Buku ini merupakan salah satu kisah dari serial petualangan di hunjur
Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Alur dan latar kisah ini ditampilakan
dengan menarik sehingga dapat menghidupkan tokoh dan memberi warna khas
tentang keanekaragaman budaya nusantara, khususnya budaya Kalimantan Selatan.
Buku ini mengisahkan tentang pengalaman seorang remaja yang mencari orang
tua kandung dan asal-usulnya bersama kakaknya. Mereka berpetualang menyusuri
rimba di hunjur Pegunungan Meratus dan berbagai rintangan mereka alami untuk
mencapai tujuan. Dalam buku ini, pengarang tidak hanya menceritakan tentang
petualangan, tetapi juga menggambarkan keindahan alam di Pegunungan Meratus dan
kehidupan Suku Bukit di Kalimantan Selatan beserta tradisi dan asat istiadat mereka.
Selain menghibur, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari cerita ini antara
lain tentang keadilan, keberanian, dan kepahlawanan. Sikap seorang hakim yang adil
dalam mengadili tersirat dalam cerita ketika seorang pemimpin spiritual (balian),
memberikan nasehat kepada anggota sukunya. “Hukuman boleh jatuh tidak saja
didasari dengan keyakinan, tetapi juga mampu menghadirkan bukti, saksi, dan
pernyataan berupa pengakuan dari sang tertuduh…”.
Walaupun terdapat beberapa kosakata yang sulit, pembaca tidak perlu khawatir
untuk mengerti isi cerita karena buku ini dilengkapi dengan kamus kecil dan ilustrasi
bergambar, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahaminya.
Buku ini sangat menarik jika dilihat dari topik dan alur ceritanya sehingga
dapat dibaca oleh semua kalangan. Saran-saran yang diberikan oleh pengarang buku
patut didengarkan dan direnungkan terutama tentang keadilan dan kepahlawanan.
Agar lebih mudah mengerti ceritannya, pembaca dapat membaca kisah-kisah lain dari
serial petulangan di hunjur Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.