Anda di halaman 1dari 53

ANALISA SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU PADA

SMK KESEHATAN MUTIARA HUSADA


BEKASI

LAPORAN UAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah SIA pada Program Diploma Tiga (D.III)

HANNE DIAR PITASARI 11160615


ADELLIA DELIMA 11161693

Program Studi Komputerisasi Akuntansi


Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Bekasi
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan

judul : “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Guru Pada SMK Kesehatan

Mutiara Husada”.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yang wajib

ditempuh di Program Studi Komputerisasi Akuntansi Akademi Manejemen

Informatika dan Komputer “BSI Cikarang” pada Program Diploma III. Sebagai bahan

penulisan diambil berdasarkan pada penelitian, deskriptif dan beberapa sumber

literature yang tentunya sangat mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis

menyadari tanpa adanya bimbingan dari semua pihak, maka penulisan laporan ini

tidak akan terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro selaku Direktur AMIK BSI.

2. Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI.

3. Ibu Indria Widyastuti sebagai dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

kelas 11.4A.24 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyelesaian laporan ini.

4. Bapak Faizal Haribowo, S.IP selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan Mutiara

Husada.

5. Staff dan Guru SMK Kesehatan Mutiara Husada.

ii
6. Orangtua tercinta yang telah memberi dukungan baik materi maupun motivasi.

7. Rekan – rekan mahasiswa KA 11.4A.24.

Serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa terimakasih kami, sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari materi maupun teknik

penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis dan para pembaca yang

berminat untuk menjadi sumber referensi ataupun sebagai contoh tugas laporan

Sistem Informasi Akuntansi.

Cikarang, Mei 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul......................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iv
Daftar Simbol ........................................................................................................ v
Daftar Gambar ....................................................................................................... vi
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Daftar Lampiran .................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1 Umum .......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
1.3 Metode Penelitian ......................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 6


2.1 Konsep Dasar Sistem .................................................................... 6
2.2 Peralatan Pendukung (Tools System) ........................................... 19

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN ..................................................... 24


3.1 Umum ........................................................................................... 24
3.2 Tinjauan Perusahaan ..................................................................... 25
3.2.1 Sejarah Perusahaan .......................................................... 25
3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi ....................................... 26
3.3 Proses Bisnis Sistem Berjalan ..................................................... 28
3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan ................................................ 30
3.5 Spesifikasi Sistem Berjalan .......................................................... 31
3.5.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan .......................... 31
3.5.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran ......................... 32
3.6 Permasalahan Pokok ..................................................................... 34
3.8 Pemecahan Masalah .................................................................... 34

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 35


4.1 Kesimpulan ................................................................................... 35
4.2 Saran ............................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36


DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 38
SURAT KETERANGAN RISET ...................................................................... 39
LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................. 41

iv
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Simbol Keterangan Fungsi

Initial/ Start Point (Node) Status Awal aktivitas sistem.

Aktivitas yang dilakukan oleh

Activity/ Action sistem, aktivitas biasanya diawali

dengan kata kerja.

Pengambil keputusan. Asosiasi

Decision percabangan dimana jika ada pilihan

aktivitas lebih dari satu.

End Point/ Activity Final Status Akhir yang dilakukan sistem.

Asosiasi percabangan dimana jika


Fork/ Percabangan
ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Asosiasi penggabungan dimana

Join/ Penggabungan lebih dari satu aktivitas digabungkan

menjadi satu.

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap

Swinlane aktivitas yang terjadi atau sebuah

cara untuk mengelompokkan

activity berdasarkan Actor.

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Komponen Sistem Informasi ........................................................ 16


Gambar III.1 Struktur Organisasi SMK Kesehatan Mutiara Husada ................. 26
Gambar III.2 Struktur Organisasi Penggajian .................................................... 27
Gambar III.3 Activity Diagram Sistem Penggajian ............................................ 30

vi
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Pengklasifikasian Sistem ................................................................... 10

vii
DAFTAR LAMPIRAN

A.1. Lembar Absensi ........................................................................................ 41


A.2. Kasbon ...................................................................................................... 41
B.1. Rekap Daftar Hadir Guru dan Staff .......................................................... 42
B.2. Rekapitulasi Pemotongan Gaji Guru dan Karyawan ................................ 43
B.3. Rekapitulasi Pembayaran Guru dan Karyawan ........................................ 44
B.4. Slip Gaji Guru ........................................................................................... 45

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Ditengah pesatnya perkembangan teknologi di dunia ini, sistem informasi

telah di terapkan dimana – mana. Bahkan di Indonesia sendiri, sistem informasi sudah

bukan menjadi hal yang baru lagi. Semua aktifitas masyarakat sudah menggunakan

sistem informasi. Baik di perkantoran besar, sedang, menengah, bahkan di rumah

sekalipun semua orang telah menggunakan sistem informasi.

Hal ini seolah menjadi tuntutan agar setiap orang di belahan bumi harus bisa

menguasai dan memahami sistem informasi. Bagaimana tidak, jika kita tidak terbiasa

menggunakan sistem informasi, kita akan tertinggal jauh dari peradaban bumi ini.

Perkembangan sistem informasi yang begitu pesat juga memberikan dampak

tersendiri bagi pemilik perusahaan besar. Semua pengusaha mulai bersaing

merancang ide – ide baru agar usahanya tetap berjalan dan tidak kalah dalam

persaingan. Salah satu contoh kecil yang menerangkan sistem informasi di dalamnya

adalah penggunaan komputer di tempat – tempat kerja. Hal ini jelas mempermudah

proses pengerjaan berbagai tugas yang mereka tangani.

Sistem informasi juga memberikan nilai tambah terhadap proses produksi,

kualitas manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta

keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis.

1
2

Peningkatan penggunaan sistem informasi juga tidak lepas dari perhatian manajemen

dalam perusahaan terhadap betapa pentingnya manajemen informasi.

Berbeda dengan sistem manual yang mengolah data tanpa peralatan, minimal

pengerjaannya dengan alat tulis dan perlengkapan yang terbatas seperti kertas, pensil

dan sebagainya. Hal ini tentu saja memberikan banyak kendala dalam pengolahan

data yang memerlukan ketelitian, keakuratan dan kecepatan dalam mengolah data.

Apalagi pada era saat ini kita dituntut untuk menyelesaikan segala sesuatu

seefektifitas dan seefisien mungkin. Salah satunya adalah tentang masalah penggajian

guru.

SMK Kesehatan Mutiara Husada adalah sekolah kejuruan farmasi di daerah

Serang Baru. Pengendalian sistem yang digunakan masih terbatas, sehingga

memerlukan suatu pengembangan sistem yang lebih baik serta sudah

terkomputerisasi demi kemajuan sekolah. Hal ini yang melatar belakangi penulis

dalam melaksanakan penelitian. Untuk itu, penulis memilih judul : “Perancangan

Sistem Informasi Penggajian Guru Pada SMK Kesehatan Mutiara Husada”.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud penyusunan dalam melaksanakan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk dapat mengetahui sistem yang digunakan pada proses penggajian guru

pada SMK Kesehatan Mutiara Husada.

2. Lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada sekolah.

2
3

3. Untuk mengetahui apa saja bagian dan fungsi yang terkait dalam prosedur sistem

penggajian guru pada SMK Kesehatan Mutiara Husada.

Selain daripada itu tujuan dari penelitian ini adalah sebagai syarat untuk

memenuhi matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di semester IV (empat)

jurusan Komputerisasi Akuntansi di Akademi Informatika dan Komputer Bina Sarana

Informatika (AMIK BSI).

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai penulis yaitu Metode Desriptif. Metode

Deskriptif berguna untuk memberikan gambaran mengenai kejadian secara lengkap

tentang penggajian guru. Dimulai dari absensi guru sampai pembayaran gaji guru.

Dalam kegiatan penelitian penulis melalukan pengumpulan data

menggunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara (Interview)

Dalam metode ini, untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka penulis

mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak

yang terkait.

2. Studi Pustaka

Metode ini menggunakan buku-buku, berkas – berkas, laporan yang berkaitan

dengan judul yang diangkat sebagai referensi.

3
4

1.4 Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun laporan UAS ini hanya

menganalisa tentang sistem penggajian guru pada SMK Kesehatan Mutiara Husada

yang terdiri dari mulai absensi, proses merekap absensi guru, membuat rekap

pemotongan gaji, menghitung gaji, membuat rekapitulasi pembayaran gaji, membuat

slip gaji, dan yang terakhir pembayaran gaji disertai slip gaji.

1.5 Sistematika Tulisan

Untuk dapat mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan

laporan UAS ini, maka digunakan sistematika penulisan yang bertujuan untuk

mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi laporan UAS sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang secara umum,

maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup yang membatasi

permasalahan dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran

dari keseluruhan bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar dari sistem dan memberikan

penjelasan secara teoritis tentang peralatan rancangan sistem yang

digunakan dalam penulisan laporan UAS.

4
5

BAB III ANALIS SISTEM BERJALAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah singkat berdirinya

perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya, prosedur sistem

berjalan, diagram activity sistem berjalan, spesifikasi sistem berjalan

yang terdiri dari bentuk dokumen masukan (input) dan keluaran

(output), permasalahan dan alternative pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup atau akhir yang berisi tentang

kesimpulan dan saran dari keseluruhan pembahasan sistem yang telah

dianalisa.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem saat ini banyak digunakan baik perbankan, sistem pemasaran, sistem

pembelian dan lainnya. Sistem sangat penting bagi manajemen pada semua tingkatan

tertentu sistem informasi guna mendukung di dalam pengambilan keputusan.

Mempelajari suatu sistem akan lebih mengetahui bila tahu terlebih dahulu

apakah sistem itu. Untuk lebih memahami pengertian sistem, sistem informasi

akuntansi, maka penulis akan menambahkan definisi tentang hal tersebut.

1. Pengertian Sistem

Setiap perusahaan/instansi memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada di dalam

perusahaan/instansi. Sistem – sistem yang ada disetiap fungsi berbeda. Perbedaan ini

disebabkan karena perbedaan alur kerja dan proses bisnis yang terjadi pada setiap

fungsi tersebut.

Ada beberapa pakar yang berlainan pendapat dalam mendefinisikan suatu sistem

namun tetap pada satu tujuan.

Menurut Susanto (2017:22) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan –

kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non

phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis

untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

6
7

Menurut Rinawati & Sitanggang (2014:3) mengatakan bahwa “Sistem dapat

diartikan sebagai suatu susunan yang teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling

bergantung pada prosedur – prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan

dan mempermudah kegiatan – kegiatan utama organisasi”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mardi (2014:3) bahwa :


“Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki
bagian – bagian yang saling berintegrasi satu sama lain. Sebuah sistem harus
memiliki dua kegiatan; pertama, adanya masukan (input) yang merupakan
sebagai sumber tenaga untuk dapat beroprasinya sebuah sistem; kedua, adanya
kegiatan operasional (proses) yang mengubah masukan menjadi keluaran
(output) berupa hasil operasi (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu
sistem)”.

Definisi sistem menurut Sujarweni (2015:1-2) mengemukakan bahwa sistem

mempunyai beberapa pengertian, yaitu :

a. Sistem dilihat dari elemen – elemennya “Sistem adalah kumpulan elemen

yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk

mencapai tujuan”;

b. Jika sistem dilihat dari masukan dan keluarannya sistem adalah “Suatu

rangkaian yang berfungsi menerima input (masukan), mengolah input, dan

menghasilkan output (keluaran)”;

c. Terakhir sistem dilihat dari prosedur/ kegiatannya sistem adalah “Suatu

rangkaian prosedur/kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan program

perusahaan”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

suatu kumpulan dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling

berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

7
8

2. Karakteristik Sistem

Sesuatu dikatakan sebagai suatu sistem apabila memiliki sifat – sifat tertentu

seperti dikemukakan oleh Jogiyanto (2014:4), sistem memiliki karakteristik atau sifat

– sifat tertentu yakni berikut ini:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen

dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar adalah lingkungan di luar batas sistem yang mempengaruhi

operasi sistem. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif suatu sistem

tersebut. Pengaruh yang positif dapat dipelihara dan dijaga, sedangkan pengaruh

negatif harus dikendalikan karena dapat mengganggu sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan atau mengintegrasikan

antara satu subsistem ke subsistem yang lainnya menjadi satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input

8
9

yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input

untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran merupakan

masukan untuk subsistem yang lain. Informasi adalah keluaran yang dihasilkan

dari proses.

g. Pengolah Sistem

Pengolah merupakan suatu yang mengubah masukan menjadi keluaran.

Contoh sistem akuntansi akan mengolah data – data transaksi menjadi laporan

keuangan yang diperlukan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem

Sistem yang baik tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai. Sasaran adalah

sesuatu yang menjadi target yang ingin dicapai dari suatu sistem. Sasaran yang

dicapai dari suatu sistem menentukan masukan yang dibutuhkan. Suatu sistem

dikatakan berhasil apabila sasaran yang telah ditentukan dapat dicapai dengan

baik.

3. Klasifikasi Sistem

Setelah kita memahami definisi sistem, hal lain yang perlu diketahui adalah

bagaimana suatu sistem diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu menurut

Susanto (2017:30) sebagai berikut:

9
10

Berikut tabel pengklasifikasian sistem menurut Susanto :

Tabel II.1 Pengklasifikasian sistem

Kriteria Klasifikasi

Lingkungan Sistem terbuka Sistem tertutup

Asal pembuatnya Buatan manusia Buatan Allah/ alam

Keberadaannya Sistem berjalan Sistem konsep

Kesulitan Sulit/ komplek Sederhana

Output/ kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan

Waktu keberadaannya Sementara Selamanya

Wujudnya Abstrak Ada secara phisik

Tingkatannya Sub sistem/ sistem Super sistem

Fleksibilitas Bisa beradaptasi Tidak bisa beradaptasi

Sumber : Susanto (2017). Sistem Informasi Akuntansi: Pemahaman Konsep

Secara Terpadu

a. Sistem Terbuka dan Tertutup

Sebuah sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy dalam

Susanto (2017:30) bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh

lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas di dalam

sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Manusia dianggap sebagai sistem tertutup karena dapat berada pada berbagai

cuaca dan keadaan di bumi ini.

10
11

b. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem buatan manusia

atau buatan Tuhan. Manusia adalah sistem yang ada secara alamiah, sedangkan

mobil merupakan sistem buatan manusia.

c. Sistem Berjalan dan Konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual.

Misalnya merancang suatu sistem, masih berbentuk harapan yang mungkin secara

konsep penyusunannya sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi

kondisi yang ada. Sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem dan

menggunakannya untuk menunjang operasi sehari – hari maka sistem tersebut

berubah menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan

saat ini.

d. Sistem Sederhana dan Komplek

Sistem sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit

tingkatan dan komponen serta hubungannya sangat sederhana, misalnya sistem

yang digunakan oleh pengantar koran. Sedangkan sistem yang komplek terdiri

dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara

berbeda, seperti dalam organisasi perusahaan besar.

e. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

Sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan

dan sedang dibuat. Misalnya, sistem listrik di tempat dimana kita tinggal yang

dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Sistem yang tidak dapat

dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang

11
12

dihadapi. Misalnya, perusahaan merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan

kinerjanya.

f. Sementara dan Selamanya

Sistem sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu

tertentu. Misalkan, sistem pemilu yang digunakan untuk periode waktu tertentu.

Sistem selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang

tidak ditentukan. Misalkan, sistem lalulintas digunakan selamanya terlepas dari

apakah sudah berubah atau belum karena mengalami evolusi.

g. Ada Secara Phisik dan Abstrak

Ada secara phisik maksudnya dapat diraba, kendaraan bermotor bukan hanya

merupakan sistem buatan manusia tapi merupakan sistem secara phisik. Kita

dapat menyentuhkan atau mengoperasikannya. Sistem secara abstrak maksudnya

tidak dapat diraba. Contohnya organisasi perusahaan, kita dapat menunjuk

komponen tertentu dari sistem ini seperti buku akan tetapi wujudnya abstrak.

h. Subsistem dan Supersistem

Sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem.

Supersistem dapat merupakan sistem yang sangat besar dan komplek. Seperti

perekonomian bagi suatu organisasi perusahaan.

i. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

Bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan, sedangkan tidak bisa beradaptasi artinya tidak bisa menyesuaikan diri

terhadap perubahan lingkungan.

12
13

4. Pengertian Informasi

Menurut McFadden, dkk. dalam Kadir (2014:45) mendefinisikan “Informasi

sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”, sedangkan menurut Davis

dalam Kadir (2014:45) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan

saat ini atau saat mendatang”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Susanto (2017:38) “Informasi adalah hasil

pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”. Jadi informasi merupakan hasil

dari pengolahan data, akan tetapi hasil pengolahan data yang tidak memberikan

manfaat bukan merupakan informasi bagi orang tersebut. Menurut Susanto (2017:38)

ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Informasi merupakan hasil pengolahan data

b. Memberikan makna atau arti

c. Berguna atau bermanfaat

Sedangkan Mc. Leod dalam Susanto (2017:38) mengatakan suatu informasi yang

berkualitas harus memiliki ciri – ciri :

a. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

b. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan.

c. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang

dibutuhkan oleh individu yang ada diberbagai tingkatan dan bagian dalam

organisasi.

13
14

d. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya

informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.

Menurut Setiawan & Yasdomi (2016:1) dengan tersedianya informasi yang baik,

ini masyarakat memiliki banyak informasi yang ingin mereka dapatkan dengan

informasi yang baik pula karyawan perusahaan akan dapat mengetahui kemajuan

perusahaannya. Penggunaan informasi penggajian yang baik pada perusahaan sangat

membantu perintah berkenan dengan pajak, guna meningkatkan pendapatkan Negara.

5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Susanto (2017:52) mengemukakan bahwa sistem informasi adalah

“Kumpulan dari sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling

berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu

tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

Menurut Laudon dalam Susanto (2017:52) mengatakan sistem informasi

“Merupakan komponen – komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk

mendukung keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran

aktivitas didalam perusahaan”.

Sedangkan menurut Whitten dkk dalam Susanto (2017:52) menyatakan bahwa :

“Sistem informasi merupakan susunan dari orang, kegiatan, jaringan (Network),


dan teknologi yang diintegrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk
mendukung dan memperbaiki operasi sehari – hari perusahaan serta untuk
memenuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan maupun
pemecahan masalah para manajer”.

14
15

Sedangkan Kadir (2014:8) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi mencakup

sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja),

ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk

mencapai suatu sasaran atau tujuan”.

Sistem informasi ada yang berbasis komputer, menurut Zulnalis (2016:206)

“Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu alat yang dapat menunjang

tingkat pelancaran dalam melaksanakan suatu kegiatan”.

6. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen – komponen menurut Kadir (2014:71-

72) seperti berikut :

a. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti – peranti fisik seperti

komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

c. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain – lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

15
16

f. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan atau diakses

oleh sejumlah pemakai.

Perangkat
Keras

Perangkat
Orang Lunak
Komponen
Sistem
Informasi

Basis Data Prosedur

Jaringan
Komputer dan
Komunikasi
Data

Sumber : Kadir (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi

Gambar II.1 Komponen Sistem Informasi

7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang paling tua dan

paling banyak digunakan dalam bisnis. Bodnar dan Hopwood dalam Kadir (2014:93)

mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai “Kumpulan sumber daya yang

dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi”. Sedangkan

Gelinas, Orams, dan Wiggins dalam Kadir (2014:93) mendefinisikannya sebagai

“Subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah

16
17

menghimpun, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi

keuangan”.

Menurut Mardi (2014:4) menyimpulkan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi

diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegritasi yang menghasilkan laporan di

bentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah

laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”.

Dan menurut Susanto (2017:72) sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai

“Kumpulan (integrasi) dari sub – sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik

yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk

mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi

keuangan”.

Terdapat tiga tujuan sistem informasi akuntansi, yaitu sebagai berikut :

a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan

kepada seseorang (to fulfill obligations relating to stewardship).

b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi

pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal

decision makers).

c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional

perusahaan sehari – hari (to support the-day-to-day operations).

Pihak – pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi perusahaan terdiri

atas berikut ini :

a. Pihak internal perusahaan. Kelompok ini terdiri para manajer, mereka

membuat keputusan berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan oleh SIA.

17
18

Apabila informasi yang mereka peroleh dapat menunjang tugasnya, maka

kinerja perusahaan akan meningkat.

b. Pihak eksternal. Kelompok ini adalah pihak – pihak di luar perusahaan

memiliki kepentingan dengan perkembangan perusahaan, posisi mereka

adakalanya menentukan terhadap eksistensi perusahaan ke depan, seperti

pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum.

8. Sistem Penggajian

Sering kali kita mendengar tentang gaji, honor, dan upah namun kadangkala kita

kurang memahami apa makna sebenarnya dari gaji, honor, dan upah. Menurut Mardi

(2014:107) mengemukakan bahwa :

“Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh
sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap. Honor merupakan
sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi kepada
pegawai yang tidak tetap. Upah merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh
suatu perusahaan atau instansi kepada pegawainya sebagai bentuk pembayaran
di luar jam kerja”.

Dalam perusahaan manufaktur pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi

menjadi 2 golongan yaitu : Gaji dan Upah. Menurut Rinawati & Sitanggang (2014:5)

“Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

yang mempunyai jabatan manager sedangkan upah hanya merupakan pembayaran

atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana”.

Menurut Mardi (2014:111–113) Sistem penggajian ada 2 cara, yaitu secara

manual dan terkomputerisasi. Sistem penggajian manual dilakukan dengan sistem

pengelolaan gaji tanpa dibantu teknologi komputer, semua rekapitulasi kehadiran

18
19

karyawan dihitung dengan manual dan tabel serta rekap gaji yang cukup panjang dan

banyak, terkesan tidak efisien. Sedangkan sistem penggajian terkomputerisasi adalah

sistem pengolahan gaji yang dilakukan dengan bantuan fasilitas perangkat lunak/

program yang telah didesain untuk keperluan pengelolaan sistem penggajian dan

upah di perusahaan.

2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)

Di dalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat

mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (Tools System)

merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari

suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang menunjukan

secara tepat arti dan fungsinya.

Adapun peralatan pendukung yang digunakan untuk merancang suatu sistem

baru yaitu berupa UML, Use Case Diagram, dan Activity Diagram.

1. Pengertian Unified Modelling Language (UML)

Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang

digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Banyak orang yang

telah membuat bahasa pemodelan pembangunan perangkat lunak, misalnya Data

Flow Diagram (DFD) untuk memodelkan perangkat lunak yang menggunakan

pemrograman prosedural, kemudian State Transition Diagram (STD) yang digunakan

untuk memodelkan sistem real time (waktu nyata).

19
20

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncul sebuah

bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan

menggunakan teknik pemrograman beroerientasi objek, yaitu Unified Modelling

Language (UML). Menurut Shalahuddin & A. S, (2013:137) “UML merupakan

bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks – teks pendukung”.

Menurut Suginam dkk, (2017:344) menyatakan :

“Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah


menjadi standar dalam industri untuk menentukan, visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan artifact (artifact adalah sepotong informasi yang
digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifact dapat
berupa model, deskripsi atau software) dari sistem software, untuk memodelkan
bisnis dan sistem non software lainnya”.

2. Pengertian Use Case Diagram

Menurut Shalahuddin & A. S (2013:155) menyatakan “Use Case merupakan

pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang dibuat. Use Case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat”. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui

fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi – fungsi tersebut.

Menurut Shalahuddin & A. S (2013:155) syarat penamaan pada use case adalah

nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada

use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

20
21

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat

itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor

belum tentu merupakan orang.

b. Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit –

unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

3. Pengertian Activity Diagram

Menurut Shalahuddin & A. S (2013:161) Diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal – hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/ user interface.

c. Rancangan pengujian.

d. Rancangan menu.

4. Spesifikasi Dokumen

Untuk dapat menganalisa dan mendesain suatu sistem baru, maka penulis harus

mempelajari dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem yang telah berjalan

saat ini. Dokumen – dokumen tersebut meliputi dokumen masukan (input) dan

dokumen keluaran (output).

21
22

a. Spesifikasi Dokumen Masukan

Menurut Ardiansyah & Herlawati (2015:3) “Dokumen masukan adalah

dokumen yang dimasukkan ke dalam sistem dan diproses sehingga menghasilkan

suatu keluaran”.

b. Spesifikasi Dokumen Keluaran

Menurut Ardiansyah & Herlawati (2015:3) “Dokumen keluaran adalah

dokumen yang dihasilkan dari proses yang terjadi pada sistem”.

5. Spesifikasi Sistem Komputer

Secara umum, “Sistem komputer adalah jaringan elemen – elemen yang saling

berhubungan, berbentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dan

sistem tersebut” (Tri Haryanto & Lilo Adi Sucipto, 2013:2). Tujuan pokok dan sistem

komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi. Supaya tujuan pokok

tersebut tercapai, maka harus ada elemen – elemen yang mendukungnya. Elemen –

elemen dan sistem komputer adalah hardware, software, dan brainware.

a. Hardware (perangkat keras) adalah perlatan di sistem komputer yang secara

fisik terlihat dan dapat dijamah, seperti monitor, keyboard, dan mouse.

b. Software (perangkat lunak) adalah program yang berisi perintah – perintah

untuk melakukan pengolahan data. Ada tiga bagian utama dan software :

1) Sistem operasi : DOS, Linux, Windows, dan Mac.

2) Bahasa pemrograman : Visual Basic, C++, Pascal, Java, dan Visual C.

3) Aplikasi : MS Office, Antivirus, Winamp, dan Mozilla.

22
23

c. Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta

mengatur sistem komputer

23
BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1 Umum

Sistem pengolahan data penggajian karyawan pada sekolah SMK Kesehatan

Mutiara Husada masih bersifat sederhana. Data karyawan setiap bulan masih dicatat

dalam sebuah buku khusus, dan untuk menyerahkan bukti laporan gaji masih bersifat

konvensional. Masalah yang timbul adalah ketidakkonsistensinan data yang dapat

menyebabkan kerangkapan data, apabila dalam pencarian data membutuhkan waktu

yang sangat lama karena masih menggunakan sistem yang konvensional,dan

keamanan data pun masih kurang terjamin.

Tujuan penelitian dari tugas UAS SIA ini adalah menghasilkan program aplikasi

untuk mengolah data penggajian pada SMK Kesehatan Mutiara Husada. Sedangkan

manfaatnya mempercepat dalam proses pembuatan laporan penggajian perbulan dari

sistem manual ke sistem komputerisasi yang akan mempermudah pekerjaan dan

mengolah penggajian karyawan secara cepat dan tepat. Metode yang digunakan

adalah Metode Deskriptif, sementara teknik pengumpulan datanya dengan cara

wawancara dan studi pustaka. Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

menghasilkan sistem penggajian karyawan yang dapat membantu dalam laporan gaji

perbulan khususnya bagi SMK Kesehatan Mutiara Husada sendiri.

24
25

3.2 Tinjauan Perusahaan

3.2.1 Sejarah Perusahaan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Mutiara Husada sebagai salah

satu bagian sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam menyiapkan

tenaga kerja yang professional dan terampil serta siap berkompetisi dalam merebut

pasar tenaga kerja.

SMK Kesehatan Mutiara Husada telah berdiri dari tahun 2010/2011

terakreditasi A dengan keputusan Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Barat No.

02.00/313/BAP-SM/SK/X/2014.

SMK Kesehatan Mutiara Husada adalah lembaga pendidikan formal yang

mempunyai tujuan menyiapkan siswa memasuki lapangan pekerjaan dengan

membangun sikap profesional dan memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri

ditengah persaingan global sekarang ini.

Di sekolah SMK Kesehatan Mutiara Husada memiliki 21 tenaga kerja,

termasuk kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan penjaga sekolah. SMK Kesehatan

Mutiara Husada memiliki Visi dan Misi, diantaranya:

1. Visi

Taqwa, cerdas, sehat

2. Misi

a. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan YME, cerdas mental dan

emosional, sehat jasmani dan rohani.

b. Menghasilkan SDM yang berkompeten dalam bidang keahliannya dan siap

bersaing dalam dunia kerja.

25
26

3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan pembagian kelompok kerja dalam suatu

organisasi agar sasaran atau tujuan perusahaan dapat tercapai. Gambaran struktur

organisasi pada SMK Kesehatan Mutiara Husada dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar III.1 Struktur Organisasi SMK KESEHATAN MUTIARA HUSADA

Sumber : SMK Kesehatan Mutiasa Husada

26
27

Kepala Sekolah

Bendahara Guru Kepala Tata Usaha

Gambar III.2 Struktur Organisasi Penggajian

Adapun fungsi dari tiap – tiap bagian adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Jabatan : Kepala Sekolah

Atasan :-

Bawahan : Kepala Tata Usaha, Bendahara, dan Guru

Tugas :- Mengecek ketersediaan dana

- Menyetujui rekapitulasi pembayaran gaji

- Bertanggungjawab atas rekapitulasi gaji

2. Kepala Tata Usaha

Jabatan : Kepala Tata Usaha

Atasan : Kepala Sekolah

Bawahan : -

Tugas : Mengecek rekapitulasi pembayaran gaji

27
28

3. Bendahara

Jabatan : Bendahara

Atasan : Kepala Sekolah

Bawahan : -

Tugas :- Membuat rekap absen

- Membuat rekapitulasi pemotongan gaji

- Membuat rekapitulasi pembayaran gaji

- Membuat slip gaji

3.3 Proses Bisnis Sistem Berjalan

Adapun proses bisnis sistem berjalan pada penggajian staff tenaga kerja SMK

Kesehatan Mutiara Husada adalah sebagai berikut:

a. Absensi

Seluruh staff tenaga kerja SMK Kesehatan Mutiara Husada melakukan

absensi menggunakan cara manual, dengan memberi tanda pada daftar hadir.

b. Rekapitulasi Absensi

Setelah akhir bulan bagian Bendahara membuat rekap absensi. Disamping

menghitung daftar hadir, Bendahara menghitung uang transportasi dari jumlah

kehadiran. Selanjutnya rekapitulasi absensi diarsipkan.

c. Rekapitulasi Pemotongan Gaji

28
29

Kemudian, Bendahara membuat rekapitulasi pemotongan gaji guru dan

karyawan dilihat dari jumlah kehadiran, setelah itu berkas tersebut diarsipkan.

d. Prosedur Perhitungan Gaji

Bagian Bendahara membuat perhitungan gaji dengan membaca rekapitulasi

absensi. Setelah gaji bruto dihitung bagian Bendahara melihat ke arsip

rekapitulasi pemotongan gaji dan arsip kasbon staff untuk menghitung gaji bersih.

e. Rekapitulasi Pembayaran Gaji

Kemudian pembuatan rekapitulasi pembayaran gaji oleh bagian Bendahara

dan berikan ke bagian Tata Usaha untuk dilakukan pengecekan. Setelah Tata

Usaha mengecek rekapitulasi pembayaran gaji, diserahkan kepada Kepala

Sekolah untuk disetujui. Sebelumnya, Kepala Sekolah mengecek dahulu

ketersediaan dana di kas sekolah, apabila kas mencukupi maka gaji dibayar

penuh, sebaliknya jika kas tidak mencukupi maka gaji dibayar sebagian. Setelah

itu rekapitulasi pembayaran gaji disetujui dan dikembalikan ke bagian Bendahara

untuk diarsipkan.

f. Membuat Slip Gaji

Selanjutnya bagian Bendahara membuat slip gaji berisi rincian detail gaji

yang diterima oleh staff yang bersangkutan.

g. Pembayaran Gaji

Bagian Bendahara membayar gaji kepada staff dengan memberikan slip gaji.

3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan

29
30

Pembahasan mengenai sistem analisa berjalan pada SMK Kesehatan Mutiara

Husada divisualisasikan dalam bentuk Activity Diagram sebagai berikut :


act Activ ity Penggaj ian

Guru Bendahara Kepala Tata Usaha Kepala Sekolah


Start

Menerima Menerima Rekapitulasi


Melakukan Absensi Membuat Rekap Absen Rekapitulasi Pembayaran Gaj i
Pembayaran Gaj i

Menerima Gaj i dan


Slip Gaj i Mengecek Ketersediaan
Mengecek
Menghitung Uang Dana
Menghitung Daftar Rekapitulasi
Hadir Transportasi Pembayaran Gaj i
Proses Penggaj ian
Selesai Tidak
Mencukupi
Gaj i
Menyerahkan Dibayarkan
Rekapitulasi Setengah
Menyimpan Rekap Absen Pembayaran Gaj i Mencukupi
Finish

Gaj i Dibayar Penuh


Membuat Rekapitulasi
Pemotongan Gaj i

Menyimpan Rekapitulasi Rekapitulasi


Pemotongan Gaj i Pembayaran Gaj i
Disetuj ui

Menghitung Gaj i

Menyerahkan
Rekapitulasi
Pembayaran Gaj i yang
Menghitung Kasbon Sudah Disetuj ui

Tidak Ada
Kasbon
Tidak Ada
Potongan
Ada Kasbon

Menghitung
Potongan

Membuat Rekapitulasi
Pembayaran Gaj i

Menyerahkan Rekapitulasi
Pembayaran Gaj i

Menerima Rekapitulasi
Gaj i yang Sudah
Disetuj ui

Membuat Dua Lembar


Slip Gaj i

Membayar Gaj i Menyerahkan Slip Menyimpan Slip


Gaj i (Lembar 2) Gaj i (Lembar 1)

Pembayaran Gaj i

Gambar III.3 Activity Diagram Sistem Penggajian

30
31

3.5 Spesifikasi Sistem Berjalan

Pada spesifikasi sistem berjalan, terdapat dokumen – dokumen yang

digunakan dalam proses pencatatan datanya. Dokumen – dokumen tersebut meliputi

dokumen masukan (input) dan dokumen keluaran (output).

3.5.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

Adapun dokumen – dokumen masukan tersebut adalah :

1. Lembar Absensi

Nama Dokumen : Lembar Absensi

Fungsi : Untuk mengetahui daftar hadir guru dan staff

Sumber : Guru dan Staff

Tujuan : Bendara

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Volume : Satu lembar

Bentuk : Lampiran A.1

2. Kasbon

Nama Dokumen : Kwitansi

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah kasbon guru dan staff

Sumber : Guru dan Staff

Tujuan : Bendahara

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

31
32

Volume : Dua lembar

Bentuk : Lampiran A.2

3.5.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

Adapun bentuk dokumen yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

1. Rekap Daftar Hadir Guru dan Staff

Nama dokumen : Rekap Daftar Hadir Guru dan Staff

Fungsi : Untuk mengetahui total hadir guru dan staff serta uang

transportasi

Sumber : Guru dan Staff

Tujuan : Bendara

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Volume : Satu lembar

Bentuk : Lampiran B.1

2. Rekapitulasi Pemotongan Gaji Guru dan Karyawan

Nama dokumen : Rekapitulasi Pemotongan Gaji Guru dan Karyawan

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pemotongan gaji guru dan staff

Sumber : Guru dan Staff

Tujuan : Bendara

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Volume : Satu lembar

32
33

Bentuk : Lampiran B.2

3. Rekapitulasi Pembayaran Gaji Guru dan Karyawan

Nama dokumen : Rekapitulasi Pembayaran Rekapitulasi Gaji Guru dan

Karyawan

Fungsi : Mengetahui laporan penggajian guru dan staff

Sumber : Bendahara

Tujuan : Kepala sekolah dan Kepala Tata Usaha

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Volume : Satu lembar

Bentuk : Lampiran B.3

4. Slip Gaji

Nama dokumen : Slip Gaji

Fungsi : Mengetahui rincian detail gaji guru dan staff

Sumber : Bendahara

Tujuan : Guru dan Staff

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Volume : Dua lembar

Bentuk : Lampiran B.4

33
34

3.6 Permasalahan Pokok

Sistem penggajian yang ada pada SMK Kesehatan Mutiara Husada ini masih

dilakukan secara manual mulai dari perekapan absen, perhitungan gaji sampai

penyimpanan data – data lainnya yang berhubungan dengan proses penggajian hingga

pembayaran gaji, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi

kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatan

dalam pencarian data – data yang diperlukan.

3.7 Pemecahan Masalah

Perancangan sistem informasi merupakan solusi yang terbaik untuk

memecahkan permasalahan – permasalahn yang ada pada sekolah SMK Kesehatan

Mutiara Husada, serta dengan sistem yang terkomputerisasi dapat tercapai suatu

kegiatan yang efektif dan efisiensi dalam menunjang aktivitas pada sekolah ini.

34
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada SMK Kesehatan Mutiara Husada

ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem Informasi Penggajian yang diterapkan masih bersifat manual, mulai dari

absensi sampai pembayaran gaji. Dokumen yang digunakan berupa lembar

absensi, rekapitulasi absensi, rekapitulasi pemotongan gaji, rekapitulasi

pembayaran gaji dan slip gaji.

2. Dalam pelaksanaanya, memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi

kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan

keterlambatan dalam pencarian data – data yang diperlukan.

3. Sistem Informasi Penggajian yang sudah terkomputerisasi dapat memberikan

kemudahan kepada bagian – bagian yang terlibat.

4.2 Saran

Komputerisasi sistem penggajian pada SMK Kesehatan Mutiara Husada ini

sangat diperlukan karena dengan sistem yang baru akan menghemat pengerjaan dan

pengolahan data sehingga menghasilkan suatu informasi yang baik dan berkualitas,

serta dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam pembayaran gaji.

35
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, M., & Herlawati. (2015). Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis
WEB Pada Toko Henny’s Butik Bekasi. Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar
Bangsa, IV(1), 1–9. Retrieved from
http://www.ejournalab.com/index.php/jsi/article/view/225/pdf

Haryanto, A. T., & Sucipto, T. L. A. (2013). Sistem Komputer. Jakarta: Politeknik


Negeri Media Kreatif. Retrieved from https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=327447174&escape=false&metadata=%7B%22context
%22%3A%22archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action
%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22
web%22%7D

Jogiyanto. (2014). Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur.


Yogyakarta: Andi.

Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Mardi. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rinawati, & Sitanggang, L. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Penggajian


Karyawan PT. BPR Bumiasih. Jurnal Computech & Bisnis, 8(1), 1–12.
Retrieved from
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=350256&val=7183&title=P
engembangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan PT. BPR Bumiasih

Setiawan, A., & Yasdomi, K. (2016). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Penggajian untuk Meningkatkan Efisiensi Karyawan (Studi Kasus pada PT.
Pabrik Obat Indonesia/POI). Riau Journal Of Computer Science, 2(1), 1–12.
Retrieved from http://e-
journal.upp.ac.id/index.php/RJOCS/article/download/772/600

Shalahuddin, M., & A.S, R. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:


Informatika Bandung.

Suginam, Nasution, S. D., Aripin, S., & Fauw, A. (2017). Perancancangan Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan. Jurnal Pelita Informatika, 16(3),
343–346. Retrieved from
http://www.researchgate.net/profile/Suginam_Gienam/publication/319208218_P
ERANCANGAN_SISTEM_INFORMASI_AKUNTANSI_PENGGAJIAN_KA
RYAWAN/links/599bf3dda6fdcc500349d2bd/PERANCANGAN-SISTEM-

36
37

INFORMASI-AKUNTANSI-PENGGAJIAN-KARYAWAN.pdf

Sujarweni, V. W. (2015). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Susanto, A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi: Pemahaman Konsep Secara


Terpadu. Bandung: Lingga Jaya.

Zulnalis. (2016). Sistem Informasi Penggajian Karyawan (Studi Kasus : PT. Arus
Global Security Service Jakarta). JURNAL SISTEM INFORMASI STMIK
ANTAR BANGSA, V(2), 206–212. Retrieved from
http://www.ejournalab.com/index.php/jsi.article/download/108.pdf

37
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 11160615

Nama : Hanne Diar Pitasari

Kelas : 11.4A.24

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Ciamis, 15 Desember 1997

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dahlia Raya No. 465 Rt/ Rw 002/013 Kel. Jatimulya

Tambun Selatan, Bekasi Timur

Instansi : SMK Kesehatan Mutiara Husada

NIM : 11161693

Nama : Adellia Delima

Kelas : 11.4A.24

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Jakarta, 14 Oktober 1998

Agama : Islam

Alamat : Vila Mutiara Cikarang Blok E 6 No. 8 RT 021/ RW 008 Kec.

Cikarang Selatan Kab. Bekasi

Instansi : SMK Kesehatan Mutiara Husada

38
SURAT KETERANGAN RISET

39
40
LAMPIRAN – LAMPIRAN

A.1. Lembar Absensi

A.2. Kasbon

41
B.1. Rekap Daftar Hadir Guru dan Staff

42
B.2. Rekapitulasi Pemotongan Gaji Guru dan Karyawan

43
B.3. Rekapitulasi Pembayaran Guru dan Karyawan

44
B.4. Slip Gaji Guru

45

Anda mungkin juga menyukai