saling terhubung menggunakan data.
3. Perancangan model, di dalam diagram ini dapat membuat rancangan baru yang
diperlukan oleh sistem dan juga dapat merancang sistem yang lebih baik lagi nantinya.

3
Terdapat empat keunggulan utama dari pendekatan arus data ini yaitu sebagai
berikut.
1. Bebas dari komitmen untuk menerapkan teknis sistem yang masih terlalu dini.
2. Pemahaman lebih lanjut tentang keterkaitan sistem dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem saat ini kepada pengguna melalui diagram
arus data.
4. Analisis system yang di usulkan untuk menentukan apakah data dan proses yang
diperlukan telah ditentukan.
Keunggulan dari pendekatan diagram arus data ini terletak pada kebebasan
konseptual yang ditemukan di dalam penggunaan empat symbol yang dibutuhkan di dalam
diagram arus data ini.
Terdapat empat dasar simbol yang digunakan untuk memetakan pergerakan data
pada diagram aliran data, yaitu terdapat simbol persegi ganda, panah, persegi panjang
dengan sudut yang bundar, dan persegi panjang terbuka, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar1.1 ini.
1. Simbol persegi ganda atau disebut juga
entitas atau terminator ini digunakan untuk
menggambarkan entitas, seperti
departemen, divisi, individu, ataupun sistem
yang dapat mengirim data ke atau menerima
data dari sistem, disebut juga sumber atau
tujuan data. Entitas harus diberi nama
dengan kata benda dan dapat digunakan
lebih dari sekali pada diagram arus data.
2. Simbol panah disebut juga dengan data flow
merupakan arus data yang mengalir Gambar 2. 1 Simbol DFD
antara terminator, proses, dan data store. Data flow ini berfungsi untuk mengalirkan
informasi dari satu sistem ke sistem yang lain. Data flowmewakili data tentang
seseorang, tempat, atau benda, yang harus dijelaskan dengan kata benda.
3. Simbol persegi panjang dengan sudut yang bundar atau disebut juga dengan simbol
proses digunakan untuk menunjukkan terjadinya proses transformasi. Proses tersebut
selalu menunjukkan perubahan data, sehingga aliran data yang meninggalkan suatu
proses selalu diberi simbol yang berbeda dari proses yang menjadi inputnya.

4
4. Simbol persegi panjang terbuka disebut juga simbol data store, yang mewakili
penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data pada saat digunakan untuk proses
selanjutnya. Data store ini digambarkan dengan dua garis paralel yang ditutup oleh garis
pendek di sisi kiri dan terbuka berakhir di sebelah kanan. Dalam diagram arus data
logis, jenis penyimpanan fisik tidak ditentukan. Pada titik ini simbol penyimpanan data
hanya menunjukkan penyimpanan data yang memungkinkan pemeriksaan,
penambahan, dan pengambilan data. Penyimpanan data dapat mewakili penyimpanan
manual, seperti lemari arsip, atau file atau database yang terkomputerisasi . Karena
penyimpanan data mewakili seseorang, tempat, atau benda, mereka diberi nama dengan
kata benda.

2.2 Mengembangkan Diagram Arus Data


Untuk memulai diagram arus data, dimulai dengan membuat narasi sistem
organisasi atau cerita ke dalam daftar dengan empat kategori yaitu entitas eksternal, aliran
data, proses, dan penyimpanan data. Daftar ini dapat membantu menentukan batas-batas
sistem yang akan digambarkan. Setelah daftar dasar elemen data telah dikompilasi, dapat
memulai menggambar diagram konteks.
Berikut adalah beberapa aturan dasar yang harus diikuti dalam membuat diagram
arus data, yaitu sebagai berikut.
1. Diagram arus data harus memiliki setidaknya satu proses, dan tidak boleh memiliki
objek atau objek yang berdiri sendiri yang terhubung dengan dirinya sendiri.
2. Suatu proses harus menerima setidaknya satu aliran data yang masuk ke dalam proses
dan membuat setidaknya satu aliran data yang keluar dari proses tersebut.
3. Sebuah penyimpanan data harus terhubung ke setidaknya satu proses.
4. Entitas eksternal tidak boleh terhubung satu sama lain. Meskipun mereka berkomunikasi
secara independen, komunikasi itu bukan bagian dari sistem yang dirancang
menggunakan DFD.

2.2.1 Membuat Diagram Konteks


Dengan pendekatan top-down untuk membuat diagram pergerakan data,
diagram dapat berpindah dari umum ke khusus. Meskipun diagram pertama
membantu analis sistem memahami pergerakan data dasar, sifat umumnya
membatasi kegunaannya. Diagram konteks awal harus berupa gambaran umum,
yang mencakup input dasar, sistem umum, dan output. Diagram ini akan menjadi

5
yang paling umum, hanya pandangan sekilas tentang pergerakan data dalam sistem
dan konseptualisasi sistem seluas mungkin.
Diagram konteks adalah tingkat tertinggi dalam diagram alir data dan hanya
berisi satu proses, yang mewakili seluruh sistem. Semua prosesnya diberi angka nol.
Semua entitas eksternal ditampilkan pada diagram konteks, serta arus data utama dari
maupun ke dalam entitas eksternal sendiri.
Langkah-langkah yang digunakan dalam mengembangkan Diagram Arus
Data menggunakan pendekatan top-down adalah sebagai berikut.
1. Membuat daftar kegiatan usaha dan menggunakannya untuk menentukan
berbagai:
- Entitas eksternal
- Aliran data
- Proses
- Penyimpanan data
2. Membuat diagram konteks yang menunjukan entitas dan data eksternal
mengalir ke dan dari sistem. Jangan tampilkan proses detail apapun atau
penyimpanan data.
3. Gambar diagram 0 berikutnya, dengan menampilkan proses, tetapi tetap umum.
4. Buatlah diagram anak untuk setiap proses pada diagram 0.
5. Periksa kesalahan dan sudah memastikan label yang ditetapkan untuk setiap
proses dan aliran data bermakna.
6. Mengembangkan data diagram arus data fisik dari diagram arus data logis.
7. Partisi diagram arus data fisik dengan memisahkan atau mengkelompokan
bagian-bagian diagram untuk memudahkan pemrogaman dan implementasi.

2.2.2 Membuat Diagram 0 (Tingkat Selanjutnya)


Diagram 0 adalah ledakan diagram konteks dan dapat mencakup hingga
sembilan proses. Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan
menghasilkan diagram yang berantakan dan sulit untuk dipahami.
Penyimpanan data utama dari sistem (mewakili file master) dan semua
entitas eksternal disertakan pada Diagram 0. Gambar di bawah ini secara skematis
menggambarkan diagram konteks dan Diagram 0.

6
Penyimpanan data
utama dari sistem
(mewakili file master)
dan semua entitas
eksternal disertakan pada
Diagram 0. Gambar ini
secara skematis
menggambarkan diagram
konteks dan Diagram 0.

Gambar 2. 2 Diagram Konteks dan Diagram 0

2.2.3 Membuat Diagram Anak (Tingkat Lebih Detail)


Proses pada Diagram 0 yang diledakkan disebut proses induk, dan diagram
yang dihasilkan disebut diagram anak. Aturan utama untuk membuat diagram anak,
penyeimbangan vertikal, menyatakan bahwa diagram anak tidak dapat
menghasilkan output atau menerima input yang tidak dihasilkan atau diterima oleh
proses induk.
Diagram anak diberi nomor yang sama dengan proses induknya pada
Diagram 0. Misalnya, proses 3 akan meledak ke Diagram 3. Proses pada diagram
anak diberi nomor menggunakan nomor proses induk, titik desimal, dan nomor unik
untuk setiap proses anak. Pada Diagram 3, proses akan diberi nomor 3.1, 3.2, 3.3,
dan seterusnya.
Diagram anak diberi nomor yang sama dengan proses induknya pada
Diagram 0. Misalnya, proses 3 akan meledak ke Diagram 3. Proses pada diagram
anak diberi nomor menggunakan nomor proses induk, titik desimal, dan nomor unik
untuk setiap proses anak. Pada Diagram 3, proses akan diberi nomor 3.1, 3.2, 3.3,
dan seterusnya.

7
Gambar 2. 3 Diagram Anak

2.3 Logical dan Physical Diagram Arus Data


Data Flow Diagram dapat di kategorikan sebagai logis atau fisik. Dimana
maksudnya DFD logis itu berfokus pada bisnisnya dan bagaimana bisnisnya beroperasi.
Pada DFD data logis ini menggambarkan peristiwa bisnis yang terjadi data yang
dibutuhkan dan dihasilkan setiap peristiwa. Sedangkan untuk DFD data fisik menunjukan
bagaimana sistem akan di implementasikan, termasuk perangkat lunak, perangkat keras,
file, dan orang-orang yang terlibat di dalam sistem.
Berikut adalah perbedaan utama antara DFD logis dan DFD fisik, yaitu sebagai
berikut.

8
1. Logical DFD

Gambar 2. 4 Logical DFD

- DFD logis menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi yang terlibat tanpa


merinci pelaksanaan fisik kegiatannya
- Proses yang mewakili aktivitas bisnis.
- Penyimpanan data mewakili kumpulan data terlepas dari bagaimana data disimpan.
Begitulah cara bisnis mengendalikannya.

2. Physical DFD

Gambar 2. 5 Physical DFD


- DFD fisik menggambarkan bagaimana sistem akan diimplementasikan atau
bagaimana sistem saat ini beroperasi.
- Proses mewakili program, modul program, dan prosedur manual.
- Penyimpanan data mewakili file fisik dan database, file manual.
- Ini menunjukkan kontrol untuk memvalidasi data input, untuk mendapatkan
catatan, untuk memastikan keberhasilan penyelesaian suatu proses, dan untuk
keamanan sistem.

9
- Berdasarkan contoh diatas menunjukkan bahwa kode UPC merupakan BAR CODE
yang digunakan oleh bisnis tersebut yang terlihat di dalam DFD fisiknya.

2.3.1 Mengembangkan Diagram Arus Data Logis (Logical DFD)


Terdapat manfaat menggunakan model DFD logis ini, yaitu sebagai berikut.
- Komunikasi yang lebih baik dengan pengguna.
- Sistem yang lebih stabil.
- Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis oleh analis.
- Fleksibilitas dan pemeliharaan.
- Penghapusan redundansi dan pembuatan model fisik yang lebih mudah.
Model logis lebih mudah digunakan ketika berkomunikasi dengan pengguna
sistem karena berpusat pada kegiatan bisnis. Dengan demikian, pengguna akan
terbiasa dengan kegiatan penting dan banyak persyaratan informasi manusia dari
setiap aktivitas.
Sistem yang dibentuk menggunakan diagram alir data logis seringkali lebih stabil
karena didasarkan pada peristiwa bisnis dan bukan pada teknologi atau metode
implementasi tertentu. Diagram arus data logis mewakili fitur-fitur dari suatu sistem
yang akan ada tidak peduli bagaimana cara fisik untuk melakukan bisnis. Misalnya,
aktivitas seperti mengajukan kartu keanggotaan toko video, memeriksa DVD, dan
mengembalikan DVD, semuanya akan terjadi apakah toko tersebut memiliki sistem
otomatis, manual, atau hibrida.

2.3.2 Mengembangkan Diagram Arus Data Fisik (Physical DFD)


Setelah mengembangkan model logis dari sistem baru, selanjutnya dapat
menggunakannya untuk membuat diagram alir data fisik. Diagram alir data fisik
memiliki manfaat yang lain, yaitu sebagai berikut.
1. Mengklarifikasi proses mana yang manual dan mana yang otomatis: Proses
manual memerlukan dokumentasi terperinci dan proses otomatis memerlukan
program komputer untuk dikembangkan.
2. Menggambarkan proses secara lebih rinci daripada DFD logis: Menjelaskan
semua langkah untuk pemrosesan data.
3. Proses pengurutan yang harus dilakukan dalam urutan tertentu: Urutan kegiatan
yang mengarah pada hasil yang berarti dijelaskan. Misalnya, pembaruan harus
dilakukan sebelum menghasilkan laporan ringkasan.

10
4. Mengidentifikasi penyimpanan data sementara: Penyimpanan sementara seperti
file transaksi penjualan untuk tanda terima (laporan) pelanggan di toko
kelontong,
5. Menentukan nama sebenarnya dari file dan cetakan: Diagram aliran data logis
menjelaskan nama file dan laporan yang sebenarnya, sehingga pemrogram
dapat menghubungkannya dengan kamus data selama fase pengembangan
sistem.
6. Menambahkan kontrol untuk memastikan proses dilakukan dengan benar: Ini
adalah kondisi atau validasi data yang harus dipenuhi selama input, pembaruan,
penghapusan, dan pemrosesan data lainnya.
Diagram alir data fisik seringkali lebih kompleks daripada diagram alir data
logis hanya karena menjadi penyebab dari banyaknya penyimpanan data yang ada
dalam suatu sistem. Singkatan CRUD sering digunakan untuk Create, Read,
Update, dan Delete, aktivitas yang harus ada dalam sistem untuk setiap file master.
Matriks CRUD adalah alat untuk mewakili di mana masing-masing proses ini
terjadi dalam suatu sistem.
Diagram arus data fisik juga memiliki penyimpanan data perantara,
seringkali berupa file transaksi atau tabel database sementara. Penyimpanan data
menengah sering terdiri dari file transaksi yang digunakan untuk menyimpan data
antar proses. Karena sebagian besar proses yang memerlukan akses ke sekumpulan
data tertentu tidak mungkin dijalankan pada saat yang sama, file transaksi harus
menyimpan data dari satu proses ke proses berikutnya. Contoh yang mudah
dipahami dari konsep ini ditemukan dalam pengalaman sehari-hari berbelanja bahan
makanan, persiapan makan, dan makan

2.3.3 Mempartisi Diagram Arus Data


Partisi adalah proses memeriksa diagram alir data dan menentukan
bagaimana seharusnya dibagi menjadi kumpulan prosedur manual dan kumpulan
program komputer. Ada enam alasan untuk mempartisi diagram alir datayaitu
sebagai berikut.
1. Kelompok pengguna yang berbeda. Contohnya adalah kebutuhan untuk
memproses pengembalian pelanggan dan pembayaran pelanggan di department
store. Kedua proses melibatkan memperoleh informasi keuangan yang
digunakan untuk menyesuaikan akun pelanggan (mengurangi dari jumlah

11
hutang pelanggan), tetapi mereka dilakukan oleh orang yang berbeda di lokasi
yang berbeda. Setiap grup membutuhkan layar yang berbeda untuk merekam
detail transaksi, baik layar kredit atau layar pembayaran.
2. Waktu. Jika dua proses dijalankan pada waktu yang berbeda, mereka tidak dapat
dikelompokkan ke dalam satu program. Masalah waktu mungkin juga
melibatkan berapa banyak data yang disajikan pada satu waktu di halaman Web.
Jika situs e-niaga memiliki halaman Web yang agak panjang untuk memesan
item atau membuat reservasi maskapai penerbangan, halaman Web dapat
dipartisi menjadi program terpisah yang memformat dan menyajikan data.
3. Tugas yang serupa. Jika dua proses melakukan tugas yang sama, mereka dapat
dikelompokkan ke dalam satu program komputer.
4. Efisiensi. Beberapa proses dapat digabungkan menjadi satu program untuk
pemrosesan yang efisien. Misalnya, jika serangkaian laporan perlu
menggunakan file input besar yang sama, memproduksinya bersama-sama
dapat menghemat waktu pengoperasian komputer yang cukup lama.
5. Konsistensi data. Proses dapat digabungkan menjadi satu program untuk
konsistensi data. Misalnya, perusahaan kartu kredit dapat mengambil
"snapshot" dan menghasilkan berbagai laporan pada saat yang sama agar
angkanya konsisten.
6. Keamanan. Proses dapat dipartisi ke dalam program yang berbeda untuk alasan
keamanan. Garis putus-putus dapat ditempatkan di sekitar halaman Web yang
berada di server aman untuk memisahkannya dari halaman Web tersebut di
server yang tidak diamankan. Halaman Web yang digunakan untuk
mendapatkan identifikasi dan kata sandi pengguna biasanya dipartisi dari entri
pesanan atau halaman bisnis lainnya.

12
2.4 Contoh Diagram Arus Data
2.4.1 Contoh Physical dan Logical DFD
DFD fisik
menentukan aliran
dokumentasi fisik yang
sebenarnya, sedangkan
DFD logis hanya
berfokus pada aliran
informasi dalam istilah
bisnis.

DFD logis
menghilangkan proses
fisik yang mengacu
pada aktivitas fisik saja
dan tidak mengubah
data.

DFD logis
menggambarkan apa
yang dilakukan sistem
dengan memasukkan
urutan penting dari
aktivitas bisnis. Ini
memodelkan data dan
aktivitas bisnis alih-alih
bentuk, lokasi, dan
peran aktual.

Gambar 2. 6 Physical dan Logical DFD


Contoh di bawah ini menunjukkan DFD logis dan DFD fisik untuk kasir
toko kelontong.
- PELANGGAN membawa ITEM ke register;
- HARGA untuk semua ITEM DILIHAT, dan kemudian dijumlahkan;

13
- Selanjutnya PEMBAYARAN diberikan ke kasir akhirnya PELANGGAN
diberikan kwitansi.

Logical DFD Example - Grocery Store


DFD logis menggambarkan proses-proses yang terlibat tanpa menjelaskan
secara rinci tentang pelaksanaan fisik kegiatan.

Gambar 2. 7 Logical DFD – Grocery Store

Physical DFD Example - Grocery Store


- DFD fisik menunjukkan bahwa kode batang-kode HARGA UPC yang
ditemukan di sebagian besar item toko kelontong digunakan
- Selain itu, DFD fisik menyebutkan proses manual seperti pemindaian,
menjelaskan bahwa file sementara digunakan untuk menyimpan subtotal item
- PEMBAYARAN dapat dilakukan dengan TUNAI, CEK, atau KARTU DEBIT.
Yang akhirnya, pembayaran tersebut diterima dengan nama, CASH REGISTER
RECEIPT.

Gambar 2. 8 Physical DFD – Grocery Store

Diagram konteks tidak mencatat pergerakan barang dagangan, melainkan


aliran informasi seputar proses bisnis yang mendasarinya. DFD yang menunjukkan
pergerakan informasi disebut DFD logis. DFD yang menunjukkan pergerakan
barang fisik (seperti merchandise) disebut DFD fisik. DFD logis adalah jenis DFD
yang paling umum.

14
2.4.2 Contoh Kasus DFD
Data Flow Diagram (DFD) menyediakan representasi visual dari aliran
informasi (yaitu data) dalam suatu sistem. Dengan menggambar Data Flow
Diagram, dapat memberi tahu informasi yang diberikan oleh dan disampaikan
kepada seseorang yang mengambil bagian dalam proses sistem, informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan proses dan informasi yang diperlukan untuk
disimpan dan diakses. Contohnya pada sistem pemesanan makanan berikut.

Context DFD
Diagram konteks adalah diagram aliran data yang hanya menunjukkan
tingkat atas. Pada tingkat ini, hanya ada satu simpul proses yang terlihat yang
mewakili fungsi sistem yang lengkap dalam hal cara berinteraksi dengan entitas
eksternal. Dalam contoh ini, Pemasok, Dapur, Manajer, dan Pelanggan adalah
entitas yang akan berinteraksi dengan sistem.

Gambar 2. 9 Diagram Konteks Pemesanan Makanan

Diagram 0
Gambar di bawah ini menunjukkan Diagram 0, yang merupakan
dekomposisi (yaitu pemecahan) dari proses Sistem Pemesanan Makanan yang
ditunjukkan dalam konteks DFD. Contoh Diagram Alir Data Sistem Pemesanan
Makanan berisi tiga proses, empat entitas eksternal, dan dua penyimpanan data.
Berdasarkan diagram, Pelanggan dapat melakukan Pemesanan. Proses
Pesanan Makanan menerima Pesanan, meneruskannya ke Dapur, menyimpannya di

15
penyimpanan data Pesanan, dan menyimpan detail Inventaris yang diperbarui di
penyimpanan data Inventaris. Proses ini juga mengirimkan Tagihan ke Pelanggan.
Manajer dapat menerima Laporan melalui proses Hasilkan Laporan, yang
masing-masing mengambil detail Inventaris dan Pesanan sebagai input dari
penyimpanan data Inventaris dan Pesanan. Manajer juga dapat memulai proses
Order Inventory dengan memberikan Inventory order. Proses meneruskan pesanan
Inventaris ke Pemasok dan menyimpan detail Inventaris yang diperbarui di
penyimpanan data Inventaris.

Gambar 2. 10 Diagram 0 Pemesanan Makanan

2.5 Mempartisi Situs Web


Partisi adalah prinsip yang sangat berguna ketika merancang sebuah situs Web.
Partisi merupakan salah satu figure dari database yang mengelompokkan data berdasarkan
kriteria yang sudah terdefenisikan atau sudah ditentukan sebelumnya. Pengembang situs
Web yang menggunakan formulir untuk mengumpulkan data akan merasa lebih tepat untuk
membagi situs Web menjadi serangkaian halaman Web, yang akan meningkatkan cara
manusia menggunakan situs, kecepatan pemrosesan, dan kemudahan pemeliharaan situs.
Setiap kali data harus diperoleh dari penyimpanan data atau mitra eksternal, perancang situs
Web mungkin mempertimbangkan untuk membuat formulir Web yang lebih unik dan
menggunakan proses DFD untuk memvalidasi dan memproses data.

16
Pengembang Web juga dapat menggunakan Ajax, mengirimkan permintaan ke
server dan mendapatkan sejumlah kecil data atau dokumen XML yang dikembalikan ke
halaman yang sama. Ajax dapat digunakan untuk menghindari pembuatan terlalu banyak
halaman kecil yang hanya berisi beberapa elemen bentuk Web tambahan atau yang diubah.
Namun, analis harus membuat beberapa halaman saat dibutuhkan. Salah satu
pertimbangannya adalah ketika sejumlah besar data perlu diperoleh dari server, seperti
daftar semua penerbangan yang cocok dengan bandara awal dan tujuan untuk hari
perjalanan tertentu. Saat mengakses tabel database yang berbeda pada database yang sama,
data dapat diperoleh yang berisi bidang dari tabel database yang berbeda dan diteruskan ke
satu proses. Namun, jika database yang berbeda terlibat, analis dapat memutuskan untuk
menggunakan halaman Web terpisah. Ketika input pengguna diperlukan, analis dapat
menggunakan halaman Web terpisah atau menggunakan Ajax untuk memfasilitasi
perubahan dalam daftar drop-down atau untuk mengubah sejumlah kecil data.
Contoh partisi yang baik dapat dilihat dalam pengembangan situs pengembangan
perjalanan berbasis Web yang ditunjukkan pada diagram alir data pada Gambar 2.10. Pada
gambar tersebut pengembang Web memilih untuk membuat beberapa proses dan partisi
unik dalam membuat reservasi penerbangan. Proses 1 menerima dan memvalidasi tanggal
dan bandara yang dimasukkan oleh pelanggan (atau agen perjalanan yang bertindak untuk
pelanggan). Data pilihan tersebut digunakan untuk mendapatkan detail penerbangan dan
membuat penyimpanan data transaksi dari detail penerbangan yang sesuai dengan
permintaan penerbangan.
Dianjurkan untuk membagi proses pencarian informasi penerbangan sebagai proses
terpisah, karena penyimpanan data harus dicari dan detail penerbangan digunakan untuk
menampilkan serangkaian halaman Web yang berhasil dengan penerbangan yang cocok.
Kemudian, setelah pelanggan memilih penerbangan, informasi tersebut harus dikirim ke
maskapai penerbangan yang dipilih. Penting untuk memiliki file transaksi RINCIAN
PENERBANGAN yang tersedia untuk menampilkan setiap halaman Web penerbangan
baru, karena mengulang pencarian mungkin memakan waktu yang lama yang tidak dapat
diterima oleh pengguna manusia yang mencoba menyelesaikan transaksi.
Pemilihan penerbangan yang tersedia pada proses ke-2 menggunakan sebuah
database internal, tetapi database ini tidak mempunyai informasi tentang ketersediaan
kursi, karena maskapai tersebut menerima reservasi dari banyak agen layanan perjalanan.

17
Gambar 2. 11 Partisi Situs Web dengan Menggunakan DFD

Ini berarti bahwa harus ada proses terpisah dan program kecil yang dipartisi untuk
menentukan apakah kursi tersedia dan untuk memesan kursi tertentu. Karena ada banyak
masukan pengguna, formulir dirancang untuk menangani semua permintaan pengguna.
Memisahkan formulir berarti bahwa formulir tidak terlalu kompleks, dan oleh karena itu
pengguna akan menemukannya lebih menarik dan lebih mudah untuk diisi. Desain ini
memenuhi kriteria kegunaan dan kegunaan yang penting saat merancang situs Web untuk
interaksi manusia-komputer. Ini juga berarti bahwa pemrosesan akan berlangsung lebih
cepat, karena setelah penerbangan dipilih, langkah selanjutnya yang melibatkan pemilihan
kursi seharusnya tidak mengharuskan pelanggan untuk memasukkan atau bahkan melihat
detail penerbangan lagi saat ini. Sebagian besar situs Web maskapai penerbangan sekarang
menggunakan jendela pop-up di mana pelanggan menunjuk ke pemilihan kursi mereka.

18
Alasan lain untuk mempartisi adalah untuk menjaga keamanan transaksi. Setelah kursi
dipilih, pelanggan harus mengonfirmasi reservasi dan memberikan informasi kartu kredit. Ini
dilakukan dengan menggunakan koneksi yang aman, dan perusahaan kartu kredit terlibat
dalam memvalidasi jumlah pembelian. Koneksi aman berarti proses terpisah harus digunakan.
Setelah kartu kredit dikonfirmasi, dua proses tambahan harus disertakan, satu untuk
memformat dan mengirim konfirmasi email dan e-tiket kepada pelanggan, dan satu lagi
untuk mengirim pemberitahuan pembelian penerbangan ke maskapai penerbangan.
Seluruh prosedur harus dipartisi menjadi serangkaian proses interaksi, masing-
masing dengan halaman Web yang sesuai atau interaksi dengan sistem eksternal. Setiap
kali penyimpanan data baru digunakan untuk mendapatkan data tambahan, suatu proses
harus disertakan untuk memformat atau memperoleh data tersebut. Setiap kali perusahaan
atau sistem eksternal terlibat, suatu proses perlu dipartisi ke dalam program yang terpisah.
Ketika proses atau formulir perlu direvisi, itu bukan tugas utama. Ukuran program yang
kecil membuatnya mudah untuk diubah. Dengan cara ini, situs Web aman, efisien, dan lebih
mudah dalam pemeliharaan situs Web tersebut.

2.6 Berkomunikasi Menggunakan Diagram Arus Data


Diagram arus data berguna selama proses analisis dan desain. Gunakan diagram
arus data asli yang tidak dikembangkan lebih awal saat memastikan persyaratan informasi.
Pada tahap ini diagram tersebut dapat membantu memberikan gambaran umum tentang
pergerakan data melalui sistem, memberikan perspektif visual yang tidak tersedia di dalam
data naratif.
Seorang analis sistem mungkin cukup kompeten dalam membuat sketsa melalui
logika arus data untuk diagram aliran data, tetapi untuk membuat diagram benar-benar
komunikatif kepada pengguna dan pengguna lain dari tim proyek, label yang bermakna
untuk semua komponen data juga diperlukan. Label tidak boleh bersifat general, karena
label tersebut tidak cukup memberi tahu tentang situasi yang dihadapi. Semua model sistem
umum memiliki konfigurasi input, proses, dan output, sehingga label untuk diagram arus
data harus lebih spesifik dan tidak bersifat general.
Diagram arus data dapat digunakan untuk mendokumentasikan sistem. Contohnya
diagram arus data akan ada lebih lama daripada orang-orang yang menggambarnya, yang
tentu saja benar jika konsultan eksternal yang menggambarkannya. Diagram arus data
dapat digunakan untuk melakukan analisis tingkat tinggi atau rendah dan membantu
memperkuat logika yang mendasari aliran data organisasi yang ada.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk lebih memahami pergerakan logis data di seluruh bisnis, analis sistem
menggambar diagram alir data (DFD). Diagram alir data adalah alat analisis dan desain
terstruktur yang memungkinkan analis untuk memahami sistem dan subsistem secara
visual sebagai satu set aliran data yang saling terkait.
Representasi grafis dari penyimpanan dan transformasi pergerakan data digambar
dengan menggunakan empat simbol, yaitu persegi panjang bulat untuk menggambarkan
pemrosesan atau transformasi data, kuadrat ganda untuk menunjukkan entitas data di luar
sisi (sumber atau penerima data), panah untuk menggambarkan aliran data, dan persegi
panjang terbuka untuk menunjukkan penyimpanan data.
Analis sistem mengekstrak proses data, sumber, penyimpanan, dan aliran dari nar-
ratif organisasi awal atau cerita yang diceritakan oleh pengguna atau diungkapkan oleh
data dan menggunakan pendekatan top-down untuk terlebih dahulu menggambar diagram
aliran data tingkat konteks dari sistem dalam gambaran yang lebih besar. Kemudian
diagram alir data logis level 0 digambar. Proses ditampilkan dan penyimpanan data
ditambahkan. Selanjutnya, analis membuat diagram anak untuk setiap proses dalam
Diagram 0. Input dan output tetap konstan, tetapi penyimpanan data dan sumber berubah.
Meledak- ing diagram alir data asli memungkinkan analis sistem untuk fokus pada
penggambaran pergerakan data yang lebih rinci dalam sistem. Analis kemudian
mengembangkan diagram alir data fisik dari diagram alir data logis, mempartisinya untuk
memfasilitasi pemrograman. Setiap proses dianalisis untuk menentukan apakah itu harus
menjadi prosedur manual atau otomatis.
Enam pertimbangan untuk mempartisi diagram alir data termasuk apakah proses
dilakukan oleh kelompok pengguna yang berbeda, proses dijalankan pada waktu yang
sama, proses melakukan tugas yang sama, proses batch dapat digabungkan untuk
pemrosesan yang efisien, proses dapat digabungkan menjadi satu program untuk
konsistensi data, atau proses dapat dipartisi ke dalam program yang berbeda untuk alasan
keamanan.

20
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dan sumber bacaan bagi
mahasiswa untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai mata kuliah Analisi dan Perancangan
Sistem khususnya materi Analisi Sistem Menggunakan Diagram Arus Data.

21
DAFTAR PUSTAKA

Adani, Muhammad Robith. 2021. Ketahui Apa itu Data Flow Diagram (DFD) Beserta Jenis
dan Fungsinya. Sekawan Media. Diakses pada tanggal 5 September 2022.
https://www.sekawanmedia.co.id/blog/dfd-adalah/
ConceptDraw. 2021. Data Flow Diagram Example. Diakses pada tanggal 5 September 2022.
https://www.conceptdraw.com/examples/dfd-questions-and-
solutions#:~:text=Example%20of%20DFD%20for%20Online%20Store%20%28Data%2
0Flow,output%20results%20through%20a%20sequence%20of%20functional%20transfor
mations
Ikhwan_p. 2020. Oracle Database – Partitioning. Kepo.co. Diakses pada tanggal 6 September
2022. https://kepo.co/mengenal-apa-itu-oracle-partitioning/
Kendall, Kenneth E. dan Julie E. Kendall. 2006. Systems Analysis and Design Eight Editition.
New jersey: Library of Congress Cataloging-in Publication Data.
Visual Paradigm. 2021. Logical vs Physical Data Flow Diagrams. Diakses pada tanggal 5
September 2022. https://www.visual-paradigm.com/guide/data-flow-diagram/logical-vs-
physical-data-flow-
diagrams/;WWWSESSIONID=E079A928D5DCA2A7343F47B134B0EC73.www1

22

Anda mungkin juga menyukai