Sayangku II
Sayangku,
Kedinginan malam bertamu
tidak bisa mendinginkan hangatnya pelukanmu
memanaskan naluri seorang lelakiku
mendambakan kucupan manja ke telingaku
menyemarakkan api cinta di pelita hatiku
sepi malam terindah ketika bersamamu
memadu asmara menyatukan kasihku dan kasihmu.
Sayangku,
Mohon berlindung di teduhan bayangan kasihmu
kukemaruk belaian manja disulam bisikan kata cintamu
nyayikan lagu asmaramu pada rinduku yang menunggu
bajai benih cintaku dengan siraman kata setiamu
pohon cintaku berbunga kembang menguntum rindu
membuah cinta sejati yang hanya kamu akan miliki.
Sayangku,
Telahku mencintaimu
sampai bilapun aku akan mencintaimu
cintaku tak akan berubah walau aku telah tiada
cintaku bukan cinta palsu yang direka
hanya padamu kupasukan pohon cinta
siraminya andai aku telah tiada.
Sore ini
aku duduk di sofa seperti selalu
sofa gebu yang kian lumu
hati menguntum kelopak ria
ingin menitip kata bicara
untuk isteri tercinta.
Sayangku
kaulah ratu
yang bertahta di hatiku
kaulah yang satu
temanku
kekasihku
isteriku
kaulah yang memenangi cintaku
takkan kupersiakan kesetiaanmu
takkan kupersiakan pergorbananmu
aku juga bangga memperisterikanmu
kau cukup bermakna dalam hidupku
janjiku
selagi ada hayatku
kaulah yang satu isteriku.