Anda di halaman 1dari 7

Setelah menunggu laptop diservis, akhirnya jadi juga.

Saya ingin cerita soal UKDGI (Ujian


Kompetensi Dokter Gigi) OSCE bulan Oktober yang lalu. OSCE kali ini terbagi menjadi 8 ruang
soal dan 1 ruang istirahat. Saya akan ceritakan berdasarkan yang saya alami ya. Kebetulan saya
dapat shift pertama, urutan nomer 4 dan itu adalah ruang istirahat (-____-). Sepuluh menit
kemudian berpindah ke ruang soal 4.
Ruang Soal 4
Soal di ruangan ini adalah tentang dental trauma. Saya lupa persisnya bagaimana (keluhan, dll),
kurang lebih, si pasien pernah mengalami kecelakaan. Di dalam ruangan disediakan alat untuk
menulis dan sebuah foto ronsen periapikal. Tugas kandidat adalah menjelaskan dan menuliskan
diagnosa serta menjelaskan mutu dari foto ronsen.
Dari cerita soal, saya hanya ingat disitu saya menentukan diagnosisnya adalah periodontitis. Di
dalam ruangan saat itu, yang muncul di pikiran saya adalah periodontitis akut dan kronis.Saya
tambahi aja, menjadi periodontitis kronis. Hahahah..
Lalu membaca ronsennya.. Foto ronsennya cukup besar, bukan foto ronsen asli dan hanya berupa
print out di sebuah kertas. Hal ini sempat membuat saya ragu karena fotonya agak terlihat buram.
Saya bingung apakah itu harus disebutkan, benarkah itu memang hasil ronsennya atau itu efek
dari printing-nya. Tapi yasudahlah. Saya pura-pura semua baik-baik saja. Saya menyebutkan
penilaian saya berupa:

Kontras yang baik, tidak terlalu terang maupun gelap. Ini menunjukkan prosesing yang
baik. Tidak under/over exposure, developer, fixer, dll.

Tidak ada benda asing maupun artefak, tidak ada cone cutting, dsb.

Seluruh jaringan terfoto dengan jelas, tidak ada distorsi, dsb.

Terdapat pelebaran periodontal ligament pada gigi yang dikeluhkan dan ada resobsi
tulang alveolar.

Beres dari ruang 4, saya lanjut ke ruang 5.


Ruang Soal 5
Soal di ruangan ini berkaitan dengan infeksi dan imunologi. Kalau tidak salah ingat, pasien
datang dengan keluhan adanya sariawan di gusi depan atasnya. Di sini kandidat diminta untuk
melakukan anamnesis (DAN MENULISKANNYA!!!), menentukan diagnosis, dan memberi
contoh cara aplikasi obat kepada pasien. Di dalam ruangan disediakan pasien standar, phantom
(keren loh, gusinya dikasih kuning-kuning keputihan, persis seperti sariawan) di kursi gigi,
kapas, pinset, masker, sarung tangan, dan tentu saja obatnya.

Di ruang ini memag agak ribet karena diminta untuk menuliskan anamnesis serta melakukan
anamnesis langsung kepada pasien. setelah memberi salam, kenalan (halah!), lalu wawancara
tentang keluhan, perjalanan penyakitnya, riwayat penyakitnya, kehidupan sosialnya, diet,
pekerjaan, dan lain-lain. Saya melakukan wawancaranya sesuai apa yang muncul dalam pikiran
saya karena waktu terus berjalan. Pada akhirnya saya menyimpulkan dia terkena infeksi virus
herpes dan diagnosanya adalah Primary Herpetic Gingivostomatitis Primer. Bla bla bla dan
waktu tinggal 3 menit. Bener-bener nggak kerasa! Saya langsung lompat dan memakai masker
lalu sarung tangan (jangan kebalik ya!) kemudian memberikan contoh cara aplikasi obat. Setelah
itu tidak lupa memberikan feed back kalau-kalau ada yang tidak dimengerti pasien. Untungnya
pasiennya baik. Jadi nggak nanya macem-macem. hihihihi
Ruang Soal 6
Di ruangan ini ada soal tumbuh kembang apa ya.. saya lupa.. jadi yang jelas tugas kandidat
adalah memeriksa kelainan sendi Temporomandibular Joint serta mengukur Freeway Space dan
menuliskan hasilnya. Ceritanya, pasiennya punya crossbite anterior. Nah pasien standar yang
disediakan ini oklusinya normal. Jadi kan susye ya.. hahahahhh Tapi saya pikir yang dinilai
kan cara memeriksanya ya. Asalkan bener, ya sudah. Nah yang bingung itu menuliskan hasil
Fws-nya. Akhirnya saya ngarang saja hahahahhh Karena tugasnya simpel, jadi waktu saya
tersisa banyak. Jadilah saya duduk di pojokan, diem-dieman sama pasien sama penguji. hihihi
Ruang Soal 7
Nah ruangan ini cukup bikin deg-degan. Soalnya simpel tapi ngerjainnya lumayan yaa..
melibatkan wire/kawat dan tang. Ngapain hayooo? hahahaha bukan.. bukan bikin alat
ortodontik lepasan kok (alhamdulillah! :D) tapi bikin fiksasi intermaksila dengan teknik Stout!
jeng..jeng *zoom in zoom out*.
Seperti yang saya bilang, di dalam ruangan disediakan kawat. Selain itu ada seperangkat alat di
dalam bengkok, dan model gigi yang siap di fiksasi. Awalnya saya mencoba bikin fiksasi Stout
pakai metode yang saya lihat di internet, dengan menekuk kawat menjadi dua lalu
menyelipkannya di interdental gigi dari arah lingual. Tekniknya lebih gampang dan cepat. Tapi
ternyata entah tekukan kawatnya kurang kecil atau karena saya gugup, saya jadi kesulitan. Lalu
saya ngeles (karena tugas kandidat melakukan dan menceritakan kepada penguji), dengan bilang
Oh, selain itu bisa juga dilakukan dengan seperti ini Dok!, lalu saya melakukan fiksasi seperti
yang diajarkan di kampus. Hehehehe
Semua berjalan lancar, tinggal menguncinya saja, sampe kawat yang saya pake kurang! OH
MY!!! hahahahh nggak mungkin saya bongkar lagi karena waktunya udah mepet dan waktu
saya liat memang kawat yang tersedia rata-rata panjangnya sama so how? T___T
Akhirnya saya bilang ke penguji saya, Jadi seharusnya ini dikunci disini dok, begini, sambil
saya peragain cara mengunci si wire. Ga tau deh itu bisa masuk penilaian atau enggak.
Hahahaha semoga bisa yaaa T___T
Ruang Soal 8

Ruang soal ini berkaitan dengan penyakit sistemik dan degeneratif. Dikatakan pasiennya
menderita kegoyahan gigi depan bawah. Kandidat diminta menganamnesis dan menentukan
diagnosisnya. Ternyata eh ternyata, pasien punya riwayat Diabetes Mellitus yang tidak
terkontrol. -___- Yasudah deh langsung saya sebutkan penyakitnya periodontitis et causa DM.
Yang bikin bingung di ruangan ini adalah disediakannya masker dan sarung tangan tapi tidak ada
alat diagnostik. Padahal kan memang tidak boleh mengubek-ubek intra oral pasien juga. Toh
tidak ada keperluan pemeriksaan ekstra oral juga. Jadi sampai sekarang keberadaan masker dan
sarung tangan itu masih menjadi misteri. Apakah hanya jebakan semata, ataukah memang harus
dipakai? *ngomong ala host infotaintment*
Ruang Soal 1
Beruntungnya saya adalah saya sempat melalui ruang-ruang soal lain sebelum masuk ke ruang
soal ini. Karena tugas di ruang soal ini adalah memberikan penyuluhan soal Early Childhood
Caries kepada orangtua murid TK. Yang artinya saya harus jadi komunikatif, menarik, ramah,
sopan, santun, dan ceria. Dengan didahului masuk ruangan lain, saya sudah menjadi lebih rileks
dan bisa menyampaikan materi dengan lancar. Tips buat masuk ke ruang soal penyuluhan adalah
skrining apa saja yang ada di dalam ruangan. Selain ada 2 orang pasien standar yang saat itu
menjadi ibu-ibu dari anak murid TK yang diperiksa, ada juga model gigi dan sikat gigi, lalu
setoples kassa, setoples kapas, dan (alhamdulillah saya melihat) poster yang letaknya di samping
pintu masuk.
Disini tugas kandidat adalah menjelaskan tentang Early Childhood Caries yang biasa terjadi
pada anak-anak, serta cara pencegahan primer sekunder dan perawatannya. Saya rasa saya tidak
terlalu kesulitan sih di sesi ini. Alhamdulillah yah :)
Ruang Soal 2
Soal di ruang ini berkaitan dengan tumbuh kembang dan penyakit sistemik. Yang harus
dilakukan kandidat adalah? Membuatkan desain gigi tiruan sebagian! Hahahah.. benar-benar
tidak terduga ya! Ini semakin membuka mata saya bahwa ketika menemui pasien dan akan
menentukan perawatan, harus benar-benar melihat kondisi pasien secara general!!!
Jadi begini, pasien ini sudah hilang beberapa gigi dan mau dibikinkan gigi tiruan sebagian
lepasan. Dia nggak mau ada tindakan operasi dioperasi karena punya penyakit hipertensi (waktu
baca soal di luar ruangan, saya langsung menduga dia punya torus, dan ternyata benar! waktu liat
foto di dalam ruangan, foto menunjukkan torus palatinus yang super besar T___T). Sebagai
tambahannya, pasien adalah wanita dan pekerjaannya menuntut estetis padahal ada gigi anterior
yang hilang. Waktu ngebaca soalnya, saya langsung kebayang ibu-ibu yang centil, perfeksionis,
dan pasti bawel. Hahahah.. (sempet-sempetnya mikir begini -____-)
Di foto ditunjukkan, gigi yang hilang adalah gigi (kalau nggak salah ingat) 16, 15, 14, 12,11, 21,
22, 25, 26. Pokoknya klasifikasi Kennedy-nya adalah Kelas V modifikasi 2. Terus saya buatkan
gigi tiruan sebagian dengan perluasan basis ke bukal, tapi open face anterior dan palatalnya

menghindari torus palatinusnya serta menggunakan 4 klamer C. Setelah itu saya memilihkan
sendok cetak yang perforated stock tray dan bahan cetaknya alginat.
Ruang Soal 3
Ruangan terakhir, soalnya tentang neoplasma non neoplasma. Tugasnya adalah interpretasi
radiografi (lagi), menentukan diagnosis dan rencana perawatannya. Jadi disana ada ronsen OPG
yang menunjukkan gigi C-nya (seingatku karies), lalu di apikalnya ada area radiolusen dengan
diameter sekitar 1 cm dengan batas radiopak tipis. Jelas lah ini kista. Dan menilik letaknya di
apikal, jadi saya menilainya sebagai kista radikuler. Hehehe
Untuk perawatannya saya memilih enukleasi karena ukuran kistanya yang masih relatif kecil.
Setelah itu saya pikir diperlukan apeks reseksi. Tapi saya lupa (lebih ke tidak kepikiran)
menambahkan, harusnya itu giginya dilakukan perawatan saluran akar juga kan ya
Ya sudah lah.. hehehehe
Dan akhirnya soal tersebut menutup serangkaian ujian OSCE UKDGI hari itu. Saya bahagia
sekali sampai ingin keliling dunia tapi tidak jadi karena itu terlalu ekstrim. Yang bisa saya
lakukan adalah mengucap alhamdulillah, bersyukur sudah terlewati, tinggal berdoa untuk
kelulusan UKDGI dan melanjutkan hidup seperti biasa. Nah begitulah, siapa tau ini bermanfaat
buat teman-teman yang akan menghadapi UKDGI. Semoga kita semua sukses dan bisa
memberikan pelayanan yang prima untuk pasien-pasien kita!!!

1. Neutofil merupakan kelompok fagosit polimorfonuklear SEBAB neutrofil jumlahnya


meningkat pada infeksi akut
Jawaban: B (BBTB)
Seorang ibu datang membawa anak perempuannya berusia 12 tahun untuk konsultasi karena
susunan gigi anaknya yang tidak bagus, terutama kaninus rahang atasnya yang tumbuh lebih
ke depan.
2. Langkah komunikasi pertama yang dapat dilakukan oleh dokter gigi adalah:
1. Melakukan anamnesis dan langsung melakukan perawatan
2. Melakukan anamnesis setelah berkomunikasi dengan penderita
3. Melakukan anamnesis setelah berkomunikasi dengan penderita dan orangtua pengantar
4. Melakukan anamnesis, komunikasi dengan anak dan orang tua, dan menjelaskan
langkahlangkah
yang akan dilakukan
Jawaban: D (4 betul)
3. Terjadinya posisi kaninus maksila erupsi lebih ke labial daripada gigi lainnya pada kasus
tersebut, kemungkinan disebabkan oleh:
1. Kaninus maksila permanen dicabut sebelum waktunya
2. Premature loss kaninus maksila susu
3. Tidak cukup ruang untuk erupsi kaninus maksila tetap
4. Bernafas melalui mulut
Jawaban: A (1,2,3 betul)
4. Perawatan untuk kaninus yang ektopik dilakukan dengan
1. harus disertai dengan pencabutan premolar kedua
2. bisa dilakukan tanpa pencabutan premolar pertama
3. harus menggunakan pesawat ortodonti cekat
4. bisa dilakukan dengan pesawat ortodonti lepasan
Jawaban: C (2,4 betul)
5. Streptococcus mutans berperan sebagai pemicu terjadinya karies gigi karena:
A. mampu membentuk plak gigi periodontopati
B. plak gigi yang dibentuk banyak mengandung bakteri periodontopati
C. mempunyai sistem enzim yang dapat menghambat kalsifikasi
D. membentuk asam laktat dari sukrosa lebih banyak dari kuman lain
E. dapat melarutkan membran email
Jawaban: D
II. Integrasi
A. Integrasi horizontal Mata Kuliah Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar
Jumlah: 15 16 soal

5. Nyeri di dalam rongga mulut yang lebih banyak merupakan nyeri akut, terjadi melalui
mekanisme sebagai berikut.
A. Fosfolipase A hasil degradasi membran sel yang rusak diubah menjadi prostaglandin E2
oleh siklooksigenase-1
B. Asam arakhidonat hasil degradasi membran sel yang rusak diubah menjadi prostaglandin
E2 oleh siklooksigenase-1
C. Fosfolipid membran sel diubah oleh siklooksigenase-1
D. Asam arakhidonat hasil degradasi membran sel yang rusak disintesis menjadi fosfolipid
E. Asam arakhidonat hasil degradasi membran sel yang rusak diubah menjadi prostaglandin
E2 oleh siklooksigenase-2
Jawaban: E
6. Antibodi yang paling dominan ditemukan di dalam saliva adalah imunoglobulin A sekretori
SEBAB antibodi ini ikut berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap proses
terjadinya karies gigi
Jawaban: B (BBTB)
B. Integrasi horizontal Mata Kuliah Kedokteran Klinik dan Kedokteran Gigi Klinik
Jumlah: 15 16 soal
7. Penyakit yang perlu diwaspadai ketika bermaksud mencabut gigi pasien:
1. Diabetes mellitus
2. Hipertensi
3. Penyakit jantung koroner
4. Penderita alergi
Jawaban: E (1,2,3,4 betul)
8. Dokter gigi tidak perlu merujuk pasien dengan kadar glukosa darah di atas 200 mg/dL ke
dokter ketika bermaksud melakukan ekstraksi gigi SEBAB dokter gigi dapat melakukan
diagnosis adanya diabetes melitus pada pasien melalui peningkatan kadar glukosa darah
Jawaban: D (Salah betul)
C. Integrasi vertikal antara Mata Kuliah Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar
dengan Mata Kuliah Kedokteran Klinik dan Kedokteran Gigi Klinik
Jumlah: 32 33 soal
Pasien laki-laki berusia 30 tahun bermaksud menambal giginya yang pernah sekali pada gigi
46 satu bulan sebelumnya sampai tidak bisa tidur dan bekerja. Setelah itu, nyeri kadangkadang
hilang-timbul. Bila nyeri dating, pasien minum obat penghilang nyeri yang bisa
diperoleh di warung sebelah rumahnya. Intra oral tampak karies dalam pada gigi 46.
9. Gigi 46 pasien tersebut diduga mengalami
1. Pulpitis akut 3. Pulpitis reversible
2. Pulpitis kronis 4. Pulpitis ireversibel
Jawaban: D (4 betul)
10. Perubahan pulpitis reversibel menjadi pulpitis ireversibel disebabkan oleh:
A. Penurunan daya tahan tubuh pejamu (host)
B. Peningkatan jumlah koloni Porphyromonas endodontalis

C. Tidak terbentuknya dentin reparatif


D. Terlalu banyak minum obat penghilang nyeri
E. Demineralisasi dentin
Jawaban: A
11. Metode diagnosis pada kasus tersebut dilakukan melalui
A. Riwayat penyakit
B. Pemeriksaan visual lengkap
C. Gambaran foto Rontgen
D. Menggunakan tes panas dengan hati-hati
E. Semua jawaban betul
Jawaban: E
12. Untuk mengeliminasi nyeri pada kasus tersebut, dapat dilakukan
1. Pulpotomi
2. Pulpotomi parsial dengan membuang jaringan pulpa pada saluran terbesar
3. Pulpektomi pada kasus kunjungan gawat darurat
4. Pembukaan atap pulpa agar terjadi drainase
Jawaban: A (1,2,3 betul)
13. Perawatan secara single-visit bukan merupakan kontraindikasi pada kasus ini SEBAB
obturasi
pada perawatan single-visit akan mengeliminasi kemungkinan kontaminasi bakteri
antarkunjungan
pada sistem saluran akar
Jawaban: E (BBTB)

Anda mungkin juga menyukai