2.

Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Peneliti mengidentifikasi masalah yaitu rendahnya prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan rangkaian listrik untuk mengatasi masalah, peneliti
melakukan hal-hal berikut :
a. Menganalisis nilai tes formatif pokok bahasan ini senelumnya diadakan
pembuka.
b. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.
c. Menganalisis balikan (feed back) yang di berikan oleh guru terhadap
pekerjaan siswa.
d. Melakukan refleksi terhadap perilaku mengajar guru, apakah sering marah-
marah, bersikap tidak simpatik atau sebaliknya.
e. Mengalanalisis kebiasaan guru yang kurang memberikan
f. Jarang menggunakan alat peraga.
g. Guru menggunakan metode yang biasa-biasa saja.

Dari uraian di atas begitu banyak masalah yang ditemukan peneliti. Di

samping masalah yang sudah di analisis, peneliti juga memperhatikan bahasan
UASBN.

Mata pelajaran IPA juga tidak mendorong siswa untuk belajar lebih baik,
maka kemudian peneliti memutuskan untuk merumuskan masalahnya sebagai berikut
“Bagaimana metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pokok
bahasa rangkaian listrik ?
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, peneliti merumuskan hipotesis
tindakan
1. Materi pembelajaran di ambil dari lingkungan siswa atau dari buku pelajaran
yang dimiliki.
2. Bentuk tugas menarik bagi anak.
3. Guru dalam mengajar sering memberi penguatan kepada siswa.
4. Guru menggunakan alat peraga.
5. Guru dalam mengajar menggunkan metode yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
 Untuk melaksanakan hipotesis tindakan diatas, guru akan menggunakan
metode eksperimen. Pada mata pelajaran IPA pokok bahasa rangkaian listrik.
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah
cukup layak, peneliti tinggal melaksanakan PTK. Pelaksanaan tindakan dimulai
dengahn mempersiapkan rencana pembelajaran yang di kemas dalam rencana
perbaikan pembelajaran, menyiapkan alat pendukung lain yang di perlukan dan cara
menekan dan menganalisis data.
Tidak lupa peneliti harus mendiskusikan terlebih dahulu aspek-aspek yang di
amati observer yang di tugasi sebagai pengamat, kemudian menyiapkan lembar
observasinya.
Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan
dalam kelas yang sebenarnya, sesuai dengan skenario yang telah di rancangdan di
amati oleh observer
Setelah pelajaran usai, guru mendiskusiakan hasil pengamatan dengan
observer.
- Melaksanakan refleksi kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan
- Konsultasi dengan pembimbing

3. Informasi Observer
Observer yang bertugas melakukan pengamatan dengan lembar observasi
pada peneliti adalah :
Nama : Rochimah Rina Imawati
NIP : 196706241989032006
Jabatan : Guru kelas 5
Unit Kerja : SDN 1 Pejogol Kecamatan Cilongok

c. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data

1. Sumber Data
Siswa yang dijadikan subyek penelitian yaitu siswa kelas 6 SDN 1 Pejogol
Kecamatan Cilongok yang berjumlah 39 anak, 14 anak laki-laki dan 25 anak
perempuan.
Pada hasil tes formatif sebelumnya, dari 39 siswa, siswa yang tuntas belajar
ada 25 anak atau 64,1% dan belum tuntas 14 anak atau 35,9%. Kemudian pada siklus
I, dari 39 siswa, siswa yang tuntas belajar ada 30 anak (76,9%) dan belum tuntas ada
9 anak (23,1%). Sedangkan pada siklus II dari 39 siswa, 36 siswa tuntas belajar
(92,3%) dan yang belum tuntas 3 anak (7,7%).
Dari hasil observasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dari
jumlah 39 siswa, aktif ada 24 siswa, cukup aktif 14 siswa dan 1 siswa kurang aktif.
Sedangkan pada siklus II dari 39 siswa, aktif 34 siswa, cukup aktif 5 siswa dan
kurang aktif tidak ada.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di pakai oleh peneliti dalam perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, antara lain :
1. Catatan dokumen
Catatan dokumen berupa hasil tes formatif tiap akhir siklus perbaikan
pebelajaran seperti di bawah ini.
DATA HASIL EVALUASI SISWA KELAS 6 SDN 1 PEJOGOL Kec. CILONGOK
Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Rangkaian Listrik
Nilai
No Nama Siswa Pembelajaran
Siklus I Siklus II
sebelumnya
1 Nofyan Sukamso 70 80 90
2 Apriyanto 20 10 50
3 Eka Noviati 60 10 60
4 Entin Parmini 40 10 75
5 Hana Safitri 60 100 75
6 Pujianti 60 70 90
7 Rolis Ganang. P 70 60 70
8 Uswatun Khasanah 80 100 100
9 Udin Eko Sahlan 40 100 100
10 Andrian Izza. P 80 100 100
11 Asri Oktarina. L 80 90 85
12 Anggraeni Anggita. P 80 90 95
13 Diah Lestari 80 100 80
14 Fitri Setiani 80 100 100
15 Fatma Nur Amalia 80 100 85
16 Fatmi Nur Amelia 80 30 100
17 Gerry Aditya. P 60 100 100
18 Inaroh 70 80 85
19 Kristinawati 80 60 75
20 Karno 40 100 85
21 Lita Avitri 40 50 90
22 Masro Fiatu Tsani 60 100 100
23 Nony Nur. C 40 30 90
24 Nanda Dwi Lestari 50 100 90
25 Nelly Rahmawati 70 80 90
26 Puput Dwi. L 40 20 85
27 Priono 80 80 100
 28 Prinah 40 70 60
29 Sofiani Murni. L 30 90 90
30 Tina widianti 80 80 90
31 Ulfa Rufaida 100 100 100
32 Yogi Hidayat 80 100 50
33 Yovita Vidiana. M 40 90 85
34 Yeni Setiawan 40 50 45
35 M. Fathul Nuruddin 50 40 65
36 Elfariani. M. J 80 100 95
37 Aditya Giaz. M 20 80 85
38 T. Alfa Rezza 60 60 85
39 Arif Priyono 40 90 100
Jumlah 2330 2900 3195
Rata-rata 59,74 74,35 81,92
Tuntas 35/64,1% 30/76,9% 36/92,3%
Tidak tuntas 14/35,9% 9/23,1% 3/7,7%

2. Wawancara
Wawancara dimaksudkan untuk menggali kegiatan pemahaman siswa
pada materi pelajaran dalam tiap siklus.
3. Perekaman
Perekaman proses belajar mengajar dalam perbaikan pembelajaran pada
tiap siklus dengan tape recorder atau DVD.
4. Catatan lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencapai hasil observasi penelitian
selama proses belajar mengajar dalam perbaikan pemnelajaran dalam tiap
siklus.
4. Analisis Data
Dari data nilai tes firmatif sebelumnya pada mata pelajaran IPA Pokok
Bahasan Rangkaian listrik dengan KKM 62 diperoleh nilai rata-rata siswa 59,74.
Pada siklus I dengan KKM sama di peroleh nilai rata-rata 74,35 dan pada siklus ke II
di peroleh nilai rata-rata 81,92
Dari hasil angket pertanyaan siswa, pada siklus I dari 39 siswa di peroleh
hasil sebagai berikut : 26 siswa tidak bertanya, 6 siswa 1 kali bertanya, 5 siswa 2 kali
bertanya, dan dua siswa bertanya lebih dari 2 kali. Pada siklus II dari 39 siswa di
peroleh hasil sebagai berikut : 8 siswa tidak mau bertanya, 11 siswa 1 kali bertanya,
14 siswa 2 kali bertanya, dan 6 siswa bertanya lebih dari 2 kali.