Anda di halaman 1dari 7

KOLEGIUM DOKTER GIGI INDONESIA

Indonesian College of Dentist


Sekretariat: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat 11440 T. 6221-5672731 pes. 1315. F. 6221 567 5787

Kepada yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Gigi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Universitas Indonesia Universitas Sumatera Utara Universitas Baiturrahmah Universitas Prof. Dr. Moestopo Universitas Padjadjaran Universitas Gadjah Mada Universitas Airlangga Universitas Hasanuddin Universitas Hang Tuah Universitas Jember Universitas Mahasaraswati Universitas Trisakti

Sesuai dengan keputusan Rapat Pleno Kolegium Dokter Gigi Indonesia di Surabaya pada 8 Desember 2007, untuk Uji Kompetensi diperlukan Bank Soal. Sehubungan dengan itu, perlu kami beritahukan tentang hal-hal berikut. 1. Soal dibuat secara komprehensif, baik departemental maupun interdepartemental, baik vertikal maupun horizontal, yang sebagian mengacu pada aspek klinis. Acuan pembuatan soal tersebut dilampirkan bersama surat ini. 2. Kami mengharapkan agar setiap fakultas kedokteran gigi anggota Afdokgi dapat membuat 100 soal yang nantinya akan dilakukan pengkajian-ulang (review) bersama di Bali pada 11 13 Februari 2008 yang difasilitasi FKG Universitas Mahasaraswati. 3. Soal diharapkan sudah dikirimkan dalam bentuk CD, melalui POS atau dititipkan Wakil KDGI bagi FKG yang menyelenggarakan Uji Kompetensi pada Uji Kompetensi 29 30 Januari 2008. 4. Selain para Wakil Dekan I sebagai anggota KDGI ex officio, setiap FKG anggota Afdokgi juga mempersiapkan seorang dosen untuk ditugaskan sebagai pengkaji-ulang pada acara tersebut. Agar semua bidang ilmu terwakili, kami mengharapkan dosen yang akan ditugasi sebagai pengkaji-ulang tersebar dalam semua bidang ilmu (usulan sebaran terlampir). Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan dan atas perhatian serta kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 12 Desember 2007

Dr. Drg. Bambang S. Trenggono, MBiomed Ketua


Tembusan kepada yth.: 1. Ketua PB PDGI 2. Semua Wakil Dekan I FKG se Indonesia

SEBARAN BIDANG ILMU DOSEN SESUAI UNIVERSITASNYA

Universitas Sumatera Utara Universitas Baiturrahmah Universitas Indonesia Universitas Trisakti

: : : :

Prostodonti Ortodonti Biologi Oral (Mikrobiologi) Biologi Oral (Anatomi/Patologi Anatomi)

Universitas Prof. Dr. Moestopo (B) : Universitas Padjadjaran Universitas Gadjah Mada Universitas Airlangga Universitas Hang Tuah Universitas Jember Universitas Hasanuddin Universitas Mahasaraswati : : : : : : :

Ilmu Penyakit Mulut Ilmu Bedah Mulut Biologi Oral (Farmakologi) Material Kedokteran Gigi Pedodonti Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Periodontologi Konservasi Gigi

ACUAN PENYUSUNAN SOAL UNTUK UJI KOMPETENSI KOLEGIUM DOKTER GIGI INDONESIA

1. Materi soal a. 90% mengacu pada KIPDGI II dan Standar Kompetensi Dokter Gigi (90 soal) b. 10% mengacu pada materi Pembekalan/Pelatihan (10 soal) b. Tipe soal (tertulis) 1) 50% Pilihan Ganda (pilih satu jawaban benar) 2) 30% Pilihan berganda (majemuk) 3) 20% Hubungan sebab-akibat 2. Jumlah 100 (seratus) soal 3. Jenis soal: a. 30% bersifat departemental, mengacu pada tiap Mata Kuliah (26 soal) b. 70% bersifat integrasi, baik vertikal maupun horizontal (64 soal) 1) 25% bersifat integrasi horizontal Mata Kuliah Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar (15-16 soal) 2) 25% bersifat integrasi horizontal Mata Kuliah Kedokteran Klinik dan Kedokteran Gigi Klinik (15-16 soal) 3) 50% bersifat integrasi vertikal antara Mata Kuliah Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar dengan Mata Kuliah Kedokteran Klinik dan Kedokteran Gigi Klinik (32-33 soal) 4. Tingkat kompetensi soal a. Soal departemental mengevaluasi kemampuan kognitif tingkat C1 sampai C3 b. Soal integrasi mengevaluasi kemampuan kognitif tingkat C4 sampai C6 5. Kelulusan 1) 2) 3) 4) Kelulusan berdasarkan tingkat kesulitan soal yang akan ditentukan kemudian Peserta lulus, diberi Sertifikat Kompetensi Peserta yang tidak lulus dapat mengulang atau mengikuti uji kompetensi berikut Bila sudah dua kali tidak lulus, peserta dapat mengikuti Uji Modul

PETUNJUK MENJAWAB SOAL UJI KOMPETENSI


A. Petunjuk Umum 1. Gunakan pensil 2B untuk mengisi lembar jawaban 2. Tulis nama Anda dengan memberi tanda pada lingkaran yang ada pada lembar jawaban 3. Tuliskan nomor urut peserta ujian yang telah diberikan 4. Tidak diperkenankan membuat coretan/tulisan yang tidak perlu pada lembar jawaban. 5. Dengan menggunakan pensil 2B tuliskan kalimat sebagai tertera dalam lembar jawaban yaitu: Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam formulir ini adalah benar dan bubuhkan tanda tangan pada tempat yang telah disediakan. 6. Tuliskan nomor soal ujian untuk Uji Kompetensi yang Anda terima 7. Jumlah soal dari nomor 1 (satu) sampai dengan 100 (seratus). 8. Setiap soal hanya ada satu (1) jawaban yang benar. 9. Gunakan penghapus bila ingin mengganti jawaban, jangan dengan mencoret atau memberi tanda yang lain 10. Ujian akan berlangsung selama 100 menit (1 jam dan 40 menit).

B. Petunjuk Khusus Soal Tipe 1 (50%) : Soal Tipe 2 (30%) : Pilih satu jawaban yang benar Pilih jawaban A: B: C: D: E: Pernyataan (1), (2) dan (3) benar Pernyataan (1) dan (3) benar Pernyataan (2) dan (4) benar Pernyataan (4) benar Semua pernyataan benar

Soal Tipe 3 (20%) : Tiap soal terdiri atas Pernyataan satu (1), kata SEBAB dan Pernyataan dua (2) A: B: C: D: E: Pernyataan (1) dan (2) benar dan berhubungan Pernyataan (1) dan (2) benar tidak berhubungan Pernyataan (1) benar, Pernyataan (2) salah Pernyataan (1) salah, Pernyataan (2) benar Pernyataan (1) dan Pernyataan (2) salah

CONTOH SOAL UJI KOMPETENSI I. Departemental, mengacu pada tiapMata Kuliah


Jumlah: 26 soal

1. Neutofil merupakan kelompok fagosit polimorfonuklear SEBAB neutrofil jumlahnya meningkat pada infeksi akut Jawaban: B (BBTB)

Seorang ibu datang membawa anak perempuannya berusia 12 tahun untuk konsultasi karena susunan gigi anaknya yang tidak bagus, terutama kaninus rahang atasnya yang tumbuh lebih ke depan. 2. Langkah komunikasi pertama yang dapat dilakukan oleh dokter gigi adalah: 1. 2. 3. 4. Melakukan anamnesis dan langsung melakukan perawatan Melakukan anamnesis setelah berkomunikasi dengan penderita Melakukan anamnesis setelah berkomunikasi dengan penderita dan orangtua pengantar Melakukan anamnesis, komunikasi dengan anak dan orang tua, dan menjelaskan langkahlangkah yang akan dilakukan

Jawaban: D (4 betul) 3. Terjadinya posisi kaninus maksila erupsi lebih ke labial daripada gigi lainnya pada kasus tersebut, kemungkinan disebabkan oleh: 1. 2. 3. 4. Kaninus maksila permanen dicabut sebelum waktunya Premature loss kaninus maksila susu Tidak cukup ruang untuk erupsi kaninus maksila tetap Bernafas melalui mulut

Jawaban: A (1,2,3 betul) 4. Perawatan untuk kaninus yang ektopik dilakukan dengan 1. 2. 3. 4. harus disertai dengan pencabutan premolar kedua bisa dilakukan tanpa pencabutan premolar pertama harus menggunakan pesawat ortodonti cekat bisa dilakukan dengan pesawat ortodonti lepasan

Jawaban: C (2,4 betul)

5. Streptococcus mutans berperan sebagai pemicu terjadinya karies gigi karena: A. B. C. D. E. mampu membentuk plak gigi periodontopati plak gigi yang dibentuk banyak mengandung bakteri periodontopati mempunyai sistem enzim yang dapat menghambat kalsifikasi membentuk asam laktat dari sukrosa lebih banyak dari kuman lain dapat melarutkan membran email

Jawaban: D

II. Integrasi A. Integrasi horizontal Mata Kuliah Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar

Jumlah: 15 16 soal
5. Nyeri di dalam rongga mulut yang lebih banyak merupakan nyeri akut, terjadi melalui mekanisme sebagai berikut. A. Fosfolipase A hasil degradasi membran sel yang rusak diubah menjadi prostaglandin E2 oleh siklooksigenase-1 B. Asam arakhidonat hasil degradasi membran sel yang rusak diubah menjadi prostaglandin E2 oleh siklooksigenase-1 C. Fosfolipid membran sel diubah oleh siklooksigenase-1 D. Asam arakhidonat hasil degradasi membran sel yang rusak disintesis menjadi fosfolipid E. Asam arakhidonat hasil degradasi membran sel yang rusak diubah menjadi prostaglandin E2 oleh siklooksigenase-2 Jawaban: E 6. Antibodi yang paling dominan ditemukan di dalam saliva adalah imunoglobulin A sekretori SEBAB antibodi ini ikut berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap proses terjadinya karies gigi Jawaban: B (BBTB)

B. Integrasi horizontal Mata Kuliah Kedokteran Klinik dan Kedokteran Gigi Klinik

Jumlah: 15 16 soal
7. Penyakit yang perlu diwaspadai ketika bermaksud mencabut gigi pasien: 1. 2. 3. 4. Diabetes mellitus Hipertensi Penyakit jantung koroner Penderita alergi

Jawaban: E (1,2,3,4 betul) 8. Dokter gigi tidak perlu merujuk pasien dengan kadar glukosa darah di atas 200 mg/dL ke dokter ketika bermaksud melakukan ekstraksi gigi SEBAB dokter gigi dapat melakukan diagnosis adanya diabetes melitus pada pasien melalui peningkatan kadar glukosa darah Jawaban: D (Salah - betul)

C. Integrasi vertikal antara Mata Kuliah Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar dengan Mata Kuliah Kedokteran Klinik dan Kedokteran Gigi Klinik

Jumlah: 32 33 soal
Pasien laki-laki berusia 30 tahun bermaksud menambal giginya yang pernah sekali pada gigi 46 satu bulan sebelumnya sampai tidak bisa tidur dan bekerja. Setelah itu, nyeri kadang-

kadang hilang-timbul. Bila nyeri dating, pasien minum obat penghilang nyeri yang bisa diperoleh di warung sebelah rumahnya. Intra oral tampak karies dalam pada gigi 46. 9. Gigi 46 pasien tersebut diduga mengalami 1. Pulpitis akut 2. Pulpitis kronis Jawaban: D (4 betul) 10. Perubahan pulpitis reversibel menjadi pulpitis ireversibel disebabkan oleh: A. B. C. D. E. Penurunan daya tahan tubuh pejamu (host) Peningkatan jumlah koloni Porphyromonas endodontalis Tidak terbentuknya dentin reparatif Terlalu banyak minum obat penghilang nyeri Demineralisasi dentin 3. Pulpitis reversible 4. Pulpitis ireversibel

Jawaban: A 11. Metode diagnosis pada kasus tersebut dilakukan melalui A. B. C. D. E. Riwayat penyakit Pemeriksaan visual lengkap Gambaran foto Rontgen Menggunakan tes panas dengan hati-hati Semua jawaban betul

Jawaban: E 12. Untuk mengeliminasi nyeri pada kasus tersebut, dapat dilakukan 1. 2. 3. 4. Pulpotomi Pulpotomi parsial dengan membuang jaringan pulpa pada saluran terbesar Pulpektomi pada kasus kunjungan gawat darurat Pembukaan atap pulpa agar terjadi drainase

Jawaban: A (1,2,3 betul) 13. Perawatan secara single-visit bukan merupakan kontraindikasi pada kasus ini SEBAB obturasi pada perawatan single-visit akan mengeliminasi kemungkinan kontaminasi bakteri antarkunjungan pada sistem saluran akar Jawaban: E (BBTB)

Anda mungkin juga menyukai