Anda di halaman 1dari 27

Soal & Jawaban USAP - Hukum Komersial

I. Pilihan Ganda

1. Pengaturan subjek hukum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata diatur dalam
buku:
a. kesatu
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
Jawaban: a. kesatu
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Buku Pertama: Orang
Buku Kedua: Benda/Barang
Buku Ketiga: Perikatan
Buku Keempat: Pembuktian dan Kadaluwarsa

2. Subjek hukum terdiri dari:


a. manusia dan badan hukum
b. manusia dan perusahaan
c. manusia dan negara
d. manusia dan pemerintah daerah
Jawaban: a. manusia dan badan hukum
Subjek hukum terdiri dari 2 jenis, yaitu:
· manusia (natuurlijke persoon)
· badan hukum (rechts persoon)

3. Manusia menjadi subjek adalah


a. dari sejak lahir hingga berusia 17 tahun
b. dari sejak lahir hingga meninggal dunia
c. dari sejak lahir hingga berkeluarga
d. dari sejak lahir hingga pensiun
Jawaban: b. dari sejak lahir hingga meninggal dunia
Subjek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung hak dan
kewajiban. Pada prinsipnya manusia sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga
meninggal dunia.
Namun ada pengecualian menurut Pasal 2 KUHPerdata, yaitu bahwa bayi yang masih dalam
kandungan ibunya dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum jika kepentingannya
menghendaki, seperti dalam hal kewarisan. Namun, apabila dilahirkan dalam keadaan
meninggal dunia, maka menurut hukum ia dianggap tidak pernah ada, sehingga ia bukan
termasuk subjek hukum.

4. Usia kedewasaan menurut Buku I KUHPerdata adalah


a. 19 tahun
b. 20 tahun
c. 21 tahun
d. 22 tahun
Jawaban: c. 21 tahun
Dasar hukum: Pasal 330 KUHPerdata
“Yang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun
dan tidak kawin sebelumnya.”

Dewasa menurut KUHPerdata adalah 21 tahun.

Dewasa menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris adalah
berumur 18 tahun atau sudah menikah.
Dasar hukum: Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris
“Penghadap harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Paling sedikit berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah; dan
b. Cakap melakukan perbuatan hukum
.
5. Untuk mewakili kepentingannya dalam lalu lintas hukum, orang yang di bawah
pengampuan diwakili oleh:
a. Wali
b. Pengurus
c. Petugas
d. Kurator (Pengampu)
Jawaban: d. kurator (pengampu)

Wali adalah orang atau badan yang menjalankan kekuasaannya terhadap anak atau orang
yang tidak mempunyai orang tua lagi atau orang tua dan ia tidak cakap melakukan perbuatan
hukum, baik untuk kepentingan pribadi, maupun harta kekayaannya.

Pengampu adalah orang yang menjalankan kekuasaan terhadap orang-orang dewasa yang
berada di bawah pengampuan.
Dasar hukum: Pasal 433 KUHPerdata
“Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau gelap mata, harus
ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap menggunakan
pikirannya.”

6. Salah satu orang yang tidak cakap bertindak menurut hukum adalah:
a. orang yang belum dewasa
b. orang yang ditaruh di bawah pengampuan
c. orang wanita yang berstatus sebagai istri
d. a, b, c benar
Jawaban: d. a, b, c benar.

Dasar hukum: Pasal 1330 KUHPerdata


Yang tidak cakap membuat persetujuan adalah:
· Anak yang belum dewasa (KUHPerdata Pasal 330, 419, 1006, 1446)
· Orang yang ditaruh di bawah pengapuan (Pasal 433, 446, 452, 1446)
· Perempuan yang telah kawin dalam hal yang ditentukan undang-undang, dan pada
umumnya semua orang yang oleh undang-undang dilarang untuk membuat persetujuan
tertentu (Pasal 399, 1446, 1451, 1465, 1640).

Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran No 3 Tahun 1963 ke seluruh Pengadilan


Negeri bahwa beberapa pasal dalam KUH Perdata tidak berlaku antara lain yang menyangkut
masalah wanita bersuami dianggap tidak cakap hukum. Dengan mulai berlakunya Surat
Edaran tersebut wanita bersuami dianggap cakap hukum.
Jadi jawaban yang paling tepat seharusnya yang tidak cakap bertindak menurut hukum
adalah:
· orang yang belum dewasa
· orang yang ditaruh di bawah pengampuan.

7. Hak kebendaan menurut KUHPerdata adalah:


a. hak hipotik
b. hak eigendom
c. hak gadai
d. a, b, dan c benar
Jawaban: d. a, b, dan c benar

Hak Kebendaan
Hak kebendaan adalah hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda yang
dapat dipertahankan terhadap setiap orang.
Ciri-ciri hak kebendaan: memberikan kekuasaan langsung atas benda; dapat dipertahankan
terhadap setiap orang; selalu melekat pada benda.

Pembagian hak-hak kebendaan


Hak kebendaan yang bersifat memberi kenikmatan:
Atas bendanya sendiri: hak eigendom, hak bezit
Atas benda orang lain: hak opstal, erfpacht, memungut hasil, hak pakai
Hak kebendaan yang bersifat memberi jaminan: hak gadai dan hipotik

Hak Bezit
Bezit: kedudukan berkuasa; yang menguasai suatu benda, baik dengan sendirinya atau
melalui perantaraan orang lain, dan mempertahankan dan menikmatinya seperti hak milik
(Psl 529 KUHPdt)
Dibagi menjadi bezit jujur (didapatkan dengan sah misalnya jual beli, warisan; Psl 531) dan
bezit tidak jujur (didapat dari pencurian; Psl 532).
Bezit mendapatkan perlindungan hukum, hingga terbukti bahwa ia tidak berhak. Dengan
daluarsa, bezit dapat menjadi hak milik, jika tidak adan protes dari hak milik sebelumnya
Cara memperoleh bezit:
· Dengan jalan occupatio: pengambilan benda, tanpa bantuan orang lain
· Dengan jalan traditio: pengoperan, dengan bantuan orang lain
Hapusnya bezit:
Kekuasaan atas benda itu berpindah kepada orang lain
Benda yang dikuasai telah ditinggalkan dan atau musnah

Hak Eigendom/hak milik


Eigendom: hak untuk menikmati kegunaan kebendaan dengan leluasa, dan untuk berbuat
bebas terhadap benda itu dengan kedaulatan penuh, asal tidak bertentangan dengan undang-
undang, dan tidak mengganggu hak orang lain; kesemuanya itu dengan tidak mengurangi
kemungknan akan dicabutnya hak itu demi kepentingan umum berdasarkan undang-undang,
dengan pembayaran ganti rugi.
Eigendom: Hak yang paling sempurna atas suatu benda
Pemilik eigendom dapat berbuat apa saja terhadapn benda tersebut (menjual, menggadaikan,
memberikan, bahkan merusak

Cara memperoleh hak milik:


· Pewarisan
· Penyerahan
· Lewat waktu (daluarsa) / acquisitieve (memperoleh hak);
Dengan syarat:
o Harus ada bezit (jujur)
o Membezitnya harus terus-menerus, tidak terganggu, diketahui oleh umum, berturut-turut
selama 20 tahun atau 30 tahun

Hapusnya hak milik:


· Orang lain memperoleh hak milik itu dengan cara yang sah (peralihan hak milik yang sah)
· Benda itu musnah
· Pemilik melepaskan benda itu

Hak Opstal
Hak opstal/ hak numpang karang: hak kebendaan untuk mempunyai bangunan, gedung dan
penanaman di ataspekarangan orang lain (Psl 712).
Hak opstal musnah karena:
· Jatuh ke tangan orang lain
· Pekarangan musnah
· Selama 30 tahun tidak dipergunakan
· Waktu yang diperjanjikan telah lampau
· Diakhiri oleh pemilik tanah

Hak Erfpacht
Hak Erfpacht yaitu hak kebendaan untuk menikmati sepenuhnya akan kegunaan benda tidak
bergerak milik orang lain, dengan kewajiban membayar upeti tahunan kepada pemilik, baik
berupa uang atau hasil atau pendapatan (Psl 720)
Berakhirnya hak erfpacht:
· Hak erfpacht jatuh ke tangan orang lain
· Musnahnya pekarangan
· Selama 30 tahun tidak dipergunakan
· Waktu yang diperjanjikan telah lampau
· Diakhiri oleh pemilik tanah

Hak Pakai Hasil


Hak pakai hasil yaitu hak kebendaan untuk mengambiln hasil benda milik orang lain, dengan
kewajiban memeliharanya sebaik-baiknya (Psl 756).
Hapusnya hak pakai hasil:
· Meninggalnya pemiliki hak
· Tenggang waktu yang telah diberikan telah lewat waktu
· Percampuran (jika hak milik dan hak pakai hasil berada di tangan satu orang)
· Pelepasan hak oleh penyandang hak pakai hasil, kepada pemilik
· 30 tahun tidak dipakai, daluwarsa
· Musnahnya benda itu

Hak Gadai
Hak gadai adalah hak kebendaan yang diperoleh seseorang yangn berpiutang atas suatu benda
bergerak, dan memberikan kekuasaan kepada si berpiutang untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut (Psl 1150)
Hak si pemegang hak gadai:
· Untuk menggadaikannya lagi (Psl 1155)
· Jika pemberi gadai melakukan wanprestasi (ingkar), si pemegang gadai berhak menjual
barang tersebut (Psl 1156)
· Si pemegang hak gadai berhak mendapatkan ganti rugi atas biaya yang dikeluarkan untuk
menyelamatkan barang tersebut (Psl 1157)
· Pemegang gadai berhak untuk menahan barang yang digadaikan tersebut, hingga waktu
utang dilunasi (Psl 1159)

Kewajiban Pemegang Gadai:


· Pemegang gadai berkewajiban untuk memberitahukan kepada si berutang, bila barang gadai
akan dijual (Psl 1156)
· Pemegang gadai bertanggungjawab jika barangn rusak atau hilang karena kelalaiannya (Psl
1157)
· Pemegang gadai harus memberikan hasil penjualan barang, setelah mengambil
pelunasannya, dan menyerahkan kelebihannya pada si berhutang (Psl 1158)
· Si pemegang gadain harus mengembalikan barang gadai, jika utang telah lunas (Psl 1159)

Hapusnya Hak Gadai:


· Seluruh utang sudah terbayar
· Barang gadai musnah
· Barang gadai keluar dari kekuasaan si penerima gadai
· Barang gadai dilepaskan dengan sukarela

Hak Hipotik
Hak hipotik adalah hak kebendaan atas benda-benda tidak bergerak, untuk mengambil
penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan (Psl 1162)
Hapusnya hipotik:
Hapusnya perikatan pokoknya
Si berpiutang melepaskan hipotinya

8. Masa kadaluwarsa adalah:


a. 15 tahun
b. 20 tahun
c. 30 tahun
d. 35 tahun
Jawaban: b. 20 tahun
Daluwarsa (Verjaring)
· Benda bergerak, tidak mengenal daluwarsa (Pasal 1977 ayat 1). Bezit atas benda bergerak
dianggap sebagai eigendom.
· Benda tidak bergerak dikenal daluwarsa (Pasal 610 KUHPer), hak milik atas sesuatu
kebendaan diperoleh karena daluwarsa.

Daluwarsa tersebut adalah :


Seseorang yang telah 20 tahun menguasai suatu benda tidak bergerak, suatu bunga atau suatu
piutang lain yang tidak harus dibayar atas tunjuk dengan itikad baik dan dengan alas hak
yang sah dapat menjadi pemilik benda / hak yang bersangkutan.

Dasar hukum: Pasal 1963 KUHPerdata


“Seseorang yang dengan itikad baik memperoleh suatu barang tak bergerak, suatu bunga,
atau suatu piutang lain yang tidak harus dibayar atas tunjuk, dengan suatu besit selama dua
puluh tahun, memperoleh hak milik atasnya dengan jalan kadaluwarsa.”

9. Salah satu cara untuk memperoleh hak milik karena kadaluwarsa disebut dengan:
a. verjaring
b. jual beli
c. pewarisan
d. penyerahan
Jawaban: a. verjaring
Daluwarsa (verjaring) adalah lewat waktu atau kadaluwarsa.

10. Suatu keadaan lahir di mana seseorang menguasai suatu benda seolah-olah kepunyaan
sendiri, yang dilindungi oleh hukum dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu
ada pada siapa sebenarnya disebut dengan:
a. Transaksi
b. Penyerahan
c. Pewarisan
d. Bezit
Jawaban: d. bezit
Bezit adalah kedudukan berkuasa; yang menguasai suatu benda, baik dengan sendirinya atau
melalui perantaraan orang lain, dan mempertahankan dan menikmatinya seperti hak milik.
Dasar hukum: Pasal 529 KUHPerdata
“Yang dimaksud dengan bezit adalah kedudukan menguasai atau nikmati suatu barang yang
ada dalam kekuasaan seseorang secara pribadi atau dengan perantaraan orang lain, seakan-
akan barang itu miliknya sendiri.”

11. Levering terhadap piutang atas pesanan (aan order) dilakukan dengan:
a. Cessie
b. Novasi
c. Delegasi
d. Kompensasi
Jawaban: b. Novasi
Levering terhadap piutang atas pesanan (aan order) dilakukan dengan penyerahan surat
disertai dengan endosemen. Dalam levering (penyerahan) ini terjadi penggantian kreditur dari
kreditur lama kepada kreditur baru sehingga termasuk sebagai novasi subjektif aktif.

Penyerahan (levering) berdasarkan suatu title pemindahan hak berasal dari seseorang yang
berhak memindahkan hak miliknya kepada orang lain sebagai berikut:
· Penyerahan (levering) benda bergerak diatur dalam Pasal 612 KUHPerdata, dilakukan
dengan penyerahan dari tangan ke tangan atau dengan penyerahan kunci gudang di mana
benda tersebut tersimpan.
· Penyerahan (levering) atas benda tak bergerak (tanah) dilakukan dengan pembuatan akta
PPAT.
· Penyerahan (levering) atas benda tak berwujud diatur dalam Pasal 613 KUHPerdata untuk
o Piutang atas tunjuk (an toonder), dengan penyerahan nyata
o Piutang atas nama (op naam), dengan cessie
o Piutang tidak kepada pengganti / piutang atas tunjuk / piutang atas pesanan (aan order),
dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen / catatan punggung, yaitu
menuliskan di balik surat piutang itu yang menyatakan kepada siapa piutang tersebut
dipindahkan.
· Cessie adalah cara pengalihan piutang atas nama dan barang-barang lain yang tidak
berwujud yang dilakukan dengan membuat akta otentik atau di bawah tangan yang
melimpahkan hak-hak atas barang-barang itu kepada orang lain. Penyerahan ini tidak ada
akibatnya bagi yang berutang sebelum penyerahan itu diberitahukan kepadanya atau disetujui
secara tertulis atau diakuinya.
· Novasi atau pembaruan utang adalah suatu persetujuan yang menyebabkan hapusnya suatu
perikatan di mana pada saat yang bersamaan timbul perikatan lainnya yang ditempatkan
sebagai pengganti perikatan semula. Novasi dibagi menjadi tiga, yaitu:
o Novasi objektif, di mana perikatan yang telah ada diganti dengan perikatan lain.
o Novasi subjektif pasif, di mana debiturnya diganti dengan debitur lain.
o Novasi subjektif aktif, di mana krediturnya diganti dengan kreditur lain. Novasi subjektif
aktif memerlukan persetujuan antara para pihak, karena debitur perlu mengikatkan diri
dengan kreditur baru.
· Delegasi (delegatie) adalah penggantian debitur di mana terjadi persetujuan antara debitur,
kreditur semula dan debitur baru. Tanpa persetujuan dari kreditur, debitur tidak dapat diganti
dengan debitur lainnya. Delegasi termasuk novasi subjektif pasif.
· Kompensasi adalah salah satu cara hapusnya perikatan, yang disebabkan oleh keadaan, di
mana dua orang masing-masing merupakan debitur satu dengan lainnya. Kompensasi terjadi
apabila dua orang saling berutang satu sama lainnya.

12. Yang bukan meruapakan syarat untuk dapat melakukan balik nama pada penyerahan
benda tetap, kecuali:
a. Memiliki alas hak
b. Telah ada pembayaran lunas
c. Dilakukan oleh orang yang berwenang
d. Dengan menggunakan perjanjian yang zakelijk
Jawaban: b. Telah ada pembayaran lunas

Dalam penyerahan suatu benda tetap (benda tidak bergerak) dibutuhkan suatu perbuatan
hukum dalam bentuk akta balik nama. Dengan sistem sekarang, setelah berlakunya Undang-
Undang Pokok Agraria mengenai benda tetap, tunduk pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 1961 yang menyebutkan bahwa setiap peralihan hak harus dilakukan di
hadapan PPAT.
Syarat-syarat penyerahan”
a. harus ada alas hak yang sah, yaitu suatu hubungan hukum yang mengakibatkan adanya
peralihan
b. diserahkan oleh orang-orang yang berhak/berwenang.
c. Dengan menggunakan perjanjian yang zakelijk.

13. Yang merupakan salah satu syarat penyerahan benda tetap adalah:
a. Harus ada perjanjian penyerahan dengan cessie
b. Harus disaksikan oleh pejabat umum yang berwenang
c. Harus dilakukan oleh orang yang berwenang
d. Harus ada pengakuan atas benda tersebut
Jawaban: c. harus dilakukan oleh orang yang berhak/berwenang.

14. Dalam KUHPerdata, perikatan diatur dalam buku:


a. Kesatu
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
Jawaban: c. Ketiga

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


Buku Pertama: Orang
Buku Kedua: Benda/Barang
Buku Ketiga: Perikatan
Buku Keempat: Pembuktian dan Kadaluwarsa

15. Contoh perikatan yang bersumber dari undang-undang adalah:


a. Pembeli membayar harga barang
b. Debitur menyerahkan jaminan
c. Orang tua memberi nafkah kepada anak-anaknya
d. Debitur lalai membayar denda keterlambatan
Jawaban: c. orang tua memberi nafkah kepada anak-anaknya

Berdasarkan Pasal 1233 KUHPerdata disebutkan bahwa perikatan lahir karena suatu
persetujuan atau karena undang-undang.
a. Perikatan yang bersumber dari persetujuan (perjanjian).
b. Perikatan yang timbul dari undang-undang.
Perikatan yang timbul dari undang-undang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
· perikatan terjadi karena undang-undang semata, misalnya kewajiban orang tua memelihara
dan mendidik anak-anak.
· Perikatan terjadi karena undang-undang akibat perbuatan manusia menurut hukum terjadi
karena perbuatan yang diperbolehkan dan yang bertentangan dengan hukum.

16. Suatu perjanjian dapat batal demi hukum, apabila:


a. Tiadanya kesepakatan para pihak dan tiadanya kemampuan membuat perjanjian.
b. Tiadanya kesepakatan para pihak dan tiadanya objek yang diperjanjikan.
c. Tiadanya kemampuan untuk membuat perjanjian dan tiadanya objek yang diperjanjikan.
d. Tiadanya objek yang diperjanjikan dan tiadanya sebab (causa) yang halal.
Jawaban: d. Tiadanya objek yang diperjanjikan dan tiadanya sebab (causa) yang halal.

Suatu perjanjian mengikat secara hukum apabila telah dipenuhi syarat-syarat berdasarkan
pasal 1320 KUH Perdata, yaitu :
(1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
“Kesepakatan “ mengandung pengertian bahwa para pihak saling menyatakan kehendak
masing-masing untuk menutup suatu perjanjian. Pernyataan kehendak bukan hanya dengan
kata-kata yang tegas dinyatakan secara tegas, tetapi juga diwujudkan dengan adanya
perbuatan yang mencerminkan adanya kehendak untuk mengadakan perjanjian. Ditutupnya
perjanjian karena adanya pertemuan antara penawaran yang dilakukan oleh salah satu pihak
dan penerimaan atas tawaran tersebut oleh pihak lainnya. Perjanjian yang dibuat oleh para
pihak harus ditutup tanpa adanya paksaan maupun kesesatan terhadap maksud perjanjian,
benda/obyek perjanjian dan akibat hukum dari perjanjiannya. Karena kekeliruan terhadap hal
ini berakibat cacatnya perjanjian.
(2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
Subyek hukum dalam suatu perjanjian dapat terdiri dari badan hukum ataupun orang.
Kecakapan melakukan perbuatan hukum dapat dirumuskan sebagai kemungkinan melakukan
perbuatan hukum secara mandiri yang mengikat. Pasal 330 BW berlaku bagi syarat seseorang
melakukan perbuatan hukum, yaitu 21 tahun atau sudah pernah menikah, bagi badan hukum
berlaku ketentuan dalam undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas,
yang menyatakan bahwa yang berhak mewakili suatu perseroan adalah direksi yang telah
ditunjuk oleh ADART perusahaan atau pun orang yang telah ditunjuk untuk mewakili.
(3) Suatu hal tertentu/obyek tertentu
Pernyataan-pernyataan yang sifat dan luasnya tidak dapat ditentukan, tidak mempunyai daya
mengikat. Misalnya janji untuk menjual macam-macam rumah tanpa ditentukan rumah yang
mana yang dimaksudkan sebagai obyek perjanjian.
(4) Suatu sebab yang diperbolehkan/causa yang halal
Adanya obyek tertentu dan sebab yang diperbolehkan merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan adanya itikad baik dari para pihak, untuk melindungi para pihak pembuat perjanjian
sendiri. Terdapat suatu perjanjian tanpa causa/sebab apabila sejak penutupan perjanjian tidak
dapat diwujudkan. Namun, sebab yang diperbolehkan ini tentu ya juga terikat dengan asas
kebebasan berkontrak, yaitu para pihak bebas menentukan isi hubungan hukum, asalkan tidak
bertentangan dengan undang-undang maupun kesusilaan dan ketertiban masyarakat.

Tidak terpenuhinya syarat 1 dan 2 menyebabkan suatu perjanjian tidak memenuhi syarat
subyektif dan berakibat perjanjian dapat dibatalkan, sedangkan tidak terpenuhinya syarat 3
dan 4 menyebakan tidak terpenuhinya syarat obyektif dan berakibat suatu perjanjian batal
demi hukum.

17. Berakhirnya perikatan karena pembaruan utang disebut dengan:


a. Kadaluwarsa
b. Novasi
c. Keadaan memaksa
d. Hutang lunas
Jawaban: b. novasi
Novasi adalah pembaruan utang yang disertai hapusnya perikatan yang lama. Kreditor atau
debitor baru tidak menggantikann kreditor atau debitor yang lama karena perikatannya telah
hapus kemudian diperbarui dengan perjanjian baru.

18. Asas hukum perjanjian adalah bersifat:


a. Terbuka
b. Konsensualisme
c. Pelengkap
d. a, b dan c benar
Jawaban: d. a, b, dan c benar

Hukum perjanjian bersifat terbuka artinya para pihak bebas untuk mengadakan perjanjian
dengan siapapun, berisi apa saja, asal tidak melanggar ketertiban umum, kesusilaan dan UU.

Hukum perjanjian bersifat konsensualisme artinya salah satu syarat sahnya perjanjian adalah
kesepakatan antara para pihak (Pasal 1320 KUH Perdata).

Hukum perjanjian bersifat pelengkap artinya pasal-pasal UU boleh disingkirkan, apabila


pihak-pihak yang membuat perjanjian menghendaki dan membuat ketentuan-ketentuan
sendiri yang menyimpang dari ketentuan pasal-pasal UU.

19. Debitur yang dituduh lalai (atau melakukan wanprestasi) dapat melakukan pembelaan
dengan menyatakan bahwa kreditur juga lalai, yang merupakan pengertian dari
a. Overmacht
b. Force majeure
c. Exceptio non adimpleti contractus
d. Rechtsverwerking
Jawaban: c. Exceptio non adimpleti contractus

· Overmacht (Belanda) atau force majeur (Perancis) atau keadaan memaksa adalah adalah
suatu keadaan yang terjadi setelah dibuatnya persetujuan yang menghalangi debitur untuk
memenuhi prestasinya dimana debitur tidak dapat dipersalahkan dan tidak harus menanggung
resiko serta tidak dapat menduga pada waktu persetujuan dibuat. Kesemuanya itu sebelum
debitur lalai untuk memenuhi prestasinya pada saat timbulnya keadaan tersebut.
· Exceptio non adimpleti contractus adalah merupakan sanggahan bahwa pihak debitur
wanprestasi karena pihak kreditur juga wanprestasi.
· Rechtsverwerking adalah istilah dalam hukum ada di mana lampaunya waktu sebagai sebab
kehilangan hak atas tanah, kalau hak atas tanah yang bersangkutan selama waktu yang lama
tidak diusahakan oleh pemegang haknya dan dikuasai oleh pihak lain melalui perolehan hak
dengan itikad baik.

20. Tuntutan kreditur terhadap debitur yang wanprestasi adalah:


a. Ganti rugi dan biaya
b. Ganti rugi dan bunga
c. Biaya, ganti rugi dan bunga
d. Bunga dan biaya
Jawaban: c. biaya, ganti rugi dan bunga
Dasar hukum: Pasal 1246 KUHPerdata
“Biaya, ganti rugi, dan bunga, yang boleh dituntut kreditur, terdiri atas kerugian yang telah
dideritanya dan keuntungan yang sedianya dapat diperoleh, tanpa mengurangi pengecualian
dan perubahan yang disebut di bawah ini.”

21. Catatan Perusahaan dapat disusun dalam bahasa asing dalam hal ada izin dari:
a. Menteri Hukum dan HAM
b. Menteri Keuangan
c. Menteri Perindustrian
d. Menteri Perdagangan
Jawaban: b. Menteri Keuangan
Dasar hukum: Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan

Pasal 8
(1) Setiap perusahaan wajib membuat catatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
(2) Catatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dibuat dengan menggunakan huruf
Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia.
(3) Dalam hal ada izin dari Menteri Keuangan, catatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dapat disusun dalam bahasa asing.

22. Yang melaksanakan pembukuaan dan dokumen perusahaan adalah;


a. Orang yang berdasarkan Anggaran Dasar memimpin perusahaan dan mewakili perusahaan
baik di dalam maupun di luar pengadilan.
b. Direktur keuangan
c. Direktur marketing
d. Direktur produksi
Jawaban: a. Orang yang berdasarkan Anggaran Dasar memimpin perusahaan dan mewakili
perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Dasar hukum: Pasal 6 Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
“Setiap orang yang menjalankan perusahaan diwajibkan untuk menyelenggarakan catatan-
catatan menurut syarat-syarat perusahaannya tentant keadaan hartanya dan tentang apa yang
berhubungan dengan perusahannya, dengan cara yang sedemikian sehingga dari catatan-
catatan yang diselenggarakan itu sewaktu-waktu dapat diketahui semua hak dan
kewajibannya.”

23. Pembukuan perusahaan diatur dalam


a. Pasal 1 KUHD
b. Pasal 6 ayat (1) KUHD
c. Pasal 284 KUHD
d. Pasal 1320 KUHPerdata
Jawaban: b. Pasal 6 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
“Setiap orang yang menjalankan perusahaan diwajibkan untuk menyelenggarakan catatan-
catatan menurut syarat-syarat perusahaannya tentant keadaan hartanya dan tentang apa yang
berhubungan dengan perusahannya, dengan cara yang sedemikian sehingga dari catatan-
catatan yang diselenggarakan itu sewaktu-waktu dapat diketahui semua hak dan
kewajibannya.”

24. Penembusan asas kerahasiaan Pembukuan perusahaan oleh Hakim disebut dengan:
a. Penetapan
b. Representation
c. Putusan
d. Communication
Jawaban: b. Representation

Dalam Pasal 12 KUHD mengatur mengenai kerahasiaan pembukuan di mana tiada seorang
pun dapat dipaksa akan memperlihatkan buku-bukunya. Akan tetapi, kerahasiaan pembukuan
yang dimaksud oleh Pasal 12 KUHD tersebut tidak mutlak, artinya dapat dilakukan terobosan
dengan beberapa cara, misalnya representation dan communication.
Representation artinya melihat pembukuan pengusaha dengan perantara hakim, seperti yang
disebut dalam Pasal 8 KUHD.

Pasal 8
“Sewaktu pemeriksaan perkara di sidang pengadilan berjalan, hakim dapat menentukan atas
permintaan atau karena jabatannya, karena masing-masing pihak atau kepada salah satu pihak
untuk membuka buku-buku yang diselenggarakan, surat-surat dan naskah-naskah yang harus
dibuat atau disimpan oleh mereka menurut pasal 6 alinea ketiga, agar dapat dilihat di
dalamnya atau dibuat petikan-petikanya sebanyak yang dibutuhkan berkenaan dengan soal
yang dipersengketakan.”

Communication artinya pihak-pihak yang disebutkan di bawah ini dapat melihat pembukuan
pengusaha secara langsung tanpa perantara hakim, hal ini disebabkan yang bersangkutan
mempunyai hubungan kepentingan langsung dengan perusahaan, yakni: para ahli waris, para
pendiri perseroan / persero, kreditur dalam kepailitan, dan buruh yang upahnya ditentukan
pada maju mundurnya perusahaan.
25. Yang termasuk dokumen lainnya adalah:
a. risalah RUPS
b. Akta pendirian perusahaan dan akta otentik lainnya
c. NPWP
d. a, b dan c benar
Jawaban: d. a, b dan c benar
Dasar hukum: Penjelasan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan
Penjelasan Pasal 4
”Yang termasuk dokumen lainnya misalnya Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Akta
Pendirian Perusahaan, akta otentik lainnya yang masih mengandung kepentingan hukum
tertentu, Nomor Pokok Wajib Pajak.”

26. Kewajiban dilakukan audit oleh Akuntan Publik atas laporan keuangan tahunan apabila,
kecuali:
a. bidang usaha perseorang merupakan perseroan yang berkaitan dengan pengerahan dana
masyarakat.
b. Perseroan mengeluarkan surat pernyataan hutang.
c. Perseroan merupakan Perseroan Terbatas Terbuka.
d. Perseroan bermodal dasar Rp 20.000.000,-
Jawaban: d. Perseroan bermodal dasar Rp 20.000.000,-

Dasar hukum: Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas

Pasal 68 ayat (1)


Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk diaudit
apabila:
a. kegiatan usaha Perseroan adalah menghimpun dan/ atau mengelola dana masyarakat;
b. Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat;
c. Perseroan merupakan Perseroan Terbuka;
d. Perseroan merupakan persero; (persero adalah perusahaan milik negara atau daerah yang
berbentuk perseroan terbatas).
e. Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling
sedikit Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah); atau
f. Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

27. Yang menjadi pengurus persekutuan dalam persekutuan komanditer adalah


a. Sekutu komplementer
b. Sekutu aktif
c. Sekutu pasif (komanditer)
d. a dan b benar
Jawaban: d. a dan b benar

Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan


yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang
kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai
pemimpin.
Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
· Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan
berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan
dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau
persero pengurus.
· Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam
persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas
modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas
tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan
seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil
keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan,
pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai
persero diam.
Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun
persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak
memiliki kekayaan sendiri.

28. Bu Widya adalah sekutu komanditer dari CV Eka Widya. Pada saat Pak Eka (sekutu
komplementer) berhalangan maka Bu Widya menandatangani perjanjian jual beli dengan CV
Mulia Seraya. Namun ternyata, perjanjian tersebut mengakibatkan kerugian bagi CV Eka
Widya. Dalam hal ini maka, kecuali:
a. Pak Eka bertanggungjawab sebagai persero komplementer
b. Bu Widya bertanggungjawab sebagai persero komplementer
c. Bu Widya bertanggungjawab sebagai persero komanditer
d. Bu Widya bertanggungjawab secara keseluruhan
Jawaban: c. Bu Widya bertanggung jawab sebagai persero komanditer

Persero komanditer hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disetorkannya saja. Persero
komanditer dalam hal ini tidak boleh melakukan pengurusan.
Apabila, persero komanditer melanggar larangan tersebut dan melakukan pengurusan seperti
menandatangani perjanjian jual beli maka tanggung jawabnya akan sama dengan persero
komplementer. Hal ini akan menyebabkan:
· Pak Eka bertanggung jawab sebagai persero komplementer, yaitu ketika perusahaan
mengalami kerugian, dia bertanggungjawab dengan seluruh harta kekayaannya.
· Bu Widya berubah dari persero komanditer menjadi persero komplementer di mana dia
bertanggung jawab sebagai persero komplementer dan secara keseluruhan, yaitu ketika
perusahaan mengalami kerugian, dia bertanggungjawab dengan seluruh harta kekayaannya.

29. Proses yang tidak wajib dilakukan untuk mendirikan sebuah Persekutuan dengan Firma
adalah:
a. Pembuatan akta pendirian
b. Pengesahan Menteri
c. Pendaftaran perusahaan
d. Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (TBNRI).
Jawaban: b. Pengesahan Menteri
Firma dan CV bukan badan hukum sehingga tidak perlu dilakukan pengesahan Menteri

Syarat mendirikan Firma


· pembuatan akta pendirian (Pasal 23 KUHD)
· pendaftaran perusahaan (Pasal 25 KUHD)
· pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (TBNRI) (Pasal 28
KUHD).
Pasal 23 KUHD
Para persero firma diwajibkan untuk mendaftarkan akta itu dalam register yang disediakan itu
kepada kepaniteraan Pengadilan Negeri daerah hukum tempat kedudukan perseroan itu.

Pasal 25 KUHD
Setiap orang dapat memeriksa akta atau petikannya yang terdaftar, dan dapat memperoleh
salinannya atas biaya sendiri.

Pasal 28 KUHD
Di samping itu para persero wajib untuk mengumumkan petikan aktanya dalam surat kabar
resmi.
è Surat kabar resmi di sini maksudnya adalah Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
(TBNKRI).

30. Modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebuah perseroan terbatas adalah:
a. 10% dari modal dasar
b. 20% dari modal dasar
c. 25% dari modal dasar
d. 50% dari modal dasar
Jawaban: c. 25% dari modal dasar
Dasar hukum: Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
“Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh.”

31. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang harus mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan HAM adalah:
a. Nama perseroan atau kedudukan perseroan
b. Jangka waktu berdirinya perusahaan
c. Status Perseroan Terbatas dari Terbuka menjadi Tertutup atau sebaliknya.
d. a, b, dan c benar.
Jawaban: d. a, b, dan c benar

Dasar hukum: Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas

Pasal 21
(1) Perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapat persetujuan Menteri.
(2) Perubahan anggaran dasar tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan;
b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
c. jangka waktu berdirinya Perseroan;
d. besarnya modal dasar;
e. pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau
f. status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya.
(3) Perubahan anggaran dasar selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) cuku diberitahukan
kepada Menteri.
32. Untuk pertama kali, Direksi perseroan diangkat oleh:
a. Pendiri perseroan
b. Komisaris
c. RUPS
d. Komite Audit
Jawaban: a. Pendiri perseroan
Dasar hukum: Pasal 94 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas

Pasal 92
(1) Anggota Direksi diangkat oleh RUPS.
(2) Untuk pertama kali pengangkatan anggota Direksi dilakukan oleh pendiri dalam akta
pendirian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b .”

33. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang tidak perlu mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum dan HAM adalah:
a. Perubahan susunan direksi
b. Besarnya modal dasar
c. Maksud dan tujuan perseroan
d. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor
Jawaban: a. Perubahan susunan direksi
Dasar hukum: Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas

Pasal 21
(1) Perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapat persetujuan Menteri.
(2) Perubahan anggaran dasar tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
g. nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan;
h. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
i. jangka waktu berdirinya Perseroan;
j. besarnya modal dasar;
k. pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau
l. status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya.
(3) Perubahan anggaran dasar selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) cuku diberitahukan
kepada Menteri.

34. Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas diatur dalam:


a. PP No. 27 tahun 1998
b. Perpu No. 4 Tahun 1998
c. PP No. 27 Tahun 1983
d. PP 45 Tahun 1995
Jawaban: a. PP No. 27 Tahun 1998
· Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas
· Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Kepailitan.
· Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana
· Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pasar Modal.
35. Direksi Perseroan Terbatas bertanggung jawab secara tanggung renteng pada saat:
a. Pengesahan AD oleh Menteri Hukum dan HAM.
b. Akta Perseroan Terbatas ditandatangani oleh para pendiri.
c. Pendaftaran perseroan pada wajib daftar perseroan
d. a dan c benar
Jawaban: b. Akta Perseroan Terbatas ditandatangani oleh para pendiri.

36. Lembaga yang dibentuk dengan tugas melakukan pengendalian pasar modal sesuai
dengan garis kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah adalah:
a. Bapepam
b. PT Bursa Efek Jakarta
c. Lembaga Kliring dan Penjaminan
d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Jawaban: a. Bapepam
Untuk melakukan pengendalian pasar modal sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan
oleh Pemerintah, dibentuk Badan Pengawas Pasar Modal.

· Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek di antara mereka. (Dasar hukum: Pasal 1 angka 4 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
· Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa. (Dasar hukum: Pasal 1 angka 9 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
· Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Pihak yang menyelenggarakan kegiatan
Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak lain. (Dasar hukum:
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
· Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal dilakukan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal yang selanjutnya disebut Bapepam. (Dasar hukum: Pasal 3
ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
Sejak tanggal 30 Desember 2005, Bapepam telah berubah menjadi Bapepam-LK berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KMK 606/KMK.01./2005 tanggal 30 Desember
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan, organisasi unit eselon I Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan unit eselon
I Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi unit
eselon I, yaitu menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan
Lembaga Keuangan).

37. Penawaran efek oleh emiten untuk dijual atau diperdagangkan disebut dengan:
a. Emisi
b. Reksa dana
c. Right issue
d. Kontrak
Jawaban: a. emisi
· Emisi adalah penawaran efek berupa saham atau obligasi oleh emiten untuk dijual dan
diperdagangkan di pasar modal.
· Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi
· Right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu adalah hak yang diperoleh oleh para
pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu
perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang
menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portapel atau saham
simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal
penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang
mereka nilai secara proporsional.
· Kontrak adalah perjanjian antara dua atau lebih pihak.

38. Bila terjadi suatu benturan kepentingan, maka persetujuan atas transaksi harus disetujui
oleh:
a. Notaris
b. Pemegang saham pengendali
c. Pemegang saham independen
d. Komite Audit
Jawaban: c. pemegang saham independen
Dasar hukum: Pasal 2 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-
32/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu.

Transaksi yang Mempunyai Benturan Kepentingan


”Jika suatu Transaksi dimana seorang direktur, komisaris, pemegang saham utama atau Pihak
terafiliasi dari direktur, komisaris atau pemegang saham utama mempunyai Benturan
Kepentingan, maka Transaksi dimaksud terlebih dahulu harus disetujui oleh para Pemegang
Saham Independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam Rapat Umum
Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam peraturan ini. Persetujuan mengenai hal tersebut
harus ditegaskan dalam bentuk akta notariil.”

39. Penyerahan hak untuk menuntut sesuatu dari tertanggung kepada penanggung dalam
asuransi disebut dengan:
a. Kompensasi
b. Novasi
c. Subrogasi
d. Evenemen
Jawaban: c. Subrogasi
· Kompensasi adalah salah satu cara hapusnya perikatan, yang disebabkan oleh keadaan, di
mana dua orang masing-masing merupakan debitur satu dengan lainnya. Kompensasi terjadi
apabila dua orang saling berutang satu sama lainnya.
· Novasi atau pembaruan utang adalah suatu persetujuan yang menyebabkan hapusnya suatu
perikatan di mana pada saat yang bersamaan timbul perikatan lainnya yang ditempatkan
sebagai pengganti perikatan semula. Novasi dibagi menjadi tiga, yaitu:
o Novasi objektif, di mana perikatan yang telah ada diganti dengan perikatan lain.
o Novasi subjektif pasif, di mana debiturnya diganti dengan debitur lain.
o Novasi subjektif aktif, di mana krediturnya diganti dengan kreditur lain. Novasi subjektif
aktif memerlukan persetujuan antara para pihak, karena debitur perlu mengikatkan diri
dengan kreditur baru.
· Subrogasi adalah penggantian kreditur dalam suatu perikatan sebagai akibat adanya
pembayaran. Dalam bidang asuransi, subrogasi adalah pengalihan hak tertanggung kepada
penanggung terhadap pihak ketiga.
· Evenemen adalah suatu peristiwa yang pada hakikatnya tidak dikehendaki dan tidak dapat
diketahui secara pasti kapan terjadinya.
40. Dasar hukum dari fidusia adalah:
a. UU No. 4 Tahun 1996
b. UU No. 16 Tahun 1985
c. UU No. 42 Tahun 1999
d. b dan c benar
Jawaban: c. UU No. 42 Tahun 1999
· Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
· Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun.
· Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

41. Hapusnya hak tanggungan karena


a. Hapus atau dibayar lunasnya hutang oleh debitor
b. Dilepaskan hak tanggungan oleh pemegang hak tanggungan
c. Pembersihan hak tanggungan berdasarkan penetapan pengadilan
d. a, b dan c benar.
Jawaban: d. a, b dan c benar.
Dasar hukum: Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
Hak Tanggungan hapus karena hal-hal sebagai berikut:
a. hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;
b. dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak Tanggungan;
c. pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan
Negeri;
d. hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan.

42. Pendaftaran Hak Tanggungan dilakukan pada atau di:


a. Camat
b. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
c. Lurah
d. Kantor Perpajakan
Jawaban: b. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
Dasar hukum: Pasal 13 ayat (3) jo. Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.

Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
“Kantor Pertanahan adalah unit kerja Badan Pertanahan Nasional di wilayah kabupaten,
kotamadya, atau wilayah administratif lain yang setingkat, yang melakukan pendaftaran hak
atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah.”

Pasal 13 ayat (3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
“Pendaftaran Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kantor
Pertanahan dengan membuatkan buku-tanah Hak Tanggungan dan mencatatnya dalam buku-
tanah hak atas tanah yang menjadi obyek Hak Tanggungan serta menyalin catatan tersebut
pada sertipikat hak atas tanah yang bersangkutan.”
43. Berakhirnya Dana Pensiun adalah kecuali:
a. Berdasarkan permintaan pendiri
b. Berdasarkan penetapan pengadilan
c. Keputusan Menteri Keuangan
d. Pendiri dana pensiun bubar
Jawaban: b. Berdasarkan penetapan pengadilan
Dana pensiun dapat berakhir berdasarkan permintaan sendiri, berdasarkan keputusan Menteri
Keuangan dan apabila pendiri dana pensiun bubar.
Dasar hukum: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

Pasal 33
(1) Pembubaran Dana Pensiun dapat dilakukan berdasarkan permintaan pendiri kepada
Menteri.
(2) Dana Pensiun dapat dibubarkan apabila Menteri berpendapat bahwa Dana Pensiun tidak
dapat memenuhi kewajibannya kepada peserta, pensiunan dan pihak lain yang berhak, atau
dalam hal terhentinya iuran dinilai dapat membahayakan keadaan keuangan Dana Pensiun
dimaksud.
(3) Apabila pendiri Dana Pensiun bubar, maka Dana Pensiun bubar.

44. Pembayaran iuran dana penisun yang dilakukan bersama antara karyawan dengan
perusahaan dikenal sebagai dana pensiun:
a. Contributory
b. Non contributory
c. Funded pension plan
d. Unfunded pension plan
Jawaban: a. contributory
Program pensiun contributory atau program pensiun dengan iuran adalah program pensiun di
mana karyawan atau pekerja dan pemberi kerja diwajibkan membayar sejumlah tertentu iuran
ke dalam program pensiun.
Program pensiun non-contributory atau program pensiun tanpa iuran adalah penyelenggaraan
program di mana seluruh biaya program ditanggung oleh pemberi kerja.

45. Pihak yang mengajukan permohonan pailit bila yang dimohonkan pailit bank adalah:
a. Kreditur
b. Bank Indonesia
c. Menteri Keuangan
d. Kejaksaan
Jawaban: b. Bank Indonesia
Dasar hukum: Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

Pasal 2
(1) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan
Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
kreditornya.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga diajukan oleh kejaksaan
untuk kepentingan umum.
(3) Dalam hal Debitor adalah bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh
Bank Indonesia.
(4) Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, permohonan pernyataan pailit hanya
dapat diajukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal.
(5) Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun,
atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan
pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan.

46. Masa berlaku Permohonan Kewajiban Penundaan Pembayaran Hutang (PKPU) definitif
adalah:
a. 270 hari
b. 180 hari
c. 90 hari
d. 45 hari
Jawaban: a. 270 hari
Dasar hukum: Pasal 228 ayat (6) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
”Apabila penundaan kewajiban pembayaran utang tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disetujui, penundaan tersebut berikut perpanjangannya tidak boleh melebihi 270 (dua ratus
tujuh puluh) hari setelah putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara
diucapkan.”

47. Yang melakukan pengurusan dan/atau pemberesan terhadap harta pailit adalah:
a. Kurator
b. Pengurus
c. Balai Harta Peninggalan (BHP)
d. a dan c benar
Jawaban: d. a dan c benar
Dasar hukum: Pasal 69 ayat (1) jo. Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

Pasal 69
(1) Tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kurator:
a. tidak diharuskan memperoleh persetujuan dari atau menyampaikan pemberitahuan terlebih
dahulu kepada Debitor atau salah satu organ Debitor, meskipun dalam keadaan di luar
kepailitan persetujuan atau pemberitahuan demikian dipersyaratkan;
b. dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, hanya dalam rangka meningkatkan nilai harta
pailit.
(3) Apabila dalam melakukan pinjaman dari pihak ketiga Kurator perlu membebani harta
pailit dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas
kebendaan lainnya maka pinjaman tersebut harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan
Hakim Pengawas.
(4) Pembebanan harta pailit dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak
agunan atas kebendaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3), hanya dapat dilakukan
terhadap bagian harta pailit yang belum dijadikan jaminan utang.
(5) Untuk menghadap di sidang Pengadilan, Kurator harus terlebih dahulu mendapat izin dari
Hakim Pengawas, kecuali menyangkut sengketa pencocokan piutang atau dalam hal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Pasal 38, Pasal 39, dan Pasal 59 ayat (3).
Pasal 70
(1) Kurator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 adalah:
a. Balai Harta Peninggalan; atau
b. Kurator lainnya.
(2) Yang dapat menjadi Kurator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, adalah:
a. orang perseorangan yang berdomisili di Indonesia, yang memiliki keahlian khusus yang
dibutuhkan dalam rangka mengurus dan/atau membereskan harta pailit; dan
b. terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum
dan peraturan perundang-undangan.

48. Hak cipta atas buku, pamphlet, dan semua hasil karya tulis lain berlaku selama hidup
Pencipta dan terus berlangsung hingga:
a. 10 tahun setelah Pencipta meninggal dunia
b. 30 tahun setelah Pencipta meninggal dunia
c. 50 tahun setelah Pencipta meninggal dunia
d. 70 tahun setelah Pencipta meninggal dunia
Jawaban: c. 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia
Dasar hukum: Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Pasal 29
(1) Hak Cipta atas Ciptaan:
a. buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain;
b. drama atau drama musikal, tari, koreografi;
c. segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, dan seni patung;
d. seni batik;
e. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
f. arsitektur;
g. ceramah, kuliah, pidato dan Ciptaan sejenis lain;
h. alat peraga;
i. peta;
j. terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai
berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah
Pencipta meninggal dunia.

49. Merek yang dikenal dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 meliputi:
a. Merek dagang
b. Merek jasa
c. Merek kolektif
d. a, b dan c benar
Jawaban: d. a, b, dan c benar

Dasar Hukum: Pasal 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek


(1) Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
(2) Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan barang-barang sejenis lainnya
(3) Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
(4) Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara
bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.

50. Jangka waktu perlindungan terhadap merek terdaftar adalah:


a. 1 tahun
b. 7 tahun
c. 9 tahun
d. 10 tahun
Jawaban: d. 10 tahun
Dasar hukum: Pasal 28 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
“Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak
Tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang.”

51. Permohonan merek yang diajukan oleh pemohon yang bertempat tinggal atau
berkedudukan tetap di luar wilayah Indonesia wajib diajukan oleh:
a. Notaris
b. Arbiter
c. Kuasanya di Indonesia
d. Departemen Perdagangan
Jawaban: c. kuasanya di Indonesia
Dasar hukum: Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

Pasal 10
(1) Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan
tetap di luar wilayah Negara Republik Indonesia wajib diajukan melalui Kuasanya di
Indonesia.
(2) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyatakan dan memilih tempat
tinggal Kuasa sebagai domisili hukumnya di Indonesia.

52. Yang memberikan hak eksklusif kepada Inventor (penemu) atas hasil invensinya di
bidang teknologi adalah:
a. Negara
b. Pemerintah Daerah
c. Legislatif
d. Lembaga Swadaya Masyarakat
Jawaban: a. Negara
Dasar hukum: Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
”Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Investor atas hasil
Investasinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Investasinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.”

53. Jangka waktu Hak Paten adalah selama:


a. 15 tahun
b. 20 tahun
c. 25 tahun
d. 30 tahun
Jawaban: b. 20 tahun
Dasar hukum: Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
“Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tanggal
Penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.”

54. Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa sepanjang tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara yang berdasarkan atas persatuan
bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan yang tercantum dalam Undang-
Undang ini dan dengan peraturan perundang-undangan lainnya adalah;
a. Hukum Islam
b. Hukum perdata barat
c. Hukum antar golongan
d. Hukum adat
Jawaban: d. hukum adat

Dasar hukum: Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria
“Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan
bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-peraturan yang tercantum dalam
Undang-undang ini dan dengan peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan
mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.”

55. Hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara dalam jangka waktu tertentu dalam usaha:
a. Pertanian
b. Perikanan
c. Peternakan
d. a, b dan c benar
Jawaban: d. a, b dan c benar
Dasar hukum: Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria
“Hak guna-usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara,
dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna perusahaan pertanian,
perikanan atau peternakan.”

56. Hak guna usaha diberikan untuk waktu paling lama:


a. 10 tahun
b. 25 tahun
c. 30 tahun
d. 40 tahun
Jawaban: b. 25 tahun
Dasar hukum: Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria

Pasal 29
(1) Hak guna-usaha diberikan untuk waktu paling lama 25 tahun.
(2) Untuk perusahaan yang memerlukan waktu yang lebih lama dapat diberikan hak guna-
usaha untuk waktu paling lama 35 tahun.
(3) Atas permintaan pemegang hak dan mengingat keadaan perusahaannya jangka waktu
yang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal ini dapat diperpanjang dengan waktu yang paling
lama 25 tahun.

57. Hak guna bangunan dapat diperpanjang selama


a. 3 tahun
b. 5 tahun
c. 20 tahun
d. 25 tahun
Jawaban: c. 20 tahun
Dasar hukum: Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria

Pasal 35
(1) Hak guna-bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan
atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun.
(2) Atas permintaan pemegang hak dan dengan mengingat keperluan serta keadaan
bangunan-bangunannya, jangka waktu tersebut dalam ayat (1) dapat diperpanjang dengan
waktu paling lama 20 tahun.
(3) Hak guna-bangunan dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.

58. Hak pakai dapat diberikan


a. Selama jangka waktu tertentu selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang
tertentu.
b. Dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun.
c. Tanpa ada batas.
d. a dan b benar.
Jawaban: d. a dan b benar.
Dasar hukum: Pasal 41 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria
“Hak pakai dapat diberikan:
selama jangka waktu yang tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang
tertentu;
dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun.”

59. Hak atas tanah yang dapat diberikan oleh badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia adalah:
a. hak guna bangunan
b. hak milik
c. hak pakai
d. hak guna usaha
Jawaban: c. hak pakai
Dasar hukum: Pasal 42 huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria

Pasal 42
Yang dapat mempunyai hak pakai ialah
a. warga-negara Indonesia;
b. orang asing yang berkedudukan di Indonesia;
c. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;
d. badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
60. Hak guna usaha diberikan atas tanah dengan luas tanah paling sedikit:
a. 2 hektar
b. 5 hektar
c. 10 hektar
d. 25 hektar
Jawaban: b. 5 hektar
Dasar hukum: Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria
“Hak guna-usaha diberikan atas tanah yang luasnya paling sedikit 5 hektar, dengan ketentuan
bahwa jika luasnya 25 hektar atau lebih harus memakai investasi modal yang layak dan
tehnik perusahaan yang baik, sesuai dengan perkembangan zaman.”

II. ESSAY

SOAL 1
Perseroan Terbatas (PT) didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris dibuat
dalam bahasa Indonesia. (Pasal 7 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007).
Pertanyaan:
a. Apakah ada pengecualian terhadap ketentuan pasal 7 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 di
atas dalam mendirikan sebuah perusahaan?
b. Apakah mungkin pemilik saham suatu Perseroan Terbatas hanya satu orang?
c. Apa akibat pemilik saham dari suatu Perseroan Terbatas hanya dimiliki oleh satu orang?

Jawaban:
a. Ya, ada pengecualian terhadap ketentuan Pasal 7 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007. tentang
Perseroan Terbatas.
Pengecualian itu diatur dalam Pasal 7 ayat (7) UU No. 40 Tahun 2007, yaitu: kewajiban
perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih tidak berlaku bagi
· Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
· Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
tentang Pasar Modal.
b. Pemilik saham suatu perseroan terbatas hanya satu orang/lembaga mungkin hanya untuk
persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara atau Perseroan yang mengelola bursa
efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga
lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
Selain dari hal yang diatur tersebut itu tidak mungkin.
Walaupun kepemilikan saham perseorang hanya satu orang/lembaga masih dimungkinkan
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan hanya ada satu
pemegang saham. Setelah waktu 6 (enam) bulan tersebut terlampaui, tidak mungkin lagi
sehingga pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada
orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.

c. Akibat hukum pemilik saham dari suatu Perseroan terbatas hanya dimiliki oleh satu orang
adalah setelah jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terlampaui ketika perusahaan itu
hanya dimiliki oleh satu orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas
segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan,
pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut.

Dasar Hukum: Pasal 7 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


Pasal 7
(1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam
bahasa Indonesia.
(2) Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam rangka Peleburan.
(4) Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan
Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.
(5) Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang
dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan
tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada
orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
(6) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah dilampaui, pemegang
saham tetap kurang dari 2 (dua) orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi
atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak yang
berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut.
(7) Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ketentuan pada ayat (5), serta ayat (6) tidak berlaku
bagi :
a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
tentang Pasar Modal.

SOAL 2
Bank Bumi Putera Cabang Sudirman Jakarta memberikan fasilitas kredit kepada PT
Berdikari Rawamangun yang bergerak di bidang perumahan. Besarnya fasilitas kredit adalah
Rp 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) melalui Perjanjian Kredit tanggal 10 Juli
2006. PT Berdikari Rawamangun didirikan dengan akte No. 123 tanggal 20 Oktober 2005
dibuat dihadapan Citra Lestari SH, Notaris di Jakarta. Anggaran Dasarnya sudah disahkan
oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 10 Januari 2006 tetapi belum diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dan Berita Negara Republik Indonesia.

PT Berdikari Rawamangun melakukan kontrak kerja dengan PT Adhi Karya dalam


pembangunan perkantoran dengan nilai proyek sebesar Rp 60.000.000.000,- (enam puluh
milyar) yang pembayarannya oleh PT Adhi Karya kepada PT Berdikari Rawamangun
dilakukan dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 40.000.000.000,- (empat puluh milyar) dan
tahap kedua sebesar Rp 20.000.000.000,- (dua puluh milyar).

Selain memberikan kredit PT Bank Bumiputera juga menerbitkan Bank Garansi untuk
keuntungan penerimaan jaminan PT Adhi Karya sebagai jaminan atas pelaksanaan pekerjaan
PT Berdikari Rawamangun.

PT Bank Bumi Putera juga meminta PT Berdikari Rawamangun untuk memberikan jaminan
mobil-mobil Taxi dari PT Tekun Berkarya yang dimiliki oleh Tuan Badu dan Tuan Didi
selaku pemegang saham mayoritas PT Berdikari Rawamangun.

Pertanyaan:
a. Lembaga jaminan apa yang dapat digunakan untuk mengamankan fasilitas kredit yang
diberikan oleh PT Bank Bumiputera kepada nasabah tersebut dan apa dasar hukumnya?
b. Siapa yang dapat menandatangani Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan untuk PT
Berdikari Rawamangun?
c. Apa syarat efektifnya lembaga jaminan dalam huruf a?

Jawaban:
a. Lembaga yang digunakan untuk mengamankan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT
Bank Bumiputera (bank) kepada PT Berdikari Rawamangun (nasabah) tersebut adalah
lembaga jaminan fidusia. Dasar hukumnya: Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia.
Jaminan untuk perjanjian kredit tersebut adalah jaminan mobil-mobil Taxi dari PT Tekun
Berkarya yang dimiliki oleh Tuan Badu dan Tuan Didi selaku pemegang saham mayoritas PT
Berdikari Rawamangun.
Mobil-mobil taxi termasuk dalam benda bergerak. Lembaga jaminan untuk benda bergerak
menggunakan lembaga jaminan gadai dan fidusia. Lembaga jaminan berupa benda tidak
bergerak dahulu Hipotek, Credietverband dan sekarang Hak Tanggungan.
Karena objek jaminan yaitu mobil taxi tetap berada dalam kekuasaan debitur maka digunakan
lembaga jaminan fidusia.
b. Pihak yang dapat menandatangani Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan untuk PT
Berdikari Rawamangun adalah:
· Pihak pemberi fidusia:
Direksi perusahaan PT Berdikari Rawamangun. Dalam kasus ini yang dapat menandatangani
perjanjian ini adalah pemegang saham mayoritas yang merangkap sebagai direktur
perusahaan, yaitu: Tuan Badu dan Tuan Didi.
· Pihak penerima fidusia:
Pimpinan cabang Bank Bumiputera yang memberikan kredit.
c. Setelah dilakukan pembebanan jaminan fidusia dengan akta jaminan fidusia yang dibuat
oleh notaris. Syarat efektifnya lembaga jaminan fidusia adalah pendaftaran jaminan fidusia
tersebut pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Dasar hukum: Pasal 11 ayat (1) jo. Pasal 12 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

Pasal 11
(1) Benda yang dibebani dengan Jaminan Fidusia wajib didaftarkan.
(2) Dalam hal Benda yang dibebani dengan Jaminan Fidusia berada di luar wilayah negara
Republik Indonesia, kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tetap berlaku.

Pasal 12
(1) Pendaftaran Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dilakukan
pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
(2) Untuk pertama kali, Kantor Pendaftaran Fidusia didirikan di Jakarta dengan wilayah kerja
mencakup seluruh wilayah negara Republik Indonesia.
(3) Kantor Pendaftaran Fidusia sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berada dalam lingkup
tugas Departemen Kehakiman.
(4) Ketentuan mengenai pembentukan Kantor Pendaftaran Fidusia untuk daerah lain dan
penetapan wilayah kerjanya diatur dengan Keputusan Presiden.

Anda mungkin juga menyukai