Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUCI DAN BERSIH DALAM ISLAM

Disusun dan diajukan guan memenuhi


Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Fiqih Ibadah


Dosen Pengampu : Bpk. Sochimin, LC, M.Si.

Disusun oleh :

1. Munawaroh 0923230227
2. Laelatul Q 092323005

Jurusan Syariah
Semester / Prody : 2 / EI I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


PURWOKERTO
2009/2010
BAB I
PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang fitrah dalam agama islam di dalamnya selalu
mengajarkan kebaikan, kebersihan bagi umat manusia, karena Alloh adalah
menyukai kebersihan dan Alloh adalah Maha Suci.
Suci dan bersih dalam Islam tidak hanya ketika akan melaksanakan
ibadah, akan tetapi dalam hidupnya manusia selalu dituntut agar selalu menjaga
kebersihan, agar tidak mudah terkena penyakit yang berbahaya.
Menjaga kebersihan tidak hanya bersifat jasmani tapi juga bersifat rohani,
seperti membersihkan hati dari sifat iri dengki dan lainnya.
Suci dan bersih dalam Islam adalah termasuk khitan, yang termasuk khitan
yang sunnah dalam lima, apa sebenarnya hukum dari khitan tersebut menurut
pendapat para ulama??.
Makalah ini akan membahas perspektif hukum khitan dalam islam
menurut pendapat ulama.
BAB II
PEMBAHASAN
Suci dan Bersih Dalam Islam
A. Thaharoh
Menurut bahasa yang dimaksud dengan thaharoh ialah suci dari
korotan, sedangkan nadhafah ialah bersih dari kotoran berarti kedua kalimat
tersebut sinonim artinya masing-masing punya makna yang hampir sama.
Kalimat nadhafah (bersih) hanya sekali saja digunakan, karena dalam
tradisi syariat kalimat thaharoh (suci) itu dimaksudkan sebagai bersuci dari
hadas kecil dengan cara berwudu serta dari hadas besar dengan cara mandi
janabah dan juga dimaksudkan membersihkan diri dari kotoran serta najis-
najis baik yang bisa di indera, seperti air kencing, madi, darah haid, nifas
maupun yang tidak bisa di indera seperti dosa-dosa yang bersifat batin
maupun dosa yang dilakukan oleh anggota tubuh.
Bersuci dan bebersih dalam islam adalah termasuk hal-hal yang sangat
esensial, karena seorang tidak bisa disebut sebagai muslim sejati dan
sempurna tanpa memperlihatkan kedua hal tersebut (suci dan bersih)
mensucikan hati dari penyakit-penyakit yang dapat menghancurkan inividu
maupun masyarakat seperti sombong, dengki, berburuk sangka dan menghina
orang lain adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Alloh terhadap muslim.
Seorang muslim juga dituntut untuk membersihkan mulutnya dari bau-bau
yang tidak sedap, membersihkan

B. Membersihkan Hati dari Penyakit-penyakitnya


Hati bersih dan suci adalah hati para kekasih yang di cintai oleh Alloh
dan bahwa membersihkan hati dari hal-hal yang nista dengan cara mengisinya
untuk mencintai hal-hal yang mulia adalah lebih penting dari sekadar
membersihkan dari segala sesuatu yang dapat di indera.
Bahwa sesunguhnya hati yang di isi dengan kemunafikan,
kesombongan, kedengkian, menghina sesama hamba Alloh, berburuk sangka,
membenci orang mukmin shaleh, menyukai orang kafir jahat, berkawan
dengan orang berani menentang Alloh dan dosa besar lainnya adalah hati setan
yang gelap dan celaka, hati yang menjadi budak nafsu-nafsu yang selalu
mengajak berbuat jahat dan hati yang di penuhi kotoran.
Oleh karena itu kita tahu betapa pentingnya memperhatikan hati dengan
cara membersihkannya dari segala kedzaliman yang muncul dari kemaksiatan
dan menghiasinya dengan cahaya iman sebagai sebuah amal-amal yuang saleh
aklaq terpuji.

C. Membersihkan anggota-anggota tubuh dari kemaksiatan


Orang-orang yang saleh adalah yang dapat mengendalikan anggota
tubuhnya untuk melekukan kebaikan yang manfaatnya kembali kepada dirinya
sendiri maupun orang lain yang di sekitarnya, dan orang yang saleh yang
sanggup membersihkan anggota tubuhnya dari segala sesuatu yang dapat
mengundang murka Alloh dan sanggup membersihkan noda-noda maksiat
dengan cara melakukan ketaatan.
Ibadah-ibadah yang diprintahkan oleh Alloh kepada kita seperti sholat,
puasa, zakat, haji, sedekah, berdzikir, dan membaca al quran adalah sarana-
sarana yang dapat membersihkan seorang sekaligus menjadikan setiap anggota
tubuhnya dapat beribadah bermanfaat dan menanamkan kewajiban diri sendiri
dan bagi manusia.
Jika seandainya setiap orang mau bertaqwa kepada tuhannya
mengguanakan anggota tubuhnya untuk taat kepada Alloh niscaya para
malaikat akan menyalaminya di atas tempat tidurnya, para setan dari jenis
manusia dan jin putus asa untuk menggodanya.

D. Perhatian Islam terhadap masalah kebersihan menyangkut sesuatu yang


dapat di indra
- kebersihan badan
Islam sangat memperhatikan kebersihan badan seseorang. Alloh SWT
berfirman Qs. Al-Baqoroh 222 yang artinya “mereka bertanya kepadamu
tentang haid. Katakanlah “haid itu adalah kotoran, oleh sebab itu
hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah
kamu mendekati mereka sebelum mereka suci, apabila telah suci maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Alloh kepadamu.
sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang menyucikan diri”
bersumber dari Aisya RA, ia berkata “ Rosululloh SAW bersabda “siwak
itu dapat membersihkan mulut dan mensucikan hati” (HR assyafi’i)
jadi siang malam Rosululloh SAW suka memakai swak setiap selesai
wudlu.

E. Pembahasan luas tentang sunnah-sunnah yang fitrah


Ada lima hal yang termasuk fitrah yaitu rambut kemaluan khitan,
mencukur kumis, mencabut rambut kertiak, dan mecukur kuku. Dalam hal ini
apabila kelima hal tersebut dilakukan berarti pelakunya menyandang fitrah
yang telah diciptakan dan dianjurkan oleh Alloh terhadap hamba-hambanya
sehingga mereka berhasil memiliki sifat sempurna dan mulia.

F. Hukum Khitan
Menurut bahasa khitan berarti memotong, dan menurut pengertian
istilah syariat khitan adalah memotong secara tertentu dari bagian anggota
tertentu.
Menurut Almawardi khitan bagi seorang laki-laki berarti memotong
kulit yang menutupi zakar / hasyafan. Idealnya yang di potong ialah mulai dari
pangkal pucuk zakar dan minimal masih ada sedikit yang menutupi.
Menurut Imam Haramain, khitan yang benar bagi laki-laki adalah memotong
kulup yaitu kulit yang menutupi pucuk zakar sehingga tidak sedikitpun sisa
kulit yang menjulur.
Menurut Ibnu Shanagh yang penting kulit zakar bisa terbuka.
Menurut Almawardi khitan bagi wanita ialah memotong kulit yang
terdapat pada permukaan vagina tempat masuknya zakar, bentuknya seperti
sebutir biji-bijian / seperti jengger ayam jantan, yang diwajibkan ialah
memotong kulit yang menonjol bukan sampai pada pangkalnya.
Menurut Annawawi, istilah lain bagi laki-laki adalah idzar, sedangkan sebagai
wanita adalah khafzan.
Para ulama berbeda pendapat mengenai kewajiban khitan. Menurut al
utrat, asy syafi’i dan sebagian besar ulama seperti yang dikutip Yahya
hukunya khitan itu wajib bagi kaum laki-laki bukan bagi kaum wanita.
Sementara Imam Malik, Abu Hanifah, Al Murtadda, dan sebagian ulama
seperti yang dikutip oleh annawawi khitan itu hukumnya sunat.
Sedangkan menurut an nasir dan imam yahya khitan itu hukumnya
wajib bagi kaum laki-laki bukan bagi kaum wanita.
Jadi jelas memang tidak ada dalilshalih yang menunjukan khitan itu
hukumnya wajib, tetapi hanya sunat seperti yang di terangkan dalam hadist “
lima fitrah “ jadi hukum terakhir inilah yang harus di yakini.

G. Hukum Mencukur Kumis


Bersumber dari said bin arqam RA, ia berkata “ rosululloh SAW
bersabda ” barang siapa tidak mencukur kumis berarti ia tidak termasuk dalam
golongan kami ( HR. Ahmad ) Rosululloh SAW bersabda “ cukurlah kumis,
panjangkanlah jenggot dan berbedalah dengan orang majusi ( HR. Muslim )
Mengenai kumis yang harus dipangkas oleh sebagian besar ulama salaf semua
kumis harus di pangkas dan di cukur habis.
Menurut An Nawawi sebaiknya kumis itu di gunting sampai keliatan
bagian bibir atas, jadi tidak perlu sampai di cukur sampai ke akar-akarnya.
Ibnu qayyim mengatakan “ mengenai rambut kepala dan kumis, abu hanifah,
zufah, abu yusuf, dan muhamad berpendapat bahwa memotong tipis itu lebih
baik dari pada mencukur ”.

H. Najis
Dalam Islam terdapat beberapa sesuatu yang di anggap najis. Islam
memperingatakan kaum muslimnya, dan mewajibkan mereka agar
membersihkan najis dari tubuh mereka, pakaian dan tempat duduk maupun
tempat sholat yang mereka gunakan untuk makan, minum mereka.
Najis-najis tersebut tidak boleh di sentuh, gunakan untuk hubungan
muamalat kecuali karena darurat, di antara najis tersebut ada yang keluar dari
tubuh manusia seperti, air kencing, tinja, madzi, wadi, darah haid, nifas, darah
manusia yang mengalir cukup banyak. Sedangkan yang keluar dari binatang
seperti air kencing dan kotoran binatang yang air kencingnya tidak boleh
dimakan, sisa makanan anjing dan babi. Najis berupa binatang contohnya,
bangkai, daging babi.

I. Kebersihan Rumah
Nabi Muhamad SAW. menyuruh kita untuk memperhatikan rumah kita
karena ia adalah tempat tinggal kita dan juga tempat tinggal keluarga kita, dan
merupakan tempat istirahat dan tidur.
Menyimpan air kencing dalam tas di dalam tas dalam rumah dilarang.
Karna hal itu akan bisa menebarkan bau yang tidak sedap sehingga bisa
menimbullkan bakteri-bakteri penyakit. Rosululloh SAW bersabda “
bersihkanlah halaman rumahmu karena orang yahudi itu tidak suka
membersihkan halaman rumah mereka ( HR. ath tabrani )

J. Membersihkan Masjid
Nabi SAW sangat memperhatikan masjid tentang kebersihan dan
kesucian masjid, beliau menjauhkan bau-bau yang tidak sedap. Nabi tidak
hanya memperhatikan kebersihan masjid saja tetapi juga menyuruh
mengharumkannya dengan wewangian-wewangian. Karena masjid adalah
tempat paling utama di muka bumi ini sebagai tempat berdzikir dan membaca
Al-Quran dan beribadah kepada Alloh.

K. Kebersihan Lingkungan
Semua tahu dalam ilmu kesehatan lingkunagan yang tidak bersih dari
kotoran dan najis itu dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam
penyakit dan bahaya-bahaya yang beresiko tinggi bukan hanya bagi manusia
tapi juga bagi binatang dan tumbuhan.
Oleh karena itu memperhatikan kebersihan lingkungan menjadi suatu
kewajiban yang bernilai agama. Asap, sampah, kotoran, limbah pabrik dll
yang ada di mana-mana semua itu mendatangkan pengaruh yang sangat buruk
bagi kebersihan lingkungan sehingga dapat menimbulakan berbagai macam
bahaya yang mengancam kesehatan manusia.
Apa saja yang mengotori lingkungan sehingga menyusahkan orang
banyak itu hukumnya haram, kaum muslim wajib membersihkan lingkungan
dimana mereka hidup.
Oleh karena itu mereka semua wajib saling membantu membersihkan
lingkungan, orang yang punya kesadaran dalam bidang lingkungan ini di
anggap telah melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

L. Bersuci untuk melakukan sholat dan ibadah-ibadah lainnya


Orang yang hendak melakukan sholat ia harus bersuci dari najis terlebih
dahulu, dengan membasuh dengan menggunakan air, bersuci dari hadas kecil
dengan cara tayamum/berwudlu, dan bersuci dari hadas besar dengan mandi
jinabat.
a.) Bersuci dari najis
Bersuci dari najis adalah hukumnya wajib bagi setiap muslim yang
sudah akil baligh, diantara najis-najis yang harus di bersihkan.
- Babi yaitu daging, tulang, rambut, rambut dan kulitnya.
- Air kencing manusia, baik bayi/dewasa
- Kotoran manusia
- Darah haid, nifas
- Air liur keringat anjing
- Air kencing dan kotoran binatang yamg tidak boleh di makan
dagingnya. Contoh : srigala
- Madzi yaitu cairan kental berwarna putih yang keluar dari saluran
air kencing ketika seorang mengalami gairah seksual.
- Wadi ( penyakit )
- Daging bangkai.
b.) Tata cara bersuci dari najis
Yang berlaku dalam bersuci dari najis adalah menghilangkan bekas
najis sampai tidak ada sisanya sama sekali baik berupa bentuk,rasa, warna,
atau baunya, tetapi jika salah satunya yang sulit di lakukan maka di ma’fu
( di maafkan ). Contoh seperti darah yang sulit di hilangkan warnanya.

c.) Dalil-dalil tentang masalah najis dan bersuci.


Alloh SWT berfirman “... atau daging babi karena sesungguhnya
itu kotor”.( al anam : 145 ).

M. Adab Buang Air


Buang air adalah buang air kecil / besar. Al adabnya adalah sebagai
berikut.
- Sebaiknya memilih tempat yang mudah dan lunak, supaya tidak kena
percikan air kencingnya dan menghadap ke arah hembusnya angin.
- Sebaiknya menjauh dari tempat yang di butuhkan oleh orang banyak.
- Jangan buang air di tempat yang tenang.
- Jangan buang air pada lubang tanah
- Jangan buang air pada posisi duduk.
- Jangan buang air dalam posisi menghadap / membelakangi kiblat.
- Jangan memegangi alat kemaluan dengan tangan kanan kecuali ada uzur.
- Ketika masuk jamban sebaiknya membaca doa
- Makruh hukumnya membawa sesuatu yang mengandung dzikir kepada
Alloh. Kecuali kalau di khawatirkan terlantar.
- Cebok dengan menggunakan batu / benda sejenisnya itu hukumnya boleh.
BAB III
KESIMPULAN

Islam selalu mengajarkan kebersihan kepada para umatnya, tidak dapat


berapa banyak manfaat dari kebersihan yang diajarkan oleh Islam. Khitan adalah
termasuk salah satu ajaran yang mengajarkan kebersihan. Adapun hukum khitan
sebenarnya menurut para ulama yang berbeda pendapat.
Menurut al utrat, as syafi’i dan sebagian besar ulama seperti yang dikutip
yahya hukumnya khitan itu wajib bagi kaum laki-laki bukan kaum wanita.
Menurut imam malik, abu hanifah al murtabda dan sebagian ulama seperti yang
dikutip oleh annawawi khitan hukumnya sunnah.
Disini terlihat perbedaan pendapat para ulama tentang hukum khitan
sesungguhnya wajib/sunah, tapi yang jelas disini para ulama banyak yang merinci
bahwa kewajiban khitan hanya bagi kaum laki-laki saja tidak ada syurah yang
menunjukan bahwa khitan itu juga wajib bagi kaum wanita.
DAFTAR PUSTAKA

Ayyub, Syaikh Khasan, Fiqh Ibadah, Jakarta; Pustaka Al Kautsar, 2004

Anda mungkin juga menyukai

  • My Doc 35
    My Doc 35
    Dokumen4 halaman
    My Doc 35
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • RESENSI Novel Laskar Pelangi
    RESENSI Novel Laskar Pelangi
    Dokumen2 halaman
    RESENSI Novel Laskar Pelangi
    pawitw
    100% (1)
  • My Doc 37
    My Doc 37
    Dokumen1 halaman
    My Doc 37
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 29
    My Doc 29
    Dokumen4 halaman
    My Doc 29
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 32
    My Doc 32
    Dokumen4 halaman
    My Doc 32
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 26
    My Doc 26
    Dokumen9 halaman
    My Doc 26
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 30
    My Doc 30
    Dokumen13 halaman
    My Doc 30
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 34
    My Doc 34
    Dokumen8 halaman
    My Doc 34
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 25
    My Doc 25
    Dokumen9 halaman
    My Doc 25
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 31
    My Doc 31
    Dokumen3 halaman
    My Doc 31
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 24
    My Doc 24
    Dokumen2 halaman
    My Doc 24
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 13
    My Doc 13
    Dokumen3 halaman
    My Doc 13
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 23
    My Doc 23
    Dokumen23 halaman
    My Doc 23
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 28
    My Doc 28
    Dokumen3 halaman
    My Doc 28
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 27
    My Doc 27
    Dokumen4 halaman
    My Doc 27
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 21
    My Doc 21
    Dokumen1 halaman
    My Doc 21
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 22
    My Doc 22
    Dokumen6 halaman
    My Doc 22
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 14
    My Doc 14
    Dokumen3 halaman
    My Doc 14
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 16
    My Doc 16
    Dokumen4 halaman
    My Doc 16
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 17
    My Doc 17
    Dokumen1 halaman
    My Doc 17
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 5
    My Doc 5
    Dokumen2 halaman
    My Doc 5
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 11
    My Doc 11
    Dokumen5 halaman
    My Doc 11
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 15
    My Doc 15
    Dokumen2 halaman
    My Doc 15
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 20
    My Doc 20
    Dokumen2 halaman
    My Doc 20
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 8
    My Doc 8
    Dokumen1 halaman
    My Doc 8
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 4
    My Doc 4
    Dokumen1 halaman
    My Doc 4
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 3
    My Doc 3
    Dokumen5 halaman
    My Doc 3
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 1
    My Doc 1
    Dokumen19 halaman
    My Doc 1
    pawitw
    Belum ada peringkat
  • My Doc 6
    My Doc 6
    Dokumen5 halaman
    My Doc 6
    pawitw
    Belum ada peringkat