Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
PRADISTINA MARSYA H1E108003
NADIA AMANAH H1E108008
RISMAWIDHA M H1E108071
Dosen Pengajar :
M. SYAHIRUL ALIM, M.T
Semoga Tuhan selalu menyertai dan membimbing kita bersama dalam upaya
menyelesaikan makalah kuliah. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan
virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Pestisida juga
diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau
menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai
konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan
bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan
untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas
ambang (Faizal, 2010).
Pestisida sintetis telah berhasil menghantarkan sektor pertanian
menuju terjadinya “revolusi hijau”, yang ditandai dengan peningkatan hasil
panen dan pendapatan petani secara signifikan, sehingga Indonesia bisa
mencapai swasembada pangan pada tahun 1986. Dalam revolusi hijau target
yang akan dicapai adalah berproduksi cepat dan tinggi, sehingga diperlukan
teknologi masukan tinggi diataranya penggunaaan varietas unggul,
pemupukan berat dengan pupuk kimia, pemberantasan hama dan penyakit
dengan obat-obatan kimia (Setyono, 2009).
Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber
kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat
digunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida
diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan
tersebut antara lain ditentukan bahwa (Faizal, 2010):
tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi
Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh
Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri
Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi
keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri
Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing
pestisida.
Pestisida berguna untuk mengendalikan berbagai hama serta
mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman sehingga dapat memaksimalkan hasil pertanian. Namun residu
dari pestisida tersebut berbahaya bagi lingkungan. Pestisida mengandung
berbagai senyawa kimia yang dapat menggangu kestabilan komposisi kimia
tanah. Pestisida yang banyak digunakan sekarang adalah dari golongan
hidrokarbon berklor. Pestisida ini mempunyai efek menahun atau
bioakumulatif dan sulit terurai.
Di Indonesia pestisida yang sering digunakan adalah pestisida dari
golongan hidrokarbon berklor seperti DDT, endrin, aldrin, dieldrin,
heptaklor dan gamma BHC. Dampak penggunaan pestisida tidak akan
terlihat langsung, namun akan terasa pada tahun-tahun akan datang.
Beberapa pestisida telah diteliti dapat bersifat carsinogenic agent,
mutagenic agent, teratogenic agent dan menimbulkan penyakit. Selain itu
pestisida dapat menyebabkan pengaruh resisten pada tumbuhan / hama
pengganggu.
Sumber: alken-murray.com
Sumber : portal.navfac.navy.mil
Teknik pump and treat merupakan remediasi secara in-site, air tanah
di ekstraksi dari bawah permukaan tanah kemudian dilakukan treatment
kemudian dikembalikan ke tanah. pemompaan menyababkan air tanah
tertekan dan kontaminan diserap oleh tanah. Air yang telah ditreatmen
kemudian dikembalikan ke tanah dan digunakan untuk melarutkan
kontaminan yang telah diserap tanah.
Sumber: oceanworld.tamu.edu.
Belakangan ini petani mulai beralih ke pertanian organik. Pada
dasarnya pertanian organik ini menganut sistem pengembalian yang berarti
mengembalikan semua bahan organik yang dihasilkan ke dalam tanah. Baik
dalam bentuk limbah pertanaman maupun ternak. Bahan organik ini
selanjutnya dapat terurai menjadi unsur hara organik yang dapat
meningkatkan kesuburan tanah dan mengembalikan keseimbangan unsur
hara dalam tanah.
Residu bahan kimia pada pertanian intensif dapat menimbulkan
dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Selain alasan kesehatan pertanian
organik ini juga diyakini ramah lingkungan karena meminimalkan bahkan
tidak menggunakan bahan kimia dalam proses produksi.
Keuntungan dari sistem pertanian organik selain meningkatkan
kesuburan tanah dan produksi tanaman maupun ternak yaitu mampu
mendukung keseimbangan ekosistem. Dari segi ekonomi dapat mengurangi
biaya penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida. Produk
organik seperti buah, sayuran, dan beras juga memiliki harga yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan produk pertanian intensif atau kimia.
Penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia telah
mampu meningkatkan hasil produksi dalam jangka waktu yang singkat.
Terkadang hasil yang diperoleh menjadi maksimal dan pemberantasan hama
secara terpadu dapat mengurangi dampak serangan hama yang semakin
meningkat akibat penggunaan pestisida kimia sebelumnya (Gumilang,
2010).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan
virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama dan dapat
digunakan untuk mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman
atau bagian-bagian tanaman.
2. Pencemaran pestisida terjadi karena penggunaan pestisida yang
berlebihan serta residu pestisida yang tidak dapat didegradasi tanah
menyebabkan senyawa kimia penyusun pestisida terakumulasi dalam
tanah dan menyebabkan perrubahan ekosistem.
3. Dampak akibat penggunaan pestisida adalah menyebabkan pencemaran
air tanah dan air permukaan, matinya fitoplankton dan ikan di perairan,
ledakan pertumbuhan pertumbuhan tanaman air (eutrofikasi berlebihan)
dan menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.
4. Penaggulanggan pencemaran pestisida pada air tanah yaitu ddengan
melakukan remediasi pada tanah pertanian serta teknik pump and trea
untuk air tanah. pencegahan pencemaran pestisida dapat dilakukan
dengan beralih ke pertanian organik.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu pestisida harus digunakan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah dan secara hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Mursid dan Ari Suwondo. 2004. Kualitas air tanah di daerah pertanian
sayuran sebagai dampak penggunaan pestisida.
http://eprints.undip.ac.id/20205/1/055-ki-fkm-2005-a.pdf
Diakses : 10 November 2011