Anda di halaman 1dari 4

Balada Gigi Geraham Bungsu...

Semua berawal sekitar pertengahan tahun lalu, seorang Windy Reriansari yang ke dokter gigi cuma
untuk cabut gigi dan gak pernah punya keluhan atas gigi-giginya ini dari kecil akhirnya ngerasain yang
namanya sakit gigi. Setelah entah berapa tahun gue gak ke dokter gigi akhirnya sekitar bulan
September 2011 gue datang menyambangi rumahnya drg. @bhungabhunga, temen SMP gue si mantan
Gadsam (gagal) pada masanya yang sekarang berprofesi lebih ke Ibu Rumah Tangga ketimbang
mengemban profesinya sebagai dokter gigi. Hahahaha... Tapi berhubung pada saat itu Bhunga lagi
hamdan geda jadilah dia "melempar" gue ke Bapake yang kebetulan sama-sama dokter gigi juga.

Pertama-pertama gigi gue diliat, secara kasat mata gak ada bolong, ya udah akhirnya sekalian
discalling soalnya takut ngilu-ngilunya itu karena gigi gue kebanyakan karang giginya. Ternyata gak
ngaruh juga pemirsaaaa... Sampai akhirnya Om Supriyadi nyuruh gue untuk rontgen gigi. Next visit
diliat hasil rontgen panoramic gigi gue, gak ada bolong, gak ada retak, tapiiii... ternyata gigi geraham
bungsu gue 4-4nya itu impaksi. Terus kalo gigi impaksi musti gimana dong? ya dioperasi! NGOK!!
Seumur-umur gue belum pernah tuh yang namanya dioperasi.

Setaun udah lewat terus gue inget jatah perawatan gigi gue dari asuransi masih utuh, sementara
Oktober nanti ada renewal asuransi untuk 1 tahun berikutnya. Jadi gue berinisiatif untuk nyicil operasi
si gigi geraham bungsu dan kembali konsultasi dengan Bhunga juga bapake. Mereka recommend ke
salah satu dokter spesialis bedah & mulut di salah satu rumah sakit swasta yang lumayan besar di deket
rumah gue dan kebetulan dari gue kecil emang udah jadi "langganan" di RS itu jadilah gue dateng
kesitu. Izin sama para bos dengan kepedean tingkat dewa, berasumsi bisa langsung operasi pada hari
itu juga. Ternyataaaa.. ya harus atur schedule dulu sama dokternya PLUS menjalankan berbagai
rangkaian pemeriksaan lagi. Pertama berhubung rontgen panoramic gue udah berumur 1 tahun jadilah
si dokter minta gue "difoto" lagi dan begitu dia liat hasilnya langsung heboh kalo 2 gigi geraham
bungsu yang atas itu posisinya sulit, jadi kalo nanti di operasi harus general anastesi dan karena udah
general anastesi jadi dia bilang sekalian aja dioperasi si 4 gigi geraham bungsu itu. Gue tanya dong
yaaa otomatis berapa tuh biayanya, kata dokternya dia belum bisa kasih tau berapa estimasinya hari itu
karena harus berhitung dulu. Jadi hari itu dia nyuruh gue untuk tes darah dulu dan dijadwalin 2 minggu
kedepan untuk operasi.

2 minggu udah lewat, tepatnya kemarin tanggal 3 Oktober 2012 gue balik lagi sowan ke dokter itu
sesuai janji yang udah dibuat yaaa.. Lagi-lagi gue berasumsi "ya udah hari ini kita operasi" dan ternyata
(lagi) jadwal operasi gue hari itu dicancel doooong yaaaa sama itu dokter, dengan alasan karena sehari
sebelumnya dia ngehubungin gue untuk konfirmasi jadi atau enggak, guenya gak bisa dihubungin (ke
HP ataupun ke rumah), padahal gue gak nerima telfon sama sekali bahkan miskol pun gak ada. Darah
udah mulai naik ke kepala tuh pada saat itu, udah mulai emosi sampai akhirnya gue nanya berapa
estimasi biaya untuk tindakan operasi gue. Pas dikasih liat breakdown serta totalnya gue pun langsung
SHOCK! Maaaaak! 14juta sekian dan itu belum termasuk biaya rawat inap sementara gue cuma diganti
asuransi 2,5 juta, berarti gue harus nombokin 11,5 juta! MENURUT NGANAAAAA? Beli emas udah
dapet 25 gram ituuuuh, lumayan kan buat mas kawin. #LAH? #SalahFokus

Ya udah tuh, akhirnya gue tanya, klo misalkan 2 gigi aja dulu gimana? Berhubung gigi gue yang ada
keluhan itu yang kanan atas jadi ya gue minta untuk 2 gigi geraham bungsu yang atas dulu. Setelah
berhitung kembali muncullah angka 8.045.000 Rupiah untuk 2 gigi tersebut. Tetep gak relaaaaaa... Ya
maklum yaaa untuk anak sulung dengan keadaan kayak gue yang (terpaksa harus) sangat mandiri ini
angka segitu ya lumayan banget. Sementara di otak gue lagi terus-terusan kepikiran liburan dan gadget
baru. Tapi ada satu hal yang bikin gue mikir pada saat itu, yaitu "kenapa ini dokter kekeuh gue harus
general anastesi dan cuma bilang karena alesan gigi gue complex (complicated) aja.. Apa gak bisa nih
lokal anastesi? Separah itu kah gigi gue?".

Lucky me punya (lumayan) banyak temen dan kenalan dokter gigi, jadilah gue "memanfaatkan" mereka
untuk konsultasi GRATIS. Hehehe... Beberapa bilang sih ada beberapa alasan lah kenapa si dokter
kekeuh harus general anastesi tapi ada yang bilang juga kalo cuma 2 gigi sih harusnya bisa lokal
anastesi. Sampe akhirnya keingetan nyokapnya @uti_prameshwari yang juga dokter gigi umum, gue
dateng ke tempat prakteknya tuh 2 hari setelahnya, nyokapnya bilang kalo beliau mau kasih liat foto
gue (rontgen panoramic maksudnya, bukan foto seluruh badan gue... :p) ke dokter spesialis bedah
mulut kenalannya dia. Tapi berhubung beliau belum sempet  ketemu dokter itu jadilah beliau ajak gue
untuk ketemuin si dokter SBM (Spesialis Bedah Mulut) itu barengan di tempat prakteknya.
Yaaaa lagi-lagi setelah ketemu sama dokter SBM lain kesimpulannya tetep sama sih, 2 gigi geraham
bungsu gue yang atas itu posisinya terlalu ribet untuk hanya dengan lokal anastesi, jadi ya tetep harus
general anastesi *pasrah*. Tapi kali ini si dokter yang lebih tua dari dokter SBM sebelumnya itu ngasih
penjelasan yang lebih bisa diterima sama otak gue dan dia pun bilang selama gak ada keluhan yang
berarti biarin deh tuh si 2 gigi geraham bungsu itu (siapa tau bisa) erupsi lagi sampai 6 bulan kedepan
baru deh "difoto" lagi. Sedikit lebih tenang sih walaupun feeling gue biayanya paling cuma selisih 1
juta dari estimasi harga di RS sebelumnya. Huhuhu...

Tapi sebenernya selain HOROR dengan biaya operasinya, gue juga super scary pas si dokter SBM
yang ke dua ngejelasin apa yang akan dia perbuat untuk ngangkat gigi-gigi gue itu... *ketap-ketip*

So, dear gigi geraham bungsu, baik - baik dulu yaaa.. Please jangan berulah sampai nanti Saya dapat
pasokan dana untuk membuang kalian. :|

Odontectomy-Operasi Gigi Geraham Bungsu Part4 (end)

Lupa untuk nulis cerita selanjutnya hehe...

Ok, kita lanjut yah, dari obat habis hingga hari jahitan dibuka no pain at all, seriously, jadi harusnya itu
pertanda baik kan?

Sewaktu datang ke dokter untuk buka jahitan, dicek lagi apakah luka kita menutup dengan baik atau
tidak oleh dokternya, infeksi atau tidak? and in my case everything run smooth, ga ada infeksi dan
lain2,

Selanjutnya jahitannya dibuka, hmm agak sakit sie, sakitnya bukan karena luka tapi gunting buat buka
jahitannya itu yang berasa, ckit2

Setelah jahitannya dibuka, gw masih diminta untuk makan-makanan yang lunak dan makan di sisi lain,
for another 7 days karena bekas operasinya belum menutup seluruhnya, jadi kalau makan dan ada
makanan di sisi kiri kadang suka selip dan setelah makan pasti kumur2,

Tapi setelah 7 hari itu ok aja kok, lukanya sudah menutup dengan sempurna, kalau makan pun sudah ga
selip lagi :)

Normally, orang mempunyai 4 buah gigi odonctectomy, tapi gw cuma punya 3. Kemarin gw baru
operasi 1 buah gigi, di kiri bawah, seharusnya yang di kiri atasnya sekalian dioperasi juga karena jika
hanya yang bawah yang diambil, gigi yang atas katanya bisa turun ke bawah, i thought, "masa sie?"
Karena gigi geraham bungsu bagian kiri atas gw tumbuh dengan normal, akhirnya gw memutuskan
untuk tidak dioperasi.

But guys, it happens after few months, gigi geraham atas gw  turun. Tau dari mana? Giginya tidak
serata dengan gigi yang lain, agak turun ke bawah, daripada nanti aneh2, sepertinya akan gw cabut lagi
tahun depan setelah gw cabut gigi geraham bungsu yang kanan. So in my opinion, kalau mau cabut gigi
geraham bungsu, berbarengan aja yah, (atas dan bawah) jangan satu-satu kayak gw tapi jangan
langsung empat-empatnya, repot juga kalau gak bisa makan.

Beberapa teman gw ada yang sudah odonctectomy juga, biayanya varied, ada yang abis 20 juta ampe
50 juta untuk 4 gigi ini untuk bius total, harganya bisa sampai 50 juta dihitung juga dengan rawat inap
dan kelas kamarnya, inget biaya operasi itu sebanding dengan kelas kamar yang dipilih. Jadi, kalau
pilih kelas kamar yang VIP, biaya operasinya pasti lebih mahal juga. Ada juga yang infeksi, jadi
sebaiknya pilih dokter dan rumah sakit yang memang oke dan berpengalaman.

So be carefull guys, cari2 dulu aja dokter yang oke


Dilema Gigi Bungsu

Beberapa tahun lalu aku pernah menjalani operasi gigi geraham bungsu. Gigi geraham bungsu
bawahku baik yang kanan ataupun yang kiri memang tumbuhnya nggak lurus ke atas, tapi agak miring
ke samping. Inilah yang menyebabkan gusi belakang jadi sangat sakit setiap kali si gigi bertumbuh
besar. Dokter gigi pun menyarankan agar gigi geraham bungsuku segera di operasi saja agar tak terus-
terusan menimbulkan rasa sakit.

Operasi gigi berbeda dengan cabut gigi biasa. Cabut gigi biasanya di lakukan untuk mengambil gigi
yang keseluruhan bagian gigi sudah tumbuh secara menyeluruh di gusi. Sementara operasi gigi adalah
mengangkat bagian gigi yang sebagian permukaanya masih terpendam di dalam gusi.

gambar minjem dari sini

Dulu, dokter gigi sudah mengatakan bahwa kedua gigi geraham bungsu bawah ku baik yang kanan atau
yang kiri harus di angkat semuanya. Namun, tentu saja waktunya nggak bisa di lakukan bersamaan
sekaligus. Berhubung waktu itu yang kurasakan paling sakit adalah bagian kiri, jadi aku minta ke
dokternya untuk mengoperasi yang kiri dulu. Rencananya, nanti beberapa bulan lagi baru deh yang
kanan.

Akhirnya operasi pengambilan gigi bungsu bagian kiripun di lakukan. Bagiku, ini sebuah proses yang
sangat tidak nyaman. Bayangkan saja, hampir 1 jam mulut kita di haruskan terbuka lebar. Bagian gigi
yang belum sepenuhnya keluar di gali dan di angkat, sebagian tulang rawan tempat tumbuhnya si gigi
pun di sayat dan di potong, kemudian gusinya pun di jahit. Memang prosesnya sih nggak menyakitkan,
wong kita di bius kok. Yang justru menyakitkan dan merepotkan adalah masa-masa pemulihan setelah
operasi. Biasanya 3-7 hari setelah operasi gusi bagian belakang akan mengalami pembengkakan,
rasanya lumayan sakit. Apalagi mulutpun jadi nggak bisa di buka lebar. Jadi selama proses itu kita
akan sedikit mengalami kesulitan saat makan.

Gara-gara prosesnya sangat tidak nyaman itulah aku jadi trauma. Niatku yang dulu ingin mengoperasi
gigi bagian kanan pun jadi kuurungkan. Sampai hari ini gigi bungsu yang kanan belum juga di angkat.
Padahal gusi belakang bagian kanan juga sudah berkali-kali kurasakan sakitnya.

Seperti beberapa minggu terakhir ini rasa sakitnya pun seringkali datang. Levelnya sebenarnya sudah
pada tahap mengganggu sekali. Namun, ajakan suami untuk datang ke dokter gigipun masih saja
kutolak. Sungguh, aku masih takut kalo harus mengalami operasi gigi lagi. Kalo hanya cabut gigi biasa,
aku sih berani. Tapi kalo operasi gigi.....hmmm...kayaknya aku harus menata hati lagi untuk bisa
menghadapinya. Mungkin kesannya aku ini penakut banget ya....tapi itulah yang ku rasakan.

Dilema...di satu sisi rasa sakit ini sangat menganggu dan amat sangat tidak nyaman. Tapi di sisi lain
aku juga takut kalo harus mengalami masa-masa setelah operasi gigi itu. Ah, seandainya saja ada obat
untuk menghilangkan rasa takut ini.

Meski sampai hari ini (Selasa, 04/10/11) nyeri masih terkadang muncul tapi ini dijauh perkiraan saya
kesembuhannya. Banyak baca blog yang bilang mereka kebanyakan masih belum makan normal
hingga 15 hari. Seperti kata orang “JADIKAN KETAKUTANMU SEBAGAI KEKUATAN”  saya
menerapkannyaa disini, banyak googling dan tanya sana-sini tentang operasi geraham, dan berikut
beberapa yang saya lakukan dan tidak lakukan di masa penyembuhan yang (mungkin) membuat saya
cepat sembuh:

1. Setelah operasi makan es krim, tujuannya untuk mempercepat pembekuan darah


2. Mengompres rahang dengan air dingin untuk memperkecil bengkak juga membantu
pembekuan darah
3. Setelah 3 – 4 hari kompres dengan air hangat untuk memperlancar peredaran darah di rahang.
4. Tidak makan ataupun minum sesuatu yang panas selama 3 hari
5. Tetap menyikat gigi dengan sikat yang super halus (istilah mereka yang sensitive plus) dan
kumur menggunakan antiseptic tiap bangun dan sebelum tidur. Katanya lebih bagus lagi setiap
habis makan. Jangan yang mengandung mint karena akan menimbulkan rasa perih.
6. Berhubung tidak bisa ngunyah bukan berarti kekurangan nutrisi, untuk itu banyak minum jus
buah dan sayur tapi JANGAN MINUM SUSU. Untuk poin ini saya ada referensi ilmiah,
kapan2 saya post (thanks Mas @erikarlebang for the info)
7. Untuk protein saya makan telor dadar dan ngemil sosis siap makan :p
8. Tidak minum menggunakan sedotan meski susah buka mulut, karena katanya udara yang kita
hirup lewat sedotan akan memberi tekanan pada luka jadinya dia bisa terbuka (syerem..)
9. Tidak banyak memberi beban pada bahu sebelah kiri (berhubung yang dioperasi sebelah kiri)
agar mengurangi cenat-cenutnya
10. Banyak minum putih. Hanya mengingatkan, sakit tidak sakit harusnya memang banyak
minum air putih

Periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali ternyata bukan hanya iklan pasta gigi semata, saya bisa
mendeteksi awal kelainan ini juga karena ke dokter gigi hanya untuk sekedar pembersihan karang gigi.
Dan sekarang ketika ada iklan obat migraine saya cuma tersenyum dan bergumam “suruh ke dokter
gigi orangnya”. Jadi mari secara berkala kita periksa ke dokter gigi.

It’s all about choice, enjoy 10 days of the pain or enjoy the rest of your life with migraine, earache and
all their friends

Anda mungkin juga menyukai