Toleransi Linier
Toleransi Linier
Karena penyimpangan ini, benda yang dibuat dengan memakai toleransi masih dapat dipasang atau diasembling. Bagian-bagian atau peralatan dari suatu mesin dibuat oleh operator atau pekerja dalam suatu perusahaan sudah barang tentu dikerjakan dengan ukuran-ukuran yang bertoleransi. Kadang-kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian mesin yang tertentu saja. Sedangkan pekerja yang lain mengerjakan bagian yang lainnya. Jika kita akan membuat produk/benda kerja, baik dalam jumlah yang banyak maupun sedikit, terlebih dahulu kita harus menggambarkannya dalam bentuk gambar kerja. Untuk mencapai ukuran yang tepat, sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, tidaklah mudah karena banyak faktor yang mempengaruhinya, misalnya : faktor alat ( alat potong ) faktor mesin (presisi tidaknya mesin yang digunakan) faktor alat ukur faktor temperatur dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi ketepatan ukuran dari benda kerja tersebut. selama penyimpangan tersebut dalam kategori memenuhi syarat, maka produk yang menyimpang dari ukuran dasarnya tersebut dapat diterima. sebaliknya jika penyimpangan ukuran di luar kategori memenuhi syarat, maka produk tersebut tidak dapat diterima, karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil dari ukuran yang diminta. Sebagaimana batasan kategori memenuhi syarat kita harus memberikan dua batasan ukuran yang diperbolehkan yaitu : 1. Batasan ukuran maksimum yang diperbolehkan. 2. Batasan ukuran minimum yang diperbolehkan/diizinkan. Job atau gambar kerja yang dibuat harus dicantumkan toleransinya. hal ini untuk memudahkan operator dalam menentukan batasan ukuran minimum dan ukuran maksimum yang diijinkan. poros yang dipasang pada bantalannya (dalam keadaan fungsi longgar), dan blok silinder yang dipasang pada blok mesin dengan jalan dipress (kaku), maka toleransinya berbeda.
Pada umumnya toleransi yang harus diberikan/dicantumkan pada gambar kerja ada dua macam : Toleransi untuk poros, yang meliputi benda-benda padat bulat, segiempat, dan bentuk-bentuk prisma lainnya. Toleransi untuk lubang, yang meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alat pasak, rongga-rongga pada blok mesin, celah antara dua bidang (alur pasak), dan semacamnya.
A. Istilah-istilah pada Toleransi Sebagaimana tadi dijelaskan bahwa toleransi merupakan perbedaan dua ukuran yang diperbolehkan, yaitu perbedaan antara ukuran maksimum dan ukuran minimum yang diperbolehkan. Toleransi meliputi toleransi poros dan toleransi lubang.
Keterangan gambar :
1. Ukuran Nominal (uk.nom)
Ukuran nominal yaitu ukuran benda yang dibulatkan sampai dengan ukuran mm dan merupakan ukuran patokan yang dijadikan batas-batas ukuran yang diizinkan. ukuran nominal adalah ukuran yang tertulis pada gambar kerja.
Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang diizinkan, baik untuk poros maupun untuk lubang.
3. Ukuran maksimum (uk.maks.)
Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang diizinkan, baik untuk poros maupun untuk lubang.
4. Penyimpangan Membesar
Penyimpangan membesar yaitu perbedaan ukuran antara ukuran nominal dan ukuran maksimumnya yang diizinkannya (baik untuk poros maupun untuk lubang)
5. Penyimpangan Mengecil
Penyimpangan mengecil yaitu perbedaan ukuran antara ukuran nominal dan ukuran minimum yang diizinkannya (baik untuk poros maupun untuk lubang)
6. Toleransi Umum
Untuk gambar-gambar dengan ukuran tanpa persyaratan ketelitian khusus, atau ukuran tanpa keterangan dan kita dapat memberikan catatan secara umum, nilai-nilai penyimpangan yang diizinkannya disebut toleransi umum. Sesuai dengan ISO 2768, ukuran-ukuran tanpa keterangan terikat oleh toleransi umum. A. Toleransi Khusus dan Toleransi Umum 1. Toleransi Khusus Untuk gambar-gambar yang memerlukan ketelitian khusus, dalam pencantuman ukurannya harus diberi toleransi khusus sesuai dengan standar ISO/R286 (ISO System of Limits and Fits-Sitem ISO untuk Limits dan Suaian). Toleransi ini disebut juga toleransi Standar Internasional (IT).
a. Simbol Kualitas Toleransi Standar Dalam sistem Toleransi Standar Internasional (IT), kualitas toleransi dibagi menjadi 18 macam kualitas, yaitu: IT 01;IT 00;IT 1;IT 2;IT 3;.;.;IT 16. Kualitas toleransi tersebut meliputi toleransi untuk pekerjaan yang sangat teliti, misalnya pekerjaanpekerjaan pada instrumen, alat ukur, optik, dan semacamnya, pada pekerjaan seperti ini dipakai kualitas IT 01, sampai dengan IT 4. untuk IT 5 sampai dengan IT 11 adalah kualitas toleransi untuk pekerjaan-pekerjaan pemesinan yang sangat teliti, teliti, dan biasa
serta untuk pekerjaan-pekerjaan mampu tukar, dipasang satu sama lain (dirakit). Sedangkan IT 12 sampai dengan IT 16 diperuntukkan bagi pekerjaan-pekerjaan yang kasar seperti pekerjaan pengecoran, pemotongan dengan gas, dan pekerjaan kasar sejenisnya.
b. Simbol Toleransi Lubang dan Poros Sebagaimana telah dijelaskan pada pasal yang terdahulu bahwa toleransi ada dua macam, yaitu toleransi untuk lubang dan toleransi untuk poros. untuk membedakan, kedua macam toleransi tersebut diberi simbol masing-masing dengan huruf besar untuk lubang dan huruf kecil untuk poros. Angka nominal diikuti huruf besar beserta angka kualitasnya ini menunjukkan besarnya lubang dengan toleransinya, sedangkan angka nominal yang diikuti huruf kecil beserta angka kualitasnya menunjukkan besarnya poros dengan toleransinya. Contoh : 40 H7, artinya suatu lubang (H-nya huruf besar) dengan daerah toleransi H dan kualitasnya 7 40 h7, artinya suatu poros (h-nya huruf kecil) dengan daerah toleransi h dan kualitasnya 7
c. Nilai Toleransi Khusus Untuk nilai ini dibuat suatu standar secara internasional (IT). besarnya nilai IT tersebut ditetapkan dengan ISO 286. besarnya nilai toleransi disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran, baik lubang maupun poros seperi terlihat pada tabel berikut.
TABEL 2.6 Nilai Toleransi Sifat/penggunaan toleransi Untuk alat ukur Optik KW. IT IT 01 0,3 + 0,08 . D IT 00 0,5 + 0,012 . D IT 1 0,8 + 0,020 . D Besarnya toleransi (micron)
Instrumen (Untuk pekerjaan-pekerjaan sangat teliti) Untuk pekerjaan pemesinan IT 5 Pekerjaan sangat teliti, teliti, dan biasa
IT 2 IT 3 IT 4 IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11
i=
Untuk
pekerjaan-pekerjaan IT 12 160.i
kasar, misalnya pemotongan, IT 13 250.i pengecoran, semacamnya. dan IT 14 400.i IT 15 640.i IT 16 1000.i
Contoh : Suatu pekerjaan instrumen dikerjakan dengan kualitas IT 1. berapakah toleransinya jika D = 10 mm ? Jawab: Untuk IT = 0,8 + 0,020 . D (lihat tabel ) = 0,8 + 0,020 . 10 = 1 micron jadi, toleransinya = 1 micron = 0,001 mm.
IT 3
2 2,5
IT 4
3 4
2,5 3 4 4 5 6 8 10 12 13
4 5 6 7 8 10 12 14 16 18
400 500
10
15
20
2.
Toleransi Umum Jika ukuran tanpa keterangan maka ukuran tersebut terikat oleh toleransi umum.
besarnya toleransi umum ini merupakan tanggung jawab perencanaan dan dapat kita pilih salah satu macam variasi dari tabel dibawah ini. Toleransi khususnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Sedang
0,1 0,1 0,2 0,3 0,5 0,8 1,2
Kasar
0,2 0,5 0,8 1,2 2 3
TABEL 2.9
B10 C9 C10
D8
D9 D10 E7
E8
E9
F6 F7
F8 G6 G7 H6 H7 H8 H9 H10
+230 +116 +138 +62 +76 +98 +40 +47 +61 +22 +28 +35 +14 +20 +9 +15 +22 +36 +58 +150 + 80 + 80 +40 +40 +40 +25 +25 +25 +13 +13 +13 +5 +5 0 0 0 0 0
10 18
+220 +138 +165 +77 +93 +120 +50 +59 +75 +27 +34 +43 +17 +24 +11 +18 +27 +43 +70 +150 +95 +95 +50 +50 +50 +32 +32 +32 +16 +16 +16 +16 +6 0 0 0 0 0
18 30
+244 +162 +194 +98 +117 +149 +61 +73 +92 +33 +41 +53 +20 +28 +13 +21 +33 +52 +84 +160 +110 +101 +65 +65 +65 +40 +40 +40 +20 +20 +20 +7 +7 0 0 0 0 0
30 40
+270 +182 +220 +119 +142 +180 +75 +89 +112 +41 +50 +64 +25 +34 +16 +25 +39 +62 +100 +170 +120 +120 +80 +60 +80 +50 +50 +50 +25 +25 +25 +9 +9 +280 +192 +230 +180 +130 +130 0 0 0 0 0
40 50
50 65
+310 +214 +260 +146 +174 +220 +90 +106 +134 +49 +60 +76 +29 +40 +19 +30 +46 +74 +120 +190 +140 +140 +100 +100 +100 +60 +60 +60 +30 +30 +30 +10 +10 0 +320 +224 +270 +200 +150 +150 0 0 0 0
65 80
80 100
+360 +257 +310 +174 +207 +260 +107 +126 +159 +58 +71 +90 +34 +47 +22 +35 +54 +87 +140 +220 +170 +170 +120 +120 +120 +72 +72 +72 +36 +36 +36 +12 +12 0 +380 +267 +320 +200 +180 +180 0 0 0 0
100 120
120 140
+420 +300 +360 +208 +245 +305 +125 +146 +185 +68 +83 +106 +39 +54 +25 +40 +63 +100 +160 +260 +200 +200 +145 +145 +145 +85 +85 +85 +43 +43 +43 +14 +14 0 +440 +310 +370 +280 +210 +210 +470 +330 +390 +310 +230 +230 0 0 0 0
140 160
160 180
180 200
+525 +355 +425 +242 +285 +355 +146 +172 +215 +79 +96 +122 +44 +61 +29 +46 +72 +105 +185 +340 +240 +240 +170 +170 +170 +100 +100 +100 +50 +50 +50 +15 +15 0 +565 +375 +445 +380 +260 +260 +605 +395 +465 +420 +280 +280 0 0 0 0
200 225
225 - 250
JS
JS5 JS6
JS7
K5 K6 K7 +1 -5 +2 -6 +1 -8 +2 -9 +3 +2 +5
M5 M6 M7 N6 N7 P6 P7 R7 -4 -3 0
S7
T7 U7 -
X7
4,5 7,5
- 7 - 4 - 12 - 9 - 13 - 17
- 32 - 28 - 37 - 43
10 18
5,5
-12 -15 -18 -20 -23 -26 -29 -34 -39 -5 -4 0 -11 -7 -18 -14 -20 -27
-11 -15 +3 +7
30 40 5,5 8 12,5
-13 -18 +4 +9
-16 -20 -25 -28 -33 -37 -42 -50 -59 -64 -76 -6 -5 0 -45 -61 -70 -68
40 50
50 65 6,5 9,5 15
-19 -24 -30 -33 -39 -45 -51 -60 -72 -85 -106 -8 -6 0 -32 -48 -64 -91 -62 -78 -94 -121
65 80
+4 +10
-23 -28 -35 -38 -45 -52 -59 -73 -93 -113 -146 -9 -8 0 -41 -66 -91 -131 -76 -101 -126 -166
100 120
+4 +12
-27 -33 -40 -45 -52 -61 -67 -88 -117 -147 -50 -85 -119 -90 -125 -159 -53 -93 -131 -93 -133 -173
140 160
160 180
+2
-11
-8
+5 +13
-31 -37 -46 -51 -60 -72 -79 -106 -151 -63 -113 -109 -159
200 225
225 250
b9
c9
d8 d9
e7
e8
e9
f6
f7
f8
g4 g5 g6 h4 h5 h6 -5 -5 -5 0 0 0 -9 0
h7 0
h8 h9 0 0
-150 -80 -40 -40 -25 -25 -25 -13 -13 -13 -186 -116 -62 -76 -47 -61 -76 -22 -28 -35 -150 -95 -50 -50 -32 -32 -32 -16 -16 -16
-9 -11 -14 -4 -6 -6 -6 -6 0 0
10 18
-193 -138 -77 -93 -50 -59 -75 -27 -34 -43 -11 -14 -17 -5 -8 -11 -18 -27 -43 -160 -110 -65 -65 -40 -40 -40 -20 -20 -20 -7 -7 -7 0 0 0 0 0 0
18 30
-212 -162 -98 -117 -60 -71 -92 -33 -41 -53 -13 -16 -20 -6 -9 -13 -21 -33 -52 -170 -120 -80 -80 -50 -50 -50 -25 -25 -25 -9 -9 -9 0 0 0 0 0 0
30 40
-232 -182 -119 -142 -70 -89 -112 -41 -50 -64 -16 -20 -25 -7 -11 -16 -25 -39 -62 -180 -130 -242 -192 0 0 0 0 0
40 50
50 65
-190 -140 -100 -100 -60 -60 -60 -30 -30 -30 -10 -10 -10 0
-261 -214 -146 -174 -90 -106 -134 -49 -60 -76 -18 -23 -29 -8 -13 -19 -30 -46 -74 -200 -150 -274 -224 0 0 0 0 0
65 80
80 100
-220 -170 -120 -120 -72 -72 -72 -36 -36 -36 -12 -12 -12 0
-307 -257 -174 -207 -107 -126 -159 -58 -71 -90 -22 -27 -34 -10 -15 -22 -35 -54 -87 -240 -180 -327 -267 0 100
100 120
120 140
-260 -200 -145 -145 -85 -85 -85 -43 -43 -43 -14 -14 -14 0
-360 -300 -208 -245 -125 -148 -185 -68 -83 -106 -26 -32 -39 -12 -18 -25 -40 -63
140 160
160 180
180 200
-340 -240 -170 -170 -100 -100 -100 -50 -50 -50 -15 -15 -15 0
-455 -335 -242 -285 -146 -17 -215 -79 -96 -122 -29 -35 -44 -14 -20 -29 -46 -72 155 -380 -260 -495 -375 -420 -280 -535 -395
200 225
225 250
js
js6
js7 7,5
k4
k5 k6 m4 m5 m6 n6 p6
r6
s6
t6
u6
x6
4,5
+5 +7 +10 +10 +12 +15 +19 +24 +28 +32 +1 +1 +1 +6 +6 +6 +15 +15 +19 +23 +6 +9 +12 +12 +15 +18 +23 +29 +34 +39
10 18
2,5 4
5,5
9 10,5
+1 +1 +1 +7 +7 +7 +12 +18 +23 +28 +8 +11 +15 +14 +17 +21 +28 +35 +41 +48 +2 +2 +2 +8 +8 +8 +15 +22 +28 +35
18 30
3 4,5 6,5
30 40
3,5 5,5
12,5
+9 +13 +18 +16 +20 +25 +33 +42 +50 +59 +64 +76 +2 +2 +2 +9 +9 +9 +17 +26 +34 +43 +48 +60
40 50
50 65
4 6,5 9,5
12
+12 +15 +21 +19 +24 +30 +39 +51 +60 +72 +85 +106 +2 +2 +2 +11 +11 +11 +20 +32 +41 +53 +66 +87
65 80
80 100
5 7,5 11
17,5
+13 +18 +25 +23 +28 +35 +45 +59 +73 +93 +113 +146 +3 +3 +3 +13 +13 +13 +23 +37 +51 +71 +191 +124 +73 +101 +126 +166 +54 +75 +104 +144
100 120
120 140
9 12,5
20
+5 +21 +28 +27 +33 +40 +52 +68 +88 +117 +147 +3 +3 +3 +15 +15 +15 +27 +43 +3 +92 +122
140 160
+90 +125 +159 +65 +100 +134 +93 +133 +171 +68 +108 +146
160 180
180 200
10 14,5
23
+18 +24 +33 +31 +37 +46 +60 +79 +106 +151 +4 +4 +4 +17 +17 +17 +61 +50 +77 +122
200 225
225 250
Ukuran 01 00 3 s/d 6 6 s/d 10 10 s/d 18 18 s/d 30 30 s/d 50 50 s/d 80 80 s/d 120 1 2 3 4 5 3 4 6 6 8 9 0,3 0,5 0,8 1,2 2
10 14 25 12 18 30 15 22 36
0,4 0,6 1 1,5 2,5 4 5 0,4 0,6 1 1,5 2,5 4 6 0,5 0,8 1,2 2 3 5 8 6 9
11 18 27 43 13 21 33 52
7 11 16 25 39 62 100 160 250 390 620 1000 1600 8 13 19 30 46 74 120 190 300 460 740 1200 1900
1 1,5 2,5 4
6 10 15 22 35 54 87 140 220 350 540 870 1400 2200 8 12 18 25,4 40 63 100 160 250 400 630 1000 1600 2500 10 14 20 29 46 72 115 185 290 460 720 1150 1850 2900 12 16 23 32 52 81 130 210 320 520 810 1300 2100 3200
3 4
5 6
7 8
3. Diagram Daerah Toleransi Daerah kedudukan toleransi lubang dan poros dapat dilihat pada gambar berikut.
1. Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah A, B, C, D, E, dan G, maka daerah
toleransi berada di atas ukuran nominalnya dan toleransinya adalah positif (+) Contoh. 40 D 9, artinya: 40 D9 = ukuran nominal lubang 40 mm = Daerah toleransi lubang pada kualitas 9.
+0,142 +0,142
Lihat tabel 2.11!Untuk 40 D 9, besar penyimpangannya adalah:40 Daerah toleransinya seperti tampak pada gambar berikut.
2. Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi H, maka ukuran minimum
lubang adalah sama dengan ukuran nominalnya, dan toleransinya bertanda (0) dan (+). Contoh. 40 H 9, artinya: 40 = ukuran nominal lubang 40 mm
40
3. Jika daerah toleransi berada pada daerah toleransi JS maka daerah toleransinya
simetris (penyimpangan atas sama dengan penyimpangan bawahnya), dan toleransinya bertanda (). Contoh. 40 JS 7, artinya: 40 = diameter lubang nominal 40 mm JS 7 = daerah toleransinya lubang JS dengan kualitas 7.
Lihat tabel 2.11!Untuk ukuran 40 JS 7,penyimpangannya adalah : 400,0125 Daerah toleransinya seperti tampak pada gambar.
4. Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi K, maka penyimpangan
atasnya bertanda (+) dan penyimpangan bawahnya bertanda (-). Misalnya 6 K 5 mempunyai penyimpangan atas 0 dan penyimpangan bawahnya 5 micron; sedangkan untuk 40 K 5, penyimpangan atas bertanda (+) yaitu +2 micron dan penyimpangan bawahnya bertanda (-) yaitu 9 micron. lihat tabel 2.10! kedudukan daerah toleransi lubang K adalah berada di antara (+) dan (-).
5. Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi M, N, P, R, S, T, U, V, X,
Y, Z, maka daerah toleransinya berada dibawah ukuran nominalnya. Oleh karena itu, penyimpangannya bertanda negatif (-). Contoh.
40
6. Jika daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi a, b, c, d, e, f dan g, maka daerah toleransinya berada di bawah ukuran nominalnya dan penyimpangannya bertanda negatif (-). 7. Jika daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi h maka ukuran maksimumnya sama dengan ukuran nominalnya, sehingga penyimpangan atas bertanda (0) dan penyimpangan bawah bertanda (-). 8. Jika daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi js maka daerah toleransinya adalah simetris, sehingga tanda penyimpangannya bertanda (). 9. Jika toleransi poros berada pada daerah toleransi k, m, n, p, r, s, t, u, v, x dan z, maka daerah toleransinya berada di atas ukuran nominalnya, sehingga penyimpangan bertanda positif (+). Contoh. Diketahui ukuran-ukuran poros sebagai berikut. 40 d 8; 40 h 7; 40 js 7; dan 40 p 6. Lihat tabel 2.11! Untuk ukuran-ukuran tersebut di atas, penyimpangannya adalah :
-0
40 d 8
= 40
-0,119 -0
40 h 7 40 js 7
= 40 = 40
40 p 6
= 40
+0,026
Daerah toleransi dari keempat ukuran diatas dapat dilihat pada gambar berikut.
4. Menghitung Ukuran Maksimum, Minimum, dan Toleransi Ukuran maksimum sama dengan ukuran nominal ditambah dengan penyimpangan atas (baik untuk poros maupun untuk lubang). Ukuran minimum sama dengan ukuran nominal ditambah dengan penyimpangan bawah (baik untuk poros maupun untuk lubang). Contoh.
+0,062
40 H 9 = 40 +0
Toleransinya adalah
= 0,062
mm
5. Penulisan Toleransi pada gambar kerja Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi adalah komponen yang mempunyai funsi dan kualitas tertentu, lihat gambar berikut (penulisan dengan sistem ISO)!
Komponen yang diberi ukuran 40 h 7 adalah: ukuran nominal poros 40 mm, berada pada daerah toleransi h dengan kualitas 7. Lihat tabel 2.13!
a. Penulisan toleransi dengan simbol ISO Hal yang perlu diperhatikan untuk mencantumkan atau menuliskan toleransi pada gambar kerja dengan simbol ISO, antara lain: Ukuran dasar (nominal) Lambang (poros atau lubang) dan daerah toleransi. kualitas toleransi.
60 g 6 l l l
60 F 7 l
Penulisan toleransi dapat pula diikuti dengan besar penyimpangannya, lihat gambar dibawah ini.
-0,010
-0,076
60g6-0,029 l l l
60 F 7
-0,030
Toleransi ditulis pada ukuran nominal dan penyimpangannya, lihat gambar dibawah ini!
-0,010 -0,076
60 -0,029 l l l
60
-0,030
60 JS 4 l
Penulisan toleransi dengan mencantumkan ukuran maksimum dan ukuran minimum, dapat dilihat pada gambar berikut.
59,990 59,971 l l l
60,076 60,030
b. Satuan dan urutan penyimpangan Satuan penyimpangan harus sama dengan satuan ukuran nominal (dasar)-nya. jika satuan nominal dalam mm maka penyimpangannya harus dalam mm. Penyimpangan atas dan penyimpangan bawah harus mempunyai desimal yang sama, kecuali salah satu penyimpangan mempunyai nilai 0 (nol). Penyimpangan atas mempunyai nilai lebih besar
daripada penyimpangan bawahnya, dan diurutkan dari nilai penyimpangan atas kemudian (di bawahnya) penyimpangan bawah.
2. Penulisan Toleransi pada gambar Susunan Untuk menuliskan toleransi pada gambar susunan dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Hal yang perlu diperhatikan untuk menuliskan toleransi pada gambar susunan, antara lain lambang toleransi lubang ditempatkan di depan atau di atas lambang toleransi poros.