Padahal sesungguhnya aku tak mengerti apapun tentangmu. Tersilaukan oleh kemilau gemintang yang kau tebar. Hingga semua tertutup tak nampak oleh nyata.
Aku tenggelam dalam lautan mimpi.
Mimpi yang tak akan pernah terwujud menjadi realita. Bayangmu membawa ku terbang kedunia khayal. Dunia yang memaksaku menepis setiap kesadaran yang sangat jelas keberadaannya.
Lalu sekarang, bagaimana aku harus kembali?
Sementara kenyataan seolah sudah semakin enggan tuk menyapa. Bahkan kini kian menjauh dan tak pernah sedikitpun menoleh padaku lagi. Aku terbelenggu dalam imajinasi yang tercipta karena ilusi yang kau tanam di khayalku.
Dan akhirnya aku hanya bisa terpaku d sini.
Terjebak di antara ruang gelap yang tak berujung. MENANTI TAK JUA PASTI
bait-bait serentak terdengar,
bersayup laksana nada asmara membara. Sejenak kegelisahanku terobati dan larut oleh hening yang gagu. Cahaya lentera yang kelelahan masih memantul, kesiur angin mengecup tirai, kuusap kaca jendela yang lembab karena embun, Langit disaput mendung, meninggalkan bara yang berbiak tak beraturan.. kemana kini harus kubawa langka jika jalan didepanku luruh dalam gelap meninggalkanku dibatas sketsa cinta yang buram, namun rintik hujan tiada jua turun, perasaanku bertempur dalam hati, segugus asa dan harapan kini mengendap dalam palung terdalam. Hatikupun kian hampa… dia telah jauh pergi, semburat lembayung hadir didepan mata membias tanpa aturan yang tak juga mampu menentramkan hati, seolah mencerminkan satu memori kisah yang telah berlalu. Hatiku merenung… sebuah nuansa alam yang membuat jasadku terpaku, tergenang dalam bauran sukar untuk dimengerti SECERCAH HARAP
senja diperantauan bumi
bertabur cahaya dikeindahan alam raya bertepi diselaksak dedaunan hutan rimba temaram malam menyingsing diakhir siang hari separuh dadaku tersesak olehnya dalam heningku teringat masa lalu separuh waktu tlah kuhabiskan putaran mentari pun tak terhitungkan menunggu waktu yang takan tahu habisnya sembari berharap hariku nanti tak terperangkap smoga bahagianya kuraih walau kelayakannya jauh tiada batas CINTAKU
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya.
Merah membara dan kadang-kadang lembayung, aku jejaki purnama yang tenggelam diantara awan dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa…., dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa, gemerisik diantara sunyi karena ada bisikan tentang kegelisahanku. Ketika senja turun dibukit-bukit tak berpenghuni, Kenalilah musim hujan yang akan membasuh bumi dan kemarau yang akan datang sesudahnya. Ia kan meranggaskan daun-daun kering disepanjang hari dalam dua belas purnama karena cintaku bersemi diantara dua, kenalilah warnanya yang disapukan dari gumpalan rinduku. Kasih….. malam-malamku adalah catatan tentang cinta LUKAKU
Debaran ombak mengikis desiran pasir
Hembusan angin yang menjeritkan helaian rambut ini Tak sanggup aku berdiri di tepi karang yang sepi Tanpa kehadiran dirimu, oh bintang hati Tak mampu aku melakukan semua yang biasa ku lakukan karna perih yang kurasakan telah merasku ke aura tubuhku karna semangat ini pudar dan terhantam ombak terdampar di pulan nan jauh disana dan begitu saja hilang dengan sekejab lukaku ini… menusuk ulu hati dan menarik nadi melumpuhkan jantung dan merajam tubuh ini dengan kedipan matanya dia menghancurkan semua senang hati menjadi derita yang melekat hanya a duka lara yang terhibaskan luka ya tuhan yang maha kuasa berilah aku penerang dalam ku meniti kehidupan berikan aku jalan yang hingga ku sampai tujuan