Anda di halaman 1dari 6

PANDANGAN ARKDUN

TENTANG AL-QUR’AN

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata kuliah : filsafat islam

Dosen Pengampu : Bpk. Drs. Atabik, M.Ag.

Disusun oleh :

Nama Nim
1. Umi Muliatul H 092331058
2. Asri Wiyanti 092331062
3. Irvan Nur Aziz 092331081

Jurusan : Tarbiyah

Smt/Prodi : III / PAI-2

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

PURWOKERTO

2010

BAB I
PENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan panduan hidup bagi umat manusia. Banyak ilmu


yang lahir dari Al-Qur’an, baik itu yang langsung berhubungan dengannya seperti
ulumul Qur’an, ilmu taksir dan yang lainya, atau tidak berhubungan langsung
namun terinspirasi dari Al-Qur’an seperti ilmu alam, ilmu ekonomi dan yang
lainya.
Melihat Al-Qur’an sebagai panduan hidup manusia, maka mau tidak mau
Al-Qur’an harus bisa menjawab bebagai problematika yang terjadi dalam
masyarakat.
Oleh larena itu arkoun mencoba berbagai pembacaan terhadap Al-Qur’an
yang mana dari situ diharapkan akan menghasilkan penafsiran baru yang belum
pernah dilakkukan oleh ilmuan muslim.
Arkoun merupakan salah satu pemikir islam kontemporer dengan ide-ide
islamologi terapanya, yang diajukannya untuk mengimbangi islamologi barat
yang , menurutnya tidak rasional pendekatannya. Sedangkan islamologi klasikpun
mempunyai kelemahan yaitu tidak memiliki pemikiran dan metodologi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Mohamed Arkoun


Mohamed Arkoun dilahirkan pada tanggal 2 Januari 1928 di desa Berber,
Touririt-Mimoun Kabylia Aljazair. Kabylia merupakan daerah pegunungan
berpenduduk berber yang hidup dari hasil pertanian, ternak, dan berdagang
kerajinan. Arkoun sebagai anak seorang pedagang renpah-rempah,dan Arkoun
tumbuh menjadi sarjana dan pemikir internasional yang sangat sukses.
Menurut Suadi Putro, dalam lingkungan hidup yang sarat dengan sufisme
dan nuansa spiritual inilah Arkoun dibesarkan.
Sebagai anak yang dilahirkan di Kabylia, Arkoun mengenal dengan baik
bahasa tidak tertulis Kabylia yang merupakan alat untuk mengungkapkan
tradisi dan itiar yang sudah ribuan tahun igsianya, dan sebagai penduduk
aljizar juga mengenal baik bahasa arab, (bahasa keagamaan tertulis).
Sedangkan sebagai orang yang didik dalam tradisi prancis, ia juga
menguasai bahasa prancis, dengan baik sebagai bahasa non keagamaan tertulis
dan alat untuk mengenal nilai-nilai tradisi keilmuan barat.
Kehidupan Arkoun dengan berbagai macam budaya dan penguasaan
terhadap ketiga bahasa tersebut sangat berpengaruh bagi perkembangan
pemikirannya di kemudian hari.
Dari penguasaan tiga bahasa ini Arkoun sadar bahwa bahasa bukan
merupakan sarana teknis untuk mengungkapkan diri, karena setiap bahasa
mempunyai karakteristik yang berbeda sesuai dengan latar budaya masing-
masing. Terkadang terdapat bahasa yang tidak dapat diterjemahkan kedalam
bahasa lain.
Arkoun merampungkan pendidikan dasar di Kabylia, dan sekolah
menengah di pelabuhan oran. Setamat SMA, ia menamatkan belajar di
Universitas Aljir dengan dengan spenalisasi bahasa dan sastra Arab (1954),
kemudian melanjutkan study di Paris dengan masih pada bidangnya. Dan
sejak itulah ia menetap di Paris. Pendidikan formalnya diselesaikan tahun
1969 dengan meraih gelar doctor di bidang sastra dari universitas Sorbone, di
Paris, tempat ia mengajar kemudian dengan dengan disertsai mengenai
humanisme dalam pemikiran Etis Miskawih.
Pada tahun 1961 Arkoun diangkat sebagai dosen di Universitas Sorbonne
di Paris hingga tahun 1969 selanjutnya 1970-1972 mengajar di Universitas
Lyon dan kembali ke Paris sebagai guru besar sejarah pemikiran Islam.
Pemikiran Arkoun sangat kontra dipengaruhi oleh gerakan (port).
Strukturalis prancis. Metode yang dipakai Arkoun adalah formulasi ilmu-ilmu
soal barat modern hasil ciptaan para pemikir (posit) strukturalis prancis.
Refrensi utamanya adalah linguistik, antrapologi, psikologi, smilogi,
epistemologi, gramatologi, secara cermelang Arkoun mengaku dirinya sebagai
sejarawan-pemikir (bertugas hanya untuk menggali asal usul dan
perkembangan pemikiran (sejarawan murni), bukan sejarawan –pemikiran,
yaitu dimaksudkan sebagai sejarawan yang telah mendapatkan data-data
objektif , ia juga dapat mengola data tersebut dengan memakai dengan analisis
tibsotis.
Kebanyakan karya-karya Arkoun ditulis dalam bahasa Prancis.
B. Pemikiran Arkoun : ISLAMOLOGI TERAPAN.
Ada beberapa pemikiran Arkoun diantaranya,
1. Kritik Epistimologi
2. Hermeneutika
3. Kemodernan
4. Islamologi terapan

Pemikiran arkoun ; islamologi terapan


Dalam tulisan tersebut, Arkoun memandang perlunya dikuasai islamologi
terapan. Hal itu disebabkan islamologi klasik tidak lain adalah penilaian dan
pengertian orang barat terhadap islam.
Islamologi klasik, menurut tesis Arkoun secara praktis mempersempit
ruang-ruang studinya pada pemikiran-pemikiran (teologi, filsafat, hukum)
yang dibuat dalam perspektif idealis sejarah gagasan-gagasan. Hubungan yang
begitu kaya antara islam sebagai suatu fenomena agama di satu pihak, dan
kehidupan manusia pada sisi yang lain belum dikaji secara layak dan
mendalam.
Islamologi terapan bermaksud untuk mengisi kekurangan islamologi
klasik. Untuk itu Arkoun mengetangahkan enam pokok dalam pemikiran
tentang islamologi terapan.
1. Sebagai sebuah agama dan tradisi berfikir, islam mempunyai peranan
penting dalam pembuatan ideology resmi negara, dan untuk menjaga
keseimbangan psikologi masyarakat, sebagai inspirasi individu. Karena
itu, usaha untuk mengenal isi objektif al-qur’an, serta isi pemikiran para
pendiri tradisi islam, dirasakan oleh kaum muslimin sebagai suatu
kebutuhan yang mendesak.
Dalam penelitiannya, islamologi terapan harus bersifat objektif, bebas, dan
berani, berdasarkan kebenaran semata dengan menggunakan akal, serta
dengan memakai kecerdasan masa kini untuk mencoba menemukan
kebenaran.
2. Ilmu-ilmu sosial moder telah memporak-porandakan cara berpikir ilmiah
barat sebelumnya, pengaruhnya sangat terasa juga di dunia islam. Barat
sendiri sudah terguncang sejak abad ke-16. Sayangnya pemikiran di dunia
islam masih berlandaskan pada satu episteme yang bersifat abad
pertengahan (sebelum moder). Terlihat dalam kerancuan membedakan
antara mitos dan sejarah, masih ada katagorisasi dokmatis terhadap nilai-
nilai etis dan agama, serta di kalangan muslimin yang tetap menunjukan
derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan penganut-penganut agama
lainnya.
Arkoun melihat kesalahan-kesalahan filsafat dan teologi umat yang
menghambat seluruh usaha refleksi, pemikiran, baik secara irstematis,
maupun secara biasa seorang muslimin masih senang mengutip al-qur’an
dan al-hadits dalam setiap diskusi dan pembacaan. Oleh karena itu
islamologiterapan meneliti seluruh syarat yang dibutuhkan dalam proses
perubahan tersebut menuju sebuah pemikiran yang efisien dibadingkan
dengan pemikiran islam masa kini.
3. Study fenomena agama tidak bisa dibatasi pada suatu agama tertentu
belaka. Hal ini berbeda dengan islamologi klasik yang memiliki tujuan
terbatas untuk memberikan informasi tertentu pada publik barat tentang
agama tertentu pula.
Islamologi terapan mempelajari islam dalam dua prespektif yang saling
melengkapi, yakni sebagai berikut :
a. Sebagai kegiatan ilmiah intern, islam berusaha sikap yang mempunyai
akar tradisi yang panjang, apologetic dan polemic dalam memandang
agama lain. Disi Arkoun berbicara tentang usaha nyata tentang
pembebasan pemikiran islam dengan mengutip filsuf prancis gaston
bachelard : “ Satu pemikiran intinya tidak akan maju tanpa
menghancurkan pengetahuan yang tersusun sebelumnya, namun tidak
secara sempurna
b. Dalam pemikiran islam perlu juga diajukan metode kristis historis
( yang sudah lama hidup di kalangan Kristen ), komparatiuisme, analisi
linguistik dekonstruktif, pemikiran filsafat tentang produksi, pelipat
gandaan, metafocsa, dan penghancuran ini.
4. Islamologi klasik membatasi diri pada pembahasan pemikiran dan
pandangan para ahli islam yang disebut “representif”.
5. Islamologi terapan merupakan suatu praktik ilmiah pluiidispliner.
Fenomena islam menurut around, ialah berhubungan dengan peristiwa
berkembangnya sebuah sabd (parole) menjadi kitab.
6. Diketahui tak ada discours maupun metode yang bebas nilai.
Tujuan utama islamologi terapan ialah untuk menciptakan kondisi-kondisi
yang menguntungkan dalam membebaskan pemikiran islam dan berbagai
tatanan usang dan metologi yang mengesahkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • My Doc 35
    My Doc 35
    Dokumen4 halaman
    My Doc 35
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • RESENSI Novel Laskar Pelangi
    RESENSI Novel Laskar Pelangi
    Dokumen2 halaman
    RESENSI Novel Laskar Pelangi
    pawitw
    100% (1)
  • My Doc 37
    My Doc 37
    Dokumen1 halaman
    My Doc 37
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 29
    My Doc 29
    Dokumen4 halaman
    My Doc 29
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 32
    My Doc 32
    Dokumen4 halaman
    My Doc 32
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 26
    My Doc 26
    Dokumen9 halaman
    My Doc 26
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 30
    My Doc 30
    Dokumen13 halaman
    My Doc 30
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 34
    My Doc 34
    Dokumen8 halaman
    My Doc 34
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 25
    My Doc 25
    Dokumen9 halaman
    My Doc 25
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 31
    My Doc 31
    Dokumen3 halaman
    My Doc 31
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 24
    My Doc 24
    Dokumen2 halaman
    My Doc 24
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 13
    My Doc 13
    Dokumen3 halaman
    My Doc 13
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 23
    My Doc 23
    Dokumen23 halaman
    My Doc 23
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 28
    My Doc 28
    Dokumen3 halaman
    My Doc 28
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 27
    My Doc 27
    Dokumen4 halaman
    My Doc 27
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 20
    My Doc 20
    Dokumen2 halaman
    My Doc 20
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 21
    My Doc 21
    Dokumen1 halaman
    My Doc 21
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 14
    My Doc 14
    Dokumen3 halaman
    My Doc 14
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 16
    My Doc 16
    Dokumen4 halaman
    My Doc 16
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 17
    My Doc 17
    Dokumen1 halaman
    My Doc 17
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 5
    My Doc 5
    Dokumen2 halaman
    My Doc 5
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 11
    My Doc 11
    Dokumen5 halaman
    My Doc 11
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 15
    My Doc 15
    Dokumen2 halaman
    My Doc 15
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 18
    My Doc 18
    Dokumen11 halaman
    My Doc 18
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 8
    My Doc 8
    Dokumen1 halaman
    My Doc 8
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 4
    My Doc 4
    Dokumen1 halaman
    My Doc 4
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 3
    My Doc 3
    Dokumen5 halaman
    My Doc 3
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 1
    My Doc 1
    Dokumen19 halaman
    My Doc 1
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 6
    My Doc 6
    Dokumen5 halaman
    My Doc 6
    pawitw
    Belum ada peringkat