Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI PENGALAMAN

NAMA : ENIK PARWATI

NIM : A031221060

PRODI : AKUNTANSI
Refleksi Pengalaman

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Disini


saya akan menceritakan salah satu pengalaman berkesan saya, mengapa saya bilang ini
berkesan, karena dalam pengalaman inilah saya mendapat banyak pelajaran hidup. Sebelum
itu, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Enik Parwati,
saya dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Kluster J7. Kejadian ini
terjadi sekitar 1 tahun yang lalu, dimana saya merasa ada yang tidak beres dengan hidung
saya. Saya sering mimisan, terlebih lagi ketika saya terlalu banyak melakukan kegiatan di
bawah terik matahari. Suatu hari pulang sekolah, ketika saya sudah sampai di rumah, tiba tiba
saya mimisan. Biasanya saya mimisan hanya sebentar, tetapi entah kenapa pada saat itu saya
mimisan banyak sekali, dan itu berlangsung lama. Karena berlangsung lama, akhirnya orang
tua saya merasa ada yang tidak beres dengan saya. Dan keesokan harinya saya dengan bapak
saya pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi saya. Ketika sampai di rumah sakit,
saya pergi di Poli THT. Disitu saya di tanya tanya dengan dokternya, bagaimana awal
gejalanya, apakah ada yang sakit, dan lain lain. Anehnya walaupun saya banyak mimisan,
tetapi itu tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali. Dokter tidak mengatakan apa penyakit
saya, beliau hanya memberikan obat, dengan harapan bisa menghilangkan benjolan yang ada
di dalam hidung saya. Setiap minggu saya kontrol di rumah sakit itu, dan mungkin sekitar 5
minggu saya meminum obat obatan itu, tetapi tidak ada perubahan sama sekali. Akhirnya
dokter menyarankan untuk mengangkat benjolan itu dengan cara operasi. Karena, apabila
dibiarkan terus menerus, Takutnya benjolan itu semakin besar, dan susah untuk di
sembuhkan.

Jumat pagi, saya dan bapak saya pergi ke rumah sakit untuk mengurus rawat inap
saya untuk operasi itu. Ketika di tanya apakah saya takut atau tidak? Jawabannya tidak.
Mengapa? Karena disitu banyak yang mendampingi saya, dan mensuport saya. Saya juga
sudah mempasrahkan diri kepada Allah. Dokter bilang ini hanya operasi kecil, jadi saya
berpikir situasi ini tidak terlalu buruk untuk terlalu dikhawatirkan. Tiba hari dimana saya
akan di operasi, disitu saya di bawa ke ruang operasi. Keluarga, kerabat, bahkan teman saya
ikut mendampingi saya. Dari situ saya bisa melihat, ternyata banyak yang peduli dan sayang
sama saya. Terlebih lagi orang tua saya, yang selalu menemani saya dari periksa ke dokter,
bahkan sampai saya di rawat inap di rumah sakit. Ketika operasi selesai, hidung saya di
perban, dan itu sangat tidak nyaman. Saya harus bernafas menggunakan mulut, karena
didalam hidung saya terdapat kapas yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.
Akhirnya, 2 hari kemudian saya diperbolehkan untuk pulang. Dan ketika saya kontrol
kembali, Alhamdulillah dokter mengatakan benjolan yang ada di hidung saya sudah hilang.
Ternyata benjolan yang ada di hidung saya itu adalah tumor, dan untungnya itu hanya tumor
jinak, jadi bisa di sembuhkan dengan operasi.

Dari kejadian ini, saya dapat mengambil hikmah, bahwa kita tidak boleh menganggap
sepele penyakit yang ada di tubuh kita, kita sakit itu pasti ada penyebabnya. Untuk itu, jangan
pernah takut untuk periksa ke dokter. Kita mungkin berfikir itu hanya penyakit kecil, tetapi
kita tidak tahu, bisa jadi itu gejala dari penyakit yang berbahaya. Dan dari kejadian ini pula,
saya dapat mengetahui betapa besar rasa sayang orang tua saya terhadap diri saya. Dan saya
berjanji kepada diri saya sendiri untuk tidak mengulangi kejadian ini, karena saya tidak mau
melihat orang tua saya khawatir kepada saya. Untuk mengantisipasi hal ini, saya mulai
dengan menjaga kesehatan saya, serta menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Saya tidak
akan membuat orang tua saya khawatir lagi, saya akan membuat mereka bangga dengan saya.
Untuk itu saya harus lebih berusaha lagi. Mungkin hanya ini pengalaman yang bisa saya
refleksikan. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai