Anda di halaman 1dari 3

1. Penyidikan dalam perkara pelanggaran HAM berat berdasarkan UU No.

26 Tahun 2000 tentang


Pengadilan HAM dilakukan oleh …
a. Penyidik
b. Jaksa Agung
c. Penyelidik
d. Kepolisian
2. Penyidikan wajib diselesaikan paling lambat … hari terhitung sejak tanggal hasil penyelidikan n
diterima dan dinyatakan lengkap oleh penyidik
a. 90 hari
b. 30 hari
c. 45 hari
d. 60 hari
3. Mengenai perkembangan penyidikan dan penuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sewaktu-waktu dapat meminta keterangan secara
tertulis kepada …
a. Ketua pengadilan HAM
b. Penyidik
c. Jaksa agung
d. Majelis hakim Pengadilan HAM pada perkara yang bersangkutan
4. Berdasarkan UU Pengadilan HAM, Hakim Ad Hoc diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
selaku Kepala Negara atas usul …
a. Ketua Mahkamah Agung
b. Ketua Pengadilan HAM
c. Komisi Yudisial
d. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
5. Perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan HAM
dalam waktu paling lama …
a. 90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan HAM
b. 120 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan HAM
c. 150 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan HAM
d. 180 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan HAM
6. Bentuk-bentuk pelindungan terhadap korban maupun saksi dalam pelanggaran HAM Berat
berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban diantaranya, kecuali …
a. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga, dan harta bendanya
b. Mendapatkan informasi mengenai putusan pengadilan
c. Menolak memberikan kesaksian
d. Mendapat penerjemah
7. Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang yang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Kompensasi,
Restitusi, Dan Rehabilitasi Terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat, ganti
kerugian yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga, dapat
berupa pengembalian harta milik, pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan,
atau penggantian biaya untuk tindakan tertentu disebut dengan …
a. Restitusi
b. Kompensasi
c. Rehabilitasi
d. Konsiliasi
8. Berdasarkan Pasal 43 UU Pengadilan HAM Pengadilan HAM ad hoc dibentuk atas usul …
a. Mahkamah Agung
b. Presiden
c. DPR
d. Komnas HAM
9. Selain Jaksa Agung, yang berwenang melakukan penahanan untuk kepentingan pemeriksaan
dalam siding Pengadilan melalui sebuah penetapan yakni …
a. Hakim Pengadilan HAM
b. Ketua Mahkamah Agung
c. Komnas HAM
d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
10. Pelanggaran hak asasi yang berat yang terjadi sebelum diundangkannya Undang-undang ini,
diperiksa dan diputus oleh …
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan HAM ad hoc
c. Mahkamah Agung
d. Komnas HAM
11. Dalam hal penyelidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia dilakukan oleh …
a. Jaksa Agung
b. Mahkamah Agung
c. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
d. Komnas HAM
12. Perlindungan atas keamanan Saksi dan/atau Korban hanya dapat dihentikan berdasarkan alasan,
kecuali …
a. Atas permintaan saksi/korban
b. Daluwarsanya masa permohonan
c. Permintaan dari perjabat yang berwenang
d. Pendapat LPSK bahwa saksi/korban tidak lagi membutuhkan perlindungan
13. Ditinjau berdasarkan Pasal 8 UU Pengadilan HAM, suatu tindakan yang mengakibatkan
penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok digolongkan
sebagai …
a. Kejahatan genosida
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan
c. Pemusnahan
d. kejahatan apartheid
14. Komnas HAM memiliki fungsi mediasi, yaitu...
a. Menerima pengaduan adanya pelanggaran HAM
b. Pengkajian instrumen HAM
c. menyebarluaskan pemahaman HAM
d. mendamaikan pihak – pihak yang bersengketa
15. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyidik, Jaksa Agung dapat mengangkat penyidik ad hoc
dari unsur …
a. Jaksa
b. Polisi
c. TNI
d. Pemerintah dan/atau masyarakat

Anda mungkin juga menyukai