Anda di halaman 1dari 2

Pelestarian Permainan Tradisional Pada Santri di Perumahan Taman Gading Kecamatan

Kaliwates

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya, tiap-tiap provinsi di Indonesia memiliki
keunikan kebudayaannya masing-masing. Namun, dalam hal ini pentingnya untuk melestarikan budaya.
Salah satu budaya yang menjadi warisan Indonesia ialah permainan tradisional. Dalam
perkembangannya permainan tradisional kurang bisa berkembang dan tumbuh bergenerasi di zaman
modern ini, perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maraknya kebudayaan asing membuat
terkikisnya kebudayaan khas Indonesia. Lebih memprihatinkan lagi, khususnya anak dibawah umur
lebih sering memainkan permainan yang berbasis gadget dibandingkan permainan tradisional. Urgensi
mengenai mulai hilangya permainan tradisional ini telah disampaikan oleh ketua Lembaga
Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi pada saat menemui Presiden Joko Widodo di istana
kepresidenan, Jakarta. Anak anak saat ini lebih memilih permainan pada ponsel ataupun barang
eletronik lainnya karena permainan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, juga untuk
mengetahui hal yang belum pernah mereka lakukan, padahal permainan tradisional tidak kalah dengan
permainan modern. Akibatnya generasi muda kini jarang mengetahui permainan zaman dahulu dan
permainan tradisional hampir punah di era globalisasi masa kini.

B. Gagasan Kami

Oleh sebab itu, sebagai salah satu antisipasi agar tidak terkikisnya permainan tradisional, Tim
Carya Angger membuat PKM-M (Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat)
tidak hanya sekedar mengenalkan saja kepada para santri tetapi dikenalkan esensi dari setiap permainan
tradisional. Kegiatan ini merupakan wujud mengenalkan kembali permainan tradisional dalam program
PKM-M yang berjudul “Upaya Pelestarian Permainan Tradisional Pada Santri di Perumahan Taman
Gading Kecamatan Kaliwates”.

Pada kegiatan ini diberikan sosialisasi pentingnya melestarikan permainan tradisional serta arti
makna disetiap permainan. Tim PKM-M memperkenalkan beberapa permainan tradisional seperti
permainan benteng-bentengan, gobak sodor, congklak, hantu buta. Hal ini bertujuan santri dapat
mengambil arti penting dari permainan tradisional dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya pelestarian permainan tradisional pada santri di perumahan taman gading kecamatan kaliwates
dapat dijadikan awal pentingnya melestarikan permainan tradisional agar tidak punah dan menjadi titik
balik berkembangnya permainan tradisional.

Gambar 1. Kegiatan pengenalan permainan tradisional

C. Metode Pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan action research. Subjek penelitian berjumlah 30 anak. Metode
pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai