Anda di halaman 1dari 3

Judul Sangga Langit

Pengarang Djarani E.M.


Penerjemah -
Editor/penyunting  Iyan Wibowo
 Muti’ah Amini
Data Identitas
Penerbit Adicita Karya Nusa
Buku
Tahun terbit 1999
Urutan cetakan  Cetakan Ke-1 (1997)
 Cetakan Ke-2 (1998)
 Cetakan Ke-3 (1999)
Ukuran dimensi 20 * 14,5 cm
buku
Tebal/jumlah vii + 107 halaman
halaman
Garis besar isi buku, Buku ini mengisahkan tentang pengalaman seorang
judul-judul BAB remaja yang mencari orang tua kandung dan asal-
usulnya bersama kakaknya. Mereka berpetualang
Gambaran Isi menyusuri rimba di hunjur Pegunungan Meratus dan
Buku berbagai rintangan mereka alami untuk mencapai
tujuan. Judul-judul BAB : Masuasa, Loksado, Balai
Juntan Betajun, Sangga Langit, Sampai Bertemu
Lagi.
Perbedaan/kekhasan Dalam buku ini, pengarang tidak hanya
dari buku lain yang menceritakan tentang petualangan, tetapi juga
sejenis menggambarkan keindahan alam di Pegunungan
Meratus dan kehidupan Suku Bukit di Kalimantan
Selatan beserta tradisi dan asat istiadat mereka.

Hal-hal yang Buku ini dilengkapi dengan kamus kecil dan


menarik atau khas ilustrasi bergambar, sehingga pembaca dapat lebih
mudah memahami dan mengerti isi cerita.
Gaya atau ragam Bahasa yang digunakan mudah dimengerti,
bahasa walaupun terdapat beberapa kosakata yang sulit.
Struktur kalimat, Struktur kalimat yang digunakan sudah baku dan
Bahasa dan diksi, dan ejaan ejaannya sudah tepat
Ilustrasi Ilustrasi Pendukung Terdapat ilustrasi bergamabar sebagai pendukung
Buku cerita
Kelebihan/ Topik yang diangkat dalam cerita menarik, alur dan
keunggulan buku latar kisah ditampilakan dengan menarik, dilengkapi
dengan kamus kecil dan ilustrasi bergambar,
menggambarkan keindahan alam di Pegunungan
Meratus dan kehidupan Suku Bukit di Kalimantan
Selatan beserta tradisi dan asat istiadat mereka.
Kekurangan/ Terdapat beberapa kosakata yang sulit dimengerti
Analisis kelemahan buku
Tinjauan Manfaat buku Selain menghibur, banyak manfaat yang dapat
Buku diperoleh dari cerita ini antara lain tentang keadilan,
keberanian, dan kepahlawanan. Sikap seorang
hakim yang adil dalam mengadili tersirat dalam
cerita ketika seorang pemimpin spiritual (balian),
memberikan nasehat kepada anggota sukunya.
“Hukuman boleh jatuh tidak saja didasari dengan
keyakinan, tetapi juga mampu menghadirkan bukti,
saksi, dan pernyataan berupa pengakuan dari sang
tertuduh…”.
Saran/ Buku ini sangat menarik jika dilihat dari topik dan alur ceritanya sehingga
Rekomendasi dapat dibaca oleh semua kalangan. Saran-saran yang diberikan oleh
Kepada pengarang buku patut didengarkan dan direnungkan terutama tentang
Calon keadilan dan kepahlawanan. Agar lebih mudah mengerti ceritannya,
Pembaca/ pembaca dapat membaca kisah-kisah lain dari serial petulangan di hunjur
Pembeli Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.
Buku
Judul Resensi Sangga Langit
Sangga Langit

Judul : Sangga Langit


Pengarang : Djarani E.M.
Penyunting : - Iyan Wibowo
- Mutiah Amini
Penerbit : Adicita Karya Nusa
Tahun Terbit : 1999
Urutan Cetakan : - Cetakan Ke-1 (1997)
- Cetakan Ke-2 (1998)
- Cetakan Ke-3 (1999)
Dimensi Buku : 20 * 14,5 cm
Tebal Buku : vii + 107 halaman

Buku ini merupakan salah satu kisah dari serial petualangan di hunjur
Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Alur dan latar kisah ini ditampilakan
dengan menarik sehingga dapat menghidupkan tokoh dan memberi warna khas
tentang keanekaragaman budaya nusantara, khususnya budaya Kalimantan Selatan.
Buku ini mengisahkan tentang pengalaman seorang remaja yang mencari orang
tua kandung dan asal-usulnya bersama kakaknya. Mereka berpetualang menyusuri
rimba di hunjur Pegunungan Meratus dan berbagai rintangan mereka alami untuk
mencapai tujuan. Dalam buku ini, pengarang tidak hanya menceritakan tentang
petualangan, tetapi juga menggambarkan keindahan alam di Pegunungan Meratus dan
kehidupan Suku Bukit di Kalimantan Selatan beserta tradisi dan asat istiadat mereka.
Selain menghibur, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari cerita ini antara
lain tentang keadilan, keberanian, dan kepahlawanan. Sikap seorang hakim yang adil
dalam mengadili tersirat dalam cerita ketika seorang pemimpin spiritual (balian),
memberikan nasehat kepada anggota sukunya. “Hukuman boleh jatuh tidak saja
didasari dengan keyakinan, tetapi juga mampu menghadirkan bukti, saksi, dan
pernyataan berupa pengakuan dari sang tertuduh…”.
Walaupun terdapat beberapa kosakata yang sulit, pembaca tidak perlu khawatir
untuk mengerti isi cerita karena buku ini dilengkapi dengan kamus kecil dan ilustrasi
bergambar, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahaminya.
Buku ini sangat menarik jika dilihat dari topik dan alur ceritanya sehingga
dapat dibaca oleh semua kalangan. Saran-saran yang diberikan oleh pengarang buku
patut didengarkan dan direnungkan terutama tentang keadilan dan kepahlawanan.
Agar lebih mudah mengerti ceritannya, pembaca dapat membaca kisah-kisah lain dari
serial petulangan di hunjur Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.

Anda mungkin juga menyukai