Anda di halaman 1dari 7

Data dan Analisis data

Berdasarkan praktikum habituasi pada cacing kontrol (cacing yang diberi stimulus
dengan ketukan) dan cacing perlakuan (cacing yang diberi stimulus dengan suara alarm) setelah
dilakukan proses adapts selama 15 menit diperoleh data sebagai berikut:
%abel 1.1 Perlakuan Habituasi Cacing Kontrol (Hari-1)
o Jenis Respon Jumlah respon pada 10 ulangan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Anterior menoleh ke kiri 17x 15x 6x 11x 5x 1x - - - -
2 Anterior menoleh ke kanan 20x 18x 10x 15x 10x 2x - - - -
3 Anterior menoleh ke atas 34x 31x 23x 22x 21x 1x - - - -
4 Posterior bergerak ke kiri 6x 1x 18x 7x 6x 2x - - - -
5 Posterior bergerak ke kanan - - - 6x 5x - - - - -
6 Posterior bergerak ke atas 6x 7x 6x 4x 3x - - - - -
7 Berjalan lurus 5x 6x 7x 8x 6x 1x - - - -
8 Meliuk-liuk 12x 7x 5x 10x 9x 2x - - - -

(Analisis)
%abel 1.2 Adaptasi Cacing Kontrol (Hari-1)
o Jenis Respon Jumlah respon pada 10 ulangan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Anterior menoleh ke kiri 10x 16x 5x 9x 13x 7x - - - -
2 Anterior menoleh ke kanan 8x 10x 8x 5x 13x 19x - - - -
3 Anterior menoleh ke atas 37x 29x 24x 15x 25x 35x - - - -
4 Posterior bergerak ke kiri 3x 8x 7x 6x 4x 8x - - - -
5 Posterior bergerak ke kanan 3x 7x 1x 3x 2x - - - - -
6 Posterior bergerak ke atas 4x - 2x - 3x 3x - - - -
7 Berjalan lurus 8x 12x 10x 10x 12x 10x - - - -
8 Meliuk-liuk 9x 9x 11x 2x 12x 13x - - - -

(Analisis)





%abel 1. 3 Perlakuan Memori Cacing Kontrol (Hari-2)
o Jenis Respon Jumlah respon pada 10 ulangan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Anterior menoleh ke kiri 34x 29x 32x 5x - - - - - -
2 Anterior menoleh ke kanan 22x 21x 18x 9x - - - - - -
3 Anterior menoleh ke atas 10x 22x 10x 3x - - - - - -
4 Posterior bergerak ke kiri 12x 9x 7x 3x - - - - - -
5 Posterior bergerak ke kanan 8x 11x 4x 1x - - - - - -
6 Posterior bergerak ke atas - 6x 2x - - - - - - -
7 Berjalan lurus 8x 13x 14x 4x - - - - - -
8 Meliuk-liuk 23x 18x 13x 2x - - - - - -
(Analisis)
%abel 2.1 Perlakuan Habituasi Cacing dalam Selang (Hari-1)
o Jenis Respon Jumlah respon pada 10 ulangan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Anterior menoleh ke kiri 24x 27x 16x 14x 15x 20x 22x 9x 3x 1x
2 Anterior menoleh ke kanan 13x 13x 19x 6x 9x 4x - 4x 5x 2x
3 Anterior menoleh ke atas 16x 16x 18x 18x 21x 22x 22x 23x 15x 1x
4 Anterior menoleh ke bawah 3x - 2x 2x - 1x - - - -
5 Anterior berputar 9x 3x - - - - - 1x - -
6 Berjalan lurus/maju 28x 21x 20x 18x 17x 26x 22x 18x 8x -
7 Berjalan mundur 14x 2x 25x 33x 30x 14x 22x 15x 8x -
8 Posterior bergerak ke kiri - 1x 2x 1x - - - - - -
9 Posterior bergerak ke kanan - - - 4x - 3x - - - -
10 Posterior bergerak ke atas - - - - - - - - - -
11 Posterior bergerak ke bawah - - - - - - - - - -
12 Posterior berputar - - 1x 1x 3x 1x - - - -
13 Berbalik arah - - 2x 1x 1x - - 1x - -
14 Berhanti/diam - - - - 3x 6x - - - -
15 Bentuk tubuh spiral - - - 2x - - 1x - - -
(Tabel diatas merupakan data jumlah respon cacing dalam selang yang diberi stimulus selam 30
detik dan di istirahatkan selama 10 detik. Terlihat pada tabel etogram tingkah laku cacing
perlakuan dalam selang memperlihatkan respon kelelahan pada ulangan ke 91. Pada ulangan
pertama sampai ulangan ke 91, cacing tersebut memberikan respon tingkah laku yang sama
seperti yaitu anterior menoleh ke kiri, anterior menoleh ke kanan, anterior menoleh ke atas,
anterior menoleh ke bawah, berjalan lurus, mundur. Pada ulangan ke 90-91, cacing
memperlihatkan respon hanya anteriornya yang menoleh ke kanan dan ke kri tanpa bergerak
maju atau mundur, hal ini menandakan bahwa cacing tersebut telah mengalami kelelahan. )
%abel 2.2 Adaptasi Cacing dalam Selang (Hari-1)
o Jenis Respon Jumlah respon pada 10 ulangan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Anterior menoleh ke kiri 1x - - - - - - - - -
2 Anterior menoleh ke kanan 15x 2x - - - - - - - -
3 Anterior menoleh ke atas 35x 2x - - - - - - - -
4 Anterior menoleh ke bawah - 1x - - - - - - - -
5 Anterior berputar 1x - - - - - - - - -
6 Berjalan lurus/maju 12x 1x - - - - - - - -
7 Berjalan mundur 24x 2x - - - - - - - -
8 Posterior bergerak ke kiri 1x 1x - - - - - - - -
9 Posterior bergerak ke kanan 2x - - - - - - - - -
10 Posterior bergerak ke atas - - - - - - - - - -
11 Posterior bergerak ke bawah - - - - - - - - - -
12 Posterior berputar 1x - - - - - - - - -
13 Berbalik arah - - - - - - - - - -
14 Berhanti/diam - 4x - - - - - - - -
15 Bentuk tubuh spiral 2x - - - - - - - - -
(Tabel diatas merupakan data jumlah respon cacing dalam selang yang diberi stimulus selam 60
detik dan di istirahatkan selama 10 detik. Terlihat pada tabel etogram tingkah laku cacing
perlakuan dalam selang memperlihatkan respon kelelahan pada ulangan ke 12. Pada 10 ulangan
pertama, cacing tersebut memberikan respon tingkah laku seperti yaitu anterior menoleh ke kiri,
anterior menoleh ke kanan, anterior menoleh ke atas, anterior menoleh ke bawah, berjalan lurus,
mundur, tubuh menyerupai spiral, posterior berputar. Pada ulangan ke 12, cacing
memperlihatkan respon yang sedikit kemudian berhenti atau diam dalam waktu yang cukup lama
dan , hal ini menandakan bahwa cacing tersebut telah mengalami kelelahan. )
%abel 2. 3 Perlakuan Memori Cacing dalam selang (Hari-2)
o Jenis Respon Jumlah respon pada 10 ulangan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Anterior menoleh ke kiri 29x 33x 21x - - - - - - -
2 Anterior menoleh ke kanan 24x 17x 13x - - - - - - -
3 Anterior menoleh ke atas - 1x 6x - - - - - - -
4 Anterior menoleh ke bawah - - - - - - - - - -
5 Anterior berputar - - - - - - - - - -
6 Berjalan lurus/maju 34x 18x 19x - - - - - - -
7 Berjalan mundur 14x 17x 20x - - - - - - -
8 Posterior bergerak ke kiri - - - - - - - - - -
9 Posterior bergerak ke kanan 2x - - - - - - - - -
10 Posterior bergerak ke atas - - - - - - - - - -
11 Posterior bergerak ke bawah - - - - - - - - - -
12 Posterior berputar - - - - - - - - - -
13 Berbalik arah 1x 3x 1x - - - - - - -
14 Berhanti/diam - - - - - - - - - -
15 Bentuk tubuh spiral - - - - - - - - - -
(Tabel diatas merupakan data jumlah respon cacing dalam selang yang diberi stimulus selam 30
detik dan di istirahatkan selama 10 detik. Pada uji adaptasi (setelah 24 jam) ini cacing dalam
selang mengalami kelelahan pada ulangan ke 30. Gerakan atau respon yang ditunjukkan sedikit
atau mengalami penurunan.
&i kelelahan
- Cacing Kontrol: saat dicubit masih bergerak, anterior bergerak ke atas dan meliuk
- Cacing perlakuan: saat di tiup dan di cubit, cacing tidak bergerak sama sekali

Analisis Data (oleh Nufa)
Pada praktikum kali ini ada 4 perlakuan yang kami lakukan. Pada hari pertama perlakuan
antara lain: habituasi cacing tanah berupa bunyi bel (sebagai perlakuan) dan ketukan (sebagai
kontol), uji adaptasi, dan uji kelelahan. Pada hari kedua adalah uji memori dengan perlakuan
yang sama dengan habitusi pada hari pertama. Dan ada dua ekor cacing yang digunakan, cacing
control diletakkan di dalam cawan petri, sedangkan cacing perlakuan didalam selang. Sebelum
perlakuan diberikan, cacing tanah dibiarkan selama 15 menit agar kedua cacing beradaptasi
dengan lingkungan dan hasilnya cacing tidak bergerak aktiI lagi,selain itu tempat perlakuan juga
harus terpisah, agar cacing dapat mengenal suara yang diberikan, sehingga tidak terganggu
dengan suara lain.
Dari data yang didapat, pada perlakuan habituasi cacing tanah berupa bel dan ketukan,
memliki hasil yang berbeda, dimana untuk kontrol ulangan sebanyak 52 kali dengan waktu
perlakuan sekitar 52 x 30 detik 26 menit, istirahat sekitar 51 x 10 detik 8,5 menit dan untuk
perlakuan ulangan sebanyak 91 kali dengan waktu 91 x 3045,5 menit dan waktu istirahat 90 x
10 detik 15 menit. Cacing kontol lebih lama daripada cacing perlakuan hal ini dikarenakan pada
kontol perlakuannya menggunakan ketukan, dimana ketukan tersebut selain mengeluarkan bunyi
juga mengeluarkan getaran yang menyebabkan cacing cepat leleh. Untuk cacing perlakuan hanya
menggunakan bunyi saja tanpa adanya getaran.
Data perlakuan uji adaptasi pada cacing kontrol ulangan sebanyak 60 kali, dengan
ketukan g tau intensitas n wktunya, tolong dibantu ya.
Sedangkan pada cacing perlakuan ulangan sebanyak 12 kali, lebih sedikit dari pada uji pertama
hal ini dikarenakan pada cacing perlakuan, bel/alarm yang digunakan hanya bunyi saja tanpa
getaran, akan tetapi waktu yang digunakan lebih lama dua kali lipat, yakni 60 detik dan istirahat
10 detik dengan irama bunyi bel lebih keras dari sebelumnya.
Data perlakuan uji kelelahan, menunjukkan cacing kontol saat dicubit masih bergerak,hal
ini berarti cacing masih belum dalam keadaanlelah, sedangkan cacing perlakuan dalam keadaan
lelah dimana tidak ada respon sama sekali saat ditiup maupun dicubit.
Pada hari kedua, adalah uji memori, yakni sama seperti perlakuan habituasi pada hari
pertama. Dengan hasil, cacing kontrol ulangan sebanyak 42 kali dan menunjukkan bahwa
ulangan lebih sedikit daripada hari pertama, seperti halnya juga dengan cacing perlakuan, jumlah
ulangan juga lebih sedikit daripada hari pertama, yakni sebanyak 30 kali. Hal ini dikarenakan,
cacing masing mengingat menyimpan memori suara yang diberiakan sebelumnya, sehingga
waktu dan ulangan yang diperlukan tidak terlalu lama untuk merespon.
Untuk gerakan yang sering dilakukan adalah berjalan lurus/maju dan anterior diangkat ke
atas, menoleh ke kanan dan kiri,selain itu juga berjalan mundur. Sedangkan bagian posterior juga
digerakkan, namun jarang. Pada cacing kontrol, di dalam cawan petri bergerak meliuk-liuk dan
cacing dalam selang berbalik arah.

Pembahasan
Pada praktikum habituasi cacing dilakukan percobaan dengan memberian dua stimulus
yang berbeda. Stimulus pertama berupa ketukan yang diberikan pada cacing kontrol, dan
stimulus kedua berupa bunyi alarm yang diberikan pada cacing perlakuan. Kami juga melakukan
pengamatan untuk uji kelelahan pada cacing tanah dengan memberikan stimulus berupa tiupan
maupun cubitan kepada cacing tanah dan stimulus ini diberikan sesudah perlakuan. Setelah itu,
kelompok kami melakukan uji tingkat adaptasi dengan cara memberikan getaran atau bunyi
dengan intensitas dan lama waktu yang berbeda. Pada hari kedua yaitu kegiatan akhir, kami
melakukan uji 'memori pada cacing tanah. Habituasi adalah suatu jenis pembelajaran yang
sangat sederhana yang melibatkan hilangnya responsivitas terhadap stimulus yang mengirimkan
sedikit atau tidak sama sekali inIormasi (Campbell, 2004).
(Bagian upin ipin)
Berdasarkan data hasil pengamatan, terlihat bahwa pada tabel 2.1 pada ulangan pertama
sampai ulangan ke 90, respon yang ditunjukkan cacing meliputi anterior menoleh ke kiri,
anterior menoleh ke kanan, anterior menoleh ke atas, anterior menoleh ke bawah, berjalan lurus,
mundur. Etogram tingkah laku perlakuan habituasi cacing dalam selang memperlihatkan respon
kelelahan pada ulangan ke 91. Hal ini dibuktikan ketika cacing perlakuan dalam selang tersebut
diberikan stimulus yang sama seperti sebelumnya, namun tidak memberikan respon apapun
kecuali diam dan hanya menggerakkan bagian anteriornya. Berdasarkan Subiyanto (1993)
kelelahan ini karena sistem saraI tidak dapat menerima maupun merespon stimulus yang datang
mengenai saraI tepi. Setelah diperkirakan cacing mengalami kelelahan, cacing diistirahatkan
kembali selama 10menit. Kemudian dilakukan kegiatan kedua dengan memberikan stimulus
selama 60 detik dan bunyi alarm yang berbeda dengan kegiatan pertama. Pada tabel 2.2 terlihat
bahwa jumlah dan jenis respon yang diberikan berkurang atau menurun daripada jumlah dan
jenis respon pada perlakuan pertama dengan lama intensitas bunyi alarm 30 detik dan pada
ulangan ke 12 cacing perlakuan menunjukkan tanda-tanda kelelahan dengan jenis respon diam.
Hal ini mungkin dikarenakan cacing perlakuan menjadi terbiasa (habituatiI) terhadap
rangsangan-rangsangan tersebut dan menghentikan respon atau stimulusnya (Sukarsono,2009).
Setelah cacing tidak menunjukkan respon, kelompok kami melakukan uji kelelahan dengan cara
meniup dan mencubit bagian tubuh cacing. Hasil uji kelelahan adalah cacing tidak merespon atau
tidak bergerak sama sekali. .
Belajar adalah modiIiksi perilaku yang dihasilkan dari pengalaman dan bukan karena
dilahirkan. Jenis paling sederhana dari proses belajar adalah apa yang disebut sebagai
pembelajaran non-asosiatiI (non asosiative learning), dimana hewan tidak memerlukan asosiasi
atau hubungan antara dua stimulus atau antara stimulus dengan satu respon atau tanggapan. Satu
bentuk dari belajar non-asosiatiI adalah habituasi atau pembiasaan (Sukarsono, 2009).
Habituasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk penurunan respon terhadap rangsang yang
terjadi secara berulang yang tidak memberikan pengaruh positiI atau pengaruh negative atau
dalam kata lain tidak ada penguatan (reinIorcement). Dalam banyak kasus, stimulus
menimbulkan suatu respon kuat ketika stimulus diberikan pertama kali, akan tetapi, besarnya
respon akan semakin berkurang secara bertahap dengan diberikannya stimulus secara berulang.
Dengan demikian, habituasi dapat dikatakan sebagai belajar untuk tidak merespon terhadap
rangsangan atau stimulus (Sukarsono, 2009).
Pada kegiatan terakhir kelompok kami melakukan uji 'memori pada cacing dengan
memberi perlakuan yang sama dengan sebelumnya setelah 1x24 jam. Apabila cacing tersebut
masih memiliki memori terhadap hasil habituasinya maka lama waktu yang dibutuhkan untuk
tidak merespon stimulus getaran menjadi lebih singkat. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan
yang telah kami peroleh, yaitu setelah 1x24 jam, cacing tersebut masih mempunyai memori
terhadap hasil habituasi. Ada beberapa Iaktor yang berpengaruh terhadap terjadinya memori.
Faktor-Iaktor yang menyebabkan terjadinya 'memori pada kegiatan praktikum habituasi cacing
tanah ini antara lain: jenis cacing tanah yang diberi perlakuan adalah sama yaitu cacing hitam,
lama waktu perlakuan disamakan, kondisi cacing pada saat diberikan perlakuan dalam keadaan
baik, jenis perlakuan yang diberikan sama, lama waktu istirahat yang diberikan disamakan, alat
yang digunakan saat perlakuan sama, dan tempat untuk melakukan perlakuan juga sama seperti
pada perlakuan sehari sebelumnya. Terlihat pada tabel 2.3 bahwa jumlah dan jenis respon yang
ditunjukkan lebih sedikit daripada jumlah dan jenis respon pada kegiatan hari pertama.

DAF%AR P&S%AKA

Campbell, eil A. 2004. iologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Dharmawan, Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang: UM Press
Subiyanto. 1994. Fisiologi Hewan. Malang: IKIP Malang
Sukarsono. 2009. Pengantar Ekologi Hewan. Malang: UMM Press
Susilowati, dkk. 2007. Petunfuk Kegiatan Praktikum Tingkah Laku Hewan. Malang: UM Press

Anda mungkin juga menyukai