Anda di halaman 1dari 56

KARYA ILMIAH

KUNJUNGAN KE DESA WISATA PENTINGSARI

Rabu, 23 Oktober 2019

Disusun oleh :

Albert L. P / 1

Gregory H / 8

Jackie Jordan. S / 12

Justin Sukamtoh / 18

Ongky S / 27

Jalan Pluit Karang Barat O-VI 8 No.2, RT.1/RW.8, Pluit, Kec. Penjaringan,
Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14450

Tahun Ajaran 2019 / 2020

I|Page
DAFTAR ISI

2|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha karena atas berkat rahmat-
Nya karya ilmiah yang berjudul “Kunjungan ke Desa Wisata Pentingsari” dapat diselesaikan
tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini, untuk memepelajari dan
menganalisa budaya yang terdapat di Desa Wisata Pentingsari. Dalam penyusunan karya ilmiah ini,
kami mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini,
kami ingini menyampaikan terima kasih kepada :

NAMA ORANG

Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak sempurna, maka dari itu, masih dibutuhkan
perbaikan dan pendalaman lebih lanjut. Kami mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat
konstruktif supaya dapat membawa karya ilmiah ini menuju kesempurnaan.

Semoga karya ilmiah ini dapat membuahkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan
diambil. Dengan adanya karya ilmiah ini, pembaca diharapkan mendapat ilmu pengetahuan baru
yang dapat berguna bagi pembaca. Akhir kata, kami berharap bahwa karya ilmiah ini dapat berguna
bagi khalayak umum.

Jakarta, 11 Januari 2020

Penulis

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat sekarang semakin modern seiring berkembangnya zaman

dikarenakan globalisasi. Akibatnya, masyarakat terlalu mengikuti zaman hingga

budaya – budaya yang tradisional sebagian besar hampir dilupakan. Masyarakat lebih

mementingkan apa yang ada di internet. Akibat berkembangnya zaman modern ini,

sikap masyarakat pun menjadi lebih ke arah individualisme, sikap yang lebih

mementingkan diri sendiri atau kelompok tertentu.

Walaupun begitu, sebagian kecil masyarakat tradisional yang masih

mempertahankan budaya – budayanya tersendiri sambil berkehidupan harmonis.

Meskipun budayanya yang tradisional, mereka masih dapat memanfaatkan hal – hal

yang disediakan era globalisasi ini.

Maka untuk itu, pihak SMA Permai mengadakan sebuah kegiatan Live In yang

diselenggarakan pada tanggal 23 – 25 Oktober 2019 di Desa Pentingsari, Kelurahan

Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta . Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kami kepada budaya –

budaya tradisional yang masih dipertahankan di Desa Pentingsari ini serta merasakan

bagaimana rasanya hidup harmonis dalam kehidupan masyarakat pedesaan.

1.2. Perumusan masalah

1. Apa sejarah yang dimilliki Desa Pentingsari?

2. Bagaimana kondisi geografis di Desa Pentingsari?

4|Page
3. Apa karakteristik – karakteristik yang terdapat pada masyarakat di Desa

Pentingsari?

4. Bagaimana cara pengolahan tempe di Desa Pentingsari?

5. Bagaimana sistem pertanian di Desa Pentingsari?

6. Bagaimana sistem peternakan di Desa Pentingsari?

7. Bagaimana cara membatik masyarakat di Desa Pentingsari?

8. Apa saja keanekaragaman hayati yang terdapat di Desa Pentingsari?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1. Mendeskripkan dan menjelaskan sejarah yang dimiliki Desa Pentingsari

2. Mendeskripsikan kondisi geografis Desa Pentingsari

3. Mengenal karakteristik – karakteristik yang dimiliki masyarakat Desa

Pentingsari

4. Meneliti cara pengolahan tempe di Desa Pentingsari

5. Meneliti sistem pertanian di Desa Pentingsari

6. Meneliti sistem peternakan di Desa Pentingsari

7. Meneliti cara membatik masyarakat Desa Pentingsari

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan pelaksanaan penelitian ini, dapat diperoleh manfaat yakni sebagai

berikut.

1. Mengetahui sejarah di Desa Pentingsari

2. Mengetahui kondisi geografis Desa Pentingsari

5|Page
3. Mengetahui karakteristik – karakteristik yang dimiliki masyarakat Desa

Pentingsari

4. Mengetahui cara masyarakat Desa Pentingsari mengolah tempe

5. Mengetahui cara masyarakat Desa Pentingsari bertani

6. Mengetahui cara masyarakat Desa Pentingsari beternak

7. Mengetahui cara masyarakat Desa Pentingsari membatik

1.5. Subjek, Waktu, dan Lokasi Penelitian

Subjek : warga Desa Wisata Pentingsari

Waktu : 23-25 Oktober 2019

Lokasi : Desa Wisata Pentingsari, Keluraha Umbulharjo, Kecamatan

Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

6|Page
BAB II

KONTEKS HISTORIS DESA PENTINGSARI

2.1. Sejarah

Desa Pentingsari pada awalnya merupakan sebuah peninggalan pada

zaman penjajahan Belanda. Salah satu daerah peninggalan zaman Belanda

adalah makam Desa Pentingsari. Pada masa lampau, makam ini berupa

lubang-lubang yang digunakan oleh tentara-tentara revolusioner, tentara

Siliwangi, sebagai tempat persembunyian. Tujuan digalinya lubang-lubang ini

bukan sebagai instrumen pertahanan, melainkan digunakan untuk keperluan

penyerangan, yaitu sebagai tempat penyergapan pasukan Belanda.

Tempat lain yang berupa peninggalan sejarah di Desa Pentingsari

adalah sebuah daerah yang terletak di dekat Kali Pawon. Pada zaman Belanda,

daerah ini dikuasai oleh Pangeran Diponegoro dan para pasukannya.

Bangunan-bangunan yang dulunya terdapat di daerah ini dipakai sebagai

tempat berkumpulnya Pangeran Diponegoro dan Tentara Siliwangi. Pada

umumnya, lokasi ini digunakan sebagai tempat penyusunan strategi untuk

melawan Belanda.

Perjalanan Desa Wisata Pentingsari diawali pada tahun 1990-an

dengan predikat sebagai salah satu dusun miskin di antara desa – desa yang

ada di lereng Gunung Merapi, dengan tingkat ekonomi dan pendapatan

masyarakat yang relatif rendah serta kehidupa masyarakat desa yang

sederhana. Kondisi geografis desa cukup terpencil karena kesulitan akes ke

7|Page
wilayah sekitarnya dan kondisi lahan yang kurang subur dengan luas wilaya

103 ha dengan komposisi lahan pekarangan, perkebunan, daerah aliran sungai,

dan sebagian kecil persawahan. Namun, dengan semangat gotong royong

dalam merawat alam, lingkungan hidup dan kearifan lokal yang diajarkan

masyarakat sebelumnya, telah membuahkan hasil dengan melimpahnya

kekayaan alam, vegetasi, hasil bumi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat

pedesaan yang tetap terjaga dengan baik hingga saat ini.

Pada awal tahun 2008, Desa Pentingsari mulai membangun mimpi

dengan mulai memberikan nilai tambah pada kehidupan sosial, ekonomi, dan

budaya masyarakat desa, namun tetap mempertahankan tradisi, kearifan lokal,

dan budaya masyarakat. Akan tetapi, Desa Pentingsari harus membuka diri

dan membangun interaksi positif dengan masyarakat luar. Dengan berbagai

keterbatasan dan hanya bermodal semangat dan dukungan berbagai pihak,

Desa Pentingsari memberanikan membangun Desa Wisata Pentingsari dengan

harapan ingin maju sejajar dengan desa – desa lainnya.

Latar belakang dari pembangunan desa wisata ini adalah menilai

bahwa pendekatan dengan melalui desa wisata akan mampu memberikan efek

yang luar biasa bagi masyarakat. Hal itu disebabkan dengan desa wisata akan

dapat mengakomodasi semua komponen masyrakat untuk aktif bergerak

sebagai pelaku dan bukan hanya sebagai objek. Selain itu, juga akan dapat

mengajak berbagai pihak lain, baik pemerintah, swasta, maupun perguruan

tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam membangun desa. Desa Wisata

Pentingsari memulai dengan mengelola dan melestarikan lingkungan dan

mengajak masyarakat bersama – sama untuk memiliki kebanggaan terhadap

desanya sendiri. Mengawali kegiatan tersebut bukanlah hal yang mudah

8|Page
karena membangun tanpa bermodalkan materi dan adanya perubahan budaya

petani menjadi penyedia jasa wisata. Namun, dengan dukungan dan

kepercayaan penuh dari masyarakat dan pemerintah dengan berbagai

programnya, membuat masyarakat mampu merencanakan, melaksanakan, dan

mengawasi serta menikmati semua pembangunan yang dilakukan dari, oleh,

dan untuk masyarakat.

Hingga saat ini Desa Wisata Pentingsari, setelah mendapatkan

pendampingan, bantuan pengembangan SDM, dan fasilitas pariwisata dari

berbagai pihak, tingkat kunjungan wisatawan sudah stabil pada jumlah 30.000

– 35.000 orang pertahun dan pada tahun 2015 – 2017 omset dan pendapatan

rata – rata mencapai Rp 150.000.000 – Rp 200.000.000/bulan.

2.2. Kondisi Geografis

Desa Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan

Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa

Pentingsari merupakan sebuah desa yang terletak di kawasan yang

berdekatan dengan lereng gunung merapi dan terletak di lereng obyek

wisata Kali Adem sebelum Lapangan Golf Merapi yang memiliki hawa

udara yang sejuk dan temasuk ke dalam pengembangan pariwisata lereng

Gunung Merapi. Desa Wisata Pentingsari atau yang biasa dikenal dengan

Dewi Peri berada di ketinggian ±600 m di atas permukaan laut dan berada

pada jarak 12,5 km di puncak Gunung Merapi serta sekitar 22 km dari pusat

kota Yogyakarta.

Kondisi lingkungan Desa Pentingsari berupa alam pedesaan berkontur

bukit dan dataran rendah yang diapit 2 sungai (Sungai Kuning dan Sungai

Pawon) yang berhulu di lereng Gunung Merapi. Wilayah Dewi Peri terdiri

9|Page
dari area pemukiman, perkebunan, hutan rakyat, pertanian (padi dan sayur)

serta Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kuning dan Pawon.

Dusun Pentingsari terbagi atas 2 RW dan 4 RT dengan jumlah total

penduduk 399 penduduk dengan jumlah Kepala Keluarga 122, jumlah laki-

laki 162 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 177 jiwa. Mata pencaharian

penduduk Desa Pentingsari yang dominan adalah petani ,namun ada juga yang

memilih untuk menjadi Pegawai Swasta, Pegawai Negeri Sipil. Kepadatan

penduduk 3,6 jiwa/ha.

2.3. Karakteristik

2.3.1. Pendidikan

Tingkat pendidikan yang ditempuh warga Desa Wisata

Pentingsari berbeda-beda. Perbedaan tingkat pendidikan ini juga

mempengaruhi bagaimana warga desa mencari nafkah. Berdasarkan data

yang didapat dari dialog dengan warga desa, tingkat pendidikan terakhir

yang ditempuh warga Desa Pentingsari ada yang sampai Sekolah

Menengah Atas, tetapi juga ada yang hanya sampai Sekolah Dasar.

Minimnya pendidikan yang dijalani warga disebabkan karena

tidak adanya institusi pendidikan atau sekolah di dalam Desa Pentingsari.

Warga desa perlu menempuh perjalanan yang jauh di luar dusun agar bisa

bersekolah. Hal ini mengakibatkan warga lebih memilih untuk belajar

hanya dari pengalaman hidup dan juga dari pengetahuan yang diturunkan

oleh orang tua. Walaupun pendidikan yang ditempuh sangatlah minim,

tetapi warga masih dapat bekerja menjadi petani, peternak, dan lain-lain.

Meskipun begitu, pendidikan sebenarnya secara umum

memiliki definisi yaitu suatu pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

10 | P a g e
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Pendidikan tidak berarti sebagai suatu edukasi sistematis yang ditetapkan

oleh pemerintah yang kita miliki sekarang di sekolah seperti SD, SMP, dan

SMA. Jadi, meskipun warga desa tidak memilih untuk mendapatkan

pendidikan secara lengkap dari perspektif yang lebih sistematis, warga

desa yang memperoleh pengetahuan bertani, beternak, dan lain-lain juga

sudah berpendidikan.

Namun, bukan berarti menempuh pendidikan dengan

bersekolah tidak penting. Dengan bersekolah, seseorang akan memiliki

peningkatan kemungkinan untuk hidup sejahtera, tetapi bukan berarti

seseorang yang bersekolah pasti sejahtera. Selain itu, berdasarkan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

mengatur soal wajib belajar 9 tahun berarti bahwa semua orang harus lulus

dari SMP.

Akan tetapi, warga yang sudah menempuh jenjang SMA juga

tidak sedikit, bahkan sebagian besar dari warga Desa Pentingsari, terutama

generasi mudanya adalah lulusan SMA. Banyak dari generasi muda yang

memilih untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Salah

satu pekerjaan yang cukup ideal bagi mereka adalah PNS (Pegawai Negeri

Sipil). Dengan menjadi PNS, tentunya warga akan mendapatkan

penghasilan yang lebih terjamin, tidak seperti petani yang bergantung pada

kondisi alam. Pada umumnya, warga memilih untuk menjadi PNS karena

penghasilan yang didapatkan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

petani.

11 | P a g e
2.3.2. Agama

Tersebarnya Islam di Yogyakarta dimulai sekitar akhir abad ke-

16 dengan berdirinya Kesulatanan Mataram Islam yang berasal dari

Demak, pindah ke Pajang lalu kemudian ke Kotagede. Wilayah kekuasaan

Mataram kala itu meliputi Jawa bagian tengah dan timur. Perjanjian

dengan belanda pada tahun 1755 memecah Kesultanan menjadi dua,

Yogyakarta dan Surakarta. Kesultanan Yogyakarta ini kemudian dimasa

kemerdekaan berubah menjadi Provinsi Daerah Istimewa. Berdirinya

kerajaan Islam ini berangsur menjadi sarana berkembangnya Islam

menggantikan keyakinan mayoritas yang dianut oleh masyarakat setempat

sebelumnya, yaitu Hindu dan kepercayaan lokal.

Masyarakat Desa Pentingsari menganut agama Islam, Katholik,

dan Kristen Protestan. Mayoritas masyarakat desa ini menganut agama

Islam. Dikatakan hanya sekitar 3 – 4 rumah yang tidak menganut agama

dan kebudayaan Islam. Masyarakat Islam Desa Pentingsari taat menjalani

ibadah mereka seperti, Adzan Maghrib dan sholat.

2.3.3. Mata Pencaharian

Mata pencaharian tentunya menjadi faktor penting dalam

kehidupan berkeluarga seseorang. Uang adalah salah satu faktor utama

untuk membangun sebuah keluarga. Tanpa uang, berbagai macam

kebutuhan pokok dalam kehidupan akan susah untuk dipenuhi.

Sumber mata pencaharian masyarakat Desa Pentingsari

beragam. Ada yang bekerja sebagai petani, peternak, pembatik, pembuat

tempe, penghasil biji kopi, kuli bangunan, tukang kayu, dan lain – lain.

Sebagian besar masyarakat Desa Pentingsari sumber mata pencahariannya

12 | P a g e
adalah dalam bidang pertanian. Hal ini disebabkan karena banyaknya

lahan yang tersedia di Desa Pentingsari. Sehingga, ketersediaan lapangan

pekerjaan dalam bidang pertanian sangat banyak.

2.3.4. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan suatu bagian penting dari suatu

kelompok masyarakat. Kebudayaan memberikan nilai moral, sosial,

agama, kebiasaan, dan lain – lain dari suatu masyarakat. Sehingga,

kebudayaan dapat mempengaruhi cara mereka berpikir, bertindak, dan lain

– lain.

Desa Pentingsari berisi berbagai macam kebudayaan, terutama

kebudayaan tradisional, mulai dari kenduri, gamelan, kreasi janur, tarian

klasik, membatik, dan lain – lain. Kreasi janur antara lain, kreasi belalang,

keris, dan pecut. Janur merupakan sebuah budaya dan karya seni yang

digunakan oleh masyarakat Indonesia, dari Sumatera sampai Papua.

Walaupun begitu, kesenian dan budaya ini semakin pudar setiap tahunnya.

Janur pun juga belum dikenal luas oleh bangsa luar sebagai ikon budaya

Indonesia. Namun, budaya ini masih diterapkan di Desa Pentingsari,

terutama ketika dilaksanakannya adat kenduri.

Kenduri merupakan sebuah kegiatan perjamuan makan untuk

memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya dimana lelaki

harus menggunakan sarung. Untuk wanita, diberikan privasi agar mereka

dapat saling bertukar cerita dengan sesama tanpa gangguan dari kaum

lelaki. Karena, kenduri merupakan sebuah mekanisme sosial untuk

merawat keutuhan, dengan cara untuk memulihkan keretakan, dan

meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol

13 | P a g e
sosial atas penyimpangan dari cita-cita bersama.

Terdapat juga beberapa benda yang dapat dianggap sebuah

kebudayaan untuk masyarakat Desa Pentingsari seperti, Pancuran Suci

Sendangsari, Luweng, Batu Dakon, Batu Persembahan, dan lain – lain.

Pancuran Suci Sendangsari ini dipercaya oleh masyarakat Desa Pentingsari

dan sekitarnya sebagai tempat bertemunya Dewi Nawang Wulan dan Joko

Tarup yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet

muda dengan minum atau cuci muka dengan air ini. Jika dilihat sepintas

dengan mata telanjang, tampak Pancuran Sendangsari ini berupa air yang

keluar dari dalam tebing, namun jika dilihat dengan mata hati, Pancuran

Sendangsari berbentuk keraton yang memiliki tujuh pintu berlapis dan di

setiap pintunya terdapat gerbang pendopo yang dijaga oleh prajurit.

Luweng merupakan salah satu bukti betapa luasnya perjuangan

Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah Belanda di Yogyakarta.

Luweng pada saat itu digunakan sebagai alat masak masyarakat Desa

Pentingsari dalam menyediakan konsumsi bagi tentara Pangeran

Diponegoro, disamping sebagai tempat persembunyian bila dalam posisi

terdesak.

Batu dakon yang ada di Desa Pentingsari ini berbeda dengan

batu dakon yang pada umumnya digunakan untuk permainan anak – anak.

Watu Dakon berasal dari batu cadas yang sangat keras dan berlubang

menyerupai dakon. Disamping memiliki nilai mistis, batu dakon ini konon

masih ada kaitannya dengan objek Luweng. Batu ini dipercaya sebagai

tempat mengatur strategi perang dan meramal nasib pada waktu

perjuangan mengusir penajajah Belanda.

14 | P a g e
Batu Persembahan adalah batu yang terletak di tengah

pematang sawah milik seorang petani di Desa Pentingsari. Menurut mitos,

setiap bulan Suro (bulan Jawa), terdapat tiga ekor kera yang berasal dari

Gunung Merapi dan berdiri pada batu tersebut, setelah itu salah satu dari

kera tersebut menghilang. Kera yang hilang itu dipercaya dijadikan

persembahan kepada ular besar yang dipercaya sebagai anak dari Batu

Klinting yang singgah di Gunung Merapi. Ular raksasa ini dikatakan

sebagai penjaga dari Desa Pentingsari.

Ada juga tempat yang dinamakan Ponteng. Ponteng ini

merupakan tempat pertemuan Sungai Kuning dan Sungai Pawon di ujung

Selatan Desa Pentingsari. Menurut mitos, dipercaya ada sebuah goa

sebagai tempat singgah ular besar anak dari Batu Klinting.

Terakhir adalah Rumah Joglo. Rumah ini merupakan rumah

adat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Rumah Joglo

berada di poros Desa Wisata Pentingsari. Disamping menampilkan

karakterisitk keindahan dan budaya, Rumah Joglo ini dapat digunakan

sebagai tempat pertemuan, diklat, pentas seni dan budaya.

2.4. Teori Penelitian

2.4.1 Pengolahan Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji

kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa

jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh.

stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini

secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada

kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa

15 | P a g e
sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat

pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan

dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk

menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit

degeneratif.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan

miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk

tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada

fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda

dengan tahu, tempe terasa agak masam. Tempe banyak dikonsumsi di

Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh

dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti

daging.

Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia

tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian di sejumlah

negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga

sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus

untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau

memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan

kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan

pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat

didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-

undang.

Terdapat berbagai metode pembuatan tempe. Namun, teknik

16 | P a g e
pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahapan

perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian,

inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.Pada tahap awal

pembuatan tempe, biji kedelai direbus. Tahap perebusan ini berfungsi

sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak

mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai

supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman.

Kulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar miselium

fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi.

Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan, diinjak-injak dengan kaki,

atau dengan alat pengupas kulit biji. Setelah dikupas, biji kedelai

direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai

dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar

diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi.

Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh munculnya bau asam dan

buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus. Bila

pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di negara-

negara subtropis, asam perlu ditambahkan pada air rendaman.

Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga bermanfaat

meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.

Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan

kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji

kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat

pertumbuhan fungi.

17 | P a g e
Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum, yaitu ragi

tempe atau laru. Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan

dikeringkan pada daun waru atau daun jati (disebut usar; digunakan

secara tradisional), spora kapang tempe dalam medium tepung (terigu,

beras, atau tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kultur R.

oligosporus murni (umum digunakan oleh pembuat tempe di luar

Indonesia). Inokulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang sudah

dingin dan dikeringkan, lalu dicampur merata sebelum pembungkusan;

atau inokulum dapat dicampurkan langsung pada saat perendaman,

dibiarkan beberapa lama, lalu dikeringkan.

Setelah diinokulasi, biji-biji kedelai dibungkus atau

ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi. Berbagai bahan

pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya daun pisang, daun

waru, daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja), asalkan memungkinkan

masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk

tumbuh. Bahan pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi

lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk.

Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk

mengalami proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh pada

permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi

tempe. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–

36 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe

yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi,

18 | P a g e
sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya

membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.

2.4.2 Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati

yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan

baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan

hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk

dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau

bercocok tanam.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam

bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya

menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa

kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian

dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat

penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi

dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data

BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan

kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang

sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

Sistem pertanaman dapat bervariasi pada setiap lahan usaha

tani, tergantung pada ketersediaan sumber daya dan pembatas; geografi

dan iklim; kebijakan pemerintah; tekanan ekonomi, sosial, dan

19 | P a g e
politik;dan filosofi dan budaya petani. Pertanian berpindah (tebang dan

bakar) adalah sistem di mana hutan dibakar. Nutrisi yang tertinggal di

tanah setelah pembakaran dapat mendukung pembudidayaan tumbuhan

semusim dan menahun untuk beberapa tahun. Lalu petak tersebut

ditinggalkan agar hutan tumbuh kembali dan petani berpindah ke petak

hutan berikutnya yang akan dijadikan lahan pertanian. Waktu tunggu

akan semakin pendek ketika populasi petani meningkat, sehingga

membutuhkan input nutrisi dari pupuk dan kotoran hewan, dan

pengendalian hama. Pembudidayaan semusim berkembang dari budaya

ini. Petani tidak berpindah, namun membutuhkan intensitas input

pupuk dan pengendalian hama yang lebih tinggi.

Industrialisasi membawa pertanian monokultur di mana satu

kultivar dibudidayakan pada lahan yang sangat luas. Karena tingkat

keanekaragaman hayati yang rendah, penggunaan nutrisi cenderung

seragam dan hama dapat terakumulasi pada halah tersebut, sehingga

penggunaan pupuk dan pestisida meningkat. Di sisi lain, sistem

tanaman rotasi menumbuhkan tanaman berbeda secara berurutan

dalam satu tahun. Tumpang sari adalah ketika tanaman yang berbeda

ditanam pada waktu yang sama dan lahan yang sama, yang disebut

juga dengan polikultur.

Di lingkungan subtropis dan gersang, preiode penanaman

terbatas pada keberadaan musim hujan sehingga tidak dimungkinkan

menanam banyak tanaman semusim bergiliran dalam setahun, atau

dibutuhkan irigasi. Di semua jenis lingkungan ini, tanaman menahun

20 | P a g e
seperti kopi dan kakao dan praktik wanatani dapat tumbuh. Di

lingkungan beriklim sedang di mana padang rumput dan sabana

banyak tumbuh, praktik budidaya tanaman semusim dan

penggembalaan hewan dominan.

21 | P a g e
Bentuk pembudidayaan tanaman di Indonesia dibagi menjadi

sawah, tegalan, dan lahan.Sawah, yaitu suatu bentuk pertanian yang

dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air, baik sawah

irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang

surut.Tegalan, yaitu suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung

pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan

terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya

sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.

Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk

ditubuhi tanaman pertanian.Pekarangan, yaitu suatu lahan yang berada

di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah

rumah) yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian.

Dalam pertanian, salah satu komponen penting yang harus

selalu ada adalah pupuk. Secara umum, pupuk digunakan untuk

meningkatkan kesuburan tanah sehingga tumbuhan yang ditanam dapat

bertumbuh dan berkembang dengan lebih cepat dan membuahkan hasil

panen yang berkualitas tinggi. Berdasarkan bahan dasar

pembuatannya, pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk organik dan

pupuk buatan.

22 | P a g e
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk

hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan. Pupuk organik

mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik

dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi

bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, tumbuhan, atau

campuran dari keduanya. Dari segi bahan penyusunnya, pupuk organik

dapat dibedakan menjadi pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk

kompos.

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan

tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja

ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan

untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-

kacangan) dan tanaman air . Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki

kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam

tanah. Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan

ke dalam tanah atau melalui proses pengomposan.

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan

seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk

kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak

kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan

kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas

seperti ayam, itik dan bebek.

Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya

relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun

kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok

23 | P a g e
digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti

mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan

karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya

lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan

kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur

daun seperti selada, bayam dan kangkung.

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan

bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme

pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa

mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme

dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan

makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah.

Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk

kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob

(tidak melibatkan udara).

Pupuk buatan merupakan pupuk mineral yang diproduksi oleh

pabrik pupuk. Pupuk buatan memiliki berbagai macam jenis

tergantung dari kandungan unsur pupuknya. Pupuk buatan

dapat juga dikatakan sebagai pupuk yang dibuat oleh pabrik

dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga dapat menjadi

nilai jual yang tinggi. Pupuk buatan memiliki variasi jenis yang banyak

tergantung persentase kandungan yang terdapat di dalam pupuk.

Contoh dari pupuk buatan yaitu pupuk NPK, pupuk urea, pupuk KCL,

dan pupuk TSP.

24 | P a g e
Pupuk NPK memiliki persentase kandungan

unsur nitrogen 15%, fosfor 15%, kalium 15%, sulfur 10%, dan

kadar air maksimal sebesar 2%. Pupuk urea CO(NH2)2 memiliki

kandungan unsur nitrogen sebesar 46%. Pupuk KCL memiliki dua

jenis, yaitu KCL 80 dan KCL 90. KCL 80 memiliki kandungan K2O

sebesar 53% dan KCL 90 memiliki kandungan K2O sebesar 58%.

Pupuk Triple Super Phosphate (TSP) memiliki kandungan unsur fosfor

sekitar 44-46% dalam bentuk P2O5.

Selain pupuk, komponen penting dalam pertanian adalah

pembasmi hama atau pestisida. Pestisida atau pembasmi hama adalah

bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau

membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest

("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya

bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia,

ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya,

tetapi tak selalu, beracun. Contoh bentuk pestisida yang berfungsi

secara spesifik untuk membasmi hama tertentu adalah insektisida dan

fungisida.

Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang

dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi

pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan,

kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis

lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman.

25 | P a g e
Insektisida dapat digolongkan menjadi insektisida anorganik atau

sintetik dan insektisida organik atau hayati. Jenis insektisida yang

tergolong ke dalam insektisida sintetik adalah senyawa organofosfat,

senyawa organoklorin, karbamat, pirethrin, dan fumigan. Contoh dari

insektisida hayati adalah silica (SiO2), asam borat (H3BO3), pirethrum,

rotenon, neem, dan bakteri Bacillus thuringiensis.

Fungisida adalah pestisida yang secara spesifik membunuh atau

menghambat cendawan penyebab penyakit. Kebanyakan fungisida

berbahan dasar sulfur dalam konsentrasi yang rendah antara 0.08

sampai 0.5% (jika dalam bentuk cair) hingga 90% (dalam wujud

bubuk). Fungisida dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu

fungisida selektif (fungisida sulfur, tembaga, quinon, heterosiklik) dan

non selektif (fungisida hidrokarbon aromatik, anti-oomycota, oxathiin,

organofosfat, fungisida yang menghambat sintesis sterol, serta

fungisida sistemik lainnya). Fungisida selektif membunuh jamur

tertentu namun tidak menyakiti jamur lainnya. Fungisida juga dapat

dikategorikan sebagai fungisida kontak, translaminar, dan sistemik.

Fungisida kontak hanya bekerja di bagian yang tersemprot. Fungisida

translaminar mengalir dari bagian yang disemprot (daun dan bagian

atas tanaman) ke bagian yang tidak disemprot (ke bawah). Fungisida

sistemik diserap oleh tumbuhan dan didistribusikan melalui sistem

pembuluh tanaman.

2.4.3 Peternakan

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan

26 | P a g e
pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari

kegiatan tersebut. Hewan yang banyak diternakkan di antaranya sapi,

ayam. kambing, domba, dan babi. Hasil peternakan di antaranya

daging, susu, telur, dan bahan pakaian (seperti wol). Selain itu, kotoran

hewan dapat menyuburkan tanah dan tenaga hewan dapat digunakan

sebagai sarana transportasi dan untuk membajak tanah.

Hal-hal yang termasuk kegiatan beternak di antaranya

pemberian makanan, pemuliaan atau pengembangbiakan untuk

mencari sifat-sifat unggul, pemeliharaan, penjagaan kesahatan dan

pemanfaatan hasil. Peternakan dapat dibedakan menjadi peternakan

ekstensif atau intensif, dan terdapat juga peternakan semi intensif yang

menggabungkan keduanya. Dalam peternakan ekstensif, hewan

dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri, kadang di lahan yang

luas, dan kadang dengan pengawasan agar tidak dimangsa. Dalam

peternakan intensif, terutama peternakan pabrik yang umum di negara-

negara maju, hewan dikandangkan dalam gedung berkepadatan tinggi,

makanannya dibawa dari luar, dan hidupnya diatur agar memiliki

produksi dan efisiensi tinggi.

Kebanyakan hewan ternak adalah herbivor atau pemakan

tumbuhan, tetapi ada juga yang omnivor seperti babi atau ayam.

Hewan pemamah biak (ruminansia) seperti sapi dan kambing dapat

mencerna selulosa, sehingga dapat diberi makan rumput di alam bebas.

Selain itu, hewan-hewan itu dapat diberi makan berenergi dan protein

tinggi, seperti tumbuhan serealia dan pakan buatan. Hewan non-

27 | P a g e
ruminansia tidak dapat memakan rumput sehingga harus makan dari

sumber lain.

2.4.4 Membatik

Batik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat

Indonesia saat ini. Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang

unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang

memiliki makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya secara khusus

dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian

pengolahannya diproses dengan cara tertentu.

Batik sudah ada sejak jaman Majapahit dan sangat populer

sampai saat ini. Tidak ada yang dapat memastikan kapan batik tercipta.

Namun, motif batik dapat terlihat pada artefak seperti pada candi dan

patung. Batik yang semula hanya dipakai oleh keluarga keraton,

menjadi pakaian rakyat. Pada awal keberadaannya, motif batik

terbentuk dari simbol-simbol bermakna, yang bernuansa tradisional

Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme. Dalam perkembangannya,

batik diperkaya oleh nuansa budaya lain seperti Cina dan Eropa

modern.

Batik dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan teknik

pembuatannya, yakni batik tulis, batik cap, dan batik lukis. Batik tulis

dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting

untuk menerakan malam pada corak batik. . Motif yang dihasilkan

28 | P a g e
dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang

menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini dipakai

raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.

Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam

stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk

menggantikan fungsi canting sehingga dapat mempersingkat waktu

pembuatan. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni

karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah

karena dapat dibuat secara masal. Batik lukis dibuat dengan

melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan

motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada.

Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut. Batik lukis

ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang

eksklusif dan jumlahnya terbatas.

2.4.5 Keanekaragaman Hayati

Keragaman istilah biologi atau keanekaragaman hayati dapat

memiliki banyak interpretasi. Hal ini paling sering digunakan untuk

menggantikan istilah yang lebih jelas dan lama didirikan, keragaman

spesies dan kekayaan spesies. Ahli biologi paling sering

mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai "totalitas gen, spesies,

dan ekosistem suatu daerah". Sebuah keuntungan dari definisi ini

adalah bahwa tampaknya untuk menggambarkan keadaan paling dan

menyajikan pandangan terpadu dari tiga tingkat tradisional di berbagai

biologis yang telah diidentifikasi menjadi keanekaragaman jenis,

keanekaragaman genetik, dan keanekaragaman ekosistem.

29 | P a g e
Keanekaragaman hayati tidak merata, melainkan sangat

bervariasi di seluruh dunia maupun di dalam daerah. Di antara faktor

lain, keragaman makhluk hidup (biota) tergantung pada suhu, curah

hujan, ketinggian, geografi tanah , dan kehadiran spesies lainnya. Studi

tentang distribusi spasial organisme , spesies, dan ekosistem adalah

ilmu biogeografi. Secara umum, ada peningkatan dalam

keanekaragaman hayati dari kutub ke daerah tropis. Dengan demikian

daerah di lintang rendah memiliki spesies lebih dari daerah di lintang

yang lebih tinggi. Hal ini sering disebut sebagai gradien lintang dalam

keragaman spesies. Beberapa mekanisme ekologi dapat menyebabkan

gradien, namun faktor utama di balik banyak dari mereka adalah suhu

rata-rata lebih besar di khatulistiwa dibandingkan dengan kutub.

BAB III

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

3.1. Pengolahan Tempe

Menurut hasil observasi kami di Desa Pentingsari, cara pengolahan

tempe mereka adalah pertama – tama, mereka mempersiapkan bahan untuk

membuat tempenya terlebih dahulu, yaitu kacang kedelai, daun pisang, koran,

dan rumput mendong. Rumput Mendong (Fimbristylis umbellaris) atau

disebut juga purun tikus adalah salah satu jenis rumput yang hidup di rawa,

30 | P a g e
termasuk anggota suku Cyperaceae. Tumbuhan ini menghasilkan bahan

anyaman, sehingga ia dibudidayakan di beberapa daerah. Batangnya dipakai

untuk membuat anyaman yang berkualitas baik, lebih baik dari anyaman

wlingi. Kacang kedelai yang mereka gunakan diimpor dari luar negeri karena

kacang kedelai hasil impor biasanya lebih besar dan baik warnanya.

Setelah persiapan bahan – bahan tempe, kacang kedelai direndam

selama 1 hari terlebih dahulu. Kemudian, kacang kedelai yang telah direndam

itu disaring atau ditiris untuk memisahkan kulit dan kayunya. Setelah proses

penyaringan selesai, kacang kedelai tersebut direbus selama 1 jam. Setelah

direbus, kacang kedelai itu direndam lagi selama satu malam. Keesokan

harinya, kacang kedelai itu disaring lagi kemudian diremas dan diinjak – injak.

Setelah itu, kacang kedelai dikukus sampai air mendidih dan dituangkan ke

dalam wadah kemudian didinginkan. Proses terakhir dari pembuatan tempe

adalah kacang kedelai itu diberi daun dengan spora dan digosokkan sampai

merata. Setelah itu, dibungkus dengan daun pisang atau daun waru dan

dibungkus lagi dengan koran. Kemudian, diikat dengan tali dan disimpan

dalam wadah selama 1 malam.

Proses pembuatan tempe ini memerlukan waktu kira – kira selama 1

hari 1 malam. Setelah selesai proses ini, tempe akan dipanen dan dijual ke

daerah – daerah sekitar wilayah Desa Pentingsari.

3.2. Pertanian

Sistem pertanian Desa Wisata Pentingsari sudah mengimplementasikan

berbagai macam teknik penanaman yang modern seperti, hidroponik dan

vertikultur serta memanfaatkan tiga jenis sistem untuk hidroponik, yaitu rakit

apung, sistem NFT (Nutrient Film Technique), sistem DFT (Deep Flow

31 | P a g e
Technique). Sudah dapat dilihat bahwa Desa Pentingsari sistem pertaniannya

lumayan maju.

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa

menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi

bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan

air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih

efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang

terbatas. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti

air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara

bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan

nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa

tanah.

Hidroponik di Desa Pentingsari dibagi menjadi 3 sistem yang

diterapkan, yaitu sistem rakit apung, NFT, dan DFT. Hidroponik rakit apung

adalah menanam tanaman dengan cara hidroponik dengan membuat tanaman

mengapung pada media nutrisi dengan penyangga styrofoam. Penyangga

tanaman ini tidak harus dari bahan steroform. Prinsipnya adalah massa jenis

dari penyangga harus lebih kecil dari massa jenis media nutrisi. Sehingga,

tanamannya masih dapat mengapung meskipun ditambah dengan beban

tanaman ketika sudah besar. Namun, sistem ini memiliki beberapa resiko,

yaitu mudahnya terjadi pembusukan pada akar tanaman dan tidak adanya

sirkulasi udara pada akar.

Sistem NFT atau yang dinamakan dengan Nutrient Film Technique

secara umum dipakai untuk tanaman yang memiliki usia pendek, yaitu 30 – 45

hari panen seperti pada tanaman selada dan basil (sejenis kemangi). Prinsip

32 | P a g e
kerja dari sistem NFT mengandalkan sirkulasi air bercampur larutan nutrisi

yang dipompa terus menerus melalui selonjor atau serangkaian pipa (PVC)

atau baki panjang (tray). Tanaman yang ditanam dalam netpot ditancapkan

dalam lubang – lubang yang telah disediakan pada pipa PVC, dimana akar

tanaman akan terus menerus tumbuh ke bawah dan terendam dalam aliran air

bercampur nutrisi. Kerugian dari sistem ini hanyalah jika pada saat listrik

padam dan pompa tidak berfungsi, akar tanaman lama kelamaan akan menjadi

kering dan tanaman menjadi layu / mati.

Sistem Deep Flow Tehnique (DFT) adalah salah satu sistem

hidroponik dimana akar tanaman diletakan pada lapisan air dengan kedalaman

berkisar antara 4-6 cm. Prinsip dasar Hidroponik Sistem Deep Flow

Technique (DFT) adalah mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus-

menerus selama 24 jam pada rangkaian aliran tertutup. Larutan nutrisi

tanaman di dalam tangki dipompa oleh pompa air menuju bak penanaman

melalui jaringan irigasi pipa, kemudian larutan nutrisi tanaman di dalam bak

penanaman dialirkan kembali menuju tangki.

Vertikultur secara umum bisa diartikan sebagai teknik bercocok tanam

secara vertikal dengan menyusun tanaman secara bertingkat dari bawah

keatas. Teknik vertikultur adalah teknik bercocok tanam yang dilakukan

dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan terbatas/sempit agar lebih optimal.

Dengan teknik vertikultur anda bisa menanam 20 sampai 30 tanaman (bahkan

lebih) pada lahan yang hanya berukuran 50 x 50 cm saja. Teknik vertikultur

bisa dilakukan menggunakan berbagai macam wadah (tempat media tanam)

seperti pipa paralon, botol bekas, pot, polybag atau wadah lainnya.

Di Desa Pentingsari juga terdapat pertanian jamur kuping, salak, dan

33 | P a g e
kopi robusta. Cara penanaman jamur kuping ini dilakukan di media baglog.

Pertama, media tanam dibuat menggunakan bahan-bahan berupa bekatul,

serbuk gergaji kayu, kapur, dan air secukupnya. Cara membuat media tanam

jamur kuping adalah dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut hingga

merata. Media tanam kemudian melalui proses yang dinamakan fermentasi.

Media tanam kemudian dimasukkan ke dalam plastik tahan panas dan

dipadatkan dengan cara dipukul pukul menggunakan botol. Kemudian, mulut

botol ditutup menggunakan kapas dan penutup baglog. Setelah itu, baglog ini

melalui proses yang dinamai sterilisasi. Sterilisasi dilakukan dengan

mengalirkan uap air menggunakan pipa ke dalam kubung selama 7 sampai 8

jam dan kemudian didiamkan di ruangan steril sampai suhunya kembali

normal. Kemudian, dilakukan penanaman bibit jamur ke dalam baglog dan

digoyang – goyangkan agar bibit tersebar secara menyuluruh ke semua

permukaan baglog. Setelah itu, baglog ditutup kembali dengan kapas. Jamur

kuping kemudian siap panen setelah 1 bulan. Namun, cara penanaman ini

mempunyai resiko, yaitu adanya kompetisi antara jamur.

Desa Pentingsari juga melakukan pembudidayaan tanaman salak. Salak

ini memiliki perbedaan kelamin yang cukup menonjol, yaitu antara jantan dan

betina, hanya salak jantan yang tidak memiliki buah. Jangka waktu fertil dari

tanaman salak ini dikatakan kurang lebih 25 tahun.

Tanaman salak ini awalnya melalui sebuah proses penyerbukan yang

dibantu oleh petani Desa Pentingsari. Pertama – tama, serbuk sari dari

tanaman salak dikeruk, dijemur, dan kemudain disaring. Setelah serbuk sari ini

disaring, ia akan ditaburkan ke tanaman salak yang berjenis kelamin betina.

Lama waktu untuk panen buah salak ini kira – kira 6 bulan.

34 | P a g e
Tanaman salak di Desa Pentingsari ini tidak menggunakan insektisida

karena, dikatakan populasi serangga hama di daerah itu cukup minim.

Tanaman salak ini dibantu proses pertumbuhannya menggunakan pupuk

kandang dari Desa Pentingsari. Hama yang dimiliki tanaman salak ini hanya

tikus dan tupai. Namun, hewan ini dapat diatasi dengan pemasangan duri dari

batang yang dipetik di atas buah salak.

Tanaman salak di Desa Pentingsari ini dibagi 4, yaitu salak lumut,

salak madu, salak gading, dan salak pondoh. Dikatakan salak madu nilai

jualnya lebih mahal namun susah dirawat. Sedangkan, untuk salak pondoh ini

salaknya paling laku di pasar. Dalam satu kali panen, buah salak yang dapat

diambil seberat ±5 kg.

Selain pembudidayaan salak, Desa Pentingsari juga membudidayakan

kopi robusta. Dikatakan bahwa nilai jual dari biji kopi robusta paling mahal di

antara biji kopi lainnya dan pemeliharannya lebih mudah. Selain kopi robusta,

ada juga jenis kopi arabica dan lambau. Namun, jenis kopi tersebut tidak

dibudidayakan karena kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan habitat

asli dari kopi tersebut sehingga akan sangat sulit, bahkan tidak memungkinkan

untuk menanam jenis kopi tersebut. Contohnya adalah kopi arabica yang

hidup di daerah yang tingginya 1000 m di atas permukaan laut.

Lama waktu yang diperlukan dari penanaman biji okulasi hingga

panen adalah dua tahun. Setelah itu, periode buah kopi dapat dipanen adalah

setiap enam bulan. Buah kopi yang sudah siap dipanen atau sudah matang

akan berwarna merah kehitaman, sedangkan buah kopi yang masih berwarna

hijau memiliki arti bahwa buah tersebut masih terlalu muda.

Sebelum biji okulasi ditanam, lubang selebar setengah meter perlu

35 | P a g e
dibuat sebagai tempat menanam kopi. Penanaman kopi harus di tempat yang

teduh. Namun, sebelum biji okulasi ditanam, lubang selebar setengah meter

perlu dibuat sebagai tempat menanam kopi.Pohon kopi ditanam di lingkungan

yang berada dalam naungan pepohonan yang tinggi dan rindang sehingga

pohon kopi terlindung dari paparan sinar matahari. Naungan dari pepohonan

memperpanjang kelangsungan hidup pohon kopi serta meningkatkan kualitas

dari biji kopi yang diproduksi. Dengan adanya naungan dari pepohonan

rindang, lingkungan di sekitar pohon kopi menjadi lebih aman dari serangan

hama dan penyakit. Selain itu, naungan pohon mengakibatkan pohon kopi

beregenerasi dengan lebih cepat ketika melakukan penyerbukan yang

meningkatkan penyerapan karbohidrat pada batang dan daun sehingga daun-

daun berguguran serta cabang-cabang layu.

Pohon kopi yang tumbuh dalam naungan pepohonan akan

menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

pohon kopi yang tumbuh dalam area yang terpapar sinar matahari secara

langsung. Pohon kopi yang berada dalam naungan akan memproduksi buah

kopi yang lebih besar dan lebih berat. Biji kopi yang dihasilkan pun memiliki

aroma yang lebih wangi dan rasa yang lebih enak.

Penanaman kopi di Desa Pentingsari masih menggunakan sistem

budidaya kopi tradisional, selain menggunakan teknik penanaman dalam areal

yang teduh, tetapi juga menggunakan pupuk alami dan juga pestisida yang

lebih ramah lingkungan. Umumnya, kopi yang sekarang ditanam petani untuk

keperluan produksi industri diberikan pupuk kimia dan insektisida. Namun,

pupuk yang digunakan pada tanaman kopi di Desa Pentingsari adalah

campuran dari pupuk kandang dan pupuk kompos.

36 | P a g e
Formula yang digunakan untuk membasmi hama bukan merupakan

pestisida yang merusak lingkungan, tetapi hanya sebatas air sabun. Hama yang

merusak tanaman kopi adalah hama penggerek. Hama penggerek pun dibagi

lagi menjadi penggerek batang dan penggerek buah. Bedanya penggerek

batang dan penggerek buah adalah bahwa penggerek buah hanya merusak

buah dan penggerek batang hanya merusak batang, serta penggerek buah

ukurannya lebih kecil daripada penggerek batang yang ukurannya relatif lebih

besar.

Ketika, buah kopi yang sudah menunjukkan warna merah kehitaman

dipanen, maka selanjutnya buah akan dibawa dan dipilih sesuai kualitas yang

diperlukan. Hal yang paling penting dalam proses asortasi atau pemilihan

adalah bahwa buah kopi tidak memiliki kecacatan yang disebabkan oleh

penyakit atau serangan hama. Setelah melewati proses asortasi, selanjutnya

buah kopi akan dikupas dengan tujuan untuk memisahkan bijinya dari kulit

buah. Kulit buah kopi sendiri dapat digunakan kembali sebagai pupuk.

Selanjutnya, biji kopi akan dikeringkan di bawah sinar matahari. Lama

waktu pengeringan biji kopi berbeda-beda tergantung atas jenis kopinya. Jenis

kopi robusta sendiri memiliki lama waktu pengeringan selama tiga hari.

Apabila proses pengeringan sudah selesai, maka biji kopi akan dibawa untuk

disangrai. Penyangraian dilakukan di atas kuali atau wajan. Biji kopi disangrai

sampai mengalami perubahan warna dari hijau ke warna kecoklatan. Selama

proses penyangraian, biji kopi dalam wajan harus selalu diaduk agar panas

dari api dapat terdistribusi secara rata ke seluruh biji kopi dan juga agar biji

kopi yang terdapat di bagian bawah wajan tidak gosong. Jika warna biji kopi

sudah berubah menjadi warna kecoklatan, biji kopi tersebut sudah bisa

37 | P a g e
ditumbuk dan disajikan melalui kemasan ataupun secara langsung.

3.3. Peternakan

Peternakan di Desa Pentingsari ini dibagi menjadi 3, yaitu peternakan

ikan nila, ikan lele, dan peternakan kambing. Peternakan ikan nila dikatakan

laku di Yogyakarta dengan nilai jual Rp 35.000,-/kg. Masa pertumbuhan dari

ikan nila ini berjangka dari 3 – 4 bulan sebelum dijual di pasar. Makanan yang

diberikan kepada ikan ini adalah campuran antara pelet dan daun. Makanan ini

diberikan 2 kali sehari. Setelah itu, proses perkembangbiakan ikan nila ini

dilakukan dengan cara meletakkan 2 betina dan 1 jantan di tempat yang sama.

Setelah salah satu dari betina hamil, betina itu dipisahkan ke tempat lain dan

menunggu hingga telurnya menetas. Setelah telurnya menetas, ikan nila betina

ini dipindahkan ke tempat lain karena ada kemungkinan dimana anak –

anaknya akan dimakan oleh ibunya.

Kemudian, ada peternakan lele yang dikatakan lebih mudah namun,

konsumsi harus lebih konsisten dan biaya untuk peletnya lebih mahal. Lele

adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya

meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena

luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak,

sedikit tulang, tidak berduri, dan murah.

Pembudidayaan lele ini memerlukan lahan yang cukup luas dan dekat

dengan sumber air serta jauh dari wilayah penduduk karena kolam lele ini

dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Setelah itu, kolam diberi kapur

untuk membersihkan penyakit – penyakit yang dapat membahayakan lele.

Kemudian, kolam diisi air dan dibiarkan selama beberapa hari agar plankton

dapat tumbuh dan menjadi sumber pakan untuk lele.

38 | P a g e
Terdapat 2 metode untuk pembudidayaan ikan nila dan ikan lele di

Desa Pentingsari, yaitu metode aquaponik dan minapadi. Akuaponik adalah

sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan

hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang

normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan

meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi

hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit

melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air

kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur. Sedangkan, sistem

minapadi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan (combined farming) yang

memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam

untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah. Mina padi dengan

demikian meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana

untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus.

Dan yang terakhir adalah peternakan kambing. Kambing yang diternak

di Desa Pentingsari ada 3 jenis, yaitu kambing Boer, kambing Etawa

Kaligesing, dan kambing Etawa Senduro. Kambing Boer ini berasal dari

Afrika Selatan. Kambing Boer ini beratnya bisa mencapai 120 kilogram

dengan 40 – 50% dari berat itu berasal dari daging yang akan dijual. Kambing

jantan Boer siap untuk indukan pada umur 1,5 tahun sedangkan betinanya siap

pada umur 1 tahun. Masa usia produktif dari kambing ini bisa sampai 6 – 8

tahun.

Ada juga kambing Ettawa Kaligesing yang berasal dari India dan

kambing Etawa Senduro yang berasal dari dataran tinggi dingin Jawa Timur.

Kambing ini dimanfaatkan susu hasil perahannya untuk dijual di pasar sekitar

39 | P a g e
Yogyakarta. Kambing Etawa Kaligesing ini memiliki ciri khas berkepala

hitam / cokelat dan badannya berwarna putih sedangkan kambing Etawa

Senduro ini seluruh badannya berwarna putih.

Kambing – kambing ini setiap pagi diberi makan polar. Polar

merupakan campuran antara sisa gilingan padi, gandum, dan air. Kemudian,

siangnya diberi rumput, dedauanan, atau nangka. Kambing ini pada akhirnya

akan melalui proses pemerahan untuk kambing perah atau proses penjualan ke

pasar untuk kambing penghasil daging.

3.4. Membatik

Proses membatik di Desa Pentingsari ini menggunakan metode batik

tulis. Metode batik tulis ini merupakan metode yang memerlukan teknik,

ketelitian, dan kesabaran yang tinggi. Hal ini disebabkan karena selama proses

pembuatannya, semuanya dilakukan dengan menggunakan tangan atau secara

manual, tanpa menggunakan mesin. Dalam proses pembuatannya juga

diperlukan perhatian yang ekstra, karena lilin yang digunakan dalam proses

membatik perlu dilelehkan, akibatnya lilin tersebut akan menjadi sangat panas

dan dapat menimbulkan luka bakar.

Bahan – bahan yang digunakan dalam proses membatik ini antara lain,

ada canting, kain mori, malam/lilin batik, zat pewarna, wajan dan kompor

kecil, dan taplak. Canting ini merupakan salah sebuah alat menyerupai pensil

yang digunakan untuk melukis motif pada kain mori.

Proses pembuatan motif batik tulis mudah namun, susah untuk

dikuasai. Pertama – tama, kain mori disiapkan terlebih dahulu dan kita

membuat sketsa motif menggunakan pensil terlebih dahulu. Setelah itu,

nyalakan kompor dan letakkan malam/lilin ke dalamnya dan panaskan dengan

40 | P a g e
api kecil hingga mencair dengan sempurna. Kemudian, gunakan canting yang

sudah diisi malam cair dan gambar sesuai sketsa motif yang sudah digambar

sebelumnya. Dalam proses ini, kita harus berhati – hati karena suhunya yang

tinggi, malam dapat tumpah ke atas kulit dan mengakibatkan luka bakar.

Malam ini bertujuan untuk menutupi bagian – bagian yang akan tetap

berwarna putih setelah direbus dengan air pada proses akhirnya. Setelah itu,

kain diambil dan dicelupkan ke dalam zat pewarna yang diinginkan.

Kemudian, kain tersebut dijemur dan dikeringkan. Setelah itu, kain itu akan

dihilangkan lilinnya menggunakan air yang sudah dipanaskan di atas tungku.

Setelah kain sudah bersih dari lilin dan sudah kering, kita dapat melakukan

proses membatik ulang atau lanjut ke proses yang dinamakan “nglorot”.

Proses nglorot ini merupakan proses dimana kain direbus menggunakan air

panas dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang

sudah dibuat pada kain akan terlihat dengan jelas.

3.5. Keanekaragaman Hayati

Di Desa Wisata Pentingsari ini dapat ditemui berbagai macam

keanekaragaman hayati yang indah dan unik penampilannya. Keanekaragaman

hayati ini dapat dibedakan menjadi keanekaragaman hayati tingkat gen dan

spesies. Dari kunjungan ini, sudah dapat terlihat adanya bermacam – macam

spesies yang berhabitat disini beserta perbedaan – perbedaan tingkat gen

masing – masing spesies.

Dari hasil pengamatan kami di Desa Wisata Pentingsari, kami dapat

menemukan berbagai jenis flora maupun fauna. Dapat ditemukan juga

berbagai keanekaragaman tingkat gen pada fauna – fauna di desa itu. Seperti,

perbedaan warna bulu pada ayam – ayam sejenis yang dipelihara disana,

41 | P a g e
perbedaan warna rambut pada kambing, kuda, dan hewan ternak lainnya

beserta perbedaan warna kulit pada ikan nila yang dibudidayakan.

Dapat ditemukan juga bermacam – macam flora yang berhabitat di

Desa Wisata Pentingsari. Masing – masing flora ini memiliki berbagai

keunikan dan penampilan masing – masing. Berdasarkan hasil pengamatan,

kami menemukan 10 macam flora di Desa Wisata Pentingsari, yaitu sebagai

berikut.

1. Gambas (Luffa acutangula)

Gambas atau yang lebih dikenal masyarakat dengan

nama oyong. Gambas ini merupakan kelompok labu – labuan

yang berfamilia Cucurbitaceae dan genusnya Luffa. Gambas

hidup di wilayah Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara.

2. Buah Naga (Hylocereus undatus)

Buah ini merupakan sejenis kaktus dari marga / genus

Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko,

Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga

dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam,

Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini hanya mekar di

malam hari.

3. Markisa (Passiflora flavicarva)

Markisa tergolong ke dalam tanaman genus Passiflora,

berasal dari daerah tropis dan sub tropis di Amerika. Buah ini

berbentuk bulat dan mempunyai biji berselaput kuning.

Markisa ini berasal dari famili Passifloraceae dan genus

Passiflora. Markisa ini biasanya dibagi dua berdasarkan daerah

42 | P a g e
pertumbuhannya, yaitu markisa ungu (Passiflora edulis) yang

tumbuh di dataran tinggi, dan markisa kuning (Passiflora

flavicarva) yang tumbuh di dataran rendah.

4. Kakao (Theobroma cacao)

Kakao adalah pohon budidaya di perkebunan yang

berasal dari Amerika Selatan, tetapi sekarang ditanam di

berbagai kawasan tropik. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan

produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Pohon kakao

berasal dari famili Malvaceae dan genus Theobroma.

5. Jengger Ayam (Celosia cristata)

Jengger ayam atau yang biasa disebut dengan jengger

kotok ini merupakan varietas dari Celosia argentea. Bunga ini

memiliki warna kuning yang cantik dan struktur mahkota

bunga yang sangat unik. Bunga ini berfamilia Amaranthoideae

dan bergenus Celosia.

Jengger ayam merupakan tanaman yang mudah untuk

ditanam dan dirawat karena jengger ayam adalah tanaman yang

berasal dari daerah tropis. Namun, mereka hanya tumbuh di

bulan-bulan tertentu. Mereka tumbuh selama kurang lebih

seperempat tahunan sehingga mereka termasuk ke dalam

golongan tanaman tahunan.

6. Krokot (Portulaca)

Krokot (Portulaca) adalah genus dari tanaman dari suku

Portulacaceae. Terdapat sekitar 40-100 spesies yang ditemukan

di daerah tropis dan daerah bermusim empat. Salah satu spesies

43 | P a g e
yaitu Portulaca oleracea dikenal sebagai tanaman yang dapat

dimakan dan dikenal di beberapa daerah sebagai tanaman

hama.

Beberapa spesies dari krokot berguna sebagai sumber makanan

bagi larva kupu-kupu dan ngengat.

7. Pepermin (Mentha piperita)

Pepermin merupakan tanaman yang sebagian besar

ditanam di Eropa. Tanaman ini telah digunakan untuk

keperluan obat-obatan selama bertahun-tahun. Pepermin ini

memiliki aroma mint yang enak untuk dihirup. Pepermin

berasal dari famili Lamiaceae dan genus Mentha. Pepermin

merupakan tumbuhan hasil perkawinan beda jenis atau hibrida.

Di alam, pepermin tumbuh di daerah yang tergolong

lembab, seperti di pinggiran sungai, serta di daerah yang teduh.

Seperti semua makhluk hidup hasil perkawinan beda jenis,

pepermin juga bersifat steril sehingga ia tidak dapat

berkembang biak secara generatif, tetapi hanya secara vegetatif.

Akar dari pepermin berkemban di dalam tanah dalam

bentuk rhizoma. Pepermin tumbuh dengan sangat cepat

sehingga ketika ditanam, perlu ditanam dalam pot supaya tidak

merambat ke mana-mana. Di luar tempat asalnya, pepermin

dapat bersifat invasif seperti di Australia, Kepulauan

Galapagos, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

8. Salak (Salacca zalacca)

Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa

44 | P a g e
dimakan. Dalam bahasa inggris, buah ini disebut snake fruit

karena kulitnya yang mirip dengan sisik ular. Salak ini

berfamilia Arecaceae dan bergenus Salacca. Salak yang

dibudidayakan di desa ini adalah salak pondoh. Salak pondoh

memiliki ciri khas daging buah yang manis, garing, dan tidak

sepat sewaktu muda. Buah ini menjadi salah satu simbol

penting untuk kepariwisataan Yogyakarta karena salak pondoh

berasal dari Kabupaten Sleman yang terletak di Daerah

Istimewa Yogyakarta.

9. Kopi Robusta (Coffea canephora)

Robusta ini merupakan keturunan beberapa spesies

kopi, terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di

ketinggian 400-700 m diatas permukaan laut, temperatur 21-

24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan

3-4 kali hujan kiriman. Tanaman ini memiliki sistem akar yang

dangkal dan tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga

mencapai 10 meter. Masa berbunganya tidak teratur dan

membutuhkan sekitar 10-11 bulan bagi buahnya untuk masak,

hingga menghasilkan biji kopi yang diinginkan. Selain itu,

robusta juga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit,

sehingga membutuhkan lebih sedikit herbisida dan pestisida.

10. Parijoto (Medinilla magnifica)

Parijoto atau yang disebut juga dengan nama anggur

mawar adalah spesies dari famili Melastomataceae. Parijoto

merupakan tumbuhan yang berasal dari Filipina, yang

45 | P a g e
menyebabkan lahirnya julukan lain dari parijoto, yaitu anggrek

filipina. Seperti tumbuhan anggrek pada umumnya, parijoto

merupakan tumbuhan epifit, di mana ia akan hidup dengan cara

menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya. Namun,

tumbuhan epifit tidak seperti tumbuhan parasit, di mana tumbuhan

parasit akan mengambil nutrisi dari tumbuhan yang ditumpaginya,

sedangkan tumbuhan epifit hanya menumpang pada tumbuhan lain

untuk mendapatkan cahaya matahari.

Parijoto merupakan tumbuhan perenial yang berarti

bahwa tumbuhan tersebut memiliki waktu hidup lebih dari dua

tahun. Parijoto hidup pada daerah yang relatif sejuk, contohnya

saja pada Desa Pentingsari yang berada di dekat daerah

pegunungan sehingga temperatur udaranya lebih rendah

dibandingkan dengan Jakarta. Perawatan parijoto cukup

sederhana, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah

temperatur udara pada lingkungan di mana parijoto ditanam.

Temperatur udara tidak boleh di bawah 15° C dan harus berada

pada tempat yang teduh, tetapi tetap mendapatkan cahaya matahari,

serta udara di sekitar parijoto harus memiliki tingkat kelembaban

yang cukup tinggi.

46 | P a g e
BAB IV

PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA PENTINGSARI

4.1. Pengolahan Tempe

Produksi pengolahan tempe yang terdapat di Desa Wisata Pentingsari

masih menggunakan teknik tradisional, serta SDM (Sumber Daya Manusia)

masih terbatas. Jumlah tempe yang dihasilkan Desa Pentingsari masih relatif

sedikit dibandingkan dengan industri pengolahan tempe seperti industri tempe

di Bantul. Walaupun begitu, pengolahan tempe di Desa Pentingsari tetap

menjadi salah satu sektor pemasukan yang esensial bagi perekonomian Desa

Pentingsari.

47 | P a g e
Tempe yang diproduksi Desa Pentingsari akan dijual di dusun-dusun

lain yang terletak di sekitar Desa Wisata Pentingsari. Namun, tempe juga

dapat dibeli oleh para pengunjung dan wisatawan yang datang untuk

mempelajari proses pengolahan tempe. Tempe yang dijual tidak berukuran

seperti yang dijual di pasar atau supermarket pada umumnya, melainkan

berukuran lebih kecil, tetapi harga yang dipasarkan di kisaran yang sangat

terjangkau, yakni seharga Rp500,00.

Berdasarkan data dari kuesioner, seluruh warga setuju bahwa

pengolahan tempe Desa Wisata Pentingsari masih memiliki ruang untuk

perkembangan. Perkembangan dapat berupa peralatan yang digunakan,

teknologi yang digunakan, dan juga jumlah SDM yang melakukan proses

pengolahan tempe. Dengan adanya perkembangan tersebut, jumlah produksi

tempe akan meningkat sehingga memungkinkan agar tempe Desa Pentingsari

untuk menembus pasaran.

4.2. Pertanian

Berdasarkan data yang diambil dari kuesioner, mayoritas dari

warga Desa Pentingsari berprofesi sebagai petani. Bidang dari para petani juga

berbeda-beda, ada yang bertani padi, kopi, salak, dan lain-lain. Beberapa

petani, juga ada yang menjadikan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian.

Salah satunya yang melakukan hal tersebut adalah Bapak Rubiman selaku

mantan petani. Namun, akibat letusan Gunung Merapi yang terjadi pada tahun

2010, lahan-lahan pertanian banyak yang mengalami kerusakan parah. Hal itu

merupakan alasan dari Bapak Rubiman untuk berganti profesi dari petani

menjadi kuli bangunan.

48 | P a g e
Pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian yang paling

penting bagi Desa Wisata Pentingsari. Selain hasil panen dari pertanian

untuk dijual, tetapi juga dimanfaatkan warga setempat sebagai bahan pangan.

Hasil pertanian juga dijual dalam berbagai bentuk, ada yang dijual dalam

bentuk bahan mentah, tetapi juga ada yang dijual dalam bentuk makanan siap

santap. Makanan siap santap tersebut dijual dalam bentuk buah tangan yang

sudah dikemas, di mana para pengunjung dapat membeli langsung di tempat

pembuatan makanan. Contoh dari makanan kemasan ini adalah kopi, jamur

tiram, dan ubi. Kopi robusta yang dijual sudah dalam bentuk bubuk yang

sudah dikemas, sedangkan jamur tiram dan ubi diolah terlebih dahulu menjadi

bentuk keripik, lalu dikemas.

Beberapa dari warga yang kami wawancara berpendapat bahwa

sistem pertanian yang digunakan masih dapat dikembangkan lagi. Peralatan

yang digunakan masih dianggap terlalu konvensional. Salah satu teknologi

konvensional yang masih digunakan yaitu, menggunakan kerbau atau sapi

sebagai pembajak sawah. Akan tetapi, ada warga yang berpendapat bahwa

sistem pertanian yang digunakan sudah cukup baik dan juga ada yang tidak

memiliki pengetahuan akan sistem pertanian yang digunakan.

4.3. Peternakan

Peternakan yang terdapat di Desa Wisata Pentingsari merupakan

peternakan skala kecil, tidak seperti peternakan skala industrial yang

memerlukan tanah yang sangat luas. Masing-masing warga ada yang memilih

untuk membangun peternakan sendiri. Ada yang mendirikan peternakan sapi

dan ayam di belakang rumahnya. Walaupun begitu, Desa Pentingsari tetap

49 | P a g e
memiliki peternakan lain yang menyokong seluruh perekonomian maupun

kebutuhan pangan desa. Contoh dari peternakan tersebut adalah peternakan

kambing serta peternakan ikan nila dan ikan lele.

Hasil yang diambil dari kuesioner tentang kepuasan akan tata

cara dan fasilitas peternakan memiliki jawaban yang hampir seimbang.

Perbandingan antara yang menjawab tidak puas dan yang puas terhadap tata

cara dan fasilitas beternak adalah 3 : 2. Peternakan yang terdapat di Desa

Pentingsari terkesan sederhana dan memiliki ruang yang banyak untuk

perkembangan. Namun, peternakan bukanlah satu-satunya sektor yang

berperan bagi perekonomian Desa Pentingsari sehingga peternakan dengan

skala yang ada sudah terkesan cukup bagus menurut warga desa setempat

yang menjawab sudah puas akan tata cara dan fasilitas peternakan.

4.4. Membatik

Desa Wisata Pentingsari hanya menyediakan kegiatan membatik

sebagai sarana belajar membatik untuk para pengunjung yang datang ke Desa

Pentingsari. Kegiatan membatik dalam perekonomian desa hanya berasal dari

sektor pariwisata saja. Desa Pentingsari tidak memproduksi kain batik untuk

dijual ke pasaran. Walaupun begitu, desa tetap mendapatkan tambahan

devisa yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Desa

Wisata Pentingsari.

4.5. Keanekaragaman Hayati

50 | P a g e
Keanekaragaman hayati yang didapatkan dari pertanian dan peternakan

Desa Pentingsari dimanfaatkan untuk kepentingan warga demi terciptanya

desa yang sejahtera. Berdasarkan jenis-jenis keanekaragaman hayati yang

telah dibahas, berikut merupakan manfaat dari keanekaragaman hayati

tersebut.

1. Gambas (Luffa acutangula)

Gambas atau oyong pada umumnya digunakan untuk dimasak

sebagai sayuran. Namun, oyong dipercaya memiliki khasiat yang

sangat bermanfaat bagi tubuh. Oyong dipercaya bisa menurunkan

kadar gula darah, yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Barat

sebelum naik haji. Manfaat ini didapat dari kandungan cucurbitasin di

dalam bijinya. Tak hanya berkasiat bagi diabetes, oyong dapat

menyembuhkan penyakit semisal, Radang usus, asma hingga

meningkatkan air susu ibu (ASI). Oyong juga dikonsumsi untuk

mencegah pilek, meredakan radang sendi, nyeri otot, serta

menormalkan siklus menstruasi.

2. Buah Naga (Hylocereus undatus)

Buah naga merah sebagai salah satu buah yang memiliki

banyak manfaat untuk membantu mengatasi dan membantu

menyembuhkan berbagai penyakit. Buah naga memiliki banyak

kandungan vitamin dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat

merekomendasikan buah naga merah, sebagai buah konsumsi yang

bisa digunakan untuk terapi dalam penyembuhan suatu penyakit.

Dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi, buah naga

membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah dan kulitnya. Buah

51 | P a g e
naga mengandung vitam B3 yang berfungsi untuk menurunkan kadar

kolesterol sehingga berperan dalam mengatasi tekanan darah tinggi.

Buah naga mengandung banyak kalsium organik yang berperan dalam

mengurangi kemungkinan terjadinya pengapuran tulang.

3. Markisa (Passiflora flavicarva)

Markisa atau dikenal dengan sebutan passion fruit digunakan

sebagai santapan yang biasanya dipakai untuk membuat jus, kue, dan

hidangan penutup atau dessert. Buah markisa memiliki khasiat untuk

memperlancar dan menyehatkan pencernaan. Markisa kaya akan

vitamin C yang dapat membantu mengoptimalkan imunitas tubuh

terhadap serangan penyakit. Selain itu, markisa juga bermanfaat untuk

mengontrol tekanan darah.

4. Kakao (Theobroma cacao)

Kakao umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan

coklat, yang dikonsumsi oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia.

Selain sebagai sebatas menjadi makanan manis, kakao memiliki

beberapa manfaat lain yang berkhasiat bagi kesehatan. Kakao

mengandung senyawa flavanol yang dapat meredakan gejala depresi

sehingga akan mengangkat mood seseorang. Kakao dapat membantu

menjaga berat badan yang akan mengakibatkan berkurangnya tekanan

darah tinggi dan juga meningkatnya kesehatan jantung.

5. Jengger Ayam (Celosia cristata)

Jengger ayam dapat digunakan sebagai bahan pangan. Hampir

52 | P a g e
semua bagian dari jengger ayam dapat dikonsumsi, ranting muda,

bunga, dan bijinya bisa untuk dimakan. Jengger ayam memiliki

kegunaan unik yaitu dapat mengusir gulma berjenis tertentu ketika

ditaburkan pada lahan pertanian.

6. Krokot (Portulaca)

Krokot dapat dimakan sebagai makanan yang dipercaya

mengandung banyak khasiat, seperti menurunkan berat badan, menjaga

kesehatan jantung, mencegah terkena penyakit strok, menyehatkan

kulit, dan menjaga kesehatan mata.

7. Pepermin (Mentha piperita)

Pepermin umumnya digunakan sebagai perasa pada es krim,

permen, permen karet, pasta gigi, dan lain-lain karena memiliki rasa

yang menyejukkan. Selain itu, pepermin juga dapat dibuat menjadi teh

herbal. Pepermin memiliki manfaat untuk meringankan gangguan

pencernaan, meringankan kram menstruasi, meredakan sakit kepala,

dan menjaga kesehatan gigi.

8. Salak (Salacca zalacca)

Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang

populer sebagai buah meja. Selain dimakan segar, salak juga biasa

dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik

salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak. Buah salak kaya

akan vitamin A, vitamin B2 atau riboflavin, vitamin C, kalsium,

protein, fosfor, potasium, dan serat. Buah salak dapat mengatasi

masalah pencernaan seperti diare, menjaga kesehatan jantung,

mengontrol gula darah, dan juga menjaga kesehatan mata.

53 | P a g e
9. Kopi Robusta (Coffea canephora)

Kopi robusta digunakan dan diolah menjadi minuman yang

mengandung kafein yang berfungsi untuk membuat tubuh terasa segar

karena kafein meningkatkan denyut jantung. Kopi robusta memiliki

aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan

biji kopi lain, seperti biji kopi arabica. Kopi juga mempunyai manfaat

lain, yaitu untuk meredakan sakit kepala, mengurangi risiko diabetes

tipe dua, dan juga menangkal radikal bebas karena kaya akan

antioksidan.

10. Parijoto (Medinilla magnifica)

Parijoto dapat dijadikan sebagai tanaman hias karena

bentuknya yang unik dan indah. Selain itu, parijoto juga

dapat dikonsumsi karena mengandung banyak khasiat.

Dengan memakan parijoto, dipercaya bahwa akan meningkatkan

kesuburan. Parijoto dapat menangkal radikal bebas sehingga

mengurangi risiko terkena kanker karena mengandung banyak

antioksidan. Parijoto juga dapat mengobati penyakit lain seperti

diare dan sariawan, serta menurunkan risiko penyakit jantung.

54 | P a g e
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang kehidupan di Desa Wisata

Pentingsari dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi.

1. Desa Pentingsari merupakan sebuah tempat bekas peninggalan sejarah yang

penting saat masa penjajahan Belanda

55 | P a g e
https://docs.google.com/document/d/1Vv0US605OX085yE-

JaKMXPatOKXMk1ivXFdA5rJWAT0/edit#

56 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai