Anda di halaman 1dari 13

RESUME

ISLAM DALAM TRADISI BEGALAN

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Tengah Semester


Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan Lokal
Dosen Pengampu : Abdul Wachid Bs ss. M. Hum

Disusun oleh:

Nama : Dwi Setianingrum


Nim : 082334031
Jurusan/Prodi: Tarbiyah / Transfer PAI A1
Semester : IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


PURWOKERTO
2010
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Adaptasi tampak, sekali pada wong jawa saat penerimaan mereka terhadap
islam. Hal ini juga tampak pada masyarakat Banyumas yang secara kultural
memiliki keunikan-keunikan yang khas.
Pola interaksi

Nilai Budaya Norma Pola Pikir Sikap Tindakankan

B. Rumusan masalah dan ruang lingkupnya.


Dari masalah suatu variable masalah yang akan digali segbagai ruang
lingkup penelitian adalah berkaitan dengan: sejarah, relijius, system nilai,
nilai religius.

C. Tujuan penelitian.
1. Mendeskripsikan dan memformulasikan secara utuh.
2. Tujuan praktis dan strategis.

D. Signifikan/ manfaat penelitian


E. Metode penelitian
1. Lokasi dan subjek penelitian penelitian
Penelitian dilakukan di lingkup Banyumas.
2. Teknik penentuan informasi
- Seleksi jaringan
- Seleksi kuota.
3. Metode pengumpulan data dan Teknik operasionalnya
a. Observasi Terlibat (Participant Observasion)
- Melakukan persiapan/ pendekatan sosisal
- Menempatkan situasi sosial
- Memfokuskan pengamatan
b. Wawancara bebas.
4. Metode analisis data
BAB II
AGAMA, ISLAM, DAN TRADISI JAWA
A. Pendahuluan
Pembahasan agama islam dan tradisi menjadi penting karena ketiga hal
tersbut sangat terkait dengan penelitian yang akan di bahas.
Penelitian tentang agama dapat dilihat Koentjaraningrat dalam hal ni
mengklasifikasikan munculnya agama dalam empat kriteria:
1. Teori yang dalam pendekatan berorientasi pada keyekinan religi atau isi
ajaranya. Teori ini pada E.B. Taylor.
2. Teori yang dalam pendekatanya berorientasi pada sikap para penganut
religi yang bersangkutan terhadap hal-hal gaib. Teori ini oleh R. Otto.
3. Teori berdasarkan pada situs dan upacara religi. Teori ini pada W.
Robertson smith.
4. Teori kombinasi yaitu mengkombinasikan antara beberapa unsur.

B. Agama: pernak perniknya.


Agama sebutanya dari kata a dan gama yang berarti tidak dan kacau. Dalam
bahasa inggris diartikan religion atau religie E. B. Taylor (1832-1917)
mengusung teori tentang kesadaran manusia mengenai jiwa. Dra mengatakan
asal usul religi ada dari dua hal :
1. Perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang hidup dan mati.
2. Peristiwa mimpi. Manusia dapat melihat dirinya di tempat-tempat lain.

Komponen Soder Blom

Sistem Keyakinan

Umat Agama Ritus dan Upacara

Peralatan Ritus
C. Agama Local dan Agama Samawi: sebuah perdebatan
Secara teologis asal usul agama yang dianut masyarakat dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok
“Pertama” agama kebudayaan” atau agama ardhi yaitu agama yang bukan
berasal dari tuhan melalui pewahyunya.
“Kedua” agama samawi/agama wahyu ( revealed religions) kahmad memberi
batasan agama dengan mengatakan bahwa agama di percayai sebagai hasil
dari wahyu Tuhan melalui malaikatnya kepada utusan yang dipilihnya.
Mayarakat bayan yang sinkretis memiliki masjid yang oleh budiwanti.
Peran fungsi masjid tersebut digunakan sebagai tempat ritual yang sangat
kental dengan tradisi lokal.
Mereka menggunakan masjid sebagai ritual terutama bagi para tetua. Di
pekuncen dan Adisana Cilacap. Mereka tidak memiliki masjid sebagai tempat
ibadah. Tempat ibadahnya disebut pasemuan. Pakaian tradisional mereka
adalah blangkon, baju jas. Dan sarung serta jarang memakai alas kaki ketika
menyalakan persiapan dan pelaksanaan ritual.

D. Islam yang murni


Islam adalah spirit, penganutnya disebut muslim. Islam spirit dapat di
jumpai pada Nabi Nuh, Ibrahim, Ismail, dan Nabi yang lain
mengidentifikasikan sebagai muslim. Yakni pribadi yang menyerahkan diri,
taat dan patuh kepada Allah.
Dalam konteks berdasar Q.S Ali Imron AS, ada 2 pandangan yang berbeda
tentang kriteria agama yang benar sebagian mufasir mengatakan bahwa
agama yang benar (din al-haq) adalah agama islam, selainnya adalah batil di
(tolak). Keyakinan ini yang di kenal dalam islam sebagai rukun islam, yakni
iman kepada Allah.

E. Wong jawa
Jawa (java) atau sebutan lain djawa dwipa atau djawi adalah pulau yang
dapat di ukur dari titik terjauh, memiliki panjang lebih dari1.200 Km.
Sebelum bangsa hindu datang ke pulau jawa, orang jawa sudah
mempunyai kebudayaan sendiri, yaitu animisme dan dinamisme. Orang jawa
yang beragama hindu bersikap toleran terhadap agama islam, apalagi
penyebaran agama islam oleh Walisongo yang dilakukan dengan tanpa
paksaan.

F. Pengaruh kepercayaan dan tata nilai


Kepercayaan import maupun asli telah dianut oleh orang jawa. Sebelum
Hindu Budha masyarakat jawa prasejarah telah melakukan kepercayaan yang
bercorak animisme dan dinamisme. Kraton dilindungi dari bahaya dan
penderitaan, bahwa kraton adalah sumber keselamatan (slamet) dan
kesejahteran. Kraton sebagai pusat kosmos dan semesta. Kekuatan magis
kraton menyebar keseluruh abdi (masyarakat) melalui ritual dan upacara
sakral.

G. Persinggungan dengan tradisi lokal Jawa


Dijawa memiliki cirri dan corak yang khas. Dikatakan oleh Kuntowijaya
bahwa agama islam adalah humanis. Teosentrik yang berpusat pada ajaran
tauhid.

H. Tradisi lokal sebagai sarana penyebaran (dakwah) islam


Masjid menjadi pusat budaya masyarakat islam awal. Dalam pertunjukan
wayang sang wali selalu mengadakan dihalaman masjid, yang disekelilingnya
diberi parit melingkar berair jernih.

I. Kosmologis jawa
Pandangan simbolisme memberikan wawasan epistemologis penting dalam
memahami symbol-simbol dalam ritual begalan dan tafsiran makna
simboliknya.
BAB III
SIAPAKAH WONG BANYUMAS?

A. Pendahuluan
Salah satu keunikan bahasa Banyumas ialah terletak pada ungkapan-
ungkpan tradisionalnya. Bahasa merupakan subsistem ideology dari budaya
Banyumas yang berbasis kerakyatan. Ungkapan tradisional bagi masyarakat
tradisional (pedesaan) yang berada di wilayah Banyumas.

B. Asal usul Banyumas


Banyumas dalam bahasa jawa berasal dari kata banyu yang berarti “air dan
emas”. Emas di tradisi budaya bangsa adalah adalah merupakan barang
tambang yang memiliki nilai tinggi.
Legenda dari Banyumas dimulai dari kisah seorang pemuda bernama
raden baribin.
R. baribin dalam ceritanya menuju kearah barat menyusur pantai selatan
pulau jawa sampai diwilayah pajajaran prabu siliwangi menghormatinya dan
akhirnya dan akhirnya menikah dengan aduk prabu siliwangi akhirnya
mempunyai putra yang bernama R. Ketuhu.
R. ketuhu menjadi leluhur Banyumas adalah raden berdarah campuran
Majapahit dan Pajajaran. Adalah Pati Wargautami II memilih daerah
Banyumas sebagai wilayah pemerintahannya. Dibangun pada tahun 1571 di
wilayah desa Kejawar dekat pertemuan antara kali Banyumas, kali
pisangangan dan perwaton dan kali serayu.

C. Permukiman dan tidak tinggal


Luas wilayah Kabupaten Banyumas adalah 132.759 Ha, yang sama
dengan 4,08 % luas dari jawa tengah (3.254 juta Ha). Lahan sawah sekitar
32.770 H (24,68 %) sekitar 10.505 H sawah dengan pengairan teknis.
D. Mbah Gutho dan Kyai Murdaiman. Salah satu mitos banyumas.
Masyarakat meyakini bahwa mbah gutho adalah makhluk halus yang
sering yang mengganggu jalan. Dan kyai nur daiman adalah makhluk halus
yang menolong para pengguna jalan di kebun karet krumput.
Terjadi kecelakaan jalan, malamnya ada suara tangis.

E. Cablaka dan bawor sebagai identitas Banyumas


Identitas Banyumas adalah cablaka, cablaka berarti jujur, apa adanya tidak
menutup-nutupi sesuatu. Cablaka it uterus terang, blak-blakan. “angger
ngungkapna apa baen termasuk kritik, masyarakat banyumasan kuwe umume
diungkapna langsung ning carane sing ora merekna kesuh. Wong siki
dikritik, terus umume diungkpana nganggo nada humor malah ngarah
seronoh malah dadi tetep bisa njaga suasana adem”.

F. Agama masyarakat banyumas


Masyarakat banyumas secara mayoritas adalah menganut agama islam.

G. Ekonomi wong banyumas


secara umum perekonomian wong banyumas tahun 2005 era otonomi
secara makro meningkat sebesar 3,21 %.
BAB IV
BEGALAN DALAM TRADISI WONG BANYUMAS

A. Pendahuluan
Begalan merupakan tradisi banyumas yang popular.
Kenthongan, ebeg (kuda lumping)
Tradisi selalu di tampilkan dalam suatu suasana yang memang aslinya telah
ramai yaitu saat seorang memiliki hajatan.

B. Istilah begalan
Begalan secara bahasa berasal dari kata begal (jawa) yang berarti
permapok. Secara istilah begalan dalam tradisi banyumas yaitu suatu ritual
dalam bentuk kesenian yang memiliki makna slametan/ruwat.
Menurut supriyadi
Begalan menurut ki klewer cenderung pada kirata basa. Percaya bahwa
begalan menjadi salah satu lantaran (sarana) untuk menghindarkan hal-hal
yang di inginkan terutama dalam mengurangi kehidupan dalam perkawinan.

C. Asal usul tradisi begalan


Begalan merupakan tradisi turun temurun dalm masyarakat banyumas.
Tradisi ini memiliki latar belakang baik secara sosial, historis bahkan
religi/system keyakinan.
Menurut buku ada dua versi asal usul begalan :
1. Nadi Muljodiharjo dan Supriyadi
Tradisi begalan muncul sejak adipati wirasaba menikahkan putrinya
dengan adipati banyumas. Perjalanan dari wirasaba ke banyumas
ditengah perjalanan dihadang rampok (dibegal)
Tradisi begalan tersebut berawal dari peristiwa perampokan yang
menimpa rombongan pengantin dari wiraba ke banyumas.
Nadi muljodiharjo mengatakan bahwa begalan berkaitan dengan
peristiwa rombongan di cegat dan berusaha di rampas. Dalam konteks ini
sebel, puyeng, kaki dan nini pengantin sama sekali tidak tampak dalam
cerita ini. Sehingga tradisi ini jika di kaitkan dengan membuang sebel
dan puyeng kaki dan nini pengantin, sangat tidak berdasar.
2. Supriyadi
Dalam sejarah begalan yang di kutip dari brosur katin kebudayaan
purbalingga yang mengisahkan bahwa begalan bermula dari kisah kyai
kasan nguli dari desa waren (sebelah timur kota banyumas) yang
memiliki putrid bungsu yang rupawan.

D. Fungsi tradisi begalan


Begalan tradisi banyumas memiliki fungsi :
- Sarana merawat. Ruwatan fungsinya sebagai slametan.
Ruwatan jika ada anak tunggal, tiga bersaudara dengan kategori pancuran
kapit sendhang (laki-laki di apit dua perempuan) dan sebaliknya.
- Sebagai rawat/tala bala khusus bagi mereka yang sedang melaksanakan
perkawinan.
- Sebagai pepeling atau sarana untuk menyampaikan peringatan.
- Sebagai sarana untuk dakwah sarana untuk member nasihat kepada
mempelai berdua.
- Sebagai media transformasi nilai-nilai dengan mengurangi symbol-simbol
dalam seni ini, sehingga terkesan dinamis.

E. Uba rampe dan maknanya


Brenong kepang sebagai uba renpang dari begalan adalah embatan atau
pikulan/wangkring, lan-ilir, siwur, irus, pari, suluh, suket, godong, tampah,
kusan, cething, kekep, kendil, centhong, mutu, cirri.
1. Wangkring atau mbatan
Alat ini adalah symbol yang terkandung maksud apabila seseorang akan
mengalami hidup bersuami istri sebelumnya harus dipertimbangkan
terlebih dahulu, supaya mantap senantiasa pada nantinya jika ada suka
duka dalam rumah tangga akan di pukul bersama menurut Supriyadi.
2. Lan-ilir
Ilir adalah kanggo nekakake angin.
Wateke angin niku, manis, bacin, duwur, endep. Tetep diambah tegese,
kaki pengantin dan nini pengantin kudu niru wateke angin, sedulur sing
sugih sing mlarat, kabeh kudu diambah, aja di beda bedakaken.
3. Cething
Cething dalam konteks begalan sebagaimana dikatakan oleh Supriyadi
adalah pengingat. Artinya manusia harus selalu ingat bahwa dia adlah
makhluk tuhan yang maha esa. Yang hidup didalam wadah yang di
dalamnya terdapat aturan-aturan tertentu. Oleh karena itu manusia tidak
boleh sekehendaknya dalam bertindak. Karena hidup ini berada dalam
satu wadah, jika berkehendak seenaknya pastilah akan merugikan orang
lain dalam wadah tersebut.
4. Kukusan
Terbuat dari bambu yang berbentuk kerucut.
Kukusan adalah symbol yang menyiratkan makna pernikahan adalah
proses yang luar biasa. Pernikahan terdapat proses pendewasaan diri dan
pendewasaan keluarga.
Hidup bersama dalam ketidaksamaan menyatukan cita-cita, visi dan misi
hidup serta mendidik anak menjadi generasi penerus yang berkualitas.
5. Centhong
Centhong menurut supriyadi orang yang berkeluarga (suami istri)
diharapkan jangan ada perselisihan dan harus dapat menjaga diri. Sang
suami tak boleh sewenang-wenang menurut kehendaknya.
6. Irus
Irus berguna sebagai alat untuk mencicipi masakan. Symbol irus
memiliki filosofi bahwa orang yang sudah berkeluarga atau bersuami istri
hendaknya jangan mudah tergoda dengan orang lain atau jangan tergoda
ingin merasakan milik orang lain.
7. Siwur
Menurut Suparno / iki klewer siwur bisa juga kerata basa yang berarti
asihe aja drawur awur dengan maksud asihe atau cintanya jangan nyawur
(sembarangan) asih (cinta) hanya untuk pasangannya.
8. Tampah
Tampah memiliki simbolik yang digunakan sebagai sarana untuk
memberi wejangan kepada pengantin, baik pengantin baru dan lama.
Menurut Njonte tampah adalah proses seleksi. Seleksi ini adalah hidup
ini ada baik dan buruk. Hal yang baik harus dijadikan patokan hidup dan
membuang serta menghindari hal-hal yang buruk.
9. Pari
Menurut Ki Klewer pari niku inapar tur keri. Pari terkait dengan bibit,
bobot lan bebet.
10. Cirri – muthu
Njonte mengatakan bahwa “Muthu” adalah lambang laki-laki harus
jantan. Jantan itu tanggungjawab menghidupkan ngayomi keluargane.
Cirri-ciri lambang wanita muthu lan cirri adalah harus sailing
mendukung.
11. Suket
Menurut Ki Klewer suket adalah makanan hewan ternak. Oleh karena itu
manusia jangan meniru watak negative hewan.
12. Suluh
Dalam hal ini sering kali mendengar provokator yang membakar orang
lain untuk marah. Ketika marah terjadi kerusuhan ini makna negatif dari
suluh yang terbuat dari kayu bakar. Menurut yang positif adalah
semangat dalam bekerja dan memiliki etos yang tinggi.
13. Kendil
Menurut Njonte kendil untuk laki-laki. Seorang laki-laki yang akan
menikah seharusnya telah memiliki penghasilan terlebih dahulu.
14. Godhong
Symbol dimana seseorang jangan membicarakan aib pasangannya.
F. Prosesi Tradisi Begalan
1. Tahap persiapan dan pengantar begalan
Begalan disampaikan kepada khalayak dengan maksud permisi, minta
waktu begalan sebagian masyarakat memandang begalan sebagai tradisi
yang bertetangga dengan agama.
2. Tahap ngudar maksud/menjabarkan filosofi dibalik symbol
Diiringi musik tukang begal berdua kemudian jogetan jenaka.

G. Costum dan Casting


Pakaian khas Banyumas yang dipakai yaitu baju koko hitam dan celana
komrang hitam.

H. Music Pengiring
Gendhing-gendhing untuk mengiringi begalan :
1. Gendhing kricik-kricik
2. Gendhing gunung sari
3. Gendhing pisang balik

I. Modifikasi-modifikasi begalan versi baru

J. Kesimpulan
Begalam merupakan budaya khas Banyumas. Tradisi ini relatif sudah
dijumpai didaerah lain. Kita dapat menyaksikan tradisi diluar Banyumas
tatkala terdapat wong Banyumas yang memiliki hajat mengawinkan anak
perempuannya.
Begalan sebagaimana pelaksananya sangat kental akan pewarisan nilai-
nilai Jawa Banyumasan dan nilai moral.
Simbolisasi dari brenong kepang akan sangat efektif dalam ingatan
audienya karena tampak sangat simple dan tervisualkan.
BAB V
ISLAM DALAM TRADISI BEGALAN WONG BANYUMAS

A. Pendahuluan
Proses akulturasi yang dilakukan para penyebar Islam di Jawa tidak
memaksakan diri merubah symbol-simbol secara radikal.

B. Pesan Moral Begalan


Pesan moral dapat terkait sebagai makhluk individu (pribadi) maupun
sosial, dan juga sebagai makhluk yang beragam.

C. Pesan Moral Islam


Dalam konteks aqidah Islam hanya meyakini ketuhanan monotheis satu
Tuhan yang dikenal dengan Alloh.

D. Moral Islami dalam tradisi begalan wong Banyumas


Untuk memudahkan pembaca melihat kaitan pesan moral begalan dengan
pesan moral Islam.

Anda mungkin juga menyukai

  • My Doc 35
    My Doc 35
    Dokumen4 halaman
    My Doc 35
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • RESENSI Novel Laskar Pelangi
    RESENSI Novel Laskar Pelangi
    Dokumen2 halaman
    RESENSI Novel Laskar Pelangi
    pawitw
    100% (1)
  • My Doc 37
    My Doc 37
    Dokumen1 halaman
    My Doc 37
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 28
    My Doc 28
    Dokumen3 halaman
    My Doc 28
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 32
    My Doc 32
    Dokumen4 halaman
    My Doc 32
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 25
    My Doc 25
    Dokumen9 halaman
    My Doc 25
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 29
    My Doc 29
    Dokumen4 halaman
    My Doc 29
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 34
    My Doc 34
    Dokumen8 halaman
    My Doc 34
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 24
    My Doc 24
    Dokumen2 halaman
    My Doc 24
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 31
    My Doc 31
    Dokumen3 halaman
    My Doc 31
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 23
    My Doc 23
    Dokumen23 halaman
    My Doc 23
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 13
    My Doc 13
    Dokumen3 halaman
    My Doc 13
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 22
    My Doc 22
    Dokumen6 halaman
    My Doc 22
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 27
    My Doc 27
    Dokumen4 halaman
    My Doc 27
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 26
    My Doc 26
    Dokumen9 halaman
    My Doc 26
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 20
    My Doc 20
    Dokumen2 halaman
    My Doc 20
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 21
    My Doc 21
    Dokumen1 halaman
    My Doc 21
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 14
    My Doc 14
    Dokumen3 halaman
    My Doc 14
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 16
    My Doc 16
    Dokumen4 halaman
    My Doc 16
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 17
    My Doc 17
    Dokumen1 halaman
    My Doc 17
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 5
    My Doc 5
    Dokumen2 halaman
    My Doc 5
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 11
    My Doc 11
    Dokumen5 halaman
    My Doc 11
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 15
    My Doc 15
    Dokumen2 halaman
    My Doc 15
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 18
    My Doc 18
    Dokumen11 halaman
    My Doc 18
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 8
    My Doc 8
    Dokumen1 halaman
    My Doc 8
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 4
    My Doc 4
    Dokumen1 halaman
    My Doc 4
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 3
    My Doc 3
    Dokumen5 halaman
    My Doc 3
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 1
    My Doc 1
    Dokumen19 halaman
    My Doc 1
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 6
    My Doc 6
    Dokumen5 halaman
    My Doc 6
    pawitw
    Belum ada peringkat