NIm : 082311007
Sem : IV
Jur/Prodi : Dakwah/BKI
Mata Kuliah : Psikoterapi
Dosen Pengampu : Nur Azizah, M.Si
Di ambil dari
- Majalah Alia (No. 07 Tahun VII Muharram-Shafar 1431) (Kasus)
- Corey, Gerald, Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi, Rafika
Aditama, Bandung, 1999
I. KASUS
POLIGAMI
ISTRIKU SAYANG, AKU INGIN MENIKAH LAGI ……….
Bagi sebagian perempuan, mendengar kalimat ini terucap dari bibir suami
yang sekian lama menjadi sandaran hati sekaligus sebagai sahabat sejalan dan
sependeritaan, sungguh menyakitkan. Apalagi ditambah kalimatnya dengan
“Dari pada aku berzina lebih baik aku menikah lagi. Islam mengizinkan aku
menikah sampai 4, bukan ?
Dalam Al Qur’an Q.S An-nisa :3
Yang artinya
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, : dua, tiga, atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja …….. yang
demikian adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”.
II. PENYELESAIAN
TERAPI REALITAS
Terapi realitas berlandaskan premis bahwa ada suatu kebutuhan psikologis
tunggal yang hadir sepanjang hidup : kebutuhan akan identitas yang
mencangkup kebutuhan untuk merasakan keunikan, keterpisahan dan
ketersendirian. Kebutuhan akan identitas yang menyebabkan dinamika.
Dinamika tingkah laku dipandang sebagai universal pada semua kebudayaan .
Dalam pembentukan identitas / masing-masing diri kita mengembangkan
keterlibatan-keterlibatan dengan orang lain dan dengan bayangan diri, yang
dengannya kita merasa relative berhasil atau tidak berhasil. Orang lain
memainkan peranan yang berarti dalam membantu kita menjelaskan dan
memahami identitas kita sendiri. Cinta dan penerimaan berkaitan langsung
dengan pembentukan identitas. Menurut glazer (1965). Basis dari terapi realitas
adalah membantu para klien dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
psikologisnya, yang mencangkup “kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
serta kebutuhan untuk merasakan bahwa kita berguna baik bagi diri kita sendiri
maupun bagi orang lain.