Anda di halaman 1dari 2

"Katumbiri Kaulinan Barudak"

Upaya Melestarikan Khasanah Budaya di Ambang


Kepunahan
Rabu, 28/07/2010 - 01:57

RETNO HY/"PRLM"
SEJUMLAH anak peserta workshop mencoba membuat mainan tradisional dari daun kelapa
muda pada kegiatan pameran dan festival mainan tradisional yang merupakan bagian dari
peringatan Hari Anak Nasional 2010, "Katumbiri Kaulinan Barudak", bertempat di Museum
Negeri Sri Baduga Bandung yang akan berakhir Minggu (1/8) mendatang.*

BANDUNG, (PRLM).- Sejumlah khasanah seni budaya tradisi yang merupakan warisan dan
kekayaan miliki sejumlah daerah di Jawa Barat lambat laun mendekati kepunahan dan suatu saat
akan hilang sama sekali. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat selaku instansi yang
menangani sektor pariwisata maupun seni budaya memiliki tanggungjawab dalam menangani
berbagai hal berkenaan dengan pariwisata, seni dan budaya.

“Permainan tradisional merupakan salah satu bagian dari pengkayaan khasanah budaya saat ini
membutuhkan perhatian serius dan penanganan dari semua pihak. Hal ini butuh penanganan
bersama-sama,” ujar Sekretaris Disparbud Jabar, Drs. Yanto Subianto M.M, saat membuka
secara resmi pameran dan festival mainan tradisional di Museum Negeri Sri Baduga Bandung.

Dikatakan Yanto, pihaknya memiliki tanggungjawab terhadap berbagai hal yang berkenaan
dengan masalah pariwisata, seni dan budaya. Hal tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang diemban Disparbud Jabar dan sudah menjadi kewajiban segalah hal yang berkaitan dengan
masalah pariwisata, seni dan budaya menjadi perhatian.
Namun demikian, terhadap upaya-upaya yang terus dilakukan jajaran Disparbud Jabar tersebut,
menurut Yanto, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak. “Karena merupakan
warisan bersama, maka sudah menjadi kewajiban bersama untuk memelihara dan menjaganya,”
ujar Yanto.

Meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Disparbud Jabar memiliki anggaran maupun
program kegiatan yang jelas, namun dalam pelaksanaannya tidak akan mampu melaksanakan.
Karenanya, untuk menangani pewarisan serta pelestarian kekayaan khasana senni budaya tradisi
tersebut dibutuhkan penanganan secara bersama-sama semua pihak.

“Kami merasa kalau anggaran yang tersedia sangat terbatas. Demikian pula halnya dengan SDM
(sumber daya manusia) di Disparbud Jabar, karenanya untuk penanganan dibutuhkan kerjasama
dengan semua pihak,” ujar Yanto.

Sementara kegiatan pameran dan festival mainan tradisional yang merupakan bagian dari
peringatan Hari Anak Nasional 2010, bertajuk "Katumbiri Kaulinan Barudak", diselenggarkan
Disparbud Jabar melalui Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga Bandung sejak Sabtu
(24/7) lalu dan akan berakhir Minggu (1/8) mendatang. Selain pameran dengan menampilkan
berbagai koleksi mainan dan permainan yang dimiliki Museum Negeri Sri Baduga Bandung,
kegiatan juga akan diisi dengan workshop dan pemutaran film. (A-87/das)***

Anda mungkin juga menyukai