Anda di halaman 1dari 10

Banyak sekali orang yang mencari jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan, salah

satunya melalui perDUKUNan. Ilmu yang akan saya paparkan di sini bukan perdukunan
sebagaimana yang biasa para DUKUN lakukan.
Saya ingin memaparkan bagaimana manusia bisa mencapai apa yang ditargetkan ( bukan
apa yang DIINGINKAN ) dengan menggunakan kekuatan dirinya sendiri. Disini saya hanya
membahas kekuatan manusia untuk memperoleh REJEKI sesuai dengan apa yang
DITARGETKAN saja walaupun sebenarnya manusia diberi kemampuan untuk mencapai
apapun yang ditargetkan.

Ada pra syarat yang harus dilakukan jika Anda mau mempraktekan Ilmu Langka ini,
apabila Anda sudah berhasil menjalani pra syarat tersebut Anda baru boleh mempraktekan
Ilmu Langka ini, sebab keberhasilan menjalani pra syarat ini akan menjadi tolok ukur
keberhasilan mempraktekan Ilmu Langkan ini, Artinya Anda akan melakukan pekerjaan yang
sia-sia, sudah banyak waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan tetapi tidak akan
memperoleh hasil.

Jika Ujian / Tesnya LULUS Anda baru boleh meneruskan membaca penjelasan saya, tapi jika
belum LULUS lebih baik akhiri saja membaca tulisan berikut, bahkan lupakan saja bahwa
Anda seakan tidak pernah berjumpa denga tulisan saya ini

Baiklah jika Anda serius ingin mempraktekan Ilmu Langka ini anda harus di UJI / TES
dulu dengan UJIAN / TES yang sangat sederhana.
Cermati tata urutan dan persyaratannya :
1. Ajak seseorang dewasa ( jika Anda laki-laki maka ajak laki-laki, Jika Anda perempuan
ajak juga perempuan )
2. Siapkan sejumlah uang tunai ( nominal tidak mengikat, boleh ratusan rupiah atau
bahkan ratusan ribu rupiah )
3. Perintahkan seseorang dewasa itu untuk berdiri tegak dengan satu kakinya diangkat
( boleh kaki kiri atau kaki kanan yang diangkat ) kemudian Anda pegang salah satu
tangannya ( boleh tangan kiri atau tangan kanannya ) kemudian Anda tekan ke
bawah sekuat tenaga Anda.
4. Perhatikan orang tersebut apakah sempoyongan ( terbawa oleh tekanan Anda tadi
atau kuat bertahan sehingga orang tersebut tetap tegak )
5. Jika orang tersebut tetap tegak atau tidak sempoyongan berarti UJIAN / TES anda
sudah GAGAL, Anda tidak perlu meneruskan UJIAN / TES berikutnya.
6. Jika orang tersebut sempoyongan maka Anda boleh meneruskan UJIAN / TES ini
7. Berikan sejumlah uang tersebut kepada orang yang sedang anda gunakan untuk
Ujian / Tes tersebut disertai dengan perintah “ Silahkan Bapak / Ibu / Saudara hitung
40 hitungan dan rasakan bahwa uang yang Bapak / Ibu ? saudara pegang
memberikan kekuatan tenaga sejak dimulainya hitungan ke 1, semakin banyak
hitungan semakin kuat diri Bapak / Ibu / Saudara.
Marilah kita hitung ….. satu, dua, tiga …….. “
8. Seterusnya biarkan dia menghitung sendiri sampai selesai 40 hitungan
9. Setelah dia menyelesaikan hitungannya lalu tepuk punggungnya sambil Anda
katakanan “ Anda benar-benar sudah kuat sekarang “
10. Anda lakukan seperti nomer 3 di atas
11. Perhatikan seperti nomer 4 di atas
12. Jika orang tersebut sempoyongan berarti Anda GAGAL, berarti anda tidak bisa
meneruskan UJIAN / TES berikutnya
13. Jika orang tersebut tetap tegak walaupun Anda tekan sekuat tenaga Anda maka
Anda dinyatakan LULUS Ujian / Tes
Secara pribadi saya ucapkan SELAMAT & SUKSES Anda calon orang yang bisa
mempraktekan Ilmu Langka ini

14. Langkah berikutnya adalah meng-IKHLASKAN uang yang dipegangkan kepada orang
yang anda gunakan untuk UJIAN / TES tersebut menjadi miliknya.

Jumlah Uang dan tingkat ke-IKHLASAN Anda sangat menentukan keberhasilan Anda
mempraktekan Ilmu Langka ini.

15. SELAMAT Anda boleh mempraktekan Ilmu Langka ini, namun sebelumnya Anda
harus mengerti cara bekerjanya Ilmu Langka ini.
Oleh karenanya Anda harus benar-benar mempelajarinya, huruf demi huruf kata
demi kata Anda pahami dengan benar.

Diantara mahluk Tuhan yang lain, Manusia adalah mahluk yang paling sempurna,
Manusia diberi kemampuan untuk memanfaatkan alam dan isinya oleh sang Pencipta Allah
Tuhan semesta alam ini. Sayangnya masih terlalu banyak orang yang tidak tahu bahwa
dirinya mempunyai kemampuan yang luar biasa melebihi kekuatan mahluk Tuhan yang lain,
sehingga masih banyak manusia yang justru meminta pertolongan kepada mahluk Tuhan
yang lebih lemah dari manusia itu sendiri. Padahal jikalau mereka tahu tentang kekuatan
dirinya dipastikan orang tersebut cukup dengan memanfaatkan kekuatan dirinya itu, tidak
perlu bahkan pasti tidak mau meminta pertolongan kepada mahluk Tuhan yang lain.

Manusia diciptakan oleh Tuhan sarat dengan teknologi, semua serba pasti, siapapun
yang melakukan hasilnya sama. Karena sifatnya teknologi maka bekerjanya organ tubuh
manusia itu tidak terpengaruh oleh siapa yang melakukan.
Kalau kita analogikan dengan hukum alam misalnya “ HUKUM GRAFITASI “ Jika seorang Raja
naik keatas pohon entah sengaja atau terpeleset dia tetap akan jatuh ke bumi. Ini memberi
pengertian bahwa HUKUM GRAFITASI tidak akan menanyakan apakah itu Raja atau Rakyat,
apakah itu disengaja atau terpeleset hukum itu akan melakukan hal yang sama ( ADIL ) dia
tetap jatuh ke bumi. Bukan karena dia seorang Raja sehingga tidak jatuh ke bumi atau bukan
karena dia terpeleset maka tidak jatuh ke bumi. Siapapun dan apapun alasannya hukum
GAFITASI itu akan bekerja sesuai dengan kodratnya. Menjatuhkan benda ke bumi.

Manuisa diciptakan dengan teknologi yang begitu canggih oleh TUHAN, Anda bisa
memperhatikan bahkan mempelajari satu demi satu dari semua yang berkenaan dengan diri
anda maupun hubungannya dengan alam semesta ini. Bagaimana organ tubuh anda
bekerja, semua serba otomatis, bagaimana diri anda ber interaksi dengan isi alam ini, semua
tertata dengan rapinya. Serba otomatis dan tidak pernah salah.

Perhatikan organ tubuh anda, mata misalnya, ketika bersedih akan keluar airnya
yang kita sepakati bernama air mata, Kenapa yang bersedih hatinya tapi yang keluar air
adalah matanya. Ini teknologi Tuhan jadi siapapun pelakukan apakah itu pejabat atau rakyat
mereka akan memperoleh hasil yang sama, keluar air matanya jika bersedih.

Kalau kita analogikan sebagaimana barang, manusia adalah juga hasil produksi
ciptaan TUHAN, sehingga Tuhan menyertakan juga Buku Petunjuk Operasionalnya ( SOS =
standard operating system ) agar manusia bisa mengoperasikan dirinya sesuai dengan
fasilitas yang disediakan oleh Penciptanya

Tentunya ada pada kitab suci yang diturunkan lewat para utusannya
Karena saya Muslim maka memahaminya lewat kitab suci saya yaitu Al Qur’an

Misalnya salah satu ayat yang menjelaskan bahwa Al Qur’an adalah petunjuk bagi
manusia terdapat pada Surat Al Baqoroh ayat 186,

Siapapun manusianya, tidak mengenal jabatan, pangkat, kekayaan bahkan Ustadz


atau santri ( guru apa murid ) petunjuk di dalam Al Qur’an itu berlaku umum untuk semua
manusia.

Saya ambil contoh di dalam ayat 11 surat Ar Radu “ Allah tidak akan merubah nasib
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya “ ( terjemah lengkapnya silahkan
buka Al Qur’an tarjamah )
Hal tersebut mengandung pengertian bahwa Tuhan memberi kebebasan kepada manusia
untuk berbuat di muka bumi ini. Bagi yang suka pahala juga disediakan jalannya tapi bagi
yang suka dosa juga ada jalannya. Bagi yang mau kaya ada jalannya tapi bagi yang mau
miskin juga disediakan jalannya. TUHAN telah menyiapkan perangkat lunaknya
( softwarenya ) pada tubuh manusia, jadi jangan salahkan TUHAN atas apa yang terjadi
pada diri Anda, karena Andalah sendiri yang menjadikan diri Anda seperti apa.
Kita dapat menganalogikan bahwa kehidupan manusia ini ibarat seorang koki yang
dihadiahi dapur dengan segala peralatan dan perlengkapannya, koki itu bisa masak apa saja
sesuai dengan kemauannya. Atau ibarat seorang pelukis yang dihadiahi segala peralatan dan
perlengkapan lukis, dia bebas melukis apapun yang dia inginkan.
Demikian juga kehidupan manusia, sesuai dengan ayat 11 surat Ar Radu tersebut.

Mungkin sampai disini anda bertanya dalam hati, kenapa saya tidak mengingini
hidup miskin malah nyatanya menjadi orang miskin ?
Anda benar …. Jika anda mempunyai pertanyaan seperti itu maka Anda benar-benar harus
mengkuti penjelasan saya sampai tuntas agar dalam mempraktekan Ilmu Langka ini berhasil
dengan sempurna.

Manusia pada umumnya focus pada keinginan, bukan kepada Target, Padahal
dengan teknologi penciptaan manusia, Tuhan telah membuat system yang secara otomatis
mengarahkan apa-apa yang difokuskan oleh manusia lewat organ tubuhnya yang bernama
hati dan pikirannya. Manusia akan memperoleh apa-apa yang dipikirkan dan dirasakannya.
Jika manusia focus dengan keinginnya maka mereka juga akan memperoleh
keinginannya itu, jika mereka focus pada Targetnya maka mereka juga akan memperoleh
apa yang ditargetkannya

Berikut saya sampaikan sebuah ceritera dari seorang Ibu rumah tangga yang
suaminya begitu kejam, galak dan jahat. Ibu ini bertanya kepada saya “ Pak, Bapak pernah
menyampaikan dalam sebuah ceramahnya bahwa Tuhan PASTI mengabulkan semua
permohonan hambanya, kenapa sudah ber tahun-tahun saya berdo’a kepadaNya tidak
pernah terkabul, setiap hari saya selalu memohon agar diberi kekuatan oleNYA dalam
menghadapi suami saya yang kejam itu, tetapi mengapa sampai saat ini suami saya tetap
kejam saja ya Pak. Apakah do’a saya tidak atau belum terkabul ya ? “
Sambil sedikit tersenyum saya baik tanya “ Lho memangnya Ibu sekarang sudah cerai
sama suami Ibu “
Jawabnya “ Ya tidak pak, saya masih setia pada suami saya pak “
Jawab saya “ Nah itu tandanya do’a Ibu dikabulkan oleh TUHAN “
“ Hah …. “ Ibu itu semakin bingung dengan jawaban saya, lalu saya segera
menjelaskannya.
Begini Ibu : Karena Ibu memohon kepada TUHAN agar diberi kekuatan dalam menghadapi
suami Ibu yang kejam itu maka Tuhan mengabulkannya dengan memberi kekuatan kepada
Ibu, walaupun suami Ibu kejam, buktinya walau Ibu dikejami oleh suami Ibu sampai saat ini
Ibu masih bersedia jadi Istrinya. Jika Tuhan tidak mengabulkan permohonan Ibu pastinya Ibu
sudah tidak kuat jadi istrinya dan sudah minta cerai Bu.
Kalau Ibu menargetkan agar suami Ibu menjadi suami yang penyayang Ibu minta saja pada
Tuhan agar suami Ibu menjadi Suami yang penyayang.

Dengan penjelasan saya tersebut si Ibu manggut-manggut mengakui kesalahan cara


berdo’anya.
Dari ceritera itu Anda dapat menyimpulkan bahwa Tuhan mengabulkan do’a hambanya
sesuai dengan apa yang di FOKUSKAN bukan pada yang di ANGANKAN. Ibu itu fokusnya
pada kekuatan dirinya untuk menghadapi suaminya yang KEJAM bukan pada perubahan
sikap suaminya untuk menjadi suami PENYAYANG.

TUHAN berfirman dalam surat Al Mukmin ayat 60 ‘ Ud’uni astajib lakum “ Mintalah
kepadaku niscaya aku kabulkan. Tuhan sendiri yang menciptakan system yang memberitahu
bagaimana system itu bekerja tapi kadang manusia tidak yakin bahwa system itu jika
dijalankan pasti benarnya, sehingga masih banyak manusia yang justru yakin sama orang
lain ketimbang pada dirinya sendiri.tidak percaya kepada petunjuk pada si pembuat system,
mereka lari ke DUKUN minta dido’akan agar sukses usahanya. Padahal pada dirinya sendiri
ada suatu kekuatan yang dapat digerakkan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya
dan semua petujuknya sudah dituangkan dalam kitab sucinya sebagai manual book
kehidupan manusia.

PRODUK PABRIKAN = MANUSIA

Jangankan produk ciptaan TUHAN yang bernama manusia, produk pabrik buatan
manusia saja untuk produk teknologi, pada umumnya disertai dengan buku petunjuk
pengorasiannya ( manual book ), dimaksudkan oleh pembuatnya agar produk tersebut bisa
berjalan sesuai dengan kehendak pembuatnya.
Hand Phone ( HP ) dipasarkan sampai kepada Anda juga disertai dengan petunjuk
pemakaiannya, jika anda melakukan tindakan sesuai dengan petunjuknya hasilnya pasti
benar tapi jika anda coba simpangkan dari petunjuknya hasilnya pasti salah.
Saya ambil contoh : Jika anda pengguna layanan Telkomsel, anda ingin mengetahui sisa
pulsanya tinggal berapa anda cukup tekan *888# ok/yes, maka keluarlah apa yang anda
minta yaitu sisa pulsa anda sekian … sekian …
Terlepas anda percaya atau tidak, mengerti atau tdak, suka atau tidak, ketika anda tekan
*888# ok/yes pasti keluarnya jawaban sisa pulsa

Mungkin anda akan coba-coba menanyakan sisa pulsa Telkomsel dengan cara anda
sendiri, menurut kemauan anda, tidak menuruti system yang dibuat oleh pembuatnya
misalnya dengan menekan *887# ok/yes, apa jawaban yang keluar ? Pasti bukan sisa pulsa
tapi jawabannya pasti transaksi terakhir, apakah itu untuk sms atau untuk telpon.

Si HP ( atau teknologinya ) tidak pernah menanyakan apakah pelakunya mengerti


atau tidak tentang system teknologi seluler, dan si HP juga tidak pernah protes kepada
pelakunya apakah itu orang beriman atau apakah itu orang tidak beriman ketika melakukan
system teknomolinya pasti si HP tersebut akan memberikan jawaban yang sama.

Satu lagi …… saya berikan analogi SMS

Suatu ketika anda pernah mengetik SMS tapi ada tulisan yang salah, lalu belum
sempat anda perbaiki tiba-tiba di klik send/kirim, apakah anda mampu menarik kembali
dengan komplen kepada Hp anda agar jangan dikirim karena ada tulisan yang salah atau
bahkan salah kirim ? tentu saja tidak. Bahkan kalaupun anda sangat khawatir dengan SMS
yang tidak sengaja anda kirim, mungkin sampai HPnya anda banting, SMS itu tetap
terkirim saja sampai ke alamat yang dituju ( nomer Hp yang dituju)

Teknologi itu buatan manusia, apalagi teknologi ciptaan TUHAN yang menciptakan
manusia ini pastinya tidak bakalan ada yang salah.
Lalu apa yang harus dilakukan agar anda tidak sampai salah menggunakan teknologi ciptaan
TUHAN itu. Jawabnya sederhana, “ Pelajari buku petunjuknya ( Al Qu’an dan Sunnah
RasulNYA ) dan lakukan dengan hati-hati agar terhindar dari kesalahan “
Suatu waktu saya pernah ditanya oleh teman saya seorang yang ahli ibadah, rupanya
dia kecewa karena sudah bertahun-tahun dia rajin shalat Dhuha sama sholat Tahajjud tapi
menurut dia rejekinya tetap seret, tidak mendapat kemudahan, sampai-sampai dia
mengatakan apakah malaikat Mikail ( malaikat pembagi Rejeki ) tuli tidak mendengar
permintaannya yang dilantunkan setiap siang dan malam.
Dia mempercayai bahwa sholat Dhuha itu adalah sarana memohon Rejeki tapi tidak
memperoleh apa yang ia harapkan, akhirnya saya jawab sekenanya
Begini saudaraku : Teknologi Shalat Dhuha memang permohonan khusus Rejeki ( perhatikan
isi do’a sholat Dhuha ), tapi kebanyakan kita keliru kalau tidak mau dikatakan salah.

Sejak saat niatpun sudah salah, kita niatnya bukan LILLAH ( bukan karena TUHAN ) lagi tapi
niatnya menginginkan Rejeki yang banyak dan mudah, maka sedikitnya ada 3 kesalahan :
1. Salah niat – Ibadah yang benar adalah karena Allah ( Tuhan ) sebagai Khaliq,
kebanyakan manusia ibadah malah menyembah kepada Napsu ( dalam hal ini adalah
Rejeki ) termasuk syirik
2. Salah niat – memperoleh rejeki yang BANYAK, sementara andapun tahu bahwa
banyak itu tidak ada ukurannya, 10 bisa banyak tapi 1000 bisa juga sedikit. Padahal
system bekerja dengan pasti, jelas ukurannya. Kalau banyak sebutkan berapa
jumlahnya.
3. Salah niat - diberi jalan rejeki yang mudah. MUDAH juga tidak jelas ukurannya,
apakah cara A akan lebih mudah dianding cara B ? semua relative sekali, tergantung
kepada siapa yang memaknai

Sebagai kesimpulannya bahwa ketika anda meminta harus spesifik, kalau banyak maka
berapa jumlahnya, kalau mudah apa kriteria mudahnya, kalau waktu kapan anda
butuhkan, tahun kapan, tanggal kapan dan hari apa target Anda.

Lakukan Tes Otak Anda, caranya … ?

Sebelum Anda tidur setelah Do’a mau tidur programkan


pada otak Anda untuk bangun malam, Jam berapa anda
harus bangun, jika ingin lebih spesifik sampai menitnya anda
tentukan, misalnya saya nanti bangun pada jam 02.05 menit

( Catatan : tidak boleh pakai alarm atau minta dibangunkan )

Jika anda sudah mampu bangun tepat dengan waktu yang


anda programkan berarti Anda sudah benar-benar siap
mempraktekan
Jika belum berhasil ulangi lagi pada malam berikutnya
sampai berhasil / LULUS

Mempraktekan jika belum LULUS uji


Anda sudah lulus tahapan di atas, tinggal beberapa langkah lagi Anda sudah saya
perkenankan mempraktekan .

Kalau Anda sudah meyakini Manual Book kehidupan manusia adalah kitab suci ( Al Qur’an –
bagi muslim ) maka anda harus 100 % yakin bahwa apa yang ada di dalamnya pasti benar
adanya. Siapapun pelakunya hasilnya sama karena sifatnya teknologi.

Pada Surat Al An’am ayat 160 “ Man jada bil khasanati falahu ‘asru amstaliha, wa
man ja-a bisysyayyiati wala yuza illa mistlaha “
berbuat satu kebaikan maka TUHAN akan membalasnya 10 kali lipatnya, dan
barang siapa berbuat suatu kejahatan maka TUHAN tidak akan membalasnya kecuali
setimpal dengan kejahatannya itu.
Teknologi tidak melihat atau mempertanyakan siapa pelakunya ( barang siapa ), siapapun
yang melakukan hasilnya sama, apakah orang itu mengerti ayat tersebut atau tidak, apakah
orang tersebut sengaja atau tidak. Teknologi juga tidak mempertanyakan pelakunya itu
pejabat atau rakyat, orang kaya apa miskin bahkan ahli ibadah atau ahli maksiat, semua
menjalani hokum tersebut.
Gambarannya seperti berlakunya hukum grafitasi atau penggunaan teknologi Hp /
SMS yang saya jelaskan di atas.

TUHAN tahu persis tentang semua ciptaannya, termasuk tentang apa yang
bakal terjadi pada diri manusia. Kalau diperbandingkan antara orang yang
pikiran positif dengan yang pikiran negative itu antara 1 : 10 sampai
1 : 700, maka jika TUHAN tidak maha murah mestinya kalau 1 kebaikan
dibalas dengan 10 bahkan sampai 700 kali maka demikian juga kalau
kejahatan, namun karena sifat Maha murahnya TUHAN sehingga jika
seseorang berbuat jahat maka hanya dicatat sesuai dengan jumlah
kejahatannya saja ( tidak dilipat gandakan )

Saya yakin suatu waktu anda pernah mengalami, setelah memberi


suatu kebaikan tiba-tiba mendapat imbalan kebaikan dari orang lain 10 kali
atau bahkan lebih dari 10 kali lipatnya.
Coba ingat-ingat !
Sewaktu anda pernah memberi kepada orang minta-minta Rp. 1.000 lalu
Anda masuk ke warung bakso dan disana ada teman lama yang juga sedang
makan bakso, kemudian anda dibayari dan ternyata harga bakso dan es
jerus manisnya seharga Rp. 10.000,-
Anda sadar apa tidak kalau itu adalah balasan TUHAN yang telah
diteknologikan sistemnya ?
APAKAH ANDA SUDAH PERNAH MENGALAMI HAL SEPERTI ITU ?

Jika sudah berarti Anda ada tambahan power untuk sukses mempraketkan
Ilmu Langka ini, Saya yakin Anda pasti sudah pernah mengalami hanya
mungkin Anda tidak pernah memperhatikannya

Sengaja saya tidak menyampaikan kesaksian orang-orang yang telah berhasil


mempraktekan Ilmu Langka ini, sebab saya tidak mau Anda terpengaruh oleh promosi, saya
menginginkan Anda 100 % berhasil dari keyakinan Anda kepada kekuatan diri Anda sendiri
atas petunjuk TUHAN lewat Manual Book kehidupan manusia ( Al Qur’an & Al Hadist - bagi
Muslim )

Ibarat Anda merasakan seperti apa rasanya Madu Lebah karena Anda sendiri pernah
meminumnya bukan karena Anda mendengar orang berceritera tentang rasanya Madu
Lebah. Anda benar-benar merasakan sendiri sehingga ketika Anda berceritera karena
berdasarkan apa yang Anda alami bukan berdasarkan apa yang Anda Baca.

Penegasan Terakhir

Saya tidak akan menjual ILMU karena Ilmu datangnya dari Allah TUHAN kita, tanpa
saya harus membeli tetapi saya ingin Anda berhasil mempraktekan Ilmu Langka
temuan saya ini sehingga saya hanya minta MAHAR se-IKHLAS anda sebagai bukti
keseriusan Anda untuk mencapai keberhasilannya.

Anda mungkin juga menyukai