DEGENERATIF (A B C D E) :
A BARTHEL INDEX
B ROMBERG TEST
C MINI-MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST
D FAKTOR RISIKO VASCULAR PADA USILA
E GERIATRIC DEPRESSION RATING SCALE (GDRS)
BARTHEL INDEX
1. Minta Usia Lanjut untuk berdiri dengan kedua kaki (jarak dua kaki rengang)
dan mata terbuka, lalu amati apakah Usia Lanjut tersebut bergoyang, berayun
atau kadang-kadang jatuh. Kemudian Mintalah matanya ditutup, amati.
2. Ulangi instruksi
Benar
Skor
Salah
Waktu :
Hari:
Tanggal :
Bulan:
Tahun:
Dimanakah kita sekarang?
Puskesmas/RS:
Lantai:
Kota:
Propinsi:
Negara:
REGISTER
Minta Usia Lanjut untuk mengulangi kembali ketiga kata tersebut ; 1
poin untuk setiap jawaban yang benar. Contoh : bola, melati, kursi.
Ulangi kembali jika diperlukan sampai Usia Lanjut memahami ketiga
kata tersebut ( 6 kali percobaan). Jawaban Kata :
________________
________________
________________
PERHATIAN DAN BERHITUNG
Minta Usia Lanjut untuk mengurangi 7 dari 100 kemudian dikurangi
7 dari hasil sebelumnya (sebanyak 4 kali). Jawaban:
100 7 = 93
93 7 = 86
86 7 = 79
79 7 = 72
72 7 = 65
MENGINGAT KEMBALI
Minta Usia Lanjut untuk mengingat kembali nama ketiga benda yang
telah di pelajari dalam tes registration (Contoh : Bola, Melati, Kursi).
Jawaban Kata :
1. _______________
2.
________________
3.
________________
BAHASA
Tunjukkan benda kepada Usia Lanjut, kemudian tanya Usia Lanjut
nama benda tersebut. Jawaban:
Skor
Benar
Salah
Skor
Benar
Salah
Skor
Benar
Salah
Skor
Benar
Salah
Pensil
Jam tangan
Minta Usia Lanjut untuk menyebutkan Tidak mungkin, dan,
mustahil
4
Kunjungan :
: ......
Pertama Kontrol
Alamat
: .
Suku/Agama: ...
Pendidikan
Pekerjaan
: ......................
Kolesterol
Riwayat Penyakit
Apakah merasa kegemukan?
Body mass index =
Apakah banyak makan makanan berlemak
Ya
Gula Darah
Tidak
Tanggal, .. . 2012
Pemeriksa,
(
Penjelasan :
FAKTOR RESIKO PADA LANSIA
Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin
menurun. Beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut , sering disebut sebagai a
series of Is. Mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence
(inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment
of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition
(malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan
tubuh).
Penyakit utama yang menyerang lansia ialah hipertensi, gagal jantung dan infark serta
gangguan ritme jantung, diabetes mellitus, gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat
berbagai keadaan yang khas dan sering mengganggu lansia seperti gangguan fungsi
kognitif, keseimbangan badan, penglihatan dan pendengaran.
Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejalagejala kemuduran fisik, antara lain :
1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang menetap
2. Rambut kepala mulai memutih atau beruban
3. Gigi mulai lepas (ompong)
4. Penglihatan dan pendengaran berkurang
5. Mudah lelah dan mudah jatuh
6. Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah
Disamping itu, juga terjadi kemunduran kognitif antara lain :
1. Suka lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik
2. Ingatan terhadap hal-hal di masa muda lebih baik daripada hal-hal yang baru saja terjadi
3. Sering adanya disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang
4. Sulit menerima ide-ide baru
MASALAH FISIK SEHARI-HARI YANG SERING DITEMUKAN PADA LANSIA
1. Mudah jatuh
a. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang
melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di
lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau
luka (Ruben, 1996).
b. Jatuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik: gangguan gaya
berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan sinkope-dizziness;
faktor ekstrinsik: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda-benda,
penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang dan sebagainya.
2.
Mudah lelah, disebabkan oleh :
Faktor psikologis: perasaan bosan, keletihan, depresi
Gangguan organis: anemia, kurang vitamin, osteomalasia, dll
Pengaruh obat: sedasi, hipnotik
3. Kekacauan mental karena keracunan, demam tinggi, alkohol, penyakit metabolisme,
dehidrasi, dsb
4. Nyeri dada karena PJK, aneurisme aorta, perikarditis, emboli paru, dsb
5. Sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas fisik karena kelemahan jantung, gangguan
sistem respiratorius, overweight, anemia
6. Palpitasi karena gangguan irama jantung, penyakit kronis, psikologis
7. Pembengkakan kaki bagian bawah karena edema gravitasi, gagal jantung, kurang vitamin
B1, penyakit hati, penyakit ginjal, kelumpuhan, dsb
8. Nyeri pinggang atau punggung karena osteomalasia, osteoporosis, osteoartritis, batu
ginjal, dsb.
9. Nyeri sendi pinggul karena artritis, osteoporosis, fraktur/dislokasi, saraf terjepit
10.Berat badan menurun karena nafsu makan menurun, gangguan saluran cerna, faktor
sosio-ekonomi
11.Sukar menahan BAK karena obat-obatan, radang kandung kemih, saluran kemih,
kelainan syaraf, faktor psikologis
12.Sukar menahan BAB karena obat-obatan, diare, kelainan usus besar, kelainan rektum
13.Gangguan ketajaman penglihatan karena presbiopi, refleksi lensa berkurang, katarak,
glaukoma, infeksi mata
14.Gangguan pendengaran karena otosklerosis, ketulian menyebabkan kekacauan mental
15.Gangguan tidur karena lingkungan kurang tenang, organik dan psikogenik (depresi,
irritabilitas)
16.Keluhan pusing-pusing karena migren, glaukoma, sinusitis, sakit gigi, dsb
9
17. Keluhan perasaan dingin dan kesemutan anggota badan karena ggn sirkulasi darah
lokal, gangguan syaraf umum dan lokal
18. Mudah gatal-gatal karena kulit kering, eksema kulit, DM, gagal ginjal, hepatitis kronis,
alergi
KARAKTERISTIK PENYAKIT LANSIA DI INDONESIA
1. Penyakit persendian dan tulang, misalnya rheumatik, osteoporosis, osteoartritis
2. Penyakit Kardiovaskuler. Misalnya: hipertensi, kholesterolemia, angina, cardiac attack,
stroke, trigliserida tinggi, anemia, PJK
3. Penyakit Pencernaan yaitu gastritis, ulcus pepticum
4. Penyakit Urogenital. Seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), Gagal Ginjal Akut/Kronis,
Benigna Prostat Hiperplasia
5. Penyakit Metabolik/endokrin. Misalnya; Diabetes mellitus, obesitas
6. Penyakit Pernafasan. Misalnya asma, TB paru
7. Penyakit Keganasan, misalnya; carsinoma/ kanker
8. Penyakit lainnya. Antara lain; senilis/pikun/dimensia, alzeimer, parkinson, dsb
10
INSTRUMEN GDRS
Cara pemeriksaan usila dengan menggunakan instrumen GDRS adalah :
GDRS berisi 15 item pertanyaan mengenai hal-hal yang dirasakan usila dalam 1
minggu terakhir. Dari jawaban pertanyaan tersebut dapat dikategorikan bahwa usila
dengan emosi normal nilai 0-4, depresi ringan nilai 5-8, depresi sedang 9-11, depresi
berat 12-15.
GERIATRIC DEPRESSION RATING SCALE
Pilihlah jawaban terbaik (beri tanda ) tentang apa yang Anda rasakan 1 minggu terakhir:
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pertanyaan
Apakah Anda merasa puas terhadap kehidupan Anda selama ini?
Apakah Anda sudah tidak melakukan kegiatan dan hobi Anda?
Apakah Anda merasa hidup Anda hampa/ kosong?
Apakah Anda sering merasa bosan?
Apakah Anda bersemangat menjalani kehidupan saat ini dan ke
depan?
Apakah Anda terganggu dengan pikiran-pikiran yang tidak dapat
Anda singkirkan?
Apakah Anda merasa bahagia menjalani kehidupan Anda?
Apakah Anda merasa sering tidak berdaya?
Apakah Anda lebih nyaman di rumah atau lebih suka jalan-jalan
keluar atau berbuat sesuatu yang baru?
Apakah Anda sering lupa?
Apakah Anda merasa hidup ini indah?
Apakah saat ini Anda merasa tidak berguna?
Apakah Anda masih mempunyai kekuatan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari?
Apakah Anda merasa tidak mempunyai harapan masa depan?
Apakah Anda merasa banyak orang lebih baik dari Anda?
Ya
Tidak
Skor
Tingkat Depresi
normal, tergantung pada umur, pendidikan dan keluhan
ringan
sedang
berat
11
REFERENSI
Kementerian Kesehatan, Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan
Inteligensia Kesehatan, 2010, Petunjuk Teknis Penanggulangan Masalah Inteligensia
Pada Usia Lanjut, Jakarta.
Kementerian Kesehatan, Pusat Inteligensia Kesehatan, 2011. Deteksi Dan Tatalaksana
Gangguan Kognitif Akibat Degeneratif. Jakarta
12