Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan, Jl. Amal
Lama Tarakan, Tarakan Timur, Kaltim
1 wonwondyend@rocketmail.com
2
PENDAHULUAN
Hutan Kalimantan Timur merupakan salah satu hutan hujan tropis yang
terbesar didunia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia yang dapat mengurangi
emisi gas rumah kaca melalui Clean Development Mechanism (CDM) dan
penyuplai oksigen," juga memiliki hutan konservasi seluas 1.789.679 hektar yang
terdiri dari taman nasional, cagar alam , taman wisata alam dan taman hutan raya.
Hutan konservasi tersebut merupakan salah satu tempat habitat dari tanaman
palem (Arecaceae) dan kini hutan tersebut sudah mulai berkurang akibat aktivitas
tebang liar yang sering terjadi, kegiatan yang berkaitan dengan pembukaan lahan
pertanian dan juga aktivitas pertambangan batubara (http://www2.kompas.com).
Palmae atau Arecaceae termasuk famili yang terbesar keanekaragamannya
di dalam kelasMonokotil. Anggota famili ini secara alami tumbuh dihutan mulai
dari dataran rendah hingga dataran tinggi dan sangat beragam ditinjau dari habit,
ukuran serta morfologinya. Ada jenis-jenis Palmae yang berupa semak, pohon,
ataupun liana. Tumbuhan ini juga mempunyai daun yang bervariasi; ada
yangmempunyai pertulangan menyirip dan ada yang menjari. Palmae mudah
dikenali dari susunan daun yang umumnya roset batang dan mempunyai
3
perbungaan berupa tongkol yang dilindungi oleh daun pelindung besar yang
disebut spatha (Whitmore, 1973; Tjitrosoepomo, 1993).
Hutan penelitian Universitas Borneo Tarakan memiliki beberapa fungsi
yang berhubungan dengan bidang pendidikan dan penelitian yaitu sebagai
laboratorium alam dan tempat penelitian serta pelestarian plasma nulfah,
merupakan kawasan yang pemanfaatannya perlu dioptimalisasikan oleh maha
siswa Universitas Borneo khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, agar
tercapai fungsi dari hutan tersebut.
Hutan yang berada di kawasan hutan penelitian Universitas Borneo
Tarakan juga dihuni oleh beranekaragaman jenis tumbuhan Palem (Arecaceae).
Sampai saat ini informasi mengenai tumbuhan palem di hutan penelitian
Universitas Borneo masih belum tercatat baik dalam pengidentifikasian jenis-jenis
palem itu sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap tumbuhan
palem yang terdapat di hutan Tarakan. Berdasarkan latar belakang maka
dilakukan eksplorasi penelitian keanekaragaman Jenis Palem (Arecaceae) di
Kawasan Hutan Penelitian Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keanekaragaman jenis palem yang terdapat pada kawasan
Kawasan Hutan Penelitian Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini berguna
sebagai informasi tentang keberadaan keanekaragaman palem dan penelitian-
penelitian selanjutnya di Pulau Tarakan
METODE
B 10 100 m
S U
9
10 9 2 1 10 m
100 m
2 10 m
1 10 m
T
10 m
Gambar 1. Gambar Kuadrat Sampling. (Melati Ferianti Fachrul, 2007).
Analisis Data
3) Dominansi
(Krebs, 1989)
Jumlah dan jenis Palem (Arecaceae) yang Didapat Pada Setiap kuadran
Plot Total
Stasion Kuadrat
H'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Stasion 1 1 1,395 0,917 0,305 1,044 1,369 0,824 0,898 0,500 0,000 0,000 7,252
2 0,633 0,000 0,530 0,000 0,000 0,000 0,687 0,000 0,598 0,349 2,797
Stasion 2 1 0,689 0,000 0,562 0,000 0,000 0,000 0,000 0,598 0,000 0,000 1,850
2 0,000 0,683 0,673 0,000 1,040 1,513 0,000 0,000 0,562 0,000 4,471
7
Pada bagian ini, akan dideskripsikan jenis- jenis palem yang memiliki
dominansi, dominansi relatif tertinggi dan dominansi, dominansi relatif terendah.
Dominansi tertinggi jenis palem pada stasion 1 Kawasan Hutan
Penelitian Universitas Borneo Tarakan adalah Calamus angustifolia dengan nilai
4,837 individu per m2 dan dominansi terendah jenis Palem adalah Iquanura
spectabilis dengan nilai 0,003 individu per m2. Sebaliknya, dominansi relatif
tertinggi jenis palem adalah Calamus angustifolia dengan nilai sebesar 535,38%
individu per m2 dan dominansi relatif terendah jenis Palem adalah Iquanura
spectabilis dengan nilai 0,426% individu per m2.
Dominansi tertinggi jenis palem pada stasion 2 Kawasan Hutan Penelitian
Universitas Borneo Tarakan adalah Calamus angustifolia dengan nilai 3,125
individu per m2 dan dominansi terendah jenis Palem adalah Daemonorops histrix
dengan nilai 0,063 individu per m2. Sebaliknya, dominansi relatif tertinggi jenis
Palem adalah Calamus angustifolia dengan nilai 343,557% individu per m2 dan
dominansi relatif terendah adalah Daemonorops histrix dengan nilai 10% individu
per m2.
Jadi pada jenis palem yang paling mendominasi Kawasan Hutan
Penelitian Universitas Borneo Tarakan adalah Calamus angustifolia,spesies ini
berkembang dihabitatnya dengan baik hal ini disebabkan faktor fisik kimia
lingkungan yang mendukung. Menurut Alexander (2002), suatu habitat dikatakan
cocok dan sesuai bagi perkembangan suatu organisme, apabila nilai kepadatan
8
relatif lebih besar dari 10%. Senada dengan Leksono (dalam Rumahlatu, 2007)
bahwa semakin stabil dan sesuai iklim dengan kebutuhan organisme menyebabkan
semakin padat spesies yang ada pada komunitas tersebut.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Abi Wisam. (2007). Budi Daya Tanaman Palem. CV. Ghyyas Putra. Semarang.
Gembong Tjitrosoepomo. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Hartono Sudarnadi. (1996). Tumbuhan monokotil. Penebar swadaya. Jakarta.
Hatta Sunanto. (1993). Aren Budi Daya Dan Multigunanya. Kanisius.
Yogyakarta.
http://www2.kompas.com/teknologi/news/0603/29/133652.htm diakses tanggal
29 Desember 2008.
Januminro. CFM. (2000). Rotan Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.
Krebs, C.J. 1989. Ecology of Experimental Analysis of Distribution and
Abudance. Second edition. New York: Harper and Row Publishers.
Ludwig, J.A & Reynolds, J.F. 1988. Statistical Ecology: A Primer on Methods
and Computing. Canada: Wiley-Interscience Publishers.
Melati Ferianti Fachrul. (2007). Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksana.
Jakarta.
Moh.Nazia. (2005). Metode Penelitian. Gualia Indonesi. Bogor – Selatan
Odum,E.P.1996. Dasar-Dasar Ekologi. Jogyakarta: Universitas gadjah Mada.
Plantamor. 2009 a. Calamus angustifolia (on-line) Available with updates at
http://www.plantamor.com/index.php?plant=787, di akses tanggal 25 juni 2009
9