Anda di halaman 1dari 57

MATERI KULIAH :

Manajemen Produksi

TOPIK : QUALITY CONTROL

SHOREA KHaswarina
POKOK BAHASAN :
• METODE utk Perusahaan dlm menjamin
Kualitas Input & Output
• PRINSIP Metode Pengawasan Proses
• Strategi Pemeliharaan
• Kategori Pemeliharaan
– Pemeliharaan Pencegahan
– Pemeliharaan Pemogokan
• Model Simulasi untuk Kebijakan
Pemeliharaan
METODE utk Perusahaan dlm menjamin Kualitas Input
& Output
I. Inspeksi
Penentuan apakah suatu input & output memenuhi
standar kualitas agar input & output tidak rusak.
II. Pengawasan Kualitas statistik
(STATISTICAL QUALITY CONTROL)
Suatu sistem yg dikembangkan utk menjaga
standar yg uniform dari kualitas hasil
produksi, pada tingkat biaya yg minimum &
merupakan bantuan utk mencapai efisiensi
pabrik.
I. INSPEKSI
Teknik pemeriksaan lengkap (full-inspection) thd kualitas
tiap unit input/output.

• Wkt panjang & berulang2 (Kelemahan).


• Atasi kelemahan, Inspektor harus tau apa yg harus
dilakukan (terlatih & kualified/kemampuan fisik &
psikologis.

• Dilakukan jika biaya kerusakan sangat tinggi, item


heterogen, wkt tersedia, inspeksi tdk merusak item
& biaya cukup.
I. INSPEKSI : Faktor pengawasan tepat
1. Pada saat menerima input (bhn baku & komponen
lainnya).
2. Sebelum proses transformasi :
3. Pada saat proses transformasi sedang
berlangsung : pencampuran bhn mkn,
obat-obatan.
4. Setelah proses transformasi (pada saat
keluaran produksi)
5. Ketika konsumen mengeluh/
mengembalikan barang.
I. INSPEKSI : pada beberapa hal
1. Dimana letak yg harus diinspeksi (where to inspect)
2. Apa yg harus diinpeksi (what to inspect)
3. Kapan melakukan inpeksi (when to inspect) :
metode apa yg dipakai dlm pengawasan kualitas.
4. bagaimana melakukan inpeksi (how to inspect)
5. Siapa yg melakukan inpeksi (who to inspect) : yg
bertanggungjawab thp pengawasan kualitas.
II. STATISTICAL QUALITY CONTROL
Teknik Pengambilan sample

Keuntungan Pengambilan Sample :


a. Informasi dpt diperoleh lebih cepat
b. Dapat dipakai utk pengujian pada
hasil akhir (finished product) yg
merupakan cara2 pengujian yg
merusak (destructive) atau semi-
destructive.
II. STATISTICAL QUALITY CONTROL
Klasifikasi Cara sampling berdasarkan
cara pemeriksaan :
a. Attributes, bila karakteristik bersifat
kualitatif yi hanya penentuan
memuaskan/tidak memuaskan,
disebut pemeriksaan dg attibutes.
b. Variable, pemeriksaan dg variabel
(karakteristik diukur secara
kuantitatif)
Klasifikasi Cara sampling berdasarkan Teknik

1. Single sampling, 1 sampel terdiri dari


sejumlah barang2 tertentu jumlahnya,
diambil secara sembarang dari
sekumpulan barang2 tsb.
Klasifikasi Cara sampling berdasarkan
menggunakan Teknik

2. Double sampling, ada 2 tingkat :


a. Sampling pertama, dilakukan seperti
single sampling.
Jika jumlah yg rusak kurang dari yg
telah ditetapkan, kumpulan brg2 tsb
diterima.
Jika jumlah yg rusak lebih dari yg
ditentukan dilakukan pengambilan
sampel lg.
2. Double sampling, ada 2 tingkat :
a. Sampling pertama,
b. Sampling kedua, hasil dari
pengambilan sampel ini
menentukan diterima/ ditolaknya
kumpulan barang2 tsb.

3. Sequential Sampling, ratio dari total


cost of the assets :
3. Sequential Sampling, ratio dari total cost of
the assets :
n = umur dlm tahun (service life in years)
b = tingkat pajak pendapatan (rate of income tax)
W= tingkat penurunan relatif (rate of relative
decline)

Wn= nilai sisa sementara (terminal salvage value)

P = Wn {(1-W+PY+(1-P)Z . (1-b)}

P = perbandingan pinjaman dg jumlah seluruh


modal
Y = tingkat bunga dari modal yg dipinjam
Z = tingkat pendapatan setelah pajak
PRINSIP Metode Pengawasan Proses
• Utk memonitor karakteristik kualitas selama
proses transformasi berlangsung.
1. mengukur kualitas brg & jasa.
2. mendeteksi proses tsb mengalami perubahan
shg mempengaruhi kualitas.

• Proses transformasi harus diperiksa (apa


pemasangan mesin salah, bahan baku jelek,
operator tdk berpengalaman, dll), jika
PRINSIP Metode Pengawasan Proses (MPS)

• Jika pemeriksaan sampel ditemukan berada di luar batas


kontrol atas/uper control limit (UCL) dan batas kontrol
bawah/lower control limit (LCL), maka Proses transformasi
harus diperiksa (apa pemasangan mesin salah, bahan baku
jelek, operator tdk berpengalaman, dll).

• UCL & LCL digunakan karena Asumsi tidak ada produk & jasa yg
dpt diproduksi persis sama, mk variasi dlm suatu proses
mungkin terjadi.

• Masalah yg harus diselesaikan dlm MPS apakah Variasi yg


diamati berada pd kondisi normal/tdk.
• UCL & LCL digunakan utk mendeteksi Variasi tdk normal
Metode utk Pengawasan Proses
1. Bagan Pengawasan Variabel
R-chart (range chart)
X-chart (mean chart)

2. Bagan Pengawasan Atribut


Bagan bagian cacat (P-chart)
Bagan jumlah cacat (C-chart)
KASUS : Usaha Tanaman Pangan dan Horti memiliki
10 cabang toko di Riau. Manajer ingin mengetahui
usia produknya yang mereka salurkan.
Untuk mempertahankan kualitas, dilakukan
pengecekan dengan teratur selama 3 minggu &
seleksi diambil random dari 4 toko bergiliran tiap
hari.
Data mean (X) & range (R) hasil pengecekan tiap sampel selama 20 hari

Hari X R (X-X)² (R_R)² Hari X R (X-X)² (R-R)²


1 10 18 1 16 11 13 12 4 4
2 13 13 4 1 12 12 14 1 0
3 11 15 0 1 13 8 13 9 1
4 14 14 9 0 14 11 15 0 1
5 9 14 4 0 15 11 11 0 9
6 11 10 0 16 16 9 14 4 0
7 8 15 9 1 17 10 13 1 1
8 12 17 1 9 18 9 19 4 25
9 13 9 4 25 19 12 14 1 0
10 10 16 1 4 20 14 14 9 0
∑ 220 280 63 114
Contoh perhitungan mean & range pada
Tabel dilakukan sbb :
• Utk hari pertama :
Toko 1 = 7 hari (ketahanan produk agroindustri)
Toko 2 = 2 hari
Toko 3 = 20 hari
Toko 4 = 11 hari
Jumlah = 40 hari

• X = rata-rata ketahanan produk= 40/4 = 10 hari


• R = range ketahanan produk = 20 – 2 = 18 hari
=
• Utk menghitung grand mean /rata dari mean (x)
dan rata-rata dari range, gunakan rumus sbb :

• Grand mean = ∑ X/∑ hari = 220/20 = 11 hari


• Rata range (R) = ∑ R/ ∑ hari = 280/20 = 14 hari
• Simpangan Baku (Standart deviasi) sampel mean
(Sx) utk x-chart :
=
Sx = Ѵ (X – X)² = 63 / (20 – 1) = 1,82
n–1
• Simpangan baku range (SR) utk R-chart :
SR = Ѵ (R – R)² = 114 / (20 – 1) = 2,45
n-1
• Dari hasil perhitungan simpangan baku, dapat
dibuat kontrol chart (x-chart) dan (R-chart).

• (x-chart) digunakan utk mengecek usia produk


agroindustri tiap hari.

• (R-chart) digunakan utk mengecek ketepatan


diantara toko penyalur produk agroindustri.
Simpangan baku ± 2, maka UCL&LCL :
=
UCL x = x + 2 Sx = 11 + 2 (1,82) = 14,64
=
LCL x = x - 2 Sx = 11 – 2 (1,82) = 7,36

UCL x = R + 2 SR = 14 + 2 (2,45) = 18,90

LCL x = R - 2 SR = 14 – 2 (2,45) = 9,10

Simpangan baku 2 :

Tidak terdapat titik mean yg berada di luar batas


(semua proses berjalan normal).
Jika simpangan baku ± 1, maka UCL&LCL :
UCL x = x + =2 Sx = 11 + 1 (1,82) = 12,82
LCL x= - 2 S = 11 – 1 (1,82) = 9,18
x= x

UCL x = R + 2 Sx = 14 + 1 (2,45) = 16,45


LCL x = R - 2 Sx = 14 – 1(2,45) = 11,55

Simpangan baku 1 :
terdapat 10 titik mean yg berada di luar batas.
Artinya : usia rata-rata produk agroindustri berada di
luar batas atas.
(50% dari sampel yg diteliti, usia produk agroindustri
berada di luar batas normal,
sistem pengawasan kualitas ketahanan produk
agroindustri perlu ditinjau ulang).
Jika simpangan baku ± 3, maka UCL & LCL :
UCL x + =2 S = 11 + 3 (1,82) = 16,46
x= x

LCL x = =
x - 2 Sx = 11 – 3 (1,82) = 5,54

UCL x = R + 2 Sx = 14 + 3 (2,45) = 21,35

LCL x = R - 2 Sx = 14 – 3 (2,45) = 6,65

= –
→ Grand mean (X) dan rata-rata range (R) adalah Garis Kontrol
chart
→ Simpangan Baku adalah Batas-batas kontrol
mean (X)
mean (X)

14 14
13 13 13
12 12 12
11 11 11 11
10 10 10
9 9 9
8 8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabel utk lebih jelasnya pada excel !
BAGAN PENGAWASAN ATRIBUT
1. Bagan bagian Cacat (P-chart)
• Utk meneliti jumlah suatu kejadian/keadaan :
rusak, absen, hilang, ringan, dsb dari sejumlah
sampel yg diamati scr periodik.
• Sampel yg diambil berukuran besar, ex. Jika
dikehendaki bagian yg cacat 3% atau kurang, maka
sampel yg harus diambil 1/0,03 = 33 unit.
= -
• Sd = Ѵ P (1-P)/n
• P = estimasi dari P, dihitung berdasarkan sampel yg
diambil (dalam desimal).
-
Misalnya P = jumlah produk yg tidak kembali/
jumlah produk yg dipinjam (sampel)

P = Pj / n
n = besarnya sampel yg digunakan utk
mengontrol kualitas.
Batas kontrol atas & bawah ditetapkan 1,2,3
simpangan baku.
UCPp = P + 1, 2, 3 α P
LCLp = P + 1, 2, 3 α P (LCL tdk boleh negatif)
Kasus : data produk yg tidak kembali di kebun inkubator
Jurusan Agribisnis UNRI.
Dilakukan pengecekan tiap hari dgn sampel 50 buah produk.
_
P = 40/350 =0,114
αp = Ѵ0,114 (1- 0,114)/50 = 0,045

Jika digunakan batas kontrol ± 2 αp, maka


UCLp = 0,114 + 2 (0,045) = 0,204
LCLp = 0,114 + 2 (0,045) = 0,024
Tanggal Buku yg dipinjam Buku tidak kembali
7 Jan 122 15
8 Jan 91 12
9 jan 137 13
Jumlah 350 40
2. Bagan Jumlah Cacat (C-chart)
• Utk menghitung jumlah (bukan proporsi)
kejadian/keadaan yg tidak diinginkan dari sejumlah
sampel, misal : rusak, pecah,salah ketik, tidak
menyala, dsb.
_
• Rata-rata jumlah kesalahan (C) dihitung dari
kombinasi data yg lalu.
_
• (C) = Jumlah kejadian (yg akan dinilai)/
Jumlah keseluruhan pengamatan
_ _
αc = Ѵ (C) → UCLc = (C) + 1, 2, 3 αc
_ _
αc = Ѵ (C) → UCLc = (C) + 1, 2, 3 αc
Kasus : Jumlah kesalahan Produksi yg dilakukan
seorang Perajin Pangan dan Horti sbb :
Lembar ke Kesalahan Produksi
1 5
2 7
3 2
4 8
5 3
Jumlah 25
Kasus : Jumlah kesalahan produksi yg dilakukan seorang perajin pangan dan horti sbb :
_
C = 25/5 = 5/kemasan
αc = Ѵ5 = 2,236

Jika batas atas/UCL dan batas bawah/LCL ditetapkan pada simpangan baku 3, maka UCL dan
LCL dapat dihitung sbb :

UCLc = 5 + 3(2,236) = 7,236


LCLc = 5 – 3(2,236) = -1,705 = 0 = tidak boleh negatif
Kasus : Jumlah kesalahan produksi yg dilakukan seorang perajin pangan dan horti sbb :

Jika UCL & LCL pada simpangan baku 1 :


UCLc = 5+ 1(2,236) =7,236 LCLc=5- 1(2,236)=2,764

Sampel ke 4 (ada 8 salah produksi) melebihi batas kontrol atas.


Artinya : manajer harus menentukan faktor penyebab prestasi jelek (mesin produksi rusak ? Harus diperbaiki).

Simpangan Baku 2 :
UCLc = 5+ 2(2,236) =9,472 UCLc=5- 2(2,236)=0,528
Bagan jumlah cacat (C-chart) dari ketiga simpangan
baku
Kesalahan produksi
kesalahan

lembar ke 1 lembar ke 2 lembar ke 3 lembar ke 4 lembar ke 5


CATATAN : Jika dlm penelitian ditemukan kejadian yg
melonjak karena suatu hal yg tdk biasa, maka data
kejadian tsb dpt dihilangkan.
Misal : jumlah kecelakaan di jalan tol, tiba-tiba
melonjak pada hari tertentu karena asap,
atau karyawan terlambat masuk kantor, tiba-tiba
melonjak karena sopir mogok.

Dari contoh perhitungan di atas, bagan jumlah cacat


(C-chart) tidak hanya utk mengukur kualitas
produk/jasa, tapi menunjukkan kapan proses perlu
penyesuaian.
Dari Contoh Kasus Diatas, maka
sangat perlu dilakukan Kegiatan
Pemeliharaan

• Pentingnya Strategi Pemeliharaan


• Kategori-Kategori Pemeliharaan
– Pemeliharaan Pencegahan
– Pemelihraan Pemogokan
• Model Simulasi untuk Kebijakan
Pemeliharaan
Pengantar
• Para manajer perlu menghindari suatu sistem yg gagal.
• Kegagalan sistem dapat :
– Mengganggu, Tidak menyenangkan, Sia-sia, Mahal
• Kegagalan produk dan mesin berpengaruh terhadap :
– Operasi, reputasi dan profitabilitas
– Pengangguran (karyawan & fasilitas), kehilangan pelanggan
dan kemauan, keuntungan berubah jadi kerugian
• Strategi pemeliharaan yang baik akan melindungi
kinerja dan investasinya
Tujuan Pemeliharaan
: Untuk memelihara kemampuan sistem dan
mengendalikan biaya
• Sistem harus dirancang dan dipelihara untuk mencapai
standar mutu dan kinerja yang diharapkan
• Pemeliharaan meliputi segala aktivitas yang terlibat
dalam penjagaan peralatan sistem dalam aturan kerja
• Contoh : UPS (United Parcel Service) dgn program
pemeliharaan kendaraan pengiriman agar tetap
bekerja dgn melibatkan pengemudi dan teknisi yang
berdedikasi
Strategi Pemeliharaan
Keterlibatan Karyawan :
• Pembagian Informasi Hasil :
• Pelatihan Keahlian • Mengurangi
• Sistem Hadiah persediaan
• Pembagian Kekuasaan • Memperbaiki mutu
• Memperbaiki
kapasitas
Prosedur Karyawan : • Reputasi untuk
• Bersihkan dan lumasi mutu
• Monitor dan sesuaikan • Perbaikan terus-
• Reparasi ringan menerus
• Computerised notes
Kategori Pemeliharaan

• Pemeliharaan Pencegahan (Preventif) : melibatkan


pelaksanaan pemeliharaan rutin dan service untuk
menjaga fasilitas dalam kondisi baik (layak operasi)
– Tujuan: membangun sistem utk mengetahui kerusakan
potensial dan membuat penggantian/ perbaikan utk
mencegah kerusakan
– Lebih dari sekadar memelihara agar mesin agar tetap dapat
beroperasi
– Melibatkan perancangan sistem manusia dan teknik yang
menjaga proses produktif tetap bekerja dalam toleransi
– Tekanannya pada pemahaman proses dan membiarkannya
bekerja tanpa gangguan
Kategori Pemeliharaan (lanjutan)

• Pemeliharaan Pemogokan (Break-


down): perbaikan (remedial) yang
dilakukan ketika peralatan rusak dan
kemudian harus diperbaiki atas dasar
prioritas atau emerjensi
Pelaksanaan Pemeliharaan
• Asumsi : waktu perbaikan dapat diketahui
• Tingkat kerusakan :
– Kehancuran sebelum waktunya (infant mortality)
 tingkat kerusakan paling tinggi
• Waktu rata-rata antara kerusakan
• Pemeliharaan ekonomis : biaya pemeliharaan
pencegahan < biaya pemeliharaan pemogokan
Biaya Peralatan
biaya

total
biaya

waktu
Contoh
• Sebuah perusahaan pangan dan horti yang dalam operasinya
sangat tergantung pada penggunaan komputer. Berdasarkan
data historis, sistem komputer mengalami kerusakan sebagai
berikut :

Jumlah Kerusakan Bulan Terjadi Kerusakan

0 4

1 8

2 6

3 2

Jumlah 20
• Jika komputer rusak, perusahaan rata-rata kehilangan $ 300
dalam waktu dan biaya reparasi.
• Ada tawaran kontrak pemeliharaan komputer sebesar $220
per bulan.
• Apakah perusahaan akan menerima penawaran ini ?

Tahapan dalam ANALISIS


• Menghitung jumlah yang diharapkan dari kerusakan, tanpa
jasa kontrak pemeliharaan
• Menghitung biaya kerusakan yang diharapkan per bulan,
tanpa jasa kontrak
• Menghitung biaya pemeliharaan pencegahan
• Bandingkan dua pilihan dan pilih yang biayanya lebih kecil
Tahapan Analisis
• Jumlah kerusakan yg diharapkan = ∑ (jumlah kerusakan)
x (frekuensi kerusakan)

Jumlah Kerusakan Frekuensi Kerusakan

0 4/20 = 0,2

1 8/20 = 0,4

2 6/20 = 0,3

3 2/20 = 0,1

• Jumlah kerusakan yg diharapkan = ∑ (0)(0,2) + (1)


(0,4) + (2)(0,3) + (3)(0,1) = 0 + 0,4 + 0,6 + 0,3 = 1,3
kerusakan per bulan
Tahapan Analisis
• Biaya kerusakan yang diharapkan = jumlah
kerusakan yang diharapkan dikalikan dengan
biaya per kerusakan = 1,3 x $300 = $ 390
• Biaya pemeliharaan pencegahan = biaya
kerusakan yang diharapkan dengan kontrak +
biaya kontrak jasa = (1 kerusakan per bulan)
($300) + ($220/bln) = $520
Pengukuran Kerja (Work Measurement)

• Penafsiran waktu yg akan digunakan dlm suatu


pekerjaan.
• Berguna meneliti pekerjaan mns segala konteks :
a. utk penjadwalan
b. menjaga keseimbangan proses
c. menetapkan tingkat penggunaan tenaga kerja
d. perbandingan efisiensi
e. dasar mmbuat anggaran&pengendalian biaya
f. prediksi biaya&beban kerja,
g. rencana pemberian insentif
Pengukuran Kerja (Work Measurement)

• Penafsiran waktu yg akan digunakan dlm suatu


pekerjaan.
• Bguna meneliti pekerjaan mns segala konteks :
a. utk penjadwalan
b. menjaga keseimbangan proses
c. menetapkan tingkat penggunaan tenaga kerja
d. perbandingan efisiensi
e. dasar mmbuat anggaran&pengendalian biaya
f. prediksi biaya&beban kerja,
g. rencana pemberian insentif
Cara sistematis :
a. pilih pekerjaan/tugas yg akan
diukur
b. catat & analisis fakta-fakta yg
terjadi
c. ukur pekerjaan & susun waktu
standar
d. rumuskan metode & waktu terkait
METODE PENGUKURAN KERJA
Time Study
teknik observasi langsung :mencatat waktu dari
yg dikerjakan & menentukan nilai pekerjaan.
Ex. Seorg pekerja diobservasi dlm
melaksanakan pekerjaan tertentu, dari saat
mulai sampai selesai & hasilnya 10 menit.
Waktu 10 menit ini disebut waktu yg
diobservasi
ilustrasi ……. Belajar dari
AGROTECHNOPRENEUR
Belajar dari AGROTECHNOPRENEUR

1. Arsenio Barcelona (Ikon sukses agribisnis Filipina


“Harbest Agribusiness Corporation
• Kiat bisnis : jual berbagai jenis benih tnm (Know
you seed-Taiwan) penelitian & demo di provinsi
filipina, pengalaman sbg pemandu studi banding
agb (rantai pasok benih & saprodi unggul taiwan).

2. Bob Sadino “Super-M Kem Chick”


• Kiat bisnis : mencari apa yg diinginkan pasar “.

3. Danny K.Rusli “perintis aeroponik”


Belajar dari AGROTECHNOPRENEUR

3. Danny K.Rusli “perintis aeroponik”


• Kiat bisnis : Semua saprodi dari PT.Momenta Agricultura,
memasok biji tnm impor belanda, jalin kerjasama dg
pemilik lahan & Mitra hanya wajib mengelola kebun.
• Mengundang para Pengelola Gerai ke kebun & utk masy
luas, mll brosur Amazing farm & menerangkan di tempat
(hemat promosi).

4. Hajjah faiza Bawumi Sayed Ahmad “faiza Mar”


• Kiat : formulasi & re-F berbagai resep bumbu leluhur,
awal mll tetangga & teman.
• Kunci : Mutu, kebersihan & halal.
Belajar dari AGROTECHNOPRENEUR

5. Ho Rih Hwa-Singapore “Wah Chang Internasional &Thai


Wah Business Empire (agb) di Burma, malay, Singapore,
Thai, RRC.
• Duta besar Singapore utk Swiss & Direktur otoritas
moneter Singapore.

6. Rassanikone Nanong
• Produsen brg & kerajinan Laos (pengembangan usaha
sutera), memanfaatkan bbgai Skim bantuan AS
perkebunan Mulberry alihkan petani opium mjd legal,
pemasaran ekspor ke Jepang & Eropa. Kiat : manfaatkan
semua pewarna alami yg dpt diekstrak di Laos (Produk
ramah lingkungan.
Belajar dari AGROTECHNOPRENEUR

7. Rodrigo Rivera Sr. Bankir 20 thn & usaha rumah


Gadai “RD Pawnshop” & “RD Fishing Industry Inc :
bbgai Produk olahan ekspor ikan tuna & ikan lainnya
ke Eropa, Jepang & As. Pasar domestik “Diana”.
• Kiat : manfaatkan pengalaman teknis keuangan &
perbankan; libatkan mitra perbankan; tetap di
b.agribisnis meskipun usaha jasa perbankan &
finansial sdh jalan.

8. Syed Mahmood Syed Manshor “pendiri CEO PT


pengolahan mkn jadi terbesar di Malay “Adabi
Consumer Industries”
Belajar dari AGROTECHNOPRENEUR

8. Syed Mahmood Syed Manshor “pendiri CEO PT


pengolahan mkn jadi terbesar di Malay “Adabi
Consumer Industries”.
• Kiat : memenuhi permintaan populasi pddk,
pendapatan meningkat, gaya hidup praktis.
• Keuntungan 5 % dari ekspor : RM 87.3 juta
(2006), RM 97.1 juta (2007)
9. Vitex Grandis

CEO Buatan Guna Indonesia, dan


beberapa Yayasan, Perintis Usaha mulai
usia dini, Alumni dan Aktivis ITB.

Anda mungkin juga menyukai