Anda di halaman 1dari 62

ANALISA SISTEM PENGADAAN OBAT

PADA APOTEK GALENIKA TASIKMALAYA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah KKP pada program Diploma Tiga (D.III)

Adi Kurnia (12140670)

Mohamad Ramdan (12142266)

Rahman Syahrul M (12142289)

Jurusan Manajemen Informatika


Akademi Manajemen Informatika & Komputer Bina Sarana Informatika
Tasikmalaya
2016
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Kuliah Kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai
Pada periode : Tahun Ajaran. 2016 / 2017 semester Lima.

DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK


Kelas MI. 12.5E.17

Dini Silvi Purnia, M.Kom


201411375

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya

Laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) dengan judul : "Analisa Sistem Pengadaan

Obat Pada Apotek Galenika Tasikmalaya". yang merupakan salah satu syarat

kelulusan mata Kuliah Kerja Praktik Lapangan Program Studi Manajemen

Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana

Informatika.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan

laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan

saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk

itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat:

1. Direktur Akademi Manajemen Informatikan dan Komputer Bina Sarana

Informatika.

2. Ketua Program Studi Manajemen Informatika Akademi Manajemen

Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.

3. Ibu Dini Silvi Purnia, M.Kom selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.

4. Ibu Irma Rimayanti, S.Farm.,Apt selaku apoteker penanggung jawab.

iii
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak

yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.

Tasikmalaya, 07 Januari 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul kuliah kerja praktek............................................................................... i
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Kuliah Kerja Praktek ... ...................................... ii

Kata Pengatar ... ................................................................................................................. iii


Daftar Isi ... .................................................................................................................. v
Daftar Simbol ... ...................................................................................................... vii
Daftar Gambar... ........................................................................................................... viii
Daftar Tabel ... ........................................................................................................ ix
Daftar Lampiran ... ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Umum... .......................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan............................................................................ 3
1.3. Metode Penelitian ... ......................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup... ............................................................................... 4
1.5. Sistematika Penulisan ... ..................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem ......................................................................... 6
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)... ................................................ 14
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Umum... .......................................................................................... 21
3.2. Tinjauan Perusahaan .......................................................................... 21
3.2.1. Sejarah Perusahaan ... ............................................................... 21
3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ... ............................................ 24
3.3. Prosedur Sistem Berjalan ... ................................................................... 26
3.4. Diagram Alir Data (DAD) Sistem Berjalan ... ................................... 27
3.5. Kamus Data Sistem Berjalan ... .......................................................... 29
3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan ... ............................................................ 33
3.6.1. Spesifikasi Dokumen Masukkan ... ....................................... 33

v
3.6.2. Spesifikasi Dokumen Keluaran ... ......................................... 34
3.7. Permasalahan Pokok ... ...................................................................... 35
3.8. Alternatif Pemecahan Masalah ... ...................................................... 36
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ... .................................................................................... 37
4.2. Saran... ............................................................................................ 37
Daftar Pustaka ... ............................................................................................................. 39
Daftar Riwayat Hidup ... ................................................................................................ 41
Surat Keterangan PKL / Riset ... .................................................................................. 43
Nilai Kuliah Kerja Praktek ...................................................................................... 47
Lampiran-lampiran ................................................................................................... 50

vi
DAFTAR SIMBOL

A.Simbol Data Flow Diagram

EXTERNAL ENTITY

Digunakan untuk menggambar suatu sumber atau


tujuan pada urusan data.

DATA FLOW
Digunakan untuk menggambarkan arus data.

PROCCESS
Digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang
sedang berlangsung.

DATASTORE
Digunakan untuk menggambarkan suatu tempat untuk
menyimpan atau mengambil data yang diperlukan.

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi ... ........................................................................ 24


Gambar 3.2. Diagram Konteks Sistem Berjalan ........................................................ 26
Gambar 3.3. Diagram Nol Sistem Berjalan ... ........................................................... 27

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Notasi Tipe Data ......................................................................................... 19


Tabel 2.2. Notasi struktur Data ............................................................................. 20

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 ............................................................................................................... 42


Lampiran A.2 ............................................................................................................... 43
Lampiran B.1................................................................................................................ 44
Lampiran B.2................................................................................................................ 45

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Kesehatan merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan kualitas

sumber daya manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera maka kualitas sumber daya

manusianya perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannya.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan rakyat perlu dilakukan upaya yaitu dengan membangun sarana-sarana

kesehatan yang merata dan terjangkau oleh pemerintah dan masyarakat termasuk

swasta secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan sehingga masyarakat dapat

menikmati pelayanan kesehatan dengan baik dan optimal,dengan adanya

pembangunan sarana-sarana kesehatan tersebut pemerintah dan masyarakat mampu

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat.

Apotek merupakan salah satu sarana kesehatan yang diperlukan dalam

menunjang upaya pelayanan kesehatan. Apotek adalah suatu tempat tertentu tempat

dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi. Perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat. ( Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1998

dan Keputusan Menkes Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002.

1
2

Dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena

diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan

gejala/symptom dari suatu penyakit, obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat

juga dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan

efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu,

penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung

dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga

dapat meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat .

Salah satunya apotek, yaitu tempat penjualan obat-obatan resmi dibawah

naungan BPOM. Oleh karenanya Apotek sangatlah penting bagi seluruh kesehatan

masyarakat.

Di apotek biasanya pasien menyerahkan resep dari dokter ataupun hanya

membeli obat obatan tertentu tanpa resep, dari situlah sistem penjualan di apotek

sangatlah penting agar pasien tahu harga obat yang dijual ataupun kondisi obat

tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas laporan KKP

ini yaitu dengan judul “Analisa Sistem Pengadaan Obat di Apotek Galenika

Tasikmalaya”.

Dengan penulisan laporan KKP ini diharapkan dapat membantu tercapainya

tujuan perusahaan.
3

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud penulisan laporan KKP ini adalah :

1. Menganalisa siklus pengadaan barang yang sudah ada di Apotek Galenika

Tasikmalaya.

2. Memaparkan serta menerapkan segala pengetahuan yang didapat dari hasil

penelitian secara logis dan sistematis.

Sedangkan tujuan dalam penulisan laporan KKP ini adalah untuk memenuhi

mata kuliah kerja praktek pada Semester Empat Jurusan Manajemen Informatika

Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.

1.3. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah penting dalam penyusunan laporan KKP

khususnya bagi perancangan sistem. Didalam kegiatan penelitian penulis melakukan

pengumpulan data melalui cara :

1. Wawancara (Interview)

Dalam penulisan laporan KKP ini, untuk mendapatkan informasi secara

lengkap maka penulis melakukan suatu metode tanya jawab mengenai semua

kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan barang di Apotek Galenika

Tasikmalaya.

2. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan-pengamatan langsung terhadap kegiatan

yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan


4

tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi ini dapat

diketahui kesalahannya atau proses dan kegiatan tersebut.

3. Studi Pustaka

Selain melakukan kegiatan tersebut diatas penulis juga melakukan

studi kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang

ada diperpustakaan Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika

maupun di perpustakaan lainnya.

1.4. Ruang Lingkup

Didalam penulisan laporan KKP ini, penulis membahas tentang

sistem pengadaan barang di Apotek Galenika Tasikmalaya. Mengingat

pembahasan didalam pengadaan barang cukup luas dan agar laporan KKP ini dapat

mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi proses pengadaan

barang.

1.5. Sistematika Penulisan

Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya penulis menjelaskan dahulu secara

garis besar mengenai sistematika penulisan, sehingga memudahkan pembaca

memahami isi laporan KKP ini .

Dalam penjelasan sistematika penulisan laporan KKP ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan masalah umum, maksud dan tujuan penulisan laporan
5

KKP, metode penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang uraian konsep dasar sistem dan

peralatan pendukung sistem (tool system)

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang umum, tujuan perusahaan dengan

menguraikan sejarah perusahaan dan struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem

berjalan, diagram alir data (DAD) sistem berjalan, kamus data sistem berjalan,

spesifikasi sistem berjalan yang memiliki sub antara lain berisi spesifikasi bentuk

dalam keluaran, bab ini juga menguraikan tentang permasalahan dan alternatif

pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yagn berisikan kesimpulan dari apa yang dibahas,
dilanjutkan dengan saran-saran untuk mencapai suatu hasil akhir yang baik.
6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang secara terus-menerus

(continue) dan berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Untuk memudahkan

pemahaman mengenai sistem pertama-tama kita peroleh dari definisinya, dengan

demikian definisinya ini mempunyai peranan yang penting dalam pendekatan untuk

mempelajari suatu sistem. Mempersoalkan sistem sebenarnya bukan membahas hal

yang baru.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendifinisikan sistem, yaitu yang

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem menurut Mulyadi lebih menekankan pada prosedurnya

dan mendifinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut Jerry Fitz Gerald dan Warren D. Stalling Jr. “Suatu sistem adalah

Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran yang tertentu”. [Jogiyanto H.M, 1999 hal 1] “pengertian sistem menurut Drs.

Komaruddi Sistem diartikan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yagn

behubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur yang berkaitan untuk

melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan dan suatu organisasi”

6
7

[Komaruddin 1998] “Menurut Stephen A. Mascove dan Mark G. Simkin

dalam bukunya yang berjudul Accounting Information Sistem Concepts and

Practice For Effective Decision Making.

Menyatakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi

subsistem yang berusahaan untuk mencapai tujuan (Goal) yang sama” [Jogiyanto,

1999] dari definisi-definisi sistem tersebut diatas dapat dikatakan bahwa sistem terdiri

dari unsur-unsur atau elemen-elemen yang merupakan bagian yang saling terpadu dan

saling berhubungan secara erat antara satu dengan yang lainnya dengan sifat serta

kerjasamanya antar unsur atau elemen tersebut mempunyai bentuk yang tertentu dan

saling mempengaruhi untuk mencapai satu atau beberapa maksud secara bersama-

sama berkeinginan untuk mencapai tujuan yang sama pula. Dapat pula dikatakan

bahwa suatu sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur merupakan unsur-unsur

yang secara terintegrasi membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses merupakan

penjelasan prosedur atau tata urutan kerja dari suatu sistem untuk mencapai tujuan

tertentu. Agar suatu sistem dapat bekerja secara efisien dan efektif maka setiap

struktur dan proses tersebut harus saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

1. Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan input. Hal ini merupakan

konsep sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Suatu

sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu terdiri dari :

a. Komponen (Company)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi


8

membentuk satu kesatuan.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar (Enviroment)

Enviroment dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem

yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem

tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung atau interface merupakan media penghubung antara suatu

subsistem dengan subsistem lainnya.

e. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukkan perawatan (Maintenance Input) dan masukkan sinyal

(Signal Input).

f. Keluaran Sistem (Input)

Keluaran (input) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat masukkan untuk subsistem

yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukkan menjadi keluaran.


9

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective), kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya.

2.1.2. Pengertian Pengadaan

Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan

kebutuhan dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak atau pembelian langsung

untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan

proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut.

1. Definisi Pengadaan Obat

Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di

Rumah Sakit dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari

pemasok eksternal melalui pembelian dari manufaktur, distributor, atau

pedagang besar farmasi.

2. Siklus Pengadaan Obat

Pada siklus pengadaan tercakup pada keputusan-keputusan dan

tindakan dalam menentukan jumlah obat yang diperoleh, harga yang harus

dibayar, dan kualitas obat-obat yang diterima.

Siklus pengadaan obat mecakup pemilihan kebutuhan, penyesuaian

kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan, penetapan atau pemilihan

pemasok, penetapan masa kontrak, pemantauan status pemesanan, penerimaan


10

dan pemeriksaan obat, pembayaran, penyimpanan, pendistribusian dan

pengumpulan informasi penggunaan obat.

Proses pengadaan dikatakan baik apabila tersedianya obat dengan jenis

dan jumlah yang cukup sesuai dengan mutu yang terjamin serta dapat

diperoleh pada saat diperlukan.

3. Metode Pelaksanaan Pengadaan Obat

Terdapat banyak mekanisme metode pengadaan obat, baik dari

pemerintah, organisasi non pemerintahan dan organisasi pengadaan obat

lainnya. Sesuai dengan keputusan Presiden No.18 Tahun 2000 tentang

Pedoman Pelakasanaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah, metode

pengadaan perbekalan farmasi di setiap tingkatan pada sistem kesehatan

dibagi menjadi 5 kategori metode pengadaan barang dan jasa, yaitu :

a. Pembelian

1) Pelelangan (tender)

2) Pemilihan langsung

3) Penunjukan langsung

4) Swakelola

2.1.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau Diagram Alur Data didefinisikan sebagai

modelingtool yang memungkinkan sistem analis menggambarkan sistem sebagai


11

jaringan(network) kerja dari proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain

olehpenghubung yang disebut Data Flow atau Alur Data.

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada

metedologipengembangan arus sistem yang terstruktur (struktured analysis dan

design), dapatmenggambarkanarus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas

sertamerupakan dokumentasi dari sistem yang baik.Pada dasarnya suatu diagram alur

data terdiri atas masukan, prosespenyimpanan data dan keluaran untuk suatu masukan

diwakili oleh suatu simbol,proses penyimpanan data dan juga keluaran masing –

masingnya diwakili oleh suatusimbol. Masing – masing simbol dapat berhubungan

dengan satu simbol lainnya.Hubungan inilah yang menggambarkan alur data dan

kerja yang terjadi didalam suatusistem .

Dalam penjabarannya diagram alur terdiri dari beberapa diagram

yaitu:Diagram Konteks, Diagram Zero dan Diagram Primitive atau

Detail.Berdasarkan diagram ini kita akan lebih mudah melakukan analisa

untukpembuatan atau pengembangan suatu sistem tertentu.

Untuk itu maka akan dijelaskan satu persatu arti daripada masing –

masingdiagram tersebut, yaitu:

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang paling atas terdiri dari suatu proses

danmenggambarkan ruang lingkup sistem. Hal yang digambarkan dalam

Diagramkonteks adalah terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu
12

proses,sedangkan yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah

hubunganantar terminator dan data store.

2. Diagram Zero

Diagram zero adalah diagram menengah yang merupakan proses utama

darisistem dan didalamnya terdiri dari hubungan antar terminator atau entry,proses,

data flow alur data dan data store.

3. Diagram Detail atau Primitive

Diagram primitive adalah merupakan diagram paling bawah yang tidak

dapatdiuraikan lagi.

Pada pembuatan Data Flow Diagram terdapat beberapa syarat yaitu:

1. Memilih komponen – komponen seperti

a. Proses (Process).

b. Alur Data (Data Flow).

c. Penyimpanan Data (Data Store).

d. Terminator (External Entity).

2. Berilah nomor untuk proses.

3. Buatlah Data Flow Diagram seindah mungkin.

4. Hindarilah Data Flow Diagram yang rumit.

5. Konsisten secara internal dalam kelompok Data Flow Diagram yang lain.
13

Pembuatan DFD dibutuhkan 4 komponen, diantaranya yaitu:

1. Alur Data

Alur data direpresentasikan oleh anak panah untuk menunjukan keluar

dariatau masuk ke suatu proses dimana alur data ini merupakan perpindahan dataatau

informasi dari suatu bagian kebagian lainnya dari suatu sistem.

2. Proses

Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input

keoutput, atau dapat dikatan bahwa proses menggambarkan transformasi inputke

dalam output. Proses ini direpsentasikan dengan lingkaran. Pemberiannama pada

proses ini menggunakan suatu kata tunggal, atau anak kalimat ataukalimat sederhana.

3. Terminator

Terminator sering dikenal sebagai entry atau external entry atau sumber

atautujuan data yang direpsentasikan dengan bujur sangkar. Yang merupakanbagian

alur dari pada sistem.


14

4. Data Store/penyimpanan

Penyimpanan data digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan

data,penyimpanan bagian data ini direpsentasikan dengan dua garis yang parallel.

2.2. Peralatan Pendukung (Toolos System)

Dalam penulisan kuliah kerja praktik ini penulis menggunakan peralatan

(Tools System) sebagai alat bantu dalam menyediakan kuliah kerja praktik ini,

adapun peralatan yang digunakan :

2.2.1. Diagram Alir Data (DAD atau DFD)

Menurut Raymond Me Leod, Jr. Diagram Alir Data “ Meupakan alat

pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan

sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dibutuhkan satu sama lain

dengan alur data baik secara manual ataupun terkomputerisasi”. Data Flow Diagram

atau Diagram Arus data adalah suatu gambaran gratis dan suatu sistem yang

menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol untuk menggambarkan bagaimana

data mengalir melalui suatu proses yang berkaitan.

Simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat diagram alir data yang

lazim digunakan, terdiri dari empat buah symbol yaitu :


15

1. Entitas/Lingkungan Luar (External Entity) Simbol ini

digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan

entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem, dapat berupa

orang, organisasi, atau sistem lainnyayang akan memberikan input atau

menerima input dari sistem atau keduanya digunakan dengan symbol

empat persegi panjang.

2. Proses (Process) Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan

atau transformasi data, menunjukkan kegiatan atau kerja yang

dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dan hasil suatu data yang

masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluara

dari proses, digambarkan dengan simbol lingkaran.

3. Arus Data (Data Flow) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

aliran data yang berjalan, menunjukan arus data yang berupa masukan

untuk Sistem atau hasil dari proses Sistem yang mengalir diantara proses

(process), simpanan data (data store) dan entitas (external entity)

digambarkan dengan arah panah.

4. Simpanan Data (Data Store) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

Data Flow yang sudah disimpan, menunjukan suatu tempat

penyimpanan data yang dapat berupa suatu file di Sistem Komputer,

arsin atau catatan maual, tabel acuan dan lain-lain digambarkan dengan

sepasang garis horizontal.


16

Tahap pembuatan Diagram Alir Data (DAD) dibagi menjadi tiga tingkatan

kontruksi Diagram Alir Data yaitu :

1. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang

akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan

sistem secara global dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahap-tahap proses yang akan

ada didalam konteks atau penjabaran secara rinci.

3. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih detail

dan terperinci dari tahapan proses yang ada dalam diagram nol.

Berikut ini adalah aturan main Diagram Alir Data dan bentuk rambut-rambut

atau aturan main yang baku dan berlaku dalam penggunaan diagram alir data untuk

membuat model sistem yaitu :

a. Didalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan antara eksternal

entity dengan eksternal entity lain secara langsung.

b. Didalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan data store

dengan data store yang lain secara langsung.

c. Didalam diagram alir data tidak diperkenakan menghubungkan data store

dengan
17

eksternal entity secara langsung.

d. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan ada juga data flow yang

keluar.

2.2.2. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang

ada pada Diagram Alir Data. Arus data yang ada didalam Diagram Alir Data sifatnya

global dan hanya dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang

dicatat. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut:

1. Arus Data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan

menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan

mencari arus data didalam diagram arus data.

2. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir diagram alir

data, maka nama dari arus data ini perlu dicatat di kamus data, sehingga mereka yang

membaca Diagram Alir Data memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus

data tertentu di diagram alira data dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus

data.

3. Tipe Data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke
18

proses yang lainnya. Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan

serta dokumen hasil cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari yang mengalir

dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer,

laporan tercetak, tampilan layar di monitor, variabel, parameter dan field-field.

Bentuk data seperti ini perulu dicatat di kamus data.

4. Struktur Data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang

terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

5. Alias

Alias atau nama lain dari data yang harus dituliskan. Alias perlu ditulis

karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau

departemen yang satu dengan yang lainnya.

6. Volume

Volume perlu dicatat didalam kamus data adalah tentang volume rata-rata

dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya arus

data yang mengalir dalam satu periode tertentu. Sedangkan volume puncak

menunjukkan volume yang terbanyak.

7. Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat

di kamus data karena digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus

dimasukkan kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan
19

laporan-laporan harus dihasilkan.

8. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di

kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan

tentang analisis data tersebut.

Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk

untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut

notasi tipe data Notasi atau Simbol yang digunakan dibagi menjdai dua macam yaitu

sebagai :

1. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun input

suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain :

Tabel 2.1. Notasi Tipe Data

Notasi Keterangan

X Setiap Karakter

9 Angka Numeric

A Karakter Alphabet

Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

. Titik, sebagai pemisah ribuan


20

, Koma, sebagai pemisah pecahan

- Hypen, sebagai tanda penghubung

/ Slash, sebagai tanda pembagi.

2. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi

yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Notasi Struktur Data

Notasi Keterangan

= Terdiri

+ Dan (And)

() Pilih (boleh Ya atau Tidak)

{} Pengulangan Proses (Iterasi)

[] Pilih salah satu pilihan

I Pemisahan pilihan didalam tanda [ ]

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk (key field)


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Umum

Kesehatan merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan kualitas

sumber daya manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera maka kualitas sumber daya

manusianya perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannya.

3.2. Tinjauan Perusahaan

Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah perusahaan, Struktur organisasi

serta fungsi dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut.

3.2.1. Sejarah Perusahaan

Pada awal didirikan PT GALENIKA FARMASINDO menganut konsep

Syariah MUDHARABAH yang merujuk pada ketentuan ber-syarikat sesuai tuntunan

Dewan Syariah Nasional ( DSN – MUI ) bercirikan ; menjunjung tinggi nilai

transparansi, amanah dan kesejahteraan bagi seluruh individu yang terlibat dengan

metoda bagi hasil sesuai kontribusi masing-masing berdasarkan kompetensi dan

tanggung jawabnya.

Galenika adalah nama seorang ahli meracik obat dengan nama asli claudius

galenos berkebangsaan yunani sebagai bapak farmasetika ( Ilmu meracik obat ) pada

abad ke 1 SM. Inspirasi galenika kami angkat sebagai wujud keperdulian dan

21
22

penghargaan kami terhadap jasanya dalam ilmu kefarmasian khususnya dalam meng-

eksplorasi bahan-bahan alam sebagi sumber zat berkhasiat.

Farmasindo adalah farmasi indonesia dengan maksud memadukan makna

perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi, dari eksplorasi ide penegmbangan

bahan alam, strategi pemasaran dan marketing hingga optimalisasi peran dan fungsi

apoteker di tingkat pelayanan di apotek di lingkungan wilayan Indonesia ( farmasi-

indonesia ).

PT GALENIKA FARMASINDO didirikan untuk menjadi wadah berkarya

bagi profesi apoteker yang tergabung dalam naungan badan hukum ( perusahaan )

untuk mengaplikasikan segenap kemampuan dalam ber- inovasi dan ber- improvisasi

dalam bidang yang menjadi kewenangan profesi apoteker dalam menjalankan praktek

kefarmasian dengan berpegang pada konsep pengelolaan profesional sekaligus

menerapkan aspek SYARIAH MUDHARABAH dalam menjalankan unit bisnis

terkait.

Berdasar komitmen untuk adanya keterikatan antar unit bisnis yang di kelola

maka PT GALENIKA FARMASINDO di bagi berdasarkan 3 rangkaian unit bisnis

yang saling terkait antara lain : PRODUKSI, MARKETING & DISTRIBUSI,

OUTLET/ SARANA PELAYANAN ke-FARMASIAN. Visi kami ke depan

berupaya keras menjalankan seluruh unit bisnis ini dengan baik sehingga tujuan kami

menuju perusahaan yang menjadi memiliki link KUAT dari hulu ke hilir.
23

Visi dan Misi

Visi

1) Realisasi produk inovatif dengan skala produk guna menghadirkan solusi

alternative dengan memperhatikan demand market eksis.

2) Menyediakan kebutuhan obat dengan harga yang rasional dan optimalisasi

kelengkapan persediaan obat dan distribusi dengan skala nasional.

3) Menjadikan brand image Galenika 24 sebagai apotek pelayanan paripurna

berbasis “Pharmaceutical Care”

Misi

1) Tool manufacturing kepada principal eksis untuk produk yang telah

melalui tahap pre-formulasi.

Mekanisme pengadaan obat dengan system grouping untuk meningkatkan

bargaining position terhadap distributor maupun principal.

3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Untuk mengelola perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap

sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam

bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan

fungsinya.

Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka

yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan peranan

dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki Apotek Galenika
24

Tasikmalaya sebagai berikut :

Direkur
Nunu Nugraha,S.Si.Apt

Apotek Penanggung Jawab


Irma Rismayanti,S.Farm.Apt

Staff Delivery Staff Pelayan Staff Management

Bag. Pengadaan Sekertariat Apotek


Penanggung Jawab Asisten APJ Bag. Gudang
Barang Apt Adi Kurnia
Milati Hanifah Milati Hanifah Faisal Ramdhani
Agus Setiawan SPJ IT APOTEK

Petugas
Ass. Apoteker Adm. Keuangan Apt
Iman Firmansyah
Pelayan Resti Lestari
Fuad Mushofi

Ass. Management
Iman Firmansyah

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GALENIKA TASIKMALAYA

Fungsi dari tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut :

1. Apoteker Penanggung Jawab

 Manajerial Apotek

2. Asisten Apoteker Penanggung Jawab

 Membantu APJ untuk menjalankan tugasnya

 Menggantikan APJ apabila tidak dapat hadir

3. Admin Keuangan

 Mengatur Keuangan Apotek

 Membuat Laporan keuangan bulanan apotek untuk Direktur

4. Sekretariat Apotek
25

 Mengurus semua MOU antara apotek dan pihak luar

 Mengurus dokumen-dokumen apotek

5. Penanggung Jawab Pengadaan Barang

 Memeriksa buku defekta

 Melaporkan kepada APJ apabila akan memesan barang dan jika ada

barang kosong

 Memesankan barang kepada supplier

6. Penanggung Jawab Gudang

 Mengecek Ketersediaan barang di Gudang

 Melaporkan apabila ada barang kosong kepada PJ Pengadaan Barang

7. Asisten Apoteker

 Melayani Konsumen

 Mengecek barang dan menulisnya ke buku Defekta apabila ada barang

kosong

8. Staff Delivery

Penanggung Jawab

 Manajerial Team Delivery

 Membuat Laporan bulanan

9. Petugas

 Melaksanakan tugas untuk delivery

 Laporan Kepada Penanggung Jawab delivery

 Melayani Konsumen
26

3.3. Prosedur Sistem Berjalan

Adapun prosedur pengadaan obat pada Apotek Galenika Tasikmalaya adalah sebagai

berikut :

1. Pembahasan Sistem Pengadaan Obat

a. Proses Pengecekan Obat Kosong (defekta).

Asisten apoteker melakukan pengecekan obat yang kosong atau

hampir habis (defekta), lalu di berikan kepada Penanggung Jawab Pengadaan

Obat untuk di cek ulang atau pemilihan.

b. Proses Pemilihan Obat.

Penanggung Jawab Pengadaan Barang melakukan cek dan pemilihan

barang yang paling dibutuhkan pada buku defekta lalu dilaporkan pada

Apoteker Penanggung Jawab

c. Proses Pemesanan Obat.

Apoteker Penanggung Jawab menyetujui kemudian obat dipesankan

ke suplier.

d. Pengecekan Pemesanan Obat.

Obat yang datang dari supplier kemudian disesuaikan antara faktur

yang diterima dengan buku defekta/surat pesanan apotek oleh Asisten

Apoteker.

e. Proses Penginputan Data dan Penyimpanan Obat.


27

Setelah penyesuaian pesanan obat dan faktur lalau melakukan input

data ke komputer dan memasukan obat ke gudang oleh Penanggung Jawab

Program dan Penanggung Jawab Gudang.

f. Proses Pelaporan Obat Masuk

Penanggung Jawab Program dan Penanggung Jawab Gudang

melaporkan data pemesanan obat masuk ke Apoteker Penanggung Jawab.

3.4. Diagram Alir Data (DAD)Sistem Berjalan

Dari hasil analisa yang dilakukan pada Apotek Galenika Tasikmalaya,

akhirnya dapat diketahui bentuk sistem secara garis besar yang sedang berjalan

didalam perusahaan tersebut. Bentuk secara garis besarnya dapat dilihat dalam

diagram di halaman berikut ini.

Penanggung Jawab
Asisten Apoteker
Pengadaan Obat

Faktur Defekta
ANALISA SISTEM
Defekta . Faktur
PENGADAAN Defekta
OBAT DI APOTEK
Faktur
GALENIKA
Defekta . Laporan
TASIKMALAYA
PO PO

Faktur Laporan Apoteker Penanggung


Supplier
Jawab

Penanggung Jawab
Program
Penanggung Jawab
Gudang

Gambar 3.2. Diagram Konteks Sistem Berjalan


28

PROSES
Penanggung Jawab
Asisten Apoteker Defekta PENGECEKAN Defekta
Pengadaan Obat
OBAT (DEFEKTA)

PROSES
Apoteker
Defekta PEMILIHAN Defekta
Penanggung Jawab
OBAT

Defekta

PROSES
PO PEMESANAN PO Supplier
OBAT
Faktur

Faktur

PENGECEKAN
PEMESANAN Faktur
OBAT

Faktur

Laporan

PENGINPUTAN DATA
Penanggung Jawab Program
DAN Faktur
Penanggung Jawab Gudang
PENYIMPANAN OBAT

Laporan

PELAPORAN
OBAT Laporan
MASUK

Gambar 3.3. Diagram Nol Sistem Berjalan


29

3.5. Kamus Data Sistem Berjalan

Pada kamus data ini terdapat keterangan tertulis mengenai suatu data

secara lebih rinci, karena kamus data harus dapat memberikan keterangan yang jelas

tentang data yang dicari. Yang akan dijelaskakn disini adalah dokumen

masukan dan dokumen keluaran yang berhubungan dengan penyewaan kamar hotel

1. Kamus Data Dokumen Masukan

a. Nama Arus Data : Form Defekta Apotek Galenika

Alias : Defekta

Bentuk Data : Cetakan manual

Arus Data : Proses 1.0--Asisten Apoteker

Penjelasan : Sebagai data obat yang akan dipesankan

Periode : Setiap kali ada obat yang hampir atau sudah habis

Volume : Setiap minggu

Struktur Data : Header + Isi

Header= Judul+Nama PJ+Tanggal


Keterangan :
Judul * Defekta Apotek Galenika 24 Tasikmalaya *
Nama PJ *Nama Penanggung Jawab*
Tanggal *Tanggal dibuatnya form defekta*

Isi =No+Nama dan Bentuk Sediaan+Nama PBF+Jumlah


Keterangan:
30

Nama dan Bentuk Sediaan


*Nama obat yang akan dipesan dan bentuk kemasannya,
misal: Box,Flush,Sachet,dll*
Nama PBF
*Nama Pedagang Besar Farmasi atau Distributor*
Jumlah
*Jumlah Obat yang akan dipesankan*
b. Nama Arus Data : Surat Pesanan

Alias : SP

Bentuk Data : Cetakan manual

Arus Data : Proses 2.0 – Apoteker Penanggung Jawab

Penjelasan : Sebagai bukti persetujuan

Periode : Setiap kali terjadi pemesanan obat

Volume : Setiap minggu

Struktur Data : Header + Isi + Footer

Header =Kop Apotek+Judul+Tanggal+Kepada


Keterangan :
Kop Apotek *Nama apotek dan alamat apotek*
Judul* Surat Pesanan *
Tanggal *Tanggal Pemesanan*
Kepada*Nama PBF atau Distributor*
Isi=No+Nama Barang+Kemasan+Jumlah
Footer = Tanda Tangan Apoteker Penanggung Jawab
31

B. Kamus Data Dokumen Keluaran

a. Nama Arus Data : Faktur

Alias :

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Proses 3.0 – Pedagang Besar Farmasi

Penjelasan : Sebagai data obat yang dipesankan

Periode : Setiap kali terjadi pemesanan obat

Volume : Setiap minggu

Struktur Data : Header + Isi + Footer

Header =Kop PBF+No.Faktur+Kepada


Keterangan :
Kop Apotek *Nama PBF dan alamat PBF*
No.Faktur*Nomor Faktur dari PBF *
Kepada*Nama Pemesan*
Isi=No+Nama Barang+Kemasan+Jumlah
Footer = Tanda Tangan Pengirim Dan Penerima

b. Nama Arus Data : Laporan Obat Masuk

Alias : -

Bentuk Data : Cetak Komputer

Arus Data : Proses 4.0 - Penanggung Jawab Gudang


32

Penjelasan : Sebagai data obat keluar dari gudang

Periode : Setiap kali ada obat keluar dari gudang

Volume : Setiap bulan

Struktur Data : Header + Isi + Footer

Header = Judul + Bulan


Keterangan :
Judul *Data Obat Keluar Gudang *
Bulan =Bulan+Tahun
Isi =
No+NamaObat+HNA+HNA&PPN+Disc Beli+
Harga Beli+Disc Up+ HargaJual+Pabrik+
Tanggal+Keluar+Stok+Total Jual Keluar
Keterangan :
HNA *Harga bawaan dari PBF*
HNA&PPN *Harga bawaan dari PBF ditambah pajak*
Disc Beli *Diskon yang didapat dari PBF*
Harga Beli *Harga yang dibeli dari PBF*
Disc Up *Diskon yang diberikan Apotek untuk
Pelanggan*
Harga Jual *Harga dari apotek untuk Pelanggan*
Pabrik *Nama Pabrikan dan PBF*
Tanggal *Tanggal obat keluar,terdiri dari periode 1 bulan*
Keluar *Total keluar obat per bulan*
Stok *Stok sisa obat di Gudang*
Total Jual Keluar*Total harga obat yang keluar dari gudang*
Footer = Tanda Tangan Apoteker Penanggung Jawab
33

3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan

Yang dimaksud dengan spesifikasi sistem berjalan adalah perincian dari bentuk

dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penyewaan kamar. Bentuk

dokumen itu sendiri digolongkan dalam dua bagian, yaitu dokumen masukan dan

dokumen keluaran.

3.6.1. Spesifikasi Dokumen Masukan

Spesifikasi dokumen masukan adalah bentuk dari dokumen-

dokumen yang masuk atau diterima untuk melakukan proses. Di bawah ini

adalah uraian bentuk dokumen masukan yang ada dalam sistem pengadaan obat di

Apotek Galenika Tasikmalaya.

1. Nama Dokumen : Defekta

Fungsi : Untuk Pengecekan Pemesanan Obat

Sumber : Asisten Apoteker

Tujuan : Penanggung Jawab Pengadaan

Frekuensi : Setiap kali pemesanan obat

Jumlah : 1 lembar

Bentuk : Lampiran A.1


34

2. Nama Dokumen : Faktur

Fungsi : Untuk data obat pesanan dari supplier

Sumber : Supplier atau Pedagang Besar Farmasi

Tujuan : Apotek Pemesan

Frekuensi : Setiap kali pemesanan obat

Jumlah : 1 lembar

Bentuk : Lampiran A.2

3.6.2. Spesifikasi Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : Surat Pesanan (SP)

Fungsi : Untuk pemesanan obat yang telah disetujui

Sumber : Apoteker Penanggung Jawab

Tujuan : Supplier

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap kali persetujuan pemesanan obat

Jumlah : 1 lembar

Bentuk : Lampiran B.1


35

2. Nama Dokumen : Laporan Obat Masuk

Fungsi : Untuk pelaporan obat masuk gudang

Sumber : Penanggung Jawab Gudang

Tujuan : Apoteker Penanggung Jawab

Media : Cetakan Komputer

Frekuensi : Setiap bulan

Jumlah : 3 Lembar

Bentuk : Lampiran B.2

3.7. Permasalahan Pokok

Sistem pengadaan obat yang telah berjalan di Apotek Galenika Tasikmalaya

umumnya telah berjalan dengan baik. tetapi penulis melihat adanya kelemahan sistem

tersebut. Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk pemesanan obat dari mulai defekta sampai pemesanan ke supplier

masih manual belum terkomputerisasi, sehingga untuk proses pemesanan

kurang efektif.

2. Program kasir belum terhubung dengan program persedian obat di gudang

(stok tidak real time)

3. Laporan yg di buat belum terkomputerisasi dengan dengan baik sehingga

pelaporan yang di sampaikan ke Apoteker Penanggung Jawab belum efektif.


36

3.8. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah tersebut, agar dibuatnya database dan item-item yang

dibutuhkan yaitu dengan sistem komputerisasi. Laporan yang dibutuhkan oleh

Apoteker Penanggung Jawab nantinya akan lebih cepat dan akurat dan diperjelas lagi

data-data yang tidak redudan. Program kasir yang belum terhubung dengan baik

sebaiknya dikembangkan lagi dengan program yang bisa terhubung, sehingga obat

yang keluar bisa otomatis ke persediaan obat di gudang. Dengan adanya alternative

pemecahan masalah ini diharapkan sistem pengadaan obat pada Apotek Galenika

Tasikmalaya dapat berjalan dengan baik.


BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan

laporan KKP, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Penyajian sistem informasi pengadaan obat yaitu dari Asisten Apoteker

menulis dibuku Defekta, Penanggung Jawab Pengadaan mengecek, Disetujui

oleh Apoteker Penanggung Jawab, dipesankan pada suplier,barang yang

diterima dari suplier di cek kembali oleh Asisten Apoteker atau Penanggung

Jawab Pengadaan.Setelah itu barang diinput ke Gudang oleh Penanggung

Jawab Program dan dikoordinasikan dengan Penanggung Jawab Gudang.

b. Aplikasi Program yang ada cukup membantu untuk bagian di gudang dan

disaat melakukan Stok Opname.

4.2. Saran

Pada dasarnya Sistem pengadaan obat yang berjalan pada Apotek Galenika

Tasikmalaya dirasa masih kurang efektif, untuk membuat proses pengadaan obat

lebih efektif, maka penulis memberi saran sebagai berikut:

a. Untuk kedepannya lebih baik dibuatnya database dan item-item yang


dibutuhkan yaitu dengan sistem komputerisasi.

37
38

b. Laporan yang dibutuhkan oleh Apoteker Penanggung Jawab nantinya akan


lebih cepat dan akurat dan diperjelas lagi data-datanya, bila programnya di
kembangkan lebih baik lagi.
c. Perlu adanya pemeriksaan rutin agar kartu stok gudang selalu sesuai dan

selalu diisi jika ada barang masuk atau keluar.

Saran yang dapat penulis berikan pada Apotek Galenika Tasikmalaya agar

dapat dijalankan dengan baik guna untuk perkembangan apotek tersebut.


39

DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah. 1999. Basis Data. Cetakan pertama. Bandung.

HM, Jogiyanto. 1999. Analisa dan Disain Sistem Informasi. Cetakan kedua. Andi

Yogyakarta.

Knenkoe, David M. 1995. Database Processing, Prentice Hall, Engewoods Clipts,

Fifit Edition.

Komaruddin. 1998, Analisa dan Design Sistem Informasi edisi Pertama. Surabaya.

Wikipedia.org
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : 12142289

Nama Lengkap : Rahman Syahrul M

Tempat & Tanggal Lahir : Tasikamalay, 08 Maret 1995

Alamat lengkap : Kp. Leuwiseeng RT.03/10

Des. Sukaherang Kec. Singaparna

Kab. Tasikmalaya

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SDN Cikunten I, Lulus tahun 2007

2. SMPN 1 Mangunreja, Lulus Tahun 2010

3. SMK YPC Tasikmalaya, Lulus Tahun 2013

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan

1. Sekertaris Pramuka SMK YPC Tasikmalaya tahun 2011/2012

2. Teknisi Komputer LAB SMK YPC Tasikmalaya 2013/2015

Tasikmalaya, Januari 2017

RAHMAN SYAHRUL M

40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : 12142266

Nama Lengkap : Mohamad Ramdan

Tempat & Tanggal Lahir : 7 Maret 1992

Alamat lengkap : Cibaregbeg RT/RW 02/04

Kel.Tugujaya Kec.Cihideung

Kota Tasikmalaya

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1.SD Negri Tugu 1 Tasikmalaya,Lulus Tahun 2004

2.SMP Negri 8 Tasikmalaya,Lulus Tahun 2007

3.SMK Negri 2 Tasikmalaya,Lulus Tahun 2010

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan

1.Teejay Waterpark, 2011 s/d sekarang

Tasikmalaya, Januari 2017

MOHAMAD RAMDAN

41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : 12140670

Nama Lengkap : Adi Kurnia

Tempat & Tanggal Lahir : 16 Desember 1993

Alamat lengkap : Jln.Bebedahan 1 RT.03 RW.07


Gn.Salem Kec.Tawang Kel.Lengkongsari
Kota Tasikmalaya
B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1.SD Negri Sukasari 1 Tasikmalaya,Lulus Tahun 2006

2.SMP Negri 10 Tasikmalaya,Lulus Tahun 2009

3.SMK Negri 2 Tasikmalaya,Lulus Tahun 2012

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan

1. Proyek WiFi ID 2012-2013

2. Baraya IT 2013-2014

3. Apotek Galenika 24 Tasikmalaya 2014-Sekarang

Tasikmalaya, Januari 2017

ADI KURNIA

42
SURAT KETERANGAN PKL/RISET

43
44
45
NILAI KULIAH KERHA PRAKTEK

47
48
49
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran A.1

50
Lampiran A.2

51
Lampiran A.3

52
Lampiran A.4

53

Anda mungkin juga menyukai