KELOMPOK 2 :
DEDE YULYANDRI
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Sistem Berkas tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah............................................................................ 4
3. Tujuan.............................................................................................. 4
4. Metode pengumpulan data............................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan...................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Dalam menyusun makalah ini, tim penulis melakukan pengumpulan data dengan
cara mencari dari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah melalui e-
book dan media elektronik
4
BAB II
PEMBAHASAN
Urutan record secara logik tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik.
8
Input Record
7
5
4
2
Program
DIRECT FILE
2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5
Key Value Physical Position
Beginning of file COW 1
ZEBRA 2
-
-
-
APE I-1
EEL I
DOG I+1
-
-
-
CAT N-1
End of file BAT N
Bagaimana record yang ke-N dapat ditemukan ?? . Dalam hal ini, perlu kita buat
hubungan yang akan menerjemahkan antara NILAI KEY dan ADDRESS.
Pada waktu sebuah record ditulis ke dalam berkas relatif, fungsi pemetaan R
digunakan untuk menerjemahkan NILAI KEY dari record menjadi ADDRESS
dimana record tersebut disimpan.
Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan nilai key tertentu, fungsi
pemetaaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk menerjemahkan nilai
key itu menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana record
tersebut ditemukan.
6
Contoh:
Contoh:
Sebuah on-line sistem perbankan yang mempunyai sebuah master file dan sebuah
transaksi file. Field account number dipakai sebagai nilai key untuk kedua berkas
tersebut. Pada saat nilai key account number dimasukan kedalam transaksi, nilai
key tersebut akan meretrieve secara langsung record yang ada pada master file.
Jika trans-type = ‘C’ atau ‘D’, maka record-record dari master file customer
account akan dimodifikasi dengan amount dan date yang ada ditransaction file,
dimana account number yang menentukan lokasi record dalam berkas tersebut.
Catatan :
Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan R, dimana
R(nilai key) address
7
1. Direct mapping (pemetaan langsung)
2. Directory look up (pencarian tabel)
3. Calculation (kalkulasi)
Teknik pemetaan langsung adalah teknik yang paling sederhana, yaitu teknik
memetakan blok memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja. Ada 2 cara
dalam pemetaan langsung, yaitu:
R(nilai key)
Address
Nilai key = alamat mutlak
Jika nilai ke yang diberikan oleh pemakai porgram sama dengan address
sebenarnya dari record tersebut pada penyimpanan sekunder. Pada waktu record
tersebut disimpan, lokasi penyimpanan record (nomor silinder, nomor permukaan,
nomor record) bila dipakai Sector Addressing harus ditentukan oleh pemakai.
Misalkan, kita memiliki data teman-teman sekelas kita yang akan kita asukkan ke
dalam memori (misal hard disk), data tersebut berjumlah 40 orang yang masing-
masing terdiri atas atribut-atribut seperti: NIM, NAMA dan ALAMAT_RUMAH.
Jika data tersebut kita masukkan dengan organisasi file sequential, maka jika kita
mencari data NIM = ‘191011401126’ yang namanya ‘DEDE’ dan beralamat di
‘Jl. Raya Puspiptek No.26’, maka pencarian akan dilakukan mulai dari record
pertama (data pertama yang dimasukkan) dan seterusnya menuju ke record
terakhir sampai ketemu data yang dicari tersebut.
Lain halnya jika data tersebut dimasukkan dengan organisasi file relative, maka
data tersebut akan didapat secara langsung dari record yang dituju. Tentu, untuk
langsung mendapatkan record yang dituju ada ‘sesuatu’ yang disebut dengan
8
kunci atribut (key field). Kunci atribut itulah yang dikelola sedemikian rupa
sehingga ‘kita’ bisa tahu dimana record tersebut disimpan.
Jika kita menggunakan Cylinder Addressing, maka kita harus menetapkan nomor-
nomor dari silinder (Cylinder), permukaan (Surface), dan record, sedangkan bila
kita menggunakan Sector Addressing, maka kita harus menetapkan nomor-nomro
dari sektor (Sector), lintasan (Track), dan permukaan (Surface). Teknik ini mudah
dalam pemetaan (pemberian) alamat memorinya. Sulitnya pada pengambilan
(retrieve) data kembali, jika data yang kita masukkan banyak, kita bisa lupa
dimana alamat record tertentu.
R(nilai key)
Address
Nilai key = alamat relatif
Alamat relatif dari sebuah record dalam sebuah berkas adalah urutan record
tersebut dalam berkas. Sebuah berkas dengan N record mempunyai record dengan
alamat relatif dari himpunan (1,2,3,...,N-2,N-1). Recor yang ke I mempunyai
alamat relati I atau I-1 (bila dihitung dari 0).
9
Teknik ini menjadikan atribut kunci sebagai alamat memorinya, jadi data dari
NIM dijadikan bertipe numeric (integer) dan dijadika alamat dari record yang
bersangkutan.
Cara ini memang sangat efektif untuk menemukan kembali record yang sudah
disimpan, tetapi sangat boros penggunaan memorinya. Tentu alamat memori
mulai dari 1 hingga alamat ke sekian juta tidak digunakan karena nilai dari NIM
tidak ada yang kecil.
Dasar pemikiran pendekatan pencarian tabel adalah sebuah tabel atau direktori
dari nilai key dan address. Untuk menemukan sebuah record dalam berkas relatif,
pertama dicari dalam direktori nilai key dari record tersebut, yang akan
menunjukkan alamat dimana record tersebut berada dalam penyimpanan.
Data dalam direktori tersebut disusun secara urut menurut nilai key, sehingga
pencarian nilai key dalam direktori lebih cepat dengan binary search dibanding
dengan sequetial search.
Alternatif lain, direktori dapat disusun dalam Binary Search Tree, M-way Search
Tree atau B-Tree.
10
Directory
Key Address File Relatif Alamat Relatif
APE I-1 COW 1
BAT N ZEBRA 2
CAT N-1
APE I-1
COW 1 EEL I
DOG I+1 DOG I+1
EEL I
CAT N-1
ZEBRA 2 BAT N
DIRECTORY
11
Keuntungan dari Pencarian Tabel:
Sebuah record dapat diakses dengan cepat, setelah nilai key dalam
direktori ditentukan
Nilai key dapat berupa field yang mudah dimengerti seperti PART
NUMBER, NPM, karena nilai key tersebut akan diterjemahkan menjadi
alamat
Nilai key adalah address space independent, dimana reorganisasi berkas
tidak akan mempengaruhi nilai key, yang berubah adalah alamat dalam
direktori
Pada teknik pencarian tabel kita harus menyediakan ruang memori untuk
menyimpan tabel indexnya, tapi dalam teknik kalkulasi tidak diperlukan lagi hal
itu, yang dilakukan adalah membuat hitungan sedemikian rupa sehingga dengan
memasukkan kunci atribut recordnya, alamatnya sudah dapat diketahui,
masalahnya bagaimana membuat hitungan dari kunci atribut itu sehingga hasilnya
dapat lebih efisien dan tidak berbenturan dengan nilainya.
12
2) Randomizing Technique
Sebuah metode yang digunakan untuk pengambilan data dan informasi secara
random (acak)
Teknik yang digunakan dalam teori mengkoreksi kesalahan kode, hal ini
diterapkan untuk dapat menyelesaikan masalah dalam menangani file besar.
Dalam pendekatan baru, file menangani masalah yang digambarkan dengan
desain khusus untuk menampilkan kelayakan.
Contoh:
Asumsi nilai dari digit orde rendah didistribusikan dengan rata dan karenanya
memungkinkan untuk memperoleh 3 digit nomor unik untuk setiap karyawan.
Jika salah satu menginginkan ruang yag mungkin untuk 500 karyawan, nillai
kunci bisa dibagi dengan 500, menghasilkan sisa dengan nilai antara 0 s.d 499.
Disini Joe dan Pete keduanya ditandai untuk satu record dengan nomor sama
=284.
Record untuk Joe dan Pete akan bertubruka jika keduanya ditempatkan secara
langsung dalam satu file
13
5) Hash Table Technique
14
Contoh tabel hash:
6) Hashing
15
Beberapa fungsi hash yang umum digunakan:
Division Remainder
Mid Square
Folding
a. Division Remainder
pada division remainder, alamat relatif dari suatu nilai key merupakan sisa dari
hasil pembagian nilai key tersebut dengan suatu bilangan yang disebut sebagai
bilangan pembagi.
Contoh:
Bila DIV adalah pembagi, KEY adalah nilai key dan ADDR adalah alamat relatif,
maka dalam bahasa pascal, fungsi R(NILAIKEY) ADDRESS dapat
diimplementasikan:
Sisa pembagian (sebagai hasil dari fungsi MOD pada Pascal), dapat dijabarkan
sebagai berikut:
ADDR := KEY-DIV*TEMP
Jangkauan dari nilai key yang dihasilkan dari operasi KEY MOD DIV
adalah 0 sampai DIV-1. Nilai dari DIV menentukan ukuran “relatif
address space”. Jika diketahui berkas relatif terdiri dari N record dan
dianggap hanya satu record dapat disimpan dalam sebuah alamat relatif,
maka akan didapat DIV>N
Pembagi harus diseleksi untuk mengurangi benturan. Penyelidikan
menunjukkan bahwa pembagi yang berupa bilangan genap akan cenderung
jelek, terutama dengan nilai key-nya yang dominan ganjik
Menurut riset dari W. Buchholz, sebaikanya pembagi itu merupakan
bilangan prima
Menurut pendapatnya, bukan bilangan prima yang mempunyai faktor
prima kurang dari 20 akan dapat memberikan jaminan penampilan yang
lebih baik
16
Walaupun kita telah menentukan pembagi dengan baik untuk mengatasi
benturan, bila ruang alamat dari berkas relatif mendekati penuh, maka
peluang terjadinya benturan akan meningkat
Untuk mengukur kepenuhan berkas relatif digunakan Load Factor (Faktor Muat)
Biasanya load factor yang sering digunakan adalah 0,7 atau 0,8.
Jika load factor lebih besar dari 0,7 atau 0,8 maka berkas tersebut harus diperbesar
dan direorganisasi. Jadi jika kita ingin menyimpan sebanyak n record pada suatu
berkas dan load factor adalah 0,8, maka max banyak recor pada berkas adalah
1.25 n.
Contoh:
c. Hashing by Folding
untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dibagi menjadi beberapa bagian.
Setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai jumlah digit yang sama
dengan alamat relatif.
17
Perbandingan Fungsi Hash
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa organisasi
berkas relati merupakan suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi
sekumpulan record dengan cepat melalu beberapa teknik seperti:
19
DAFTAR PUSTAKA
1. https://amnazz.wordpress.com/2010/04/14/organisasi-berkas-relatif/
2. http://syns-adityaminggar.blogspot.com/2014/12/organisasi-berkas-
relatif.html
3. http://uchieghokil.blogspot.com/2011/04/teknik-pemetaan-langsung.html?
m=1
4. https://rizkinawawi.wordpress.com/2020/06/24/pertemuan-8-organisasi-
berkas-relatif/
5. http://pantheratigris45.blogspot.com/2010/04/organisasi-berkas-
relatif.html
20