Anda di halaman 1dari 7

I.4.2.

Protokol Jaringan
Pada awal perkembangan jaringan komputer terdapat masalah pada saat memakai peralatan yang berasal dari manufactur
atau produsen yang berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedan aturan, cara dan bahasa komunikasi dari perangkat tersebut.
Sekarang masalah aturan itu sudah diatasi dengan adanya protocol.
Aturan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi yang meliputi 3 (tiga) komponen :
1. syntax; data format dan signal level
2. semantics; control information for coordination dan error handling
3. timing; speed matching dan sequencing
Pengertian protokol jaringan adalah suatu aturan atau cara komunikasi antar komputer sehingga dapat saling bertukar
informasi dengan benar. Protokol untuk sistem jaringan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu protokol komunikasi antara peralatan
jaringan (network interface card) yang mengatur bentuk dan jenis data yang dikirim, apakah yang dikitim merupakan data atau sinyal
untuk proses interrupt komunikasi; serta menentukan besaran listrik yang digunakan, jenis dan banyaknya kabel yang dipakai untuk
proses transmisi data jika menggunakan kabel sebagai media penghubung.
Protokol yang kedua adalah protokol dari sistem operasi yang digunakan seperti NetWare menggunakan protokol utamanya
IPX/SPX, dan Microsoft menggunakan protokol NetBEUI. Dan sekarang yang banyak digunakan dan menjadi protokol standar pada
Intemet adalah protokol TCP/IP.
contoh protocol yang di pakai dalam jaringan computer :
• TCP (Transfer Control Protocol)
• IP (internet Protocol)
• SPX (Sequenced Packet Exchange)
• IPX (Internetwork Extended User Interface)
• NETBEUI (NetBios {Network Basic I/O System} extended User Interface)
TCP dan IP merupakan protocol yang termasuk bagian dari TCP/IP Protocol family atau TCP/IP Protocol Suites.
Anggota dari TCP/IP Protocol :
• HTTP : Hypertext Transport Protocol
• SMTP : Simple Mail Transport Protocol
• POP : Post Office Protocol
• IMAP : Internet Message Access Protocol
• FTP : File Transfer Protocol
• TFTP : Trivial File Transfer Protocol
• ARP : Address Resolution Protocol
• RARP : Reverse Address Resolution Protocol

I.4.3 Media transmisi


Guided – wire
• Coaxial dipakai pada jaringan ARCNet dan Ethernet
• Twisted Pair (TP) dipakai pada jaringan ARCNet, Ethernet (IEEE 1 802.3), Fast Ethernet (FE/IEEE 802.3u), Gigabit Ethernet
(GE/IEEE 802.3g), dan Token Ring
o Unshielded TP (tidak berpelindung)
o Shielded TP (berpelindung)
• FO (Fiber Optic) dipakai pada jaringan Ethernet (IEEE 802.3), Fast Ethernet (FE/IEEE 802.3u), Gigabit Ethernet (GE/IEEE
802.3g), dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI).
Unguided – wireless
• Broadcast radio, seperti Wi Fi ( Wireless Fiddelity) 802.11b, 802.11a, 802.11g, maupun 802.16 untuk MAN.
• Terrestrial microwave
• Satelite
• Infra Red (Blue tooth)
Karakteristik serta kualitas dari kedua media tersebut ditentukan oleh media dan sinyal. Guided tergantung pada medianya
sedangkan unguided bandwidth yag dihasilkan tergantung dari jenis antenanya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jarak dan
data rate.

Coaxial Cable
Kabel Coaxial dipakai pada jaringan yang menggunakan Ethernet generasi pertama atau pada jaringan token ring. Awalnya saat
Ethernet ditemukan juga digunakan kabel jenis ini (Thick Coaxial).

Thick Ethernet
Dipakai pada jaringan aritektur 10 base5 yang digunakan untuk backbone, yang berfungsi untuk bus segmen liniear . Untuk
menghubungkan kabel RG-8 ke PC harus menggunakan kabel AUI (Drop Cable). Sedangkan antara kabel RG-8 dan AUI kabel
terdapat suatu external transceiver yang disebut Vampire Clamp atau Vampire Tap.
Transceiver : Suatu perangkat yang mengirimkan dan menerima informasi dari ke suatu kabel. Saat pemasangan kabel ke konektor
RJ-45, BNC atau Fiber Optic pada sebuah NIC, sebetulnya anda sedang mengkoneksikan kabel kesuatu transceiver.
Tersedia juga jenis transceiver external
Thin Ethernet
Tipe Konektor BNC (Bayonet Neil-Concelman): atau ada juga yang menyebut (British Naval Conector) dengan jenis kabel koaksial
RG-58. Dipakai pada arsitektur jaringan 10 base 2
Pemasangan kabel thick dan Thin koaksial membutuhkan konektor untuk pemasangannnya, antara lain :
• BNC T-Connector
• BNC cable conector
• BNC Terminator

1
Institute of Electrical and Electronics Engineers: Organisasi yang beranggotakan para sarjana listrik secara internasional.
Kabel Koaksial RG-8

BNC Connector

Transceiver

DB-15 ke node
BNC Terminator

Drop cable

Gambar 1.3 Pemasangan kabel Thick coaxial

Kabel Koaksial Rg-58

BNC Connector
BNC Connector
BNC T-Connector
BNC T-Connector

BNC Terminator
BNC Terminator
Gambar 1.4 Pemasangan kabel Thin
coaxial

Twisted Pair
Kabel jenis TP ini sering dipakai pada Ethernet. Penggunaan kabel Tp ini digunakan untuk mereduksi interference dan
crosstalk.
Tipe konektor :
RJ 45 Connector (UTP) – Ethernet/Fast Ethernet/Gigabit Ethernet
DB 9 Connector (STP) – Token ring

UTP
UTP kabel didalamnya terdapat 8 buah core kabel yang dikelompokan menjadi 4 pasang, sehingga dikenal sebagai pair. Hanya
4 core kabel yang sebenarnya digunakan untuk transmisi data, yaitu kabel no 1,2,3,6. Untuk menentukan kabel yang mana pada
urutan tersebut dapat ditentukan setelah kabel tersebut dihubungkan dengan konektor Rj 45 atau dengan pemilihan warna sesuai
standar. Kabel UTP memiliki keterbatasan dalam segi jarak yaitu hanya 100 m karena adanya proses pelemahan sinyal
(ATTENTUATION) data karena adanya factor factor pelemah sinyal seperti hambatan jenis kabel.
Kategori kabel UTP :
Kategori Aplikasi
CAT 1 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan
untuk kabel telepon
CAT 2 Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan
untuk komunikasi data sampai dengan 4 Mbps
CAT 3 Bisa dgunakan untuk transmisi data dengan kecepatan 10
Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan token ring
CAT 4 Sama dengan kategori 3 dengan kecepatan 16 Mbps
CAT 5 Bisa digunakan pda kecepatan 100 Mbps, biasanya
digunakan untuk fast etherne (100base) atau network ATM.
Bahkan sekarang digunakan untuk Gigabit Ethernet
Gambar 1.5 Kategori Perkabelan twisted Pair

Pemasangan serta kegunaan dari hasil cabling dapat dibuat 3 kemungkinan :


1. Straight-Through (sudah dibahas sebelumnya), biasanya digunakan untuk Router ke Hub atau Switch, Server ke Hub atau Switch,
Workstations ke HUB atau Switch
2. Crossover (sudah dibahas sebelumnya), biasanya digunakan untuk port uplink Switch ke port uplink Switch, Hub ke Switch, Hub ke
Hub, Router Interface ke Router Interface, PC ke PC tanpa Hub atau Switch
3. Roll Over Cable, susunan kabel dikedua ujung konektor Rj-45 dibalik. Kabel jenis ini digunakan untuk membuat koneksi dari C ke
suatu Router milik vedor tertentu.
Standar pengabelan pada konektor ada 2 :
1. EIA2/TIA 568A (Green pair(12),Orange pair(36),Blue pair(45),brown pair(78))
2. EIA/TIA 568B (Orange pair(12), Green pair(36),Blue pair(45),brown pair(78))

STP
Perbedaan antara STP dan UTP terletak pada pembungkus dalam. STP menggunakan penmbungkus lagi diatas core dengan
semacam isolator. Sehinga kabelnya lebih tebal tetapi daya tahan terhadap interferensi yang lebih tinggi.

Gambar 1.6 Kabel dan konektor RJ-45 untuk UTP


NIC Workstation or

NIC Workstation or

1 1
2
Hub

2
SERVER

SERVER

3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8

Sk em a K ab e l d e n g an m en g g u n a kan H U B
NIC Workstation
NIC SERVER

1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8

S k e m a K a b e l L a n g s u n g (P e a r to P e a r )

Gambar 1.6 Cara Pemasangan Perkabelan twisted Pair

Fiber Optic
Kabel fiber optic akan merambatkan sinyal data yang berupa sinar/cahaya, bukan snyal listrk. Karena itu kabel FO tidak terkena
interferensi , baik RFi (Radio Frequency Interference) maupun EMI (Electronic and Magnetic Interference). Sebelumnya FO unggul
dari sis bandwidth maupun jangkauan, namun sekarang UTP sudah dapat mengimbangi bandwidth tetapi jangjauan FO masih
unggul. Inti FO ini terbuat dari bahan glass/kaca yang dapat memantulkan cahaya, tetapi sulit dalam proses pembuatan
sambungan dan jelas dari dari sisi kemanan akan sulit di sadap.
Tipe konektor : ST, SC dan V45. Dua tipe FO : Multi-Mode dan Single-Mode

Bluetooth
Dikembangkan oleh Ericsson Radio. Diberi nama Bluetooth diambil dari nama raa yang berhasil menyatukan scadinavia.
Bluetooth berperasi pada frequency ISM (Industrial Scientific and Medical) 2.4 GHz. Dengan jangkauan sekitar 30 feet dan mampu
mengirim dan menerima data dengan kecepatan 725 kbps.

Wi Fi
Wi-Fi yang dikenal juga dengan standar IEEE 802.11b memiliki kecepatan Standar 11 Mbps. Standar IEEE 802.11g memiliki
kecepatan 54 kbps dengan skema modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexng) pada frequency 2.4 GHz dan
compatible dengan IEEE 802.11b karena juga menerapkan skema modulasi CCK (Complementary Code Keying) dan PBCC (Packet
Binary Convolutional Coding).
IEEE 802.11a memakai skema modulasi ODFM pada frequency 5 GHz.
IEEE 802.16 diaplikasikan untuk MAN karena radius jaraknya 50 km.

2
Electronics Industries Association: Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA.
Terrestrial Microwave
Terestrial Microwave menggunakan perangkat seperti parabola cekung yang biasa kita lihat dimenara komunikasi, seperti BTS3.
Satelite
Salah satu implementasi komunikasi melalui satelit, selain untuk penyiaran televisi juga untuk keperluan komunikasi data
perbankan (ATM). Teknologi yang dipakai dikenal menggunakan VSAT (Very Small Aperture Terminal).

I.5.TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan komputer-komputer di dalam jaringan
dan bagaimana kabel ditarik untuk menghubungkan komputer-komputer tersebut. Ada beberapa cara sistem perkabelan pada LAN
yang akan membentuk jaringan atau topologi. Ada 3 (tiga) bentuk utama dari topologi jaringan, yakni : BUS, RING, dan STAR
Topologi BUS
Topologi bus merupakan struktur sederhana yang terdiri dari satu jalur kabel. Pada kedua ujungnya diberi terminator (dummy load)
sebesar 50 ohm. Komputer-komputer yang ingin terhubung ke jaringan mengaitkan kartu ethernetnya sepanjang kabel koaksial.
Kabel yang digunakan dalam topologi ini adalah; coaxial, twisted pair atau fiber optic. Merupakan topologi yang paling sederhana
dan membutuhkan biaya yang paling murah dibandingkan dengan topologi-topologi yang lainnya.

Keuntungan :
• Jaringan bus mudah diimplementasikan dan dipahami, hasilnya merupakan suatu jaringan sederhana yang murah
• Mempermudah perluasan jaringan melalui penambahan kabel dan pemanfaatan sebuah repeater yang akan menguatkan
sinyal sehingga dapat menjangkau jarak yang jauh.
Kerugian :
• Jaringan bus menjadi lambat jika lalu lintas padat, terutama pada jaringan yang memiliki banyak komputer. Ini terjadi karena
jaringan tidak mengkoordinasi komunikasi antara suatu node dengan node lain sehingga waktu transmisi menjadi lama.
• pengelola jaringan akan kesulitan melakukan pelacakan jika ditemui masalah-masalah pada kabel rusak atau konektor lepas
yang mengakibatkan pemantulan sinyal dan membuat tidak berjalannya jaringan secara keseluruhan.

Gambar 1.7 Topologi BUS

Topologi RING
Topologi Ring menghubungkan station/node satu dengan lainnya dalam bentuk Ring. Proses alur data yang terjadi searah dari
satu node ke node lainnya dan seterusnya. Akan tetapi secara fisik tidak selalu berbentuk ring tetapi lebih mirip topologi star dengan
hub atau konsentrator ditengah-tengah. Setiap node mempunyai aktif repeater untuk transmisi data. Keuntungan topologi ring ini,
sinyal akan mengalir dalam satu arah sehingga tabrakan paket data dapat dihindari. Dengan demikian pergerakan paket data dapat
lebih cepat dan deteksi tabrakan (collision detection) lebih sederhana.
Namun demikian topologi ring ini masih mengalami kesulitan yang sama dengan topologi bus, yaitu jika terjadi putus jaringan maka
seluruh jaringan tidak dapat terhubung sama sekali.

Gambar 1.8 Topologi RING


Topologi STAR
Hubungan antar node melalui alat yang disebut concentrator. Setiap node dihubungakan dengan kabel ke concentrator. Jadi tidak
ada hubungan kabel natar station. Pada topologi star penambahan node tidak mengganggu sistem yang berjalan, tinggal
menambahkan kabel ke concentrator. Begitupula jika salah satu node kabelnya putus tidak akan mengganggu node yang sedang
bekerja. Keuntungan menggunakan topologi ini, kita dapat dengan mudah mengembangkan jaringan. Jika kita ingin menambah
komputer yang akan dihubungkan ke jaringan, kita tinggal menghubungkannya dengan kabel ke konsentrator tanpa mengganggu
komputer yang lain. Adapun kerugiannya jika hub pusat rusak akan mengakibatkan kegagalan koneksi atau masalah pada jaringan
dimana hub tersebut berada secara keseluruhan.

3
BTS : Base Transceiver Station
Gambar 1.9 Topologi STAR

I.6. ARSITEKTUR JARINGAN


Penggunaan network interface card serta medianya akaa menentukan arsitektur jaringan Anda. Pada IBM PC dan
kompatibelnya ada beberapa NIC yang dapat digunakan yaitu Ethemet, Arcnet, Token Ring dan FDDI.
Dalam mata kuliah jaringan komputer dan OS kita hanya membahas Ethernet serta ketentuannya secara garis besar, karena NIC
Ethernet adalah yang paling banyak digunakan. Ada beberapa macam tipe Ethernet yang secara umum terbagi atas dua bagian
yaitu Ethernet yang mempunyai kecepatan 10 Mbps dan Fast ethernet yaitu ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps atau
lebih.
Ethernet 10 Mbps yang sering digunakan adalah l0Base2, l0Base5, l0BaseT dan l0BaseF. Sedang Fast ethernet adalah 100BaseT
dan 100VG-AnyLAN.

10BASE2
l0Base2 disebut juga thin ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thin atau disebut sebagai cheapernet.
lOBase2 menggunakan topologi bus. Spesifikasi dari l0Base2 adalah sebagai berikut:
• Panjang kabel per segmen adalah 185 meter.
• Total segmen kabel adalah 5 buah.
• Maksimum repeater adalah 4 buah.
• Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah.
• Jarak terdekat antarstation minimum 0,5 meter.
• Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30.
• Maksimum panjang keseluruhan dengan repeater 925 meter.
• Awal dan akhir kabel diberi terminator 50 Ohm.
• Jenis kabel koaksial RG-58A/U atau RG-58C/U.

Workstation Workstation

Workstation

0.5 m

1 segment 185 m 30 node

Gambar 1.10 10base-2

10BASE5
10Base5 disebut juga thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick. Topologi pada l0Base5 sama seperti l0Base2
yaitu topologi Bus. Spesifikasi dari l0Base5 adalah sebagai berikut:
• Panjang kabel per segmen adalah 500 meter.
• Total segmen kabel adalah 5 buah.
• Maksimum repeater adalah 4 buah.
• Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3 buah
• Jarak terdekat antarstation minimum 2,5 meter.
• Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100.
• Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 meter.
• Maksimum panjang keseluruhan dengan repeater 2500 meter.
• Awal dan akhir kabel diberi terminator 50 Ohm.
• Jenis kabel koaksial RG-8 atau RG-8
Repeater Repeater

Drop Cable/ AUI max 50 m


Repeater Repeater

2.5 m

1 segment 500 m 100 node

Gambar 1.11 10base-5

Workstation Workstation

Repeater

Workstation

Drop Cable/ AUI max 50 m


Repeater Repeater

Gambar 1.12 gabungan 10base2 & 10base-5


10BASET
Berbeda dengan l0Base2 atau l0Base5 yang menggunakan topologi Bus, pada ethemet l0BaseT menggunakan topologi Star.
Ethernet dengan topologi Star ini yang sekarang banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta mudah melakukan
pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada l0BaseT kabel yang dipakai bukan kabel koaksial tapi kabel UTP.
Spesifikasi dari l0BaseT adalah sebagai berikut:
• Panjang kabel per segmen maksimum 100 meter.
• Maksimum jumlah segmen 1024.
• Maksimum node per jaringan 1024.
• Menggunakan hub dengan maksimum hub empat buah dalam bentuk hubungan chain.
• Kabel yang dipakai UTP level-3 atau Iebih.
• Konektor yang digunakan adalah Rj-45.

10BASEF
l0BaseF menggunakan kabel serat optik; ini jarang digunakan karena biayanya mahal dan pemasangannya pun tidak semudah
ethernet tipe lainnya. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antarsegmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 meter.
Spesifikasi l0BaseF identik dengan l0BaseT, yang berbeda hanya jaraknya; pada l0BaseF maksimum 2000 meter serta kabel yang
digunakan adalah serat optik.

100BASET
100BaseT disebut juga fast ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe
100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai, yaitu:
• 100BaseT4, memakai kabel UTP kategori 3, 4 atau 5, kabel yang dipakai adalah empat pasang.
• 100BaseTX, memakai kabel UTP kategori 5 dan kabel yang dipakai hanya dua pasang.
• 100BaseFX, memakai kabel serat optik.
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel koaksial maksimum total panjang kabelnya dengan menggunakan hub
Class II adalah 205 meter, dengan perincian 100 meter untuk panjang segmen dan 5 meter untuk hubungan hub ke
hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan dua repeater bisa mencapai 412 meter, dan panjang
segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 meter.

Anda mungkin juga menyukai