Anda di halaman 1dari 15

Perencanaan Pariwisata

desa

WISATA

BRA UT

Dosen Pengampu:
Catharina Dwi Astuti Depari, S.T., M.T.

Virya Dharma

13 01 14660

Veronika Niken K

13 01 14707

Fakultas Teknik
Universitas Atma Yogyakarta
2016

Yusnita Oktaviani

13 01 14712

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Latar Belakang
Pada masa reformasi terdapat perubahan
kebijakan dalam paradigma pembangunan nasional, yang
bersifat terpusat berubah menjadi otonom daerah. Hal
tersebut mengakibatkan paradigma bahwa masyarakat
memiliki hak dan kesempatan untuk mengelola sumber
daya alam dalam upaya melaksanakan pembangunan.
Paradigma pembangunan nasional dalam berbagai
bidang termasuk kepariwisataan diharapkan sangat
memperkuat ketahanan sosial budaya masyarakat. Saat ini
mulai muncul banyak kegiatan wisata yang menekankan
unsur pengalaman dan bentuk wisata aktif dengan
menonjolkan budaya lokal.
Pengembangan desa wisata ini dilakukan oleh
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak tahun
2009 untuk mengembangkan desa wisata sebagai wisata
alternatif. Desa wisata yang terdapat di Sleman dinilai
kurang inovatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan desa wisata dan manfaatnya atau pengaruh
terhadap ketahanan sosial budaya dalam desa wisata
Brayut yang berada di Sleman.

Ruang Lingkup
Penulisan

Ruang lingkup substansial mencakup beberapa


aspek yaitu: mengidentifikasi potensi wisata yang terdapat
di Desa Wisata Brayut dan menganalisis hasil identifikasi
potensi wisata, dikaitkan dengan permasalahan yang terkait
dengan perencanaan pariwisata.
Tujuan dan Manfaat
Ruang lingkup spasial adalah bagian dalam dari
Desa Wisata Brayut sendiri. Ruang lingkup temporal adalah
1
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membantu (satu) kali penelitian lapangan.
memberikan ide-ide dalam perencanaan pengembangan
pada Desa Wisata di Kabupaten Sleman khususnya Desa
Wisata Brayut, Yogyakarta.
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui potensi serta kelemahan Desa Wisata Brayut
dengan mempelajari juga potensi dan kelemahan desa
wisata lain. Berdasarkan potensi dan kelemahan tersebut
maka dapat menjadi tolak ukur pengembangan Desa
Wisata Brayut secara terencana.

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Sejarah Desa Brayut

Pada tahun 1997 pemuda dusun Brayut


bernama Budi Utomo yang berprofesi sebagai pengajar
bahasa Indonesia di salah satu lembaga pendidikan
bahasa asing mengajak mahasiswanya yang berasal dari
negara lain untuk berinterakasi langsung dengan
masyarakat Dusun Brayut. Respon masyarakat yang
positif memunculkan ide kreatif untuk mengembangkan
program tersebut ke dalam bisnis pariwisata alternatif
sehingga pada tanggal 14 Agustus 1999 Budi Utomo
mengadakan acara peresmian Yayasan Ani- Ani.
Namun sejak tragedi Bom Bali I tahun 2002
kegiatan wisata alternatif di dusun Brayut praktis terhenti
selanjutnya pada tahun 2003 Aloysius Sudarmadi
mengajak pemuda- pemudi Dusun Brayut untuk
mengaktifkan kembali pariwisata alternatif di Dusun
Brayut. Pada bulan Agustus tahun 2004, Dinas Pariwisata
Kabupaten Sleman meresmikan Dusun Brayut sebagai
Desa Wisata dengan kantor sekretariat di Rumah Joglo
milik keluarga (alm.) Mertorejo selanjutnya juga disebut
Joglo Utama.
Visi Desa Wisata Brayut adalah melestarikan dan
menggali nilai-nilai kearifan lokal sedangkan misi yang
diemban adalah membangun perilaku masyarakat Sapta
Pesona, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah,
dan kenangan, membangun kemitraan antarwarga
masyarakat dan menciptakan peluang usaha jasa
pariwisata berbasis masyarakat.

Desa Wisata Brayut menyediakan ruang


pertemuan. Ruang pertemuan yang dimiliki oleh Desa
Wisata Brayut berupa bangunan Joglo yang terdiri dari
tiga massa bangunan. Masing-masing Joglo dijadikan
sebagai sarana kegiatan kesenian nusantara seperti
karawitan, tari tradisional, dan membuat batik.
Bagi para wisatawan yang ingin menginap juga
disediakan oleh pengelola. Penginapan berupa
homestay yang berada di sebagian rumah warga.
Kebersihan dan kenyamanan sudah kelola dengan baik
sehingga para wisatawan yang ingin beristirahat dapat
menikmati dengan tenang.
Selanjutnya, bagi para wisatawan yang ingin
membeli buah tangan untuk keluarga atau kerabat
sudah disediakan toko cinderamata. Buah tangan yang
dijual merupakan hasil kerajinan tangan dari Desa
Brayut.

Sanggar Tari

Sanggar Batik

Homestay

Toko Cinderamata

Sarana & Prasarana


Ruang Pertemuan Joglo

Pada Desa Wisata Brayut terdapat beberapa


sarana yang mampu menampung kegiatan publik baik
itu berupa seni tari, musik, dan kerajinan tangan.
Meskipun potensi utama desa wisata ini adalah dibidang
pertanian namun Desa Brayut juga melestarikan
budaya nusantara.

Sanggar Karawitan

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Sejarah Tokoh Penggerak


Desa Brayut

Struktur Organisasi
Desa Wisata Brayut

Dusun Brayut mulai menjadi desa wisata


berawal dari gagasan seorang sarjana Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Gajah Mada yaitu

Ketua
Aloysius Sudarmadi

Budi

Utomo

pada tahun 1990. Budi Utomo adalah


seorang dosen di AKINDO dan memiliki profesi lain
sebagai pengajar yang memberi pengajaran bahasa
Indonesia kepada orang asing melalui lembaga
pendidikan.
Bermula di akhir tahun 1990-an, Budi Utomo
mengajak sejumlah mahasiswa asing untuk mengunjungi
dusun Brayut. Mahasiswa asing tersebut tinggal dan
bergaul sembari mengikuti secara langsung kegiatan
sehari-hari dengan warga dusun Brayut. Mahasiswa
asing tersebut diperkenalkan dengan bercocok taanam,
memasak, mengurus rumah serta menyaksikan seni dan
ritual tradisional khas Dusun Brayut.
Respon postif dari para mahasiswa asing
memuncilkan inspirasi Budi Utomo untuk mengolah dan
mengembangkan potensi dusun. Budi Utomo pun
membangun sebuah yayasan pada tahun 1999 yaitu
Yayasan Ani-ani yang berpusat dirumahnya. Yayasan ini
memproduksi gelang, cicin, kalung, dan gantungan kunci
dengan bahan dasar manik-manik dan sebagian
menggunakan logam. Pendirian yayasan ini bertujuan
untuk menjadikan Dusun Brayut
sebagai wisata
alternatif.
Setelah gagasan tersebut sudah dikembangkan
oleh Budi Utomo, seorang ketua Karang Taruna Desa
Brayut, Bapak Sudarmadi tertarik untuk bergabung
dengan Yayasan Ani-ani Jewelry. Bersama Pemerintah
Kabupaten Sleman membentuk forum untuk
mengembangkan Dusun Brayut menjadi desa wisata.
Bapak Sudarmadi selaku divisi promosi menjadikan
dusun Brayut sebagai dusun yang mengusung konsep
desa wisata. Bapak Budi Utomo juga memberi dukungan
dalam promosinya karena saat itu beliau sudah pindah ke
Gondang Legi.

Bendahara
Rusharwati, SE

Sekretaris
Rahmawan Dwi Atmaja

Divisi
Homestay
Andi Setiawani
Priyono
Merin Nur Kasanah
Divisi
Pertanian
Joko Susilarso
Sukamdi
Yadi
Dadi
Divisi
Peralatan
Tuwar
Dicky Syaifudin
Divisi
Konsumsi
Veronica Sri Lestari
Sumini
Warti
Sartini
Marina
Sadinem

Sumber : Jurnal Ketahanan Nasional, XX (2), Agustus 2014:49-57


Divisi
Kesenian
E.Kadaryoko
Sugiyarni

Virya . Niken . Nita

Potensi Wisata

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Budaya Sosial

JOGLO

KERAJINAN TANGAN
TARI TRADISIONAL

KARAWITAN

Melestarikan budaya nusantara dengan adanya


pertunjukan tari tradisional, karawitan, dan adanya
sentra pembuatan kerajinan tangan tradisional
seperti batik ini mampu menjadi daya tarik para
wisatawan

Saat memasuki wilayah kawasan Desa Wisata


Brayut, hamparan sawah yang luas akan
memanjakan mata para wisatawan dengan
nuansa pedesaan yang asri dan hijau. Selain itu,
adanya peternakan yang dikelola dapat menjadi
destinasi para wisatawan. Tak heran jika Desa
Wisata Brayut ini memiliki wisata edukasi
berupa persawahan dan peternakan. Selain itu,
juga menyediakan wisata kuliner karena selain
memiliki hasil perkebunan dan pertanian, Desa
Wisata Brayut memiliki budidaya ikan dan
jamur.

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Sejarah Desa Wisata Brayut


Desa Wisata Brayut merupakan salah satu desa
wisata Yogyakarta yang berbasis pertanian dengan luas
35 hektar. Asal mula nama Brayut bermula dari nama
tokoh tetua Desa Brayut, seorang Kyai yang bernama
Kyai Brayu. Yang kemudian masyarakat sekitar
mengadopsi nama beliau menjadi nama desa, yaitu
Brayut. Desa ini diluncurkan sebagai desa wisata sejak
14 Agustus 1999. Desa Wisata ini dicetuskan oleh salah
seorang pemuda asal Brayut yaitu Budi Utomo. Budi
berprofesi sebagai pengajar bahasa Indonesia di salah
satu lembaga pendidikan bahasa asing. Bermula dari
ajakan Budi kepada mahasiswa yang berasal dari negara
lain untuk berinterakasi langsung dengan masyarakat
Desa Brayut. Setelah itu, mendapatkan apresiasi yang
positif dari mahasiswa asing dan masyarakat sekitar
sehingga memunculkan ide kreatif untuk
mengembangakan Desa Brayut sebagai bisnis wisata
alternatif. Selain berbasis pertanian, Desa Brayut
memilki suatu yayasan, yaitu Yayasan Ani-Ani Jewelry.
Yayasan ini bergerak dibidang kerjinan tangan khas
Brayut.
Namun ketika terjadi tragedi Bom Bali I tahun
2002 kegiatan wisata alternatif di dusun Brayut praktis
terhenti karena ketakutan wisatawan asing untuk
berkunjung dan menetap sementara di Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 2003, Aloysius Sudarmadi atau
lebih dikenal sebagai Sudarmadi ini mengajak pemudapemudi Dusun Brayut untuk mengaktifkan kembali
pariwisata alternatif di Dusun Brayut. Pada bulan
Agustus tahun 2004, Dinas Pariwisata Kabupaten
Sleman meresmikan Dusun Brayut sebagai Desa
Wisata dengan kantor sekretariat di Rumah Joglo milik
keluarga (alm.) Mertorejo selanjutnya juga disebut
Joglo Utama.

Visi Desa Wisata Brayut adalah melestarikan


dan menggali nilai-nilai kearifan lokal sedangkan misi
yang diemban adalah membangun perilaku masyarakat
Sapta Pesona, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah
tamah, dan kenangan, membangun kemitraan
antarwarga masyarakat dan menciptakan peluang
usaha jasa pariwisata berbasis masyarakat. Selain itu,
motto yang dimmiliki oleh desa wisata ini adalah Hijau
Desaku, Lestari Budayaku. Hijau yang merupakan
simbol desa yang berbasis pertanian dan pelestarian
budaya Jawa yakni dalam bentuk arsitektur, kesenian
musik& tari (karawitan dan jathilan), dan batik. Hal lain
yang merupakan ciri khas dari Desa Brayut adalah
wisata kuliner, makanan yang khas yaitu Legondo,
terbuat dari beras ketan yang direbus dengan santan
lalu diberi isian berupa pisang kepok yang di bungkus
dengan daun pisang. Legondo berasal dari kata leganing
kondo yang berarti leganya omongan atau suatu
keputusan yang memiliki titik temu.
Desa Wisata Brayut memiliki arsitektur Jawa
terlengkap, yaitu Joglo, limasan, limasan pacul gowang,
sinom pacul gowang,cere gancet. Selain itu,di sebelah
selatan Dusun Brayut terdapat bangunan bersejarah
peninggalan penjajahan Belanda berupa bunker yang
digunakan sebagai tempat persembunyian warga
Brayut pada peristiwa Clash II oleh Belanda yang
mengakibatkan kontak senjata pada tahun 1949.Lalu,
dapat ditemui sebuah makam tokoh tetua Brayut yaitu
makam Kyai Brayut dan istrinya. Para wisatawan yang
datang dapat mengunjungi makan tersebut.

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Eksistensi Desa Wisata Brayut tidak hanya


dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya,
namun sudah sampai mancanegara. Desa Wisata ini di
percayakan untuk pelaksanaan Ngayogjazz tahun 2012
dan 2014. Bintang tamu dan penunjung yang hadir juga
tak hanya dari Indonesia namun juga dari mancanegara.
Bintang tamu yang hadir pada tahun 2012 antara lain
ESQI:EF (Syaharani and Queenfireworks), Benny
Likumahuwa, Barry Likumahuwa Project, Idang Rasjidi,
Irianti Erningpraja, Eramono Soekaryo, Rio Sidik, Erik
Sondhy, Indro Hardjodikoro, Toninho Horta, Jen
Shyu, Sinten Remen, Shadow Puppet, I Know You
Well Miss Clara, Ketzia, Kampayo, dan lain lain.

Gambar 1.2 Ngayogjazz 2012


Sumber: desawisatabrayut.wordpress.com

Gambar 1.3 Ngayogjazz 2014


Sumber: desawisatabrayut.wordpress.com
Banyaknya penonton dan bintang tamu
Ngayogjazz membuat Desa Wisata Brayut
mengalami kenaikan eksistensi dan ekonomi. Desa
wisata Brayut dijadikan sebagai contoh desa wisata di
Sleman karena hanya dari sebuah dusun namun
dapat berkembang dan memperoleh kesejahteraan
yang memanfaatkan potensi alam sekitar, menjaga
kelestarian budaya, menjaga kebersihan, dan memiliki
penataan ruang yang baik.
Gambar 1.1 Poster Ngayogjazz 2014
Sumber: desawisatabrayut.wordpress.com

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Usia Bangunan
Desa Wisata Brayut memiliki 3 Joglo, yaitu Joglo 1,2, dan 3.
A. Joglo 1

Joglo 2 berusia 200 tahun yakni sejak tahun 1938. Pemilik


rumah ini adalah Ibu Rin Martono Joglo ini selain menjadi
rumah tinggal, juga difungsikan sebagai homestay. Joglo ini
sudah mengalami renovasi pada tahun 1948. Pada hari
biasa rumah ini tidak ditempati, namun masih dirawat
dengan baik oleh pihak keluarga
Dapat terlihat kebersihan yang terjaga pada Joglo 2,
pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.4 Joglo I


Sumber: Survey 2016
Joglo 1 adalah joglo tertua di Desa Wisata Brayut.
Joglo ini dibangun pada tahun 1923. Pemilik dari
joglo ini adalah (alm.) Mertorejo. Dinas Pariwisata
Kabupaten Sleman meresmikan Dusun Brayut
sebagai Desa Wisata dengan kantor sekretariat di
Rumah Joglo milik keluarga selanjutnya juga disebut
Joglo Utama. Selain itu, Joglo 1 ini sudah menjadi
bangunan cagar budaya danSaat ini joglo difungsikan
sebagai tempat pertemuan dan rumah tinggal Bapak
Sumardi.

Gambar 1.6 Ruang Tamu


Sumber: Survey 2016

B. Joglo 2

Gambar 1.7 Kamar Mandi


Sumber: Survey 2016

Gambar 1.5 Joglo 2


Sumber: Survey 2016

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA
B. Joglo 2

C. Joglo 3

Gambar 1.6 Joglo III


Sumber: Survey 2016
Usia joglo 3 adalah 100 tahun. Pemilik Joglo 3 adalaH
Sri Sumaryati. Direnovasi baru-baru ini, dengan
penambahan ruang berupa garasi dan ruang tidur.
Joglo 3 memiliki tingkat privasi yang tinggi karena hanya
boleh dimasuki oleh keluarga dan tamu hanya sampai
di teras rumah. Selain itu, fungsinya hanya sebagai
rumah tinggal keluarga tidak untuk kegiatan
musyawarah dan kegiatan publik lainnya.

Kepemilikan Awal : M Kartopijogo


Kepemilikan Sekarang: Sumartono
C. Joglo 3

Kepemilikan Bangunan
Kepemilikan Awal : Leluhur Ibu Sri
Kepemilikan Sekarang: Ibu Sri
A. Joglo 1
D. Fasilitas Umum
KANTOR CAMAT - HOMESTAY

Kepemilikan Awal : Mertoredjo


Kepemilikan Sekarang: Sumayadi

Kepemilikan Awal : S. Martowidardjo


Kepemilikan Sekarang: Susmiyanto

Virya . Niken . Nita

Definisi

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut


PUSAT SOUVENIR

WISATA

Fungsi Bangunan
Desa Brayut memiliki potensi wisata budaya dari segi arsitektur,
yaitu terdapat jenis rumah tradisional Jawa dari Rumah Kampung,
Joglo, Limasan, Sinom, Lima san Pacul Gowang, Siriganjat (Rumah
gandeng dengan satu talang), dan Sinom Gowang Gepak. Joglo Utama yang
menjadi aula berkumpul telah berumur lebih dari 200 tahun. Keistimewaan
dari joglo ini terlihat pada struktur bambu yang menjadi atap masih terjaga

Kepemilikan Awal : R. Sastrowinoto


Kepemilikan Sekarang: Budi Utomo
HOMESTAY

hingga sekarang tanpa ada pelapukan pada banyak bagian. Hanya beberapa
tali ijuk sebagai sistem pengikat sudah rusak karena digigiti oleh tikus
loteng. Joglo ini pernah digunakan oleh Alm. Bapak Mertojo Suardi sebagai
kantor kelurahan Dusun Brayut.
Penataan ruang yang pada desa ini lebih banyak berorientasi ke
arah Selatan meskipun sekarang pembangunan rumah cenderung
menghadap ke jalan namun pada zaman dahulu orientasi ke arah Selatan
bertujuan untuk menghormati Keraton Yogyakarta. Homestay yang
disediakan dapat bergaya tradisional Jawa dengan penataan kamar yang
khas yaitu Senthong kiri, tengah dan kanan, ada pula yang bergaya modern
untuk menyesuaikan kecocokan selera p engunjung yang datang. Desa
memiliki 3 joglo utama, makam leluhur dan makam penduduk Desa Brayut
yang sudah merencanakan adanya permakaman khusus warga desa.
Joglo 1 dan 2 merupakan pusat pemerintahan pada saat penjajahan Belanda
sedangkan Joglo 3 digunakan senagai pusat pemerintahan setelah Indonesia
merdeka.

Seluruh Homestay merupakan milik pribadi


(warga Desa Wisata Brayut)

Virya . Niken . Nita

Analisis Potensi dan Kekurangan

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Analisis SWOT

Analisis
STRENGTH
(kekuatan)

Potensi Fisik
PEDESAAN
Suasana Desa Wisata Brayut yang
cukup kental dengan suasana
pedesaan menjadi daya tarik
tersendiri khususnya bagi wisatawan
yang menghendaki untuk tinggal di
desa ini.
PERTANIAN & PERIKANAN
Di Desa Wisata Brayut terdapat
sektor pertanian yang didominasi
oleh sawah dan perkebunan, serta
perikanan. Selain itu, hasil tani yang
diperoleh dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
bahkan di jual ke pasar tradisional.
FASILITAS UMUM
Tersedia fasilitas umum seperti :
Homestay.
Kuliner.
Jalan akses kendaraan bermotor
serta pejalan kaki yang aman.
Terdapat Tugu Desa Wisata
sebagai penanda.
Promosi desa wisata yang mudah
diakses melalui media online
maupun media cetak.
RUMAH JOGLO
Rumah Joglo yang terdapat di Desa
Wisata Brayut dirawat dan dipelihara
dengan rutin. Joglo yang terdapat di
Desa Wisata Brayut selain digunakan
sebagai rumah tinggal, juga digunakan
homestay. Hal tersebut bertujuan
agar wisatawan terutama
mancanegara ikut menghargai,
menjaga serta merawat Joglo yang
merupakan rumah tradisional Jawa.

Virya . Niken . Nita

Potensi Non Fisik


PENGELOLA
Desa Wisata Brayut memiliki
pengurus/pengelola yang terdiri dari
ketua, bendahara, sekretaris, serta
divisi-divisi sub kegiatan.
PRODUKSI SOSIS
Di Desa Wisata Brayut terdapat
pabrik sosis (SERAFOOD). Sosis
tersebut diproduksi kemudian di jual
ke pasaran.
PRODUKSI PUPUK
Masyarakat Desa Wisata Brayut
yang bekerja di sektor peternakan
mengolah kotoran hewan ternak
mereka menjadi pupuk kandang
yang digunakan oleh warga

Analisis Potensi dan Kekurangan

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Analisis SWOT

Analisis
WEAKNESS
(kelemahan)

Potensi Fisik
TRANSPORTASI & AKSES
Angkutan umum untuk akses

menuju Desa Wisata Brayut masih


belum memadai.
Akses dari kota Yogyakarta menuju
Desa Wisata Brayut masih susah
ditempuh karena belum terdapat
papan penunjuk arah dari jalan
utama (Jalan Palagan) menuju
pusat desa.

Potensi Non Fisik


PRODUKSI BATIK
Kuantitas dan kualitas produksi kain
batik yang dijual masih terbatas dan
belum memiliki ciri khas desa.

LAHAN PARKIR
Lahan parkir yang tersedia di Desa
Wisata Brayut ini masih sangat
kurang. Lahan tersebut hanya cukup
mewadahi sepeda atau sepeda
motor saja. Jika ada wisatawan
menggunakan mobil/bus
(rombongan) masih diberhentikan di
pinggir jalan kemudian berjalan kaki.
FASILITAS UMUM
Belum terdapat fasilitas pelayanan
umum seperti pos polisi/pos
keamanan dan telepon umum.

OPPORTUNITY
(peluang)

FASILITAS UMUM
Terdapat peluang di bidang
telekomunikasi yang dibantu oleh
pemetintah dan masyarakat luar yang
dimanfaatkan untuk mempromosikan
Desa Wisata Brayut.

Virya . Niken . Nita

PRODUKSI BATIK, SOSIS DAN


PERTANIAN
Pihak pengelola bekerjasama
dengan pemerintah untuk
memasarkan hasil produksi Desa
Wisata Brayut sekaligus dapat
menjadi media promosi.
Sektor pertanian dan batik
semakin dikembangkan untuk
dapat menjadi potensi wisata yang
unggul.

Analisis Potensi dan Kekurangan

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Analisis SWOT

Analisis
THREAT
(ancaman)

Potensi Fisik
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan dapat
terjadi akibat pabrik sosis
SERAFOOD dan dikhawatirkan
dapat merusak potensi alam di
Desa Wisata Brayut.
Pembangunan yang dilakukan
untuk memajukan desa, bisa saja
merusak / mencemari lingkungan.

Virya . Niken . Nita

Potensi Non Fisik


PENCEMARAN BUDAYA
Semakin banyaknya jumlah
wisatawan domestik maupun
mancanegara yang datang ke
Desa Wisata Brayut dikhawatirkan
terjadi pencemaran budaya

Analisis Potensi dan Kekurangan

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Analisis
Kriteria KSPN

1. Memiliki sumber daya pariwisata alam dan


budaya sebagai potensi yang memiliki komponen
daya tarik wisata yang siap untuk dikembangkan.
Penerapan pada Desa Wisata Brayut:
Pertanian
Peternakan (sudah dikembangkan menjadi produksi
pupuk)
Arsitektur Tradisional Jawa (Rumah Joglo, Limasan,
dan sinom)
2. Memiliki posisi dan peran efektif sebagai
penarik investasi yang strategis.
desa wisata brayut sering dijadikan tempat acara
festival - fesitval besar (java jazz) yang dapat menarik
investasi yang besar - besaran.
3. Memiliki potensi strategis sebagai simpul
penggerak sistem pembangunan kepariwisataan di
wilayah sekitar baik daerah maupun nasional
desa brayut merupakan desa pertama yang menjadi
desa wisata. hal ini mempengaruhi desa sekitar yang
mencoba menjadi desa wisata karena dampak positif
dari segi ekonomi masyarakat desa
4. Memiliki potensi tren produk wisata masa depan
Joglo 1 yang berusia 300 tahun telah memiliki setikasi
bangunan cagar budaya sehingga dapat dijadikan
sebagai pilihan objek wisata tradisional dan sangat
langkah di masa depan.

5. Memiliki kontribusi yang signikan dan / atau prospek


yang positif dalam menarik kunjungan wisata
mancanegara dan nusantara dalam waktu yang relatif
cepat
Joglo sebagai homestay dan atraksi membajak sawah. Joglo
digunakan oleh pengelola untuk penginapan wisatawan,
hal tersebut mampu mengenalkan budaya asli Jawa kepada
wisatawan mancanegara maupun nusantara. Selain itu,
terdapat atraksi membajak sawah yang mampu
memberikan suasana pedesaan yang asri kepada
wisatawan.
6. Memiliki citra (image) yang sudah dikenal secara luas
Sesuai dengan motto Desa Wisata Brayut yaitu Hijau
Desaku, Lestari Budayaku. Motto tersebut memberi
simbol bahwa Desa Brayut merupakan desa wisata yang
berbasis pertanian dan budaya.
7. Memiliki kontribusi terhadap pengembangan
keragaman produk wisata daerah
Memproduksi kesenian batik, karena pada umumnya desa
wisata di Sleman hanya menawarkan pesona alam.
8. Memiliki keunggulan daya saing nasional dan
internasional
Desa wisata yang memiliki ragam potensi dan atraksi
budaya dan alam. Meskipun berbasis pertanian, Desa
Brayut mengembangkan potensi peternakan sapi,
perikanan, produksi sosis, produksi pupuk, dan atraksinya
berupa membatik, belajar bertani, belajar tari jawa, jathilan
dan karawitan. Hal tersebut sudah menarik banyak
wisatawan mancanegara untuk berkunjung.

Virya . Niken . Nita

Peta Kawasan

desa

BRA UT

Desa Wisata Brayut

WISATA

Peta Kawasan Desa Wisata Brayut


Lokasi : Desa Pendowoharjo, Kabupaten Sleman, DIY
Keterangan :
HUNIAN

JOGLO 1 (KOMERSIL)

POHON

KOMERSIAL

JOGLO 2 (KOMERSIL)

HALAMAN DESA

KOLAM PERIKANAN

JOGLO 3 (HUNIAN)

SUNGAI

KANDANG TERNAK

JALAN UTAMA

MAKAM

SAWAH / PERTANIAN

JALAN KOLEKTOR

JEMBATAN

LAPANGAN BASKET

JALAN LINGKUNGAN

Virya . Niken . Nita

Anda mungkin juga menyukai