Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, perlu
diterbitkan buku-buku standar mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan
pemeliharaan.
Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina jalan di
Indonesia, telah berupaya menyusun buku-buku yang diperlukan sesuai dengan prioritas dan
kemampuan yang ada.
Namun demikian, kiranya buku ini sudah dapat diterapkan dalam pemeriksaan kelaikan
operasional peralatan di lapangan sebelum peralatan tersebut dioperasikan dalam
pelaksanaan pekerjaan, ataupun sebagai persiapan untuk mengajukan permintaan kalibrasi
kepada yang berwenang.
SOEHARSONO MARTAKIM
i
DAFTAR ISI
Hal
Bab I DESKRIPSI 1
1.1 Maksud dan Tujuan 1
1.1.1 Maksud 1
1.1.2 Tujuan 1
1.2 Ruang Lingkup 1
1.3 Pengertian 1
Bab II Ketentuan 3
2.1 Umum 3
2.2 Produktivitas Asphalt Finisher 3
Bab III Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal 5
(Asphalt Finisher)
3.1 Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher 5
3.2 Pemeriksaan Komponen-Komponen Asphalt Finisher 6
3.2.1 Mesin 6
3.2.2 Under Carriage 7
3.2.3 Power Train 8
3.2.4 Sistem Hidrolik 8
3.2.5 Steering dan Rem 9
3.2.6 Body dan Chassis 9
3.2.7 Roller Bar 10
3.2.8 Hopper 10
3.2.9 Feeder 11
3.2.10 Pintu Pengatur Alir 11
3.2.11 Ulir Pembagi 11
3.2.12 Screed 12
3.2.13 Tamper dan Vibrator 13
3.1 Formulir Pemeriksaan 13
ii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR PUSTAKA
The Asphalt Institute, The Asphalt Handbook, The Asphalt Institute, College Park,
Maryland, April 1965.
David A. Day, Construction Equipment Guide, The Wiley Series of Practical Construction
Guides, A Wiley - Interscience Publication, Denver, Colorado.
Niigata Catalog, Asphalt Finisher Thirty. Years of Production Experience, Niigata
Engineering CO., LTD., Tokyo, Japan.
Cedarapids, Asphalt Paver BSF-2, Iowa Manufacturing Company, Cedarapids, Iowa, USA.
iv
BAB I
DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
Buku petunjuk pemeriksaan peralatan penghampar campuran aspal (asphalt finisher)
dimaksudkan agar pengguna di lapangan dapat mengetahui kondisi peralatan
tersebut apakah masih laik operasional, perlu perbaikan atau sudah perlu diganti agar
peralatan tersebut senantiasa siap pakai dalam kondisi yang baik untuk menunjang
pekerjaan di lapangan.
1.1.2 Tujuan
Tujuan buku petunjuk pemeriksaan ini agar pengguna peralatan, khususnya peralatan
penghampar dapat digunakan seoptimal mungkin sesuai spesifikasi yang diinginkan.
1.3 Pengertian
Crawler track : adalah roda pada asphalt finisher yang berupa roda kelabang.
Bearing : adalah bantalan yang berfungsi menahan gesekan secara
langsung.
Roller Bar : adalah batang berbentuk silinder yang terbuat dari besi yang
berfungsi untuk menahan truk yang membawa campuran aspal.
panas
1
Screed : Pelat baja khusus yang terletak pada bagian belakang asphalt
finisher yang berfungsi untuk meratakan pada campuran aspal
yang telah dihamparkan oleh ulir pembagi.
Ulir Pembagi : adalah batang baja yang berbentuk seperti ulir (screw) yang
berfungsi untuk membagi material sama rata.
2
BAB II
KETENTUAN
2.1 Umum
Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan
dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis asphalt finisher yaitu jenis crawler yang
menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet. Kelebihan dad asphalt finisher
roda kelabang adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan
penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang
menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dad asphalt finisher
roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat. Unjuk kerja mekanis yang
harus diperhatikan dari asphalt finisher yaitu :
- Hopper yang mempunyai kapasitas yang dapat menampung berbagai ukuran
truk.
- Tempat duduk operator yang dapat bergeser ke samping dan dapat dikunci.
- Meskipun umumnya lebar penghamparan kurang lebih 6 meter, tapi masih
mempunyai tambahan panjang pada endplates yang berguna untuk
kemampuan penghamparan pada bahu jalan.
- Kemampuan memanjang secara otomatis pada mekanisme screw yang lebih
baik daripada manual.
- Semua operasi dapat dilaksanakan melalui panel utama.
- Sama tebal
- Sama lebarnya
- Sama kemiringannya
- Rata permukaannya
3
- Sama permukaannya
- Sama kepadatannya
- Mendapatkan precompaction
- Homogenitas hampar dengan homogenitas yang baik
- Tebal, lebar, dan kemiringan hamparan menurut spesifikasi.
Untuk mencapai hal tersebut di atas pemeriksa peralatan harus memeriksa kondisi
peralatan secara terinci yang akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya dan secara
kontinyu mengecek permukaan yang akan dihampar, campuran aspal pada truk,
kedalaman material yang akan dihampar, texture permukaan pada mesin, operasi
pemadatan, dan permukaan yang dihampar dengan menggunakan "straightedge" dan
"stringline" untuk memeriksa hasil kerja berupa kemiringan melintang (crown) dan
kerataan permukaan. Pemeriksaan selanjutnya adalah mengumpulkan data
pemadatan, mencatat lokasi dan panjang dari tiap pemadatan.
Pada awal operasi penghamparan dengan menggunakan asphalt finisher, screed
harus dipanaskan terlebih dahulu untuk mendapatkan temperatur yang benar dan
grade control disetel sesuai spesifikasi (transverse joint).
Setelan ini harus di cek secara hati-hati untuk mendapatkan kualitas penghamparan
yang baik. Penyetelan ketebalan diatur dengan alat kontrol ketebalan.
Pada waktu truk membawa campuran aspal panas maka pemeriksa mengumpulkan
data muatan (load ticket), mengecek penyelesaian, mencatat data berat dan lokasi
dimana campuran aspal ditempatkan. Pemeriksa secara visual mengecek tiap muatan
campuran aspal pada truk untuk keseragaman, dan secara random mengecek
temperatur campuran. Muatan campuran pada truk dapat ditolak jika terlalu panas,
terlalu dingin, terlalu banyak aspal, terlalu sedikit aspal, campuran tidak seragam,
terlalu banyak agregat kasar, terlalu banyak agregat halus, dan atau terlalu lembab.
Hal-hal di atas adalah kriteria yang harus diperhatikan untuk menilai unjuk kerja dari
hasil akhir peralatan asphalt finisher itu sendiri. Jika tidak memenuhi syarat maka
harus dilaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh dari fungsi kerja asphalt
finisher, dan jika perlu diadakan pemeriksaan kondisi secara bertahap dari tiap-tiap
komponennya.
Perbandingan ideal tonase material penghamparan dibandingkan kecepatan
penghamparan dapat dilihat pada Tabel 1 atau Grafik 1.
4
BAB III
PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL
(ASPHALT FINISHER)
1. Pada semua mesin penghampar harus diperiksa motor penggeraknya seperti kerja
governor, dan kelancaran kerja motor.
2 Pada track mesin penghampar, rangkaian track harus diperiksa secara benar
penyetelannya, termasuk pin-pinnya. Jika terjadi penggunaan secara berlebih atau
aus harus diganti.
3. Pada ban karet dari asphalt finisher tipe roda karet harus diperiksa tekanan
anginnya sesuai yang dipersyaratkan.
Penggerak rantai harus disetel secara benar dan jika terjadi keausan harus diganti.
5
4. Pada batang tamper harus dicek putaran tiap menitnya (RPM), kerenggangan dari
screed, panjang langkah. dan kemungkinan keausan pada tips.
5. Untuk vibrator pada screed, jika diberikan pada spesifikasi, harus dicek
kebenaran kinerjanya.
6. Pada ujung plate pada screed (strike off plate) harus diperiksa ketinggian dan
vibrating screednya.
7. Pada pelat screed harus diperiksa kemungkinan keausan, keakuratan kerja crown,
pengaturan tilt (kemiringan melintang), dan efisiensi pengoperasian dari panas
burner pada screed. Sambungan (extention) harus dalam bidang yang sama.
Vibrator pada screed penggetar harus diperiksa kinerjanya.
8. Pada kelandaian atau kontrol ketebalan, manual atau otomatis harus diperiksa
untuk pemakaian yang benar.
3. Amati instrumen atau meteran yang ada dan periksa jika ada bunyi mesin yang
aneh.
6. Periksa adanya kebocoran oli pads seal-seal atau packing pada mesin.
6
7. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan dari mesin.
1. Periksa secara visual under carriage, apakah sudah dalam keadaan sempuma. Bila
ada hal yang tidak normal segera perbaiki.
2. Periksa kondisi track roller frame (inner dan outer bearing) dan tegangan track
sesuai spesifikasi.
4. Periksa minyak pelumas track roller, track carrier roller, dan track-track idler.
Tambah bila kurang, dan ganti seal-seal apabila ada kebocoran.
6. Periksa sprocket, idler, track links, track shoes terhadap keausan. Bila perlu,
diperbaiki atau diganti.
7
3.2.3 Power Train
Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai
berikut:
3. Periksa fitting pada control valve, dan nippel-nippel dudukan hydraulic cylinder.
8
9. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada power train.
1. Periksa ukuran batas oli steering clutch compartment. Tambah oli bila perlu, dan
periksa adanya kebocoran pada seal-sealnya.
2. Periksa minyak rem, tambah bila perlu, cek jika ada kerusakan pada master
remnya, serta wheel brake.
3. Periksa kebocoran angin atau minyak pada pipa-pipa atau flexible hose.
4. Periksa stelan kebebasan bekerjanya pedal rem, steering clutch. Stel bile perlu.
9
1. Periksa karet-karet (bushing), ganti kalau ada yang aus.
4. Periksa seluruh body dan chassis. Perbaiki bagian yang rusak, dan ganti jika
perlu.
3.2.8 Hopper
Yang harus dilakukan dalam pemeriksaan adalah :
2. Periksa kemampuan naik dan turunnya dinding hopper. Apakah terjadi kemacetan
dan kemungkinan rusak / aus. Perbaiki jika perlu.
3. Periksa fungsi hidrolis untuk yang menggerakkan hopper. Jika terjadi kerusakan /
kebocoran pada seal-sealnya dan fungsi kerjanya, perbaiki dan ganti jika perlu.
10
5. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik
pembuatnya.
3.2.9 Feeder
Hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :
1. Fungsi atau bagian yang harus diperiksa adalah kemampuan pengaturan jumlah
pembagian campuran. Pintu harus dapat naik turun dengan lancar, dan cek
keausan.
11
1. Ulir pembagi harus mampu membagi material sama rata.
2. Ulir pembagi harus dapat berputar searah dan serentak antara bagian kid dan
bagian kanan.
3. Poros pada ulir pembagi harus dalam keadaan lurus (tidak bengkok) yang dapat
berpengaruh terhadap pembagian material.
3.2.12 Screed
Pada bagian ini hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :
1. Lakukan pemeriksaan terhadap kemampuan screed untuk dapat naik dan turun
secara serentak antara bagian kin dan bagian kanan.
12
6. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan screed.
1. Lakukan pemenksaan apakah tamper dan atau vibrator masih mampu bergetar
yang berfungsi sebagai precompaction.
13
LAMPIRAN
14
LAMPIRAN 1
1
GRAFIK 1
Tonase Penghamparan Aspal
Untuk Tebal 3 cm
Catatan :
2
LAM P I RAN 2
1
2
3
LAMPIRAN 3
BUKU PEMERIKSAAN
PERALATAN PENGHAMPAR
CAMPURAN ASPAL
(ASPHALT FINISHER)
Pemakai : ........................................
Lokasi : ........................................
Jenis Alat : ........................................
Merek/Tipe : ........................................
Th. Pembuatan : ........................................
Nomor Rangka : ........................................
Nomor Mesin : ........................................
Pemilik : ........................................
Kode Unit Alat : …………………………
No Registrasi : ........................................
KONDISI
BAGIAN / KOMPONEN
PERALATAN YANG RUSAK
DIPERIKSA BAIK TIDAK ADA
TIDAK
LENGKAP
LENGKAP
Engine
Clutch/Torque Converter
Transmission
Drive line
Differential
Final Drive
Steering
Brake System
Electrical System
Fuel System
Cooling System
Tyre
Undercarriage
Attachment
Hydarulic System
Perlengkapan
Engkol / slenger
Tools
I-1
Kondisi Umum
B RR RB RS
Catatan Peneriksaan :
Catatan :
1. Pemakai Alat
2. Pinbagpro
3. Pemeriksa Alat
I-2
II. HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN
II-1
No. Nama Bagian Tolak Ukur Baik Buruk
(Ket) (ket)
7 Tamper Terdapat kerenggangan
antara tamper dengan
screed + 3 s/d 5 mm
8 Hand Wheel & Lengan Kemampuan naik turun
Tank Kesamaan skala putaran
handwheel kin & kanan
Keausan (%)
9 Crown Cek fungsi crown
II-2
DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA
1). Pemrakarsa
• Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga