Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan

Praktikum Fisika Lanjutan

Nama Percobaan : Efek Zeeman

Nomor Percobaan : 4

Hari dan Tanggal Percobaan : Jumat, 14 November 2008

Grup :

Nama Praktikan : Aryo Aviarto

Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) : 0706926462

Teman Kerja 1 : Arief Rosseno

Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) : 0706196456

Teman Kerja 2 : Romora Alfry S.

Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) : 0706196771

Teman Kerja 3 : Asep Ahmad N. Jamil

Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) : 0706196475

Nama Asisten :

Laboratorium Fisika Lanjutan


Departemen Fisika – FMIPA UI
Universitas Indonesia
2008
EFEK ZEEMAN

Tujuan Percobaan
 Menentukan nilai e/m dengan eksperimen efek Zeeman.
 Memahami trurainya spektrum garis cahaya merah cadmium dalam
medan magnet.

4.1 Teori Dasar


Efek Zeeman merupakan pemisahan sebuah panjang gelombang
menjadi beberapa panjang gelombang bila dikenakan medan magnet.
Pada Efek Zeeman, sebuah garis spektrum terpisah menjadi tiga
komponen, ini hanya terjadi dalam atom-atom spin. Dalam alam kita, di
mana elektron memiliki spin, kita seharusnya tak hanya meninjau efek
momen magnet orbital, tetapi juga momen magnet spin. Pola pemisahan
tingkat energi yang dihasilkan memang lebih rumit, garis-garis spektrum
dapat terpisah menjadi lebih daripada tiga komponen. Kasus ini dikenal
sebagai Efek Zeeman tidak normal (anomalous Zeeman efect).

Spektrum merah dengan Cadmium dengan λ = 643, 8 nm akan


teruai dalam medan magnet B dan hasil pengamatan spektrum garis ini
akan terurai menjadi tiga bagian seperti ditunjukkan pada gambar 1.
spektrum merah ini berhubungan dengan transisi salah satu elektron dari
dua elektron pada kulit terluar yaitu dari tingkat momentum angular L = 2
ke tingkat L = 1. Jumlah spinnya sama dengan nol dan jumlah momentum
angular J merupakan momentum orbital yang dinyatakan

J=ℏ √ L( L+1)
Hubungan momen magnetik dengan momentum orbital adalah
e ⃗
⃗μ=− .J
2m (4.1)
Dengan m = massa elektron dan e = muatan elektron.
Penguatan energi dari dipol magnet dalam medan magnet luar B (arah
sumbu z) adalah
W pot =−⃗u . ⃗B =−m u⃗z . ⃗B
Orientasi komponen z dari momentum orbital J
J z=M ℏ
Dengan M = bilangan kuantum magnetik M = +L, L – 1, ... , -L. Tingkat
energi yang dimiliki pada kondisi L menjadi 2L + 1 adalah
e
ΔE= Bℏ
2m
Dengan memilih ΔM =0,±1 akan didapatkan tiga spektrum garis,

dimana satunya tidak bergeser dengan ΔM =0 dan dua spektrum yang


lain bergeser ΔM =±1 dengan perubahan frekuensi
ΔE eB
Δv= =±
ℏ 4 πm 4.2)
Perubahan panjang gelombang berhubungan dengan interferensi pada
lempeng Lummer-Gehrke yaitu

λ2 √ n2 −1 λ2 √ n2 −1
Δλ= =
2d 2 d n2 −1
n2−1−nλ ( dndλ ) (4.3)
Dengan n adalah indeks bias dari lempeng Lummer-Gehrke dan d adalah

tebal lempengan Lummer-Gehrke. Jika perubahan terhadap λ kecil


maka perubahan dapat dinyatakan
ds ds λ 2 √ n 2−1
dλ= Δλ=
Δs Δs 2 d n 2−1 (4.4)
Dengan Δs dan ds diukur dalam eksperimen. Teruarainya spektrum
garis meningkat
M
2
1
J = 2
D 0
-1

-2

f =466 Tl-z
l =644 nm

1
P 0
J = 1
-1

s- p s+
D M=-1 DM=0 DM=+1

Gambar 4.1: Spektrum garis merah cadmium

dengan meningkatnya kerapatan fluks magnetik dan mengacu pada


persamaan 2. adalah
e 4π
= dv
m B (4.5)
Untuk nilai frekuensi adalah
c
|dv|= dλ
λ2 (4.6)

Substitusi persamaan 5 dengan persamaan 4 dan persamaan 6 diperoleh

e 4 π c ds λ2 √n 2−1 4 πc ds √n2 −1
= =
m B λ 2 Δs (n2 −1) B Δs 2 d( n2−1 ) (4.7)

4.2 Alat-alat
 Seperangkat alat eksperimen efek Zeeman.
 Lempeng Lummer-Gehrke.
 Lampu Cadmium.
 Catu daya 12V/20A.
 Catu daya 220 VAC.
 Teslameter.
 Tangensial magnetic probe
 Kabel penghubung.

4.3 Prosedur Eksperiment


4.3.1 Mengkalibarasi fluks magnet dengan arus.
1. Mematikan lampu cadmium dan mengeluarkan dari tempatnya.
2. Memasukkan tangensial magnetic probe ke dalam koil magnet
yang sudah diberi arus.
3. Melakukan kalibrasi fluks magnet dengan arus.

4.3.2 Mengukur spektrum garis Cadmium tanpa medan magnet ( Δs ).


1. Mengatur medan magnet koil dalam kondisi nol.
2. Meletakkan lampu Cadmium pada tempatnya kembali dan
menyalakan lampu Cadmium dengan menghubungkan pada catu
daya 220VAC.
3. Menunggu kurang lebih 5 menit sehingga spektrum merah dari
Cadmium teremisi optimal.
4. Mengamati pada lensa okuler spektrum garis Cadmium dan
memastikan skala horisontal pada lensa berhimpit dengan
spektrum garis.
5. Mengamati salah satu garis spektrum tersebut dan mengukur

jaraknya terhadap garis spektrum yang lain ( Δs ) dengan


menggunakan mikrometer.
Catatan :
Garis-garis spektrum yang berada ditengah adalah garis terbaik untuk
pengukuran.

4.3.3 Mengukur spektrum garis Cadmium dengan medan magnet (ds).


1. Mengatur skala mikrometer pada angka nol.
2. Mengaktifkan medan magnet dengan memberi arus hingga 20A
dan mengamati pemisahan spektrum garis yang terbagi menjadi
tiga garis (triplet).
3. Mengukur jarak antara dua spektrum garis pada keadaan triplet.
4. Melakukan pada spektrum garis yang lain pada keadaan triplet
yang sama.

TUGAS AKHIR
1. Jelaskan prinsip kerja Efek Zeeman
2. Jelaskan bagaimana terbentuknya spectrum garis triplet ketika ada
medan magnet
3. Jelaskan bagaimana terbentuknya spectrum garis yang teramati pada
lensa
e
4. Buktikan persamaan (4.3) Tentukan nilai dari hasil eksperimen
m
dengan menggunakan Pers.(4.7), jika diketahui indeks bias dari
lempeng Lummer-Gehrke n = 1,4567 dan tebal d = 4,04mm.

e
Bandingkan hasilnya dengan teori yaitu = 1,76 x 1011 As/Kg.
m
5. Buat analisa hasil pengolahan data eksperimen
6. Buatlah kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai