Anda di halaman 1dari 3

Judul TAMAN API

Pengarang Yonathan Rahardjo


Penerbit Pustaka Alvabet
Editor Errena Ike Hendraini
Genre Novel
Cetakan I, Mei 2011
Ukuran 13 x 20 cm
Tebal 216 hlm
ISBN 978-602-9193-01-5
Harga Rp. 42.500,-
=================
Dapat diperoleh di
 Toko Buku Gramedia (sudah beredar di Gramedia Jabotabek)
 Penerbit Pustaka Alvabet, Jl. SMA 14 No. 10 RT/RW. 010/09, Kelurahan Cawang,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, 13610. Telp : 021 - 800 6458, Fax : 021 -
800 6458, www.alvabet.co.id
 Toko Dewi Sri, Jl. Raya Plaosan 61 Babat, Lamongan 62271
Telp : 0322 457383, HP : 085852985854
 Harga : Rp. 42.500,- + ongkos kirim

=================
SINOPSIS
Kaum waria mendapat stigma negatif nyaris di semua lingkungan masyarakat.
Anggapan sebagai patologi sosial, perusak moral, pencemar kesehatan, dan menyalahi
kodrat Tuhan membuat kaum waria terpinggirkan dan terisolasi. Walhasil, kehidupan
mereka pun tak banyak diketahui khalayak.

Taman Api menggambarkan sisi-sisi tersembunyi kehidupan waria yang demikian


kompleks. Dengan pendekatan kritis, novel ini tak hanya menyuguhkan "abnormalitas"
kehidupan waria dari beragam segi, tapi juga menguak praktik-praktik picik dan ilegal yang
menempatkan kaum waria sebagai obyek penderita: misi rahasia berkedok agama untuk
melenyapkan waria melalui bisnis gelap bedah kelamin berikut segenap teknologi
turutannya. Bagaimanakah praktik picik itu berlangsung dan siapakah pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya?

Dengan gaya penulisan yang khas dipadu pendekatan investigatif dan konspiratif,
rahasia-rahasia yang menyembul dari novel ini ihwal sisi-sisi kabur kehidupan waria dengan
segudang problematikanya akan membuat Anda terperangah tiada terkira.

=================

ENDORSEMENT
“Novel ini penting untuk membongkar berbagai kemungkinan sisi patologis dari bentuk-
bentuk kesalehan religius yang kerap naif, munafik dan berbahaya.”

Prof. Dr. I. Bambang Sugiharto (Guru Besar Filsafat Universitas Parahyangan)


“Dengan gaya filmis-jurnalistik, Yonathan ... berhasil mengguncang kenyamanan pastoral
pembaca, dengan menyuguhkan detail peristiwa operasi kelamin sebagai kekayaan
sekaligus keunikan novel ini. Selamat!”

Arie MP Tamba (Sastrawan, Redaktur Budaya Jurnal Nasional)

"... bisa menjadi pintu masuk untuk membuka 'Kotak Pandora' kisi-kisi hidup yang sering
tertutup oleh tabir etika dan moral."

Edy A. Effendi (Penyair dan Journalist)

"... Sungguh suatu novel yang fantastis dan sangat menarik untuk diapresiasi lebih jauh."

Mansur Ga’ga, M.A. (Dosen Ilmu-Ilmu Sastra)

“Novel ini mengangkat persoalan yang jarang disentuh dalam sastra Indonesia, yakni
tentang dunia waria dan kaum dokter urban dengan segala konfliknya yang dikaitkan
dengan fenomena pemaksaan klaim kebenaran oleh kelompok tertentu dengan menistakan
kelompok lain. Percobaan yang berani dan sangat menarik.”

Anton Kurnia (Juri Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010)

“Kisah waria dengan berbagai problem sosialnya lebih sering dijadikan lelucon, jarang yang
mengisahkan bagaimana sesungguhnya ’ketegangan’ perubahan orientasi seksual serta
’ketegangan’ perubahan tubuh dan fungsinya. Dalam novel ini, Yonathan menyuguhkan
sebuah kisah yang mewakili keingintahuan publik tentang apa yang ada di balik kehidupan
mereka....”

Cok Sawitri (Pemenang Anugerah Dharmawangsa 2010 untuk Prosa)

“Novel yang patut disimak. Perpaduan problematika sosial dan kesehatan seperti HIV/AIDS
dan kelainan genetik, diramu secara menarik dengan pendekatan seni dan ilmiah. Kritis
sekaligus bermanfaat memberikan pendidikan bagi masyarakat.”

Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes (Departemen Biostatistika dan Kependudukan
FKM Universitas Airlangga)

"Imaginasi penulis buku ini saya pikir termasuk ajaib. Ia berbicara banyak hal, menceritakan
banyak hal, yang sebenarnya bukan dunianya. Dan roh penulis masuk pada dunia yang
tidak diakrabinya setiap hari. Tentang issue silikon, kekerasan pada Waria secara mental,
operasi kelamin, sampai issue munculnya orang orang yang kontra dengan Waria dengan
dalil agama. Saya harap buku ini menjadi satu dari sekian referensi dari penokohan Waria di
beberapa tulisan sejenis ..."

Merlyn Sopjan (Penulis buku Jangan Lihat Kelaminku dan Perempuan Tanpa V)

"Dalam novel Taman Api kita yang waria atau kenal atau dekat dengan kawan-kawan waria
akan mengenali dalam fiksi suatu dunia kehidupan yang sayangnya dalam kenyataannya
pun masih penuh kekerasan dan diskriminasi hanya karena perbedaan ekspresi dan identitas
gender. Kita sambut dengan besar hati terbitnya novel ini, yang merupakan satu lagi
langkah maju menuju suatu dunia di mana perbedaan tidak akan lagi menjadi dasar
kekerasan dan diskriminasi."

Dédé Oetomo (Ketua Dewan Pengurus, GAYa NUSANTARA)


"Lewat novel ini, kita makin dicelikkan up and down kisah galang gulung waria di negeri ini.
Ada thriller, ada god’s spy yang bergemeretak hendak menujah keberadaan waria, sidik
medik dan juga futuristik. Dengan alur tarik-ulur yang dentang debar, rasanya penulis
berhasil memanggungkan teater kompleksitas rumpun “kelamin ketiga” ini."

Soffa Ihsan (Penulis)

"... Setelah novel “Lanang” meraih penghargaan di Sayembara Novel Dewan Kesenian
Jakarta 2006, saya berharap penulis yang pernah mengenyam studi dokter hewan ini akan
lebih jauh mengungkap berbagai ulah dan perilaku medis di Indonesia, bahkan di dunia.
Bukan menyoal hal normatif, tapi berbicara tentang realitas sosial yang ada. Kali ini,
Yonathan, lewat “Taman Api”, menyingkap fenomena kaum waria yang orang awam hanya
paham di bagian permukaannya saja. Sebagaimana novel, setelah penulisnya menyibak, ..."

Sihar Ramses Simatupang (Sastrawan, Pemenang Hadiah Sastra Metropoli D’Asia


Khatulistiwa 2009)

"Konspirasi dalam novel ini merupakan realita bisnis yang ada dalam kehidupan, penderitaan
manusia diacak-acak dan dicari kelemahannya sehingga mau dibujuk untuk mengikuti
keinginan para konspirator; kelainan fisik, psikis kekuatan ilmu ilmiah kedokteran-farmasi
dibalut keuntungan mengesampingkan etika dan kepatutan digunakan sebagai tameng
bahkan kepercayaan pun dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan itu; suatu hal yang
menjijikkan yang perlu diketahui bersama!"

Drh. Suli Teruli Sitepu (Wakil Sekretaris Jenderal PB PDHI dan Pengurus Besar
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, periode 2006-2010)

"... Taman Api menggedor-gedor kejujuran akal sehat dan hati sanubari publik pembaca,
mungkinkah rezim berkuasa dan negara tidak berperan bahkan tidak tahu-menahu sindikat
konspirasi mafia humanika itu? ..."

Toga Tambunan (Penyair, Salah Seorang Pendiri Paguyuban Kebudayaan Rakyat


Indonesia (PAKRI))

BIODATA PENULIS
Yonathan Rahardjo, lahir di Bojonegoro, adalah pengarang novel Lanang (2008), salah satu
Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2006. Ia merupakan satu dari 15
penulis Indonesia yang terpilih mengikuti UWRF (Ubud Writers & Readers Festival) 2009 di
Bali. Karya-karyanya yang lain: Avian Influenza: Pencegahan dan Pengendaliannya (2004),
Antologi Puisi: Jawaban Kekacauan (2004), Kedaulatan Pangan (2009). Sejak 1983, puisi,
cerpen, esai, opini, dan tulisan jurnalistiknya diterbitkan di berbagai buku dan media massa.
Dalam buku 100 Tahun Dokter Hewan Indonesia (2010), namanya tercatat sebagai salah
satu dari 100 Profil Dokter Hewan Berprestasi. Pada pasal Dokter Hewan Berprestasi di
Bidang Lain, nama Drh. Yonathan Rahardjo tercatat setelah nama Drh. Taufiq Ismail
(Penyair Angkatan 66), Drh. Asrul Sani (Seniman Pelopor Angkatan 45), dan Drh. Marah
Rusli (Pengarang Novel Siti Nurbaya).

Anda mungkin juga menyukai